PERENCANAAN PEMASARAN
Disusun oleh :
Nim : 2016220045
Kelas : 7F Akuntansi
TANGERANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sempurna dari setiap proses yang dijalankan oleh perusahaan. Pemasaran tidak lagi
dipandang sebagai bagian yang terpisah dari organisasi yang hanya berperan
terlepas dari fungsi-fungsi organisasi yang lain dan pada akhirnya mempunyai tujuan
dapat membahayakan bisnis karena dapat berakibat pada konsumen yang tidak
puas. Pemasaran yang efektif (effective marketing) justru berakibat sebaliknya yaitu
menjanjikan nilai yang tepat dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan
B. Konsep Pemasaran
Pada umumnya, suatu perusahaan pasti menganut salah satu konsep atau
filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan sebagai
perkembangan atau evolusi pemikiran. Walaupun begitu, tidak berarti konsep yang
terakhir adalah yang lebih baik. Pemilihan dan penerapan konsep pemasaran
tertentu dipengaruhi beberapa factor, diantaranya nilai-nilai dan visi manajemen,
Jasa, konsep produksi itu dibagi menjadi lima bagian yaitu sebagai berikut:
1. Konsep Produksi Pemasaran yang berpegang pada konsep ini berorientasi pada
2. Konsep Produk Dalam konsep ini, pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih
penampilan superior.
3. Konsep Penjualan Konsep ini merupakan konsep yang berorientasi pada tingkat
memberikan kepuasan.
social konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Pengertian Jasa
bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan
mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa
tersebut. Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata “jasa”
(service) itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi (personal
2) Menurut Philip Kotler (2000) Jasa dapat didefinisikan sebagai setiap tindakan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang
tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya.
faktor-faktor produksi.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam jasa
selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen (jasa),
meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan suatu
3. Menurut Miller dan Layton, 2000) Pemasaran jasa adalah merupakan system
organisasional.
4. Menurut Lupiyoadi (2006; 5) Pemasaran jasa adalah setiap tindakan yang
ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip
5. Menurut Umar (2003; 76) Pemasaran jasa adalah pemasaran yang bersifat
dengan produsen.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa adalah suatu tindakan
yang ditawarkan pihak produsen kepada konsumen, dalam arti jasa yang diberikan
Bauran pemasaran (marketing mix) produk hanya mencakup 4P, yaitu: Product,
Price, Place, dan Promotion. Sedangkan untuk jasa keempat P tersebut masih
Menurut Lupiyoadi (2006; 70), elemen marketing mix terdiri dari tujuh hal,
yaitu: Product (jasa seperti apa yang ingin ditawarkan kepada konsumen), Price
dilakukan), People (tipe kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam
C. Karakteristik Jasa
Berbagai riset dan literatur manajemen dan pemasaran jasa mengungkapkan
bahwa jasa memiliki empat karakteristik yang membedakan barang dan jasa yang
Perishability (Lovelock & Gummeson, 2004) (dikutip dalam Tjiptono dan Chandra,
2005; 22).
1. Intangibility Jasa bersifat intangible, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa,
konsumen jasa tidak dapat menilai hasil dari sebuah jasa sebelum ia
standarized output, artinya terdapat banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis,
tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Sebagai
contoh, dua orang yang datang ke salon yang sama dan meminta model
rambut yang sama tidak akan mendapatkan hasil yang seratus persen identik
baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang
dijual, baru dikonsumsi. Sebagai contoh, dokter gigi tidak dapat memproduksi
jasanya tanpa kehadiran pasien. Selain hadir secara fisik dan mental, pasien
yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang di waktu
yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau jam tertentu tanpa pasien di
tempat praktik dokter umum akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak
1. Intangibility (tidak berwujud): Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar,
atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tak
kenyamanan.
penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga
dapat ditarik kesimpulan bahwa sifat atau karakteristik utama dari jasa adalah
tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu
dibeli, kemudian jasa juga tidak dapat disimpan, dan jasa memiliki banyak
variasi bentuk, kualitas serta jenis tergantung pada siapa jasa tersebut dijual,
Terdapat dua kategori besar dalam proses jasa, yaitu: orang dan objek.
Dengan melihat jasa dari perspektif operasional semata, pemrosesan jasa dapat
2. Pemrosesan barang milik, meliputi tindakan yang berwujud pada barang dan
benda fisik lain yang menjadi milik pelanggan. Contoh pemrosesan barang
pemeliharaan, dll.
ditujukan pada pikiran manusia. Jasa dalam kategori ini mencakup hiburan,
ditujukan pada aset pelanggan. Contoh jasa dalam kategori ini: asuransi,
jasa) dan isyarat ekstrinsik (unsur-unsur pelengkap jasa) sebagai acuan atau
pedoman dalam mengevaluasi jasa (Tjiptono, Chandra, dan Anastasia, 2004; 257).
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1985) (dikutip dalam Tjiptono & Chandra, 2005;
the first time), memenuhi janjinya secara akurat dan andal (misalnya,
(approachability) dan kemudahan kontak. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa
karyawan kontak, dan interaksi dengan pelanggan (hard selling versus soft
selling approach).
(confidentiality).
dan lain-lain).
adanya overlapping di antara beberapa dimensi di atas. Oleh sebab itu, mereka
utama yang disusun sesuai urutan tingkat kepentingan relatifnya sebagai berikut:
disepakati.
menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa
masalah pelanggan.
4. Empati (empathy), berarti perusahaan memahami masalah para pelanggan
personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
karyawan.
kegiatan-kegiatan pemasaran, operasi dan sumber daya manusia yang penting bagi
maka yang harus diperhatikan adalah sifat dari jasa tersebut yang melibatkan
berbagai aspek keterlibatan pelanggan dalam produksi dan pentingnya faktor waktu
efisien pengubahan input jasa menjadi output yang menambah nilai bagi
dan kualitas harus dilihat sebagai dua sisi mata uang yang sama.
proses produksi. Banyak jasa bergantung pada interaksi langsung dan pribadi
antara pelanggan dan karyawan perusahaan. Sifat dan interaksi ini sangat
6. Promosi dan Edukasi, adalah semua aktivitas dan alat yang menggugah
jasa dan penyedia jasa tertentu. Komponen ini memainkan tiga peran penting,
7. Bukti fisik, adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi bukti
8. Harga dan biaya jasa lainnya, meliputi pengeluaran uang, waktu dan usaha
dan atau menjadi tempat pemborosan jika tidak direncanakan dengan baik.
KESIMPULAN
kepada konsumen, dalam arti jasa yang diberikan tidak dapat dilihat, dirasa,
Product, Price, Place, dan Promotion. Sedangkan untuk jasa keempat P tersebut
yaitu: People, Process, dan Customer Service. Ketujuh elemen tersebut, yaitu:
Product (jasa seperti apa yang ingin ditawarkan kepada konsumen), Price
dilakukan), People (tipe kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam
Jasa memiliki empat karakteristik yang membedakan barang dan jasa yang
Perishability. Sifat atau karakteristik utama dari jasa adalah tidak dapat dilihat,
dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli, kemudian jasa juga
tidak dapat disimpan, dan jasa memiliki banyak variasi bentuk, kualitas serta jenis
tergantung pada siapa jasa tersebut dijual, hal ini disebabkan oleh kebutuhan
konsumen jasa yang berbeda-beda, sehingga jasa yang dijual disesuaikan dengan
permintaan konsumennya.
kegiatan-kegiatan pemasaran, operasi dan sumber daya manusia yang penting bagi
maka yang harus diperhatikan adalah sifat dari jasa tersebut yang melibatkan
berbagai aspek keterlibatan pelanggan dalam produksi dan pentingnya faktor waktu
serta unsur strategis lainnya. Pemasaran jasa terpadu menggunakan model 8P yang
komponen manajemen jasa terpadu adalah sebagai berikut: elemen produk, tempat
dan waktu, proses, produktivitas dan kualitas, orang, promosi dan edukasi, bukti
http://mascerdas.blogspot.co.id/2015/12/makalah-manajemen-pemasaran-jasa.html