Dosen :
Drs.Ec. H. Supriyono MM
Disusun Oleh :
1. Ruju Wahyu Waluyo Ly 18012010011
2. Aditya Muhammad 18012010260
3. Ryan Oktavianto 18012010215
4. Naufal Putra Yundra P 18012010286
5. Ridha Ibnutama 18012010288
6. Muh. Muizzu Adlu Walyyullah 18012010289
7. M. Robih Rizqullah 18012010308
PENDAHULUAN
Strategi Pemasaran dalam bisnis jasa terkadang bisa lebih menantang daripada
pemasaran dalam bisnis produk atau ritel. Anda tidak menjual sesuatu yang terlihat
“nyata” (tangible). Anda sebenarnya menjual sesuatu yang bersifat intangible. Strategi
pemasaran yang diterapkan juga berbeda dengan pemasaran bisnis barang.
Menurut Investopedia melalui Adam Baron menyebutkan bahwa strategi pemasaran
merupakan rencana keseluruhan pada bisnis untuk mengubah calon konsumen potensial
menjadi konsumen yang menikmati produk dari pemasaran itu sendiri. Sedangkan jasa
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah aktivitas, kemudahan, manfaat,
dan sebagainya yang dapat dijual kepada orang lain (konsumen) yang menggunakan atau
menikmatinya.
Tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah untuk mengetahui berbagai
bentuk strategi pemasaran jasa dan mengetahui apa saja yang perlu dihindari agar tidak
terjadi kegagalan dalam strategi tersebut.
1.4 Manfaat.
3. kita dapat mengetahui apa saja yang perlu dihindari agar tidak terjadi kegagalan dalam
strategi pemasran jasa.
BAB II
PEMBAHASAN
Nilai-nilai yang diterima oleh konsumen sifatnya lebih pribadi, sebab akan
dirasakan oleh masing-masing orang.
Menurut Barnes ada 4 definisi nilai yang diungkapkan oleh pelanggan, yaitu:
Persepsi tentang nilai ini sangat tergantung pada income dari masing-masing
individu. Apakah mereka menginginkan harga rendah atau harga tinggi tidak menjadi
masalah. Asal ada kepuasan maksimum yang bisa ia nikmati . Nilai yang diberikan
kepada pelanggan dapat dilihat dari perimbangan antara nilai pelanggan total, dengan
biaya pelanggan total.
Sedangkan biaya yang dibayar oleh konsumen dapat berupa biaya moneter berupa
uang yang dikeluarkan. Biaya waktu yang dihabiskan untuk mencapai lokasi,
menunggu service, biaya energi, yaitu berupa energi yang habis terserap untuk
memperoleh jasa. Faktor lain dari jasa ialah physical evidence, artinya ada sesuatu yang
berujud yang dapat dilihat dan diraba berupa:
• gedung,
• fasilitas,
• tampilan fisik,
• berpakaian rapi,
• berdasi dan cakap.
1.Sifat inseparability
Yaitu sifat jasa tidak dapat dipisahkan, tidak bisa dibagi. Jasa langsung
dirasakan oleh konsumen langsung pada saat itu juga.
2. Sifat perishability
Dalam istilah perdagangan sayur dan ikan, berarti cepat busuk, tidak segar
lagi, tidak bisa disimpan lama. Demikian juga dengan jasa tidak bisa disimpan.
3. Sifat variability
Berbagai jasa yang dapat ditawarkan dan dalam jasa yang sejenis pun
belum tentu terdapat uniformitas.
1. Melalui sense
2. Feel
4. Act
5. Relate
Ini mencakup sense, feel, think dan act, Ini adalah pengalaman individual
berhubungan dengan orang lain dalam budaya tertentu, Misalnya dalam strategi
pemasaran kosmetik, dapat menciptakan fantasi pada lawan jenis. Jadi dalam hal
ini ada tujuan untuk mengaitkan individu dengan sesuatu yang berada di luar
dirinya.
• People, ini lebih dinamis dalam berinteraksi dengan pelanggan dan langsung
menyentuh serta dirasakan oleh pelanggan.
Banyak cara dapat ditempuh oleh pengusaha jasa untuk mengelola bukti ini:
Lingkungan fisik di mana jasa dibeli akan menjadi daya tarik dan sangat berperan
mempengaruhi minat konsumen.Ada para pengusaha jasa merubah lingkungan
spesifiknya disesuaikan dengan waktu.Misalnya mendekor kantor dengan warna-warni,
lukisan objek wisata, sebuah balon superman besar, ada sudut untuk anak-anak
bermain.Taman-taman wisata mendekor taman-tamannya dengan hiasan patung, di mana
pengunjung dapat ber-selfi atau ber-wefi ria.Rumah makan mendesain lingkungannya
secara unik, disesuaikan dengan makanan yang dijual seperti RM Sunda, RM Padang.
Ini merupakan faktor penentu yang membedakan jasa yang ditawarkan oleh
pengusaha. Faktor harga ini mahal atau murah sangat tergantung pada daya beli, kelas
sosial konsumen, sifatnya sangat relatif.Namun risiko pribadi dari jasa yang dibeli, lebih
tinggi pada jasa yang berharga murah.Misalnya naik bis murah keluar kota, risikonya
misalnya sering mogok, lambat dan tidak nyaman.Pengusaha jasa seperti akuntan,
pengacara dan konsultan memasang taktik berbeda seperti menonjolkan kualitas,
memasang harga bervariasi.Faktor harga dapat membentuk keyakinan dan harga
merupakan faktor kunci.
Contoh nyata dari cara ini adalah usaha bengkel mobil yang mengaitkan dengan
dealer mobil tertentu.Ada pula usaha jasa mengaitkan dengan kelompok profesi atau
lembaga lain yang sudah punya nama, disenangi oleh remaja, kelas sosial tinggi.Seperti
dalam penjualan jasa perusahaan travel, alat olah raga, alat kesehatan atau variasi mobil.
Cara 4. Membuat jasa berwujud.
Hal ini sangat penting karena jasa tidak dapat disimpan, tidak ada stock.Masalah
akan muncul, apabila permintaan terhadap jasa berlimpah.Dalam hal ini perlu dijaga
keseimbangan antara permintaan dengan penawaran.Misalnya pada perusahaan jasa
penerbangan dan hotel perlu ditingkatkan permintaan konsumen pada jam-jam sepi.Harga
lebih rendah pada jam-jam atau hari-hari sepi.
A: Kualitas Jasa
Sebuah perusahaan jasa harus menjaga kualitas jasa yang ditawarkan harus berada
di atas saingan dan lebih hebat dari yang dibayangkan oleh konsumen.Apabila kualitas
jasa yang diterima oleh konsumen lebih baik atau sama dengan yang ia bayangkan, maka
ia cenderung akan mencobanya kembali.Akan tetapi, bila perceived services lebih rendah
dari expected services.Maka konsumen akan kecewa dan akan menghentikan
hubungannnya dengan perusahaan jasa yang bersangkutan.
Kesenjangan ini timbul karena manajemen perusahaan tidak selalu awas, tidak
mengetahui sepenuhnya apa keinginan konsumen.Misalnya, orang ke bengkel, tidak saja
ingin mobilnya dirawat, diperbaiki yang benar,Tapi juga ingin jangan terlalu lambat,
ingin cepat selesai dan juga ingin mendapat petunjuk tentang pemeliharaan mobil.Inti
masalahnya adalah manajemen perusahaan tidak mengetahui apa yang diharapkan oleh
konsumen.
Mungkin kualitas jasa menurut spesisifikasinya sudah baik, tapi karena karyawan
yang melayani kurang terlatih, masih baru, dan kaku.Jadi cara penyampaiannya kurang
baik, tidak sempurna.Kata kuncinya adalah manajemen perusahaan tidak sanggup
menyampaikan jasa secara memuaskan bagi konsumen.
Kesenjangan seperti ini dapat terjadi akibat perbedaan antara jasa yang diberikan
dengan janji-janji yang diobral dalam iklan, reklame, website dan brosur.Ternyata jasa
yang diterima oleh konsumen tidak sesuai dengan kenyataan.Misalnya, bengkelnya kotor
dan konsumen tidak puas dengan layanan montir.Kata kuncinya di sini adalah iklan atau
promosinya lainnya terlalu muluk tidak sesuai dengan kenyataan.
5. Kesenjangan jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan.
Ini adalah gap yang sering terjadi, yaitu jasa yang diterima oleh konsumen tidak
sesuai dengan yang dibayangkan. Konsumen atau pelanggan mengharapkan taman
rekreasi itu indah, nyaman dan menarik, ternyata sangat mengecewakan.Hal ini
sebenarnya sebenarnya ada pengaruh dari iklan.Yang penting diciptakan oleh manajemen
perusahaan adalah promosi dari mulut ke mulut, yang menginformasikan keindahan dan
keistimewaan jasa yang ditawarkan.
1. Tangible
2. Empathy
3. Responsiveness
4. Realiability
S = f (E.P)
S = Satisfaction
E = Expectation
Jika jasa atau barang yang dibeli sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
konsumen, maka akan terdapat kepuasan dan sebaliknya akan timbul rasa kecewa.Bila
kenikmatan yang diperoleh konsumen melebihi harapannya, maka konsumen betul-betul
puas.Mereka akan melakukan pembelian ulang serta memberi rekomendasi kepada rekan-
rekannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Nilai yang diberikan kepada pelanggan dapat dilihat dari perimbangan antara nilai
pelanggan total, dengan biaya pelanggan total. Sedangkan biaya yang dibayar oleh
konsumen dapat berupa biaya moneter berupa uang yang dikeluarkan. Biaya waktu yang
dihabiskan untuk mencapai lokasi, menunggu service, biaya energi, yaitu berupa energi
yang habis terserap untuk memperoleh jasa. Seperti halnya rumah makan mendesain
lingkungannya secara unik, disesuaikan dengan makanan yang dijual seperti RM
Sunda, RM Padang. Ini merupakan faktor penentu yang membedakan jasa yang
ditawarkan oleh pengusaha. Namun risiko pribadi dari jasa yang dibeli, lebih tinggi pada
jasa yang berharga murah.
Ada pula usaha jasa mengaitkan dengan kelompok profesi atau lembaga lain yang
sudah punya nama, disenangi oleh remaja, kelas sosial tinggi. Juga fasilitas yang akan
dinikmati oleh peserta yang akan dinikmati oleh peserta. Seperti akomodasi di hotel
berbintang, makan tiga kali sehari, dan jenis masakan yang disajikan. Calon konsumen
rasanya sudah dapat membayangkan bagaimana jasa travel yang dinikmatinya nanti.
Spesifikasi jasa yang ditawarkan oleh manajemen masih ada kekurangan yang dirasakan
oleh konsumen. Inti masalahnya adalah pihak manajemen perusahaan kurang teliti
terhadap detail jasa yang ditawarkan. Mungkin kualitas jasa menurut spesisifikasinya
sudah baik, tapi karena karyawan yang melayani kurang terlatih, masih baru, dan kaku.