A. DESKRIPSI MODUL
B. KEGIATAN BELAJAR
b. Bauran pemasaran:
People
MODUL
10
1. Tujuan Kegiatan Belajar c. Bauran Pemasaran:
2. Uraian Materi Belajar : Physical Evidence
a. Pengertian strategi d. Bauran Pemasaran:
pemasaran: Bauran Process
Pemasaran
4
A. DESKRIPSI MODUL
B. KEGIATAN BELAJAR
TUJUAN KEGIATAN BELAJAR :
Setelah mempelajari bagian ini, Saudara diharapkan
(SPEED)
dapat:
Mengerti dan Memahami Pengertian strategi
pemasaran: Bauran Pemasaran.
Mengerti dan memahami bauran pemasaran
lanjutan (7P) diantaranya: people, physical
evidence, dan process
Manajemen Pemasaran : Bauran Pemasaran Universitas Brawijaya 2019
1. Uraian Materi Belajar
Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran yang digunakan
untuk mengontrol dalam sistem pemasaran untuk mempengaruhi
tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya sehingga mendatangkan
hasil memuaskan. Ketujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling
berhubungan dan berpengaruh satu samalain, sehingga harus diupayakan
untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarahkepada
layanan efektif dan kepuasan konsumen. Jadi di dalam bauran pemasaran
terdapatvariabel–variabel yang saling mendukung satu dengan yang
lainnya, yang kemudian olehperusahaan digabungkan untuk memperoleh
tanggapan–tanggapan yang diinginkan di dalampasar sasaran. perangkat
tersebut perusahaan dapat mempengaruhi permintaan akan produknya.Alat
bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk, yang merupakan
penawaranberwujud perusahaan kepada pasar, yang mencakup kualitas,
rancangan, bentuk, merek, dankemasan produk. Pelayanan pendukung
tersebut dapat memberikan keunggulan kompetitif dalampasar persaingan
global.
Kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh
perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya.
Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi
kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai
variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran
secara efektif. Tjiptono (2000) dalam buku karyanya Pemasaran Jasa
menulis tentangbauran pemasaran jasa yang terdiri dari konsep 7P sebagai
alat pemasar untukmenyusun strategi jangka pendek maupun jangka
panjang oleh pemasar.Konsep 7P ini berasal dari konsep 4P (product, price,
place, promotion).Namun konsep tersebut dianggap sederhana dan
terlampau sempit untukbisnis jasa. Adanya kelemahan tersebut mendorong
banyak pakar untukmendefinisikan ulang bauran pemasaran agar lebih
aplikatif. Kemudian 4Ptradisional ditambah dengan unsur 3P untuk bisnis
jasa yang disarankan, yaitu (people, phisical evidence, and process).
Pada tahun 1970-an, umumnya pemasar mengakui bahwa bauran
pemasaran (marketing mix) harus diperbarui. Hal ini mendorong Booms dan
Bitner pada tahun 1981 membuat konsep perluasan bauran pemasaran
(Marketing Mix Extended) yang menambahkan 3 elemen baru ke dalam
prinsip 4P. Konsep ini memungkinkan bauran pemasaran meluas ke produk
non barang, yaitu produk jasa dan hal-hal yang tidak hanya fisik
(Professional Academy, 2016). Selain itu menurut kotler dan Keller (2008)
untuk pemasaran jasa diperlukan bauran pemasaran yangdiperluas dengan
penambahan unsur yang telah berkembang. Pemasaran jasadikatakan
sebagai salah satu bentuk produk yang berarti setiap tindakan
atauperbuatan yang ditawarkan dari satu pihak ke pihak lainnya dan
bersifat tidakberwujud. Sedangkan alat pemasaran tersebut dikenal dengan
istilah “4P” dandikembangkan menjadi “7P” yang dipakai sangat tepat untuk
pemasaran jasa.
Page 2 of 8
Manajemen Pemasaran : Bauran Pemasaran Universitas Brawijaya 2019
A. Bauran Pemasaran: People
Seluruh perusahaan bergantung pada orang-orang yang menjalankan,
terutamaorang yang berada pada garis depan pemasaran. Memiliki orang-
orang yang tepat sangat penting karena mereka menjadi bagian yang
menawarkan produk perusahaan, baik barang maupun jasa. Orang-orang
ini bahkan menawarkan bisnis perusahaan sebagai produk.
Menurut Hurriyati (2005) menyatakan: “adalah semua pelaku yang
memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi
pembeli”. Elemen-elemen dari people adalah pegawai perusahaan,
konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan jasa.
Faktor people dapat disebut sebagai orang atau partisipan, yaitu
karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan, atau orang-orang
yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses layanan
itu sendiri (Diniaty dan Agusrinal, 2014). People memiliki andil dalam
memberikan pelayanan, menunjukkan pelayanan, memainkan peran dalam
penyajian jasa dan produk kepada konsumen selama proses pembelian.
People bereperan aktif dan dapat mempengaruhi pembelian, dimana
semakin positif kinerja yang diberikan kepada konsumen, semakin baik
pula dampaknya dalam melakukan keputusan pembelian (Nirwana, 2004;
Kotler, 2009; dan Ratih, 2005 dalam Nugroho dan Japarianto, 2013).
Faktor people iniberperan aktif dan bisa perngaruh positif terhadap
keputusanpembelian, seperti yang dikemukankan oleh Kotler
(2009),semakin positif kinerja yang diberikan kepada konsumen,semakin
baik pula dampaknya dalam melakukan keputusanpembelian.Elemen-
elemen dari people adalah pegawai perusahaan, konsumen dan konsumen
lain dalam lingkungan jasa. Menurut Hurriyati(2005) dalam Nugroho dan
Japarianto (2013) elemen people ini memiliki 2 aspek, yaitu:
a. Service People
Untuk organisasi jasa, service people umumnya memegang jabatan
ganda, yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui
pelayanan yang baik, cepat, ramah, teliti dan akurat dapat menciptakan
kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya
akan meningkatkan nama baik perusahaan.
b. Customer
Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara
para pelanggan.
Pada perusahaan jasa, hubungan antaraperusahaan-karyawan akan
mempengaruhi hubungankaryawan-konsumen. Pelaksanaan internal
marketingantara perusahaan-karyawan ini dilakukan perusahaandengan
memberi dorongan kepada kinerja karyawandan memberikan reward untuk
kinerja yang baik.Tren saat ini adalahCustomer comes second, perusahaan
mengutamakankepuasan karyawannya terlebih dahulu, baru
kemudiankonsumennya. Hal ini dikarenakan karyawan yang puasakan
memuaskan konsumen.
People juga dapat direferensikan sebagai customer (pelanggan),
karyawan, manajemen, dan semua orang yang terlibat di dalamnya. Hal ini
sangat penting untuk disadari bahwa reputasi merek (reputation of the
Page 3 of 8
Manajemen Pemasaran : Bauran Pemasaran Universitas Brawijaya 2019
brand) yang diusahakan berada dalam tangan orang-orang ini (Su-Mei-Lin,
2011).Karyawan adalah ujung tombak perusahaan, baikperusahaan dagang
sebagai distributor, maupun dalamperusahaan jasa sebagai karyawan yang
melayanikonsumen. Hal penting lain yang harus diperhatikanmembantunya
mengatur hidup di luar tempat kerja,yaitu di lingkungan rumah atau
keluarganya. Misalnyauntuk karyawan yang mempunyai anak,
perusahaanmenyediakan tempat penitipan anak atau pengaturanjadwal
yang lebih fleksibel.
Orang merupakan unsur yang penting, baik dalam produksi
maupunpenyampaian kebanyakan jasa karena kesuksesan pemasaransuatu
jasa sangattergantung pada seleksi, pelatihan, motivasi danmanajemen
sumber daya manusia.Orang juga secara bertahap menjadi bagian
diferensiasi yang mana perusahaan-perusahaan jasa mencoba menciptakan
nilai tambahan dan memperolehkeunggulan kompetitif (Harriyanto, 2014).
PROPAGASI
Latihan (Tugas Kelompok)
1. Berilah contoh penerapan bauran pemasaran People, Physical Evidence dan
process pada bidang agribisnis!
2. Carilah artikel ilmiah yang menganalisis tentang bauran pemasaran People,
Physical Evidence dan process lalu review kembali hasilnya!
REFERENSI
Diniarty, Dewi dan Agusrinal. 2014. Perancangan Strategi Pemasaran pada Produkn
Anyaman Pandan (Studi Kasus: Home Industry Saiyo Sakato Di Kenagarian
Padang Laweh Kecamatan Koto Vii Kabupaten Sawahlunto Sijunjung). Jurnal
Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 175 – 184,
available at http://ejournal.uin-suska.ac.id/ , diakses pada Desember 2016.
Harriyanto, Dorri. 2014. Analisis pengaruh bauran pemasaran jasa
terhadapKeputusan pembelian pada pt. Adira quantumMultifinance cabang
padang. Padang
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Mohammad, Haruna Isa. 2015. 7PS Marketing Mix and Retail Bank Customer
Satisfaction In Northeast Nigeria. British Journal of Marketing Studies Vol.3,
No.3, pp.71-88, June 2015, available at http://www.eajournals.org, diakses
pada Desember 2016.
Nirwana. 2004. Prinsip-prinsip Pemasaran Jasa. Malang. Penerbit Dioma.
Nugroho, Ryan dan Edwin Japarianto. 2013. Pengaruh People, Physical Evidence,
Product, Promotion, Price Dan Place Terhadap Tingkat Kunjungan Di Kafe
Coffee Cozies Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 1, No. 2,
(2013) 1-9, available at http://download.portalgaruda.org/, diakses pada
Desember 2016.
Professional Academy. 2016. Marketing Theories – The Marketing Mix – From 4 P’S
to 7 P’S, http://www.professionalacademy.com/, diakses pada Desember
2016.
Hurriyati. Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Alfabeta.
Bandung.
Sui-Mei-Lin. 2011. Marketing mix (7P) and performance assessment of western fast
food industry in Taiwan: An application by associating DEMATEL and ANP.
African Journal of Business Management Vol. 5(26), pp. 10634-10644, 28
October, 2011, available at http://www.academicjournals.org/article/ .,
diakses pada Desember 2016.
Tjiptono, Fandy. 2000. Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing
Page 8 of 8