Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Kemangi merupakan tanaman yang mudah didapatkan tersebar hampir diseluruh Indonesia
karena dapat tumbuh liar maupun dibudidayakan. Ditinjau dari segi penjualan, harga
kemangi cukup ekonomis dikalangan masyarakat. Daun kemangi memiliki sifat antibakteri
disebabkan karena adanya kandungan flavonoidnya (Naibaho dkk, 2013)

Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sanctum L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap
staphylococus aureus dan Escheria coli dengan diameter zona hambat 21 mm pada
konsentrasi 200mg/mlbg g. (Naibaho dkk, 2013)

Penggunaan daun Kemangi (Ocimum sanctum L) dalam bentuk ekstrak dirasa kurang efektif
dan efisien. Salah satu sediaan farmasi yang dapat memudahkan dalam penggunaannya
adalah salep, dipilih sediaan salep karena merupakan sediaan dengan konsistensi yang
cocok untuk terapi penyakit kulit. Faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan basis
salep yang menunjang laju pelepasan bahan obat dari dasar salep, peningkatan absorpsi
bahan obat secara perkutan dengan adanya dasar salep, kemampuan melindungi lembap
dari kulit, stabilitas obat dalam dasar salep, interaksi yang terjadi antara bahan obat dengan
dasar salep (Murtini, 2016)

Jenis basis salep hidrokarbon memiliki daya sebar yang lebih baik dibandingkan jenis basis
salep absorpsi (Soediono dkk, 2019) Cera alba dan vaselin alba bersifat lemak, yang dapat
mampu bertahan pada kulit dalam waktu yang lama serta memiliki sifat yang sukar dicuci
(DepKes RI, 2014)

Perbedaan konsentrasi pada basis salep cera alba dan vaselin alba pada formula salep
yang dibuat dimaksudkan untuk mengetahui konsentrasi basis salep yang cocok untuk salep
ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sanctum L) dan mempunyai kualitas salep yang baik
ditinjau dari sifat fisiknya.

METODE
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental kuantitatif dengan rancangan Posttest
Only Design. Populasi pada penelitian ini yaitu Tanaman Kemangi (Ocimum sanctum L) dari
Kebun Kemangi Ibu Karsih Mudin, Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan, Kecamatan Jati,
Kabupaten Kudus.

Sampel pada penelitian ini yaitu Daun Kemangi (Ocimum sanctum L) dengan waktu panen
sekitar minggu ke 5 - minggu ke 10. Kriteria inklusi Daun Kemangi (Ocimum sanctum L)
yaitu daun yang masih segar, daun yang bebas dari cemaran, dan tidak berlubang dimakan
ulat. Kriteria eksklusi Daun Kemangi (Ocimum sanctum L) daun yang sudah layu, daun yang
rusak sebelum pengambilan, tanaman kurang dari 5 minggu.

Analisis data yang digunakan adalah metode statistik Menggunakan Uji Statistic One Way
ANOVA, dan menggunakan T-Test.
HASIL PENELITIAN
1. Uji Organoleptis
2. Uji Ph
3. Uji Homogenitas
4. Uji Daya Sebar
5. Uji Daya Lekat
6. Uji Viskositas
7. Uji Stabilitas

Anda mungkin juga menyukai