Pendidikan “akhlak”, atau yang pada muatan wajib di setiap mata pelajaran
beberapa tahun terakhir ini lebih di sekolah.
populer dikenal dengan ”pendidikan
karakter”, seringkali menjadi wacana Namun kalau kita mau berfikir secara
yang mengundang banyak kritik, jujur, sebenarnya isu pendidikan
saran, pendapat, dan dibicarakan karakter di dalam pendidikan Islam
orang pada berbagai forum atau bukan sesuatu hal yang baru. Islam
melalui berbagai tulisan, terutama sangat menjunjung tinggi nilai-nilai
dikalangan stakeholder pendidikan, karakter, bahkan memerintahkan
termasuk dan terutama di Indonesia. umatnya untuk menjadikan karakter
Fenomena ini pada mulanya berawal sebagai bagian terpenting dari kehi-
dari telah semakin jamaknya penyim- dupannya, seperti nilai-nilai keju-
pangan yang dilakukan oleh berbagai juran, kebersihan, keberanian, kerja
kalangan masyarakat pendidikan, keras dan sebagainya. Akan tetapi,
termasuk di kalangan pendidikan Islam meletakan karakter itu dalam
sendiri, seperti masalah tawuran antar bingkai dan landasan keimanan dan
siswa, kenakalan remaja, kekerasan ketaqwaan kepada Allah swt, tidak
seksual dan sex bebas yang dilakukan hanya sebagai sebuah nilai kemanu-
oleh para siswa, guru yang berma- siaan atau sosial semata.
salah, output lulusan pendidikan yang
belum tidak dengan tujuan pendidik- Ingatlah apa yang telah diwahyukan
an, dan sebagainya. Fenomena ini Allah, swt. dalam Al-Quran Surat
akhirnya menginspirasi para pakar Luqman: 13 – 19 tentang bagaimana
pendidikan di Indonesia untuk seorang hamba Allah, yang bernama
menggagas pendidikan karakter di Luqmanul Hakim, atau lebih sering
Indonesia dan menjadikannya sebagai disebut dengan Luqman, meletakkan