Anda di halaman 1dari 13

FORM FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS (FMEA)

UNIT KERJA : LABORATORIUM


Tim FMEA
a. Ketua : Tri Widayati, AMKL
b. Anggota : drg. Nurhani Syarif
dr. Sutarti
Wahidatun Hasanah, S.Kep
Titi Maryati, Amd.Keb
Siti Maul Chajat, Amd.Keb
c. Petugas Notulen : Ulfah Zaki Wardati, S.Far, Apt
d. Perana masing-masing :
Ketua :
- Memandu tim dalam proses diskusi
- Memilah temuan atau masukan yang tidak penting
- Memastikan bahwa anggota tim menyelesaikan setiap langkah
dan mendokumentasikan hasil.
- Mengarahkan tim untuk fokus pada masalah yang sedang dibicarakan
Anggota :
- Membuat alur proses pendaftaran
- Mengumpulkan data
- Menganalisa hasil pengumpulan data
Petugas Notulen :
- Bertanggung jawab mencatat dan membagikan notulen
- Membuat dokumentasi

I. ALUR PROSES PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Petugas menerima Petugas memberikan penjelasan Petugas


Pasien blanko pemeriksaan dan meminta pasien menanda menyiapkan alat
laboratorium tangani informed consent dan bahan

Petugas menulis hasil Petugas melakukan Petugas melakukan Petugas memberi


pemeriksaan di form pemeriksaan sesuai pengambilan label pada
hasil dan buku register permintaan sampel tempat sampel

Petugas memberikan hasil


pemeriksaan
II. IDENTIFIKASI FAILURE MODE
N Tahapan Kegiatan Pada Alur Proses Failure Modes
o
1. Petugas menerima blanko pemeriksaan - Salah identifikasi
laboratorium pasien
- Salah permintaan
pemeriksaan
2. Petugas memberikan penjelasan dan - Pasien menolak
meminta pasien menandatangani informed pemeriksaan
consent - Pasien salah
tandatangan
3. Petugas menyiapkan alat dan bahan - Salah pengambilan
reagen
4. Petugas memberi label pada tempat sampel - Salah memberi label
5. Petugas melakukan pengambilan sampel - Salah sampel
- Sampel palsu
6. Petugas melakukan pemeriksaan sesuai - Salah pemeriksaan
permintaan - Salah pembacaan
7. Petugas menulis hasil pemeriksaan di form - Salah mencatat hasil
hasil dan buku register
8. Petugas memberikan hasil pemeriksaan - Salah identifikasi
pasien

III. TUJUAN MELAKUKAN ANALISIS


1. Meminimalkan resiko dari pelayanan laboratorium
2. Mengetahui penyebab terjadinya insiden yang kemungkinan bias terjadi
3. Merumuskan kemungkinan-kemungkinan yang bias menjadi penyebab
terjadinya insiden
4. Merumuskan pemecahan-pemecahan atau solusi dan rencana tindak
lanjut terhadap insiden keselamatan pasien yang kemungkinan bias terjadi
(bias berpotensial menimbulkan cedera)
IV. PENGHITUNGAN RPN (RISK PRIORITY NUMBER)

Detectability
Occurence

Severity
N

RPN
Tahapan proses Failure Mode Akibat Penyebab Potensial
o

Pasien tidak
Penerimaan blanko Tidak dilakukan identifikasi
Salah identifikasi mendapatkan
1 pemeriksaan atau validasi langsung data 1 4 3 12
pasien pemeriksaan
laboratorium di awal pasien datang
yang sesuai
Penerimaan blanko - Waktu
pemeriksaan layanan di
laboratorium lab lebih
panjang
(harus
Kurang jelasnya permintaan
Salah permintaan konfirmasi
2 pemeriksaan yang 5 3 3 45
pemeriksaan dokter)
diinginkan
- Pasien
menerima
hasil
pemeriksaan
yang salah
3 Pemberian informasi Pasien menolak - Pasien tidak - Kurang paham tentang 1 6 2 12
dan Informed pemeriksaan mendapatka tindakan pemeriksaan
Consent n yang akan dilakukan
pemeriksaan - Petugas tidak/kurang
yang memberikan penjelasan
seharusnya
diperlukan
- Pasien tidak
mendapatka
n diagnose
dan terapi
yang
dibutuhkan
Pemberian informasi Proses - Kurang adanya
dan Informed Pasien salah pelayanan pengarahan
4 1 2 2 4
Consent tandatangan menjadi lebih - Pasien tidak membaca
lama dengan teliti
Penyiapan alat dan - Salah - Kesalahan
bahan pengambilan hasil
reagen pemeriksaan
- Petugas tidak teliti dalam
lab
pengambilan reagen
5 - Waktu 1 7 2 14
- Reagen tidak diberi label
pelayanan
dengan jelas ( label pudar)
lebih lama
karena harus
mengulang
Pelabelan sampel - Salah memberi - Pasien
label menerima
hasil
- Petugas tidak melakukan
pemeriksaan
ab yang labelisasi dahulu sebelum 1 7 4 28
salah pengambilan sampel
- Salah
diagnose dan
terapi
Pengambilan sampel - Salah sampel - Pasien - Petugas tidak teliti 1 7 3 21
menerima - Permintaan pemeriksaan
hasil kurang jelas
pemeriksaan
ab yang
salah
- Salah
diagnose dan
terapi
- Waktu
pelayanan
lebih lama

Pengambilan sampel - Sampel palsu - Pasien


menerima
hasil
pemeriksaan
ab yang Sample (urin) bukan berasal
2 4 6 48
salah dari pasien yang diperiksa
- Salah
diagnose dan
terapi

Pemeriksaan sampel - Salah - Hasil tidak - Alat untuk pemeriksaan


pemeriksaan akurat tidak dikalibrasi
- Salah - Petugas kurang teliti 1 7 7 49
diagnose dan - Pemantapan mutu internal
terapi dilaksanakan
Pemeriksaan sampel - Salah - Hasil tidak
pembacaan akurat
- Petugas tidak teliti
- Salah 1 7 6 42
- Alat error
diagnose dan
terapi
Pencatatan hasil - Salah mencatat - Hasil tidak - Petugas tidak teliti 1 7 3 21
hasil akurat - Kurang jelas penulisan
- Salah hasil pada form hasil
diagnose dan
pemeriksaan
terapi
Pemberian hasil - Salah identifikasi - Hasil tidak
pemeriksaan pasien akurat
Tidak dilakukan identifikasi
- Salah 2 8 5 80
ulang pasien
diagnose dan
terapi
V. PENETAPAN THRESHOLD UNTUK MEMILIH FAILURE MODE YANG AKAN DISELESAIKAN

No PROSENTASE
FAILURE MODE RPN KUMULATIF KET
KUMULATIF
1 Salah identifikasi pasien pasien (saat 80 80 21%
penyerahan hasil)

2 Salah pemeriksaan 49 129 34%

3 Sampel palsu 48 177 47%

4 Salah permintaan pemeriksaan 45 222 59%

5 Salah pembacaan 42 264 70%

6 Salah memberi label 28 292 78%

7 Salah sampel 21 313 83% Cut off Point

8 Salah mencatat hasil 21 334 89%

9 Salah pengambilan reagen 14 348 92%

10 Pasien menolak pemeriksaan 12 360 96%

11 Salah identifikasi pasien 12 372 99%

12 Pasien salah tandatangan 4 376 100%


VI. Rencana Penyelesaian Failure Mode

Detectability
Occurence
Kegiatan

Severity
N Tahapan Failure Penyebab yang Penanggung

RPN
Akibat
o proses Mode Potensial direkomenda Jawab
sikan

Mengidentifik
Salah asi ulang
identifikasi - Hasil tidak pasien
Penyeraha
pasien akurat Tidak dilakukan dengan
n hasil
1. - Salah identifikasi 2 8 5 80 (pasien drg.Nurhani
pemeriksa pasien (saat
diagnose ulang pasien diminta
an penyerahan dan terapi menyebut
hasil) nama dan
alamat)
Pemeriksa - Salah - Kalibrasi
an sampel pemeriksa - Alat untuk rutin
an pemeriksaan - Checking
- Hasil tidak tidak ulang setiap
akurat dikalibrasi langkah
- Salah - Petugas 1 7 7 49 pemeriksaa Tri Widayati
diagnose kurang teliti n
dan terapi - Pemantapan - Pemantapa
mutu internal n internal
dilaksanakan secara rutin

Pengambil - Sampel - Pasien Sample (urin) 2 4 6 48 - Pasien tidak Tri Widayati


an sampel palsu menerima bukan berasal diperbolehk
hasil dari pasien yang an
pemeriksaa diperiksa membawa
n ab yang tas ke
salah dalam
- Salah kamar
diagnose mandi
dan terapi

Penerimaa - Waktu Form


n blanko layanan di permintaan
pemeriksa lab lebih pemeriksaan
an panjang laboratorim
laboratoriu (harus lebih dan
Salah Kurang jelasnya
m konfirmasi jelas dan
permintaan permintaan Wahidatun
dokter) 5 3 3 45 simple
pemeriksaa pemeriksaan Hasanah
- Pasien
n yang diinginkan
menerima
hasil
pemeriksaa
n yang
salah
Pemeriksa - Salah - Kalibrasi
an sampel pembacaa alat rutin
n - Hasil
- Hasil tidak pemeriksa
akurat - Petugas tidak an
- Salah teliti 1 7 6 42 laboratoriu Tri Widayati
diagnose - Alat error m dapat
dan terapi diprint
langsung
dari
alatnya
Pelabelan - Salah - Pasien - Petugas tidak 1 7 4 28 Labelisasi
sampel memberi menerima melakukan sebelum
label hasil labelisasi pengambilan
pemeriksaa sampel
n ab yang dahulu
salah sebelum
pengambilan
- Salah
sampel
diagnose
dan terapi
Pengambil - Salah - Pasien Form
an sampel sampel menerima permintaan
hasil pemeriksaan
pemeriksaa laboratorim
- Petugas tidak
n ab yang lebih dan
teliti jelas dan
salah
- Permintaan 1 7 3 21 simple
- Salah
pemeriksaan
diagnose
kurang jelas
dan terapi
- Waktu
pelayanan
lebih lama
VII. EVALUASI

N
Tahapan proses Failure Mode Kegiatan yang direkomendasikan KET
o

Salah identifikasi pasien Mengidentifikasi ulang pasien Membuat SOP baru agar
Penyerahan hasil pasien (saat
1. dengan (pasien diminta identifikasi pasien masuk ke
pemeriksaan
penyerahan hasil) menyebut nama dan alamat) SOP
Pemeriksaan - Salah pemeriksaan - Kalibrasi rutin Sudah dilaksanakan dan
sampel terdokumentasi
- - Checking ulang setiap langkah validasi silang selalu
pemeriksaan dilaksanakan
- - Pemantapan internal secara Sudah dilaksanakan dan
rutin terdokumentasi
Pengambilan - Sampel palsu - Pasien tidak diperbolehkan Membuat SOP baru agar
sampel membawa tas ke dalam kamar identifikasi pasien masuk ke
mandi SOP
Penerimaan Form permintaan pemeriksaan
Sudah membuat desain baru
blanko Salah permintaan laboratorim lebih jelas
dan dicetak menunggu form
pemeriksaan pemeriksaan
lama habis
laboratorium
Pemeriksaan - Salah pembacaan - Kalibrasi alat rutin Sudah dilaksanakan dan
sampel terdokumentasi
- Validasi silang antar petugas validasi silang selalu
dilaksanakan
Pelabelan sampel - Salah memberi label Labelisasi sebelum pengambilan
Selalu dilaksanakan
sampel
Pengambilan - Salah sampel Form permintaan pemeriksaan Sudah membuat desain baru
sampel laboratorim lebih dan jelas dan dan dicetak menunggu form
simple lama habis

VIII. SOP BARU


Pasien Petugas Petugas Petugas Konfirmasi
mengambil menanyakan mencatat di mengentry di ulang identitas
antrian identitas buku register simpus pasien
pasien

Petugas
mengambil
rekam medis

Petugas meletakkan
rekam medis di rak
khusus tiap poli

Rekam medis
diambil oleh
petugas poli

Anda mungkin juga menyukai