Anda di halaman 1dari 13

1

HUKUM ORGANISASI
INTERNASIONAL - VI
Atribusi Kekuasaan;
Kekebalan dan Keistimewaan

LEARN MORE

Dyan Sitanggang
2

Atribusi Kekuasaan

• Organisasi internasional hanya bisa bertindak seluas kewenangan


yang diberikan negara-negara pembentuk atau untuk memenuhi
fungsi dan tujuannya
• Principle of speciality/attributed powers → kewenangan
khusus/tertentu, sesuai perjanjian pembentuk
3

Negara v. Organisasi Internasional

Negara: kekuasaan general


(integral dengan HI)

Organisasi: kekuasaan
fungsional/khusus (integral
dengan HI)
4

Negara v. Organisasi Internasional

“International organizations are subjects of international law which do


not, unlike states, possess a general competence. International
organizations are governed by the ‘principle of speciality’, that is to say,
they are invested by the states which create them with powers, the limits
of which are a function of the common interests whose promotion those
states entrust to them.” – WHO Advisory Opinion, ICJ
5

Atribusi Kekuasaan

“The powers of international organizations are limited to whatever is


necessary to perform the functions that their constitutions have
defined.” → ketika wewenang tidak secara jelas dicantumkan dalam
perjanjian pembentuk, lihat keterkaitan dengan fungsi (selama tidak
ada pembatasan spesifik)

e.g.: ASEAN memiliki fungsi menciptakan stabilitas kawasan Asia Tenggara,


tetapi tidak bisa mengeluarkan keputusan yang mengikat → sudah ditentukan
dalam perjanjian pembentuk
6

Intra Vires v. Ultra Vires

Intra-vires: Ultra-vires:
Tindakan di dalam cakupan Tindakan di luar cakupan
kekuasaan/wewenang kekuasaan/wewenang
→ valid/sah → invalid/tidak sah; dapat
dibatalkan/diminta
pertanggungjawaban atas
kerugian
7

Kekebalan dan Keistimewaan

• Organisasi tidak memiliki kontrol langsung atas wilayah dan penduduk;


beroperasi di wilayah negara anggota
• Konsekuensi status organisasi sebagai subyek hukum internasional
dan nasional
• Lingkup kekebalan dan keistimewaan diatur dalam perjanjian
pembentuk (dan perjanjian khusus), tidak selalu sama antar organisasi
• Umumnya ada perjanjian khusus antara organisasi dengan negara
tempat kantor utama (headquarter/secretariat)
8

Kekebalan dan Keistimewaan

Perlindungan bagi organisasi (termasuk agen organisasi) dalam


melaksanakan tugas dan fungsinya secara independen (functional
necessity - in the course of their duties and within the scope of their
employment)
• Kekebalan dari penegakan hukum dan yurisdiksi pengadilan
domestik
• Keistimewaan sebagai keuntungan tertentu berdasarkan status
9

Kekebalan dan Keistimewaan

UN Charter, Art. 105:


1. The Organization shall enjoy in the territory of each of its
Members such privileges and immunities as are necessary for
the fulfillment of its purposes.
2. Representatives of the Members of the United Nations and
officials of the Organizations shall similarly enjoy such privileges
and immunities as are necessary for the independent exercise
of their functions in the connection with the Organization.
3. …
10

Kekebalan dan Keistimewaan

Organisasi:
• Kekebalan dari penegakan hukum dan penerapan putusan
pengadilan domestik
• Kekebalan gedung dan arsip-arsip milik organisasi
• Keistimewaan menggunakan mata uang apapun, dan bebas pajak
langsung (pajak aset, pendapatan dan properti; tidak termasuk pajak
layanan publik)
• Kebebasan berkomunikasi

(tergantung isi perjanjian pembentuk (dan perjanjian lain bila ada))


11

Kekebalan dan Keistimewaan

Agen/staf – umumnya sesuai pangkat dan kategori (resiko)


• Kekebalan dari penegakan hukum (penangkapan, penahanan,
penyitaan), yurisdiksi pengadilan domestik
• Keistimewaan dalam bentuk bebas pajak (kecuali pajak impor keperluan
pribadi; dan umumnya tidak berlaku bagi warga negara host state)
• Kebebasan berkomunikasi

(tergantung isi perjanjian pembentuk (dan perjanjian lain bila ada)) – bisa
berbeda aplikasinya/tidak berlaku bagi pekerja kontrak
12

Kekebalan dan Keistimewaan

Penyalahgunaan terjadi ketika atas aktivitasnya (official duties) berdampak


negatif bagi pihak lain, baik negara maupun individu
• Organisasi v. host state → penyelesaian sengketa internasional (mediasi,
negosiasi, jalur hukum)
• Organisasi v. orang-perorangan/masyarakat/subyek hukum nasional lain?
Contoh kasus:
• UN – Haiti (penyebaran kolera melalui pasukan peacekeeping)
13

Kekebalan dan Keistimewaan

Penyelesaian dengan non-state actor:


• Penyelesaian berdasarkan kekebalan dan keistimewaan dalam perjanjian
kerjasama dengan host state
• Badan investigasi (contoh: UN: Ombudsman (investigasi dampak sanksi UN SC))
• Employment case: lembaga administratif
• Hubungan keperdataan/breach of contract: pencantuman klausula penyelesaian
sengketa (negosiasi dan arbitrase) dalam kontrak
• Obligation to provide an effective remedy untuk pelanggaran hak asasi manusia
• Waiver of immunity (pengesampingan kekebalan) oleh organisasi – domestic
court

Anda mungkin juga menyukai