Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian Debit Aliran

Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume
per waktu. Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran
Sungai (DAS). Satuan debit yang digunakan adalah meter kubir per detik
(m3 /s). Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang
melewati suatu penampang melintang sungai per satuan

Debit aliran tersebut dipengaruhi dengan adanya siklus hidrologi,


salah satunya yaitu hujan. Pada musim kemarau besar debit air aliran air
menyusut drastis sedangkan pada musim hujan debit aliran akan semakin
deras dan dipengaruhi pula oleh tingkat intensitas hujan yang terjadi. Pada
intensitas yang rendah debit aliran kecil dan pada intensitas hujan tinggi
debit aliran akan semakin besar. Besar kecilnya debit aliran mempengaruhi
sedimentasi yang terjadi pada hulu sungai.

Debit aliran sungai dapat berasal dari beberapa sumber air


(Susilowati, 2007), yaitu:
1) Aliran permukaan atas: Bagian aliran yang melintas di atas permukaan
tanah menuju saluran sungai. Atau disebut aliran permukaan di atas
lahan
2) Aliran permukaan Bawah Permukaan: Aliran permukaan ini
merupakan sebagian dari aliran permukaan yang disebabkan oleh
bagian presipitasi yang berinfiltrasi ke tanah permukaan dan bergerak
secara lateral melalui horizon-horizon tanah bagian atas menuju sungai
3) Aliran Permukaan Langsung: Bagian aliran permukaan memasuki
sungai secara langsung setelah curah hujan. Aliran ini sama dengan
kehilangan presipitasi atau hujan efektif.

1. HASIL DARI PENGUKURAN DEBIT DENGAN METODE


PELAMPUNG
Hasil dari pengukuran dan penampang basah, kecepatan aliran, dan debit
aliran di Sungai Tungku dengan menggunakan metode pelampung adalah
sebagai berikut :

 Pengukuran Penampang Basah


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan cara
meninjau kelapangan, untuk bentuk penampang basah salurannya
adalah berbentuk trapesium.
Data hasil pengukuran penampang basah sungai Tungku dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:

Bagian Tinggi Tinggi Tengah Rata-rata Lebar Lebar


Sungai Sungai Sungai Sungai Tinggi Penampang Penampang
Kiri (m) Kanan (m) Sungai Bawah (m) Atas (m)
(m) (m)
Hilir 0.60 0.14 0.42 1.16 7.1 7.8
Hulu 0.50 0.61 0.65 1.76 9.5 10.

Setelah didapat data-data dari dimensi sungai yang telah ditinjau, langkah
selanjutnya adalah melakukan perhitungan luas dari masing-masing dimensi
dari hulu, hilir, tengah, kemudian dibagi 2 (dua) untuk mendapatkan nilai rata
rata dari luas penampang basah.

Rumus Luas Penampang Basah ( Bentuk Trapesium) :


A = ½ x (Penampang Atas + Penampang Bawah) x tinggi
Ahilir = ½ x (7.8 + 7.1) x 1.16 = 8,64m2
Ahulu = ½ x (10 + 9.5) x 1.76 = 17,16 m2
A (rata-rata) = 12,9 m2
Jadi, didapat hasil dari luas penampang yaitu 12,9 m2
 Pengukuran Kecepatan Aliran
pengukuran kecepatan aliran sungai menggunakan metode pelampung
yang dilakukan pengukurannya sebanyak 3 kali, yaitu pada sisi kiri, kanan,
dan tengah sungai dari hulu ke hilir (mengikuti arah aliran air) dengan
panjang lintasan 10 m.
Rumus Kecepatan :
V=s/t
Keterangan :
V = Kecepatan (m/s)
s = Jarak (m)
t = Waktu (s)
Bagian Sungai Panjang Waktu t (s) Kecepatan (v)
Lintasan (m) m/s
Kiri 10 00:37 27.02
Kanan 10 00:36 27.77
Tengah 10 00:41 24.39
Rata - Rata 39.26

Berdasarkan dari data yang telah didapat hasil dari perhitungan kecepatan
aliran dengan menggunakan data pengukuran yang dilakukan dilapangan,
maka dapat diketahui untuk nilai kecepatan yang didapat adalah 39,26 m/s

 Pengukuran Debit Aliran


Pada pengukuran debit aliran air, pengukuran ini merupakan lanjutan dari
perhitungan berdasarkan data yang telah didapat dari hasil perhitungan luas
penampang dan kecepatan aliran.
Rumus perhitungan debit aliran
Q=VxA
Keterangan :
Q = Debit (m3/s)
V = Kecepatan (m/s)
A = Luas Penampang (m2)
Berdasarkan dari hasil perhitungan luas penampang dan perhitungan
kecepatan aliran, selanjutnya adalah data dari hasil perhitungan yang telah
dihitung sesuai dengan rumus dari debit aliran.
Diketahui :
V (Kecepatan) = 39,26 m/s
A (Luas Penampang) = 12,9 m2
Q = 39,26 m/s x 12,9 m2 = 506,4 m3/s
Berdasarkan hasil dari perhitungan debit dari aliran, didapatkan debit aliran
sungai tungku yang dilakukan menggunakan metode pelampung, dengan
panjang lintasan yaitu 10 m, dan dilakukan dengan 3 kali percobaan pada sisi
kanan, kiri, dan tengah sungai, dari data tersebut, maka didapatkan debit dari
aliran sungai Tungku sebesar 506,4 m3/s.

Anda mungkin juga menyukai