Disusun Oleh :
Angela Ritzha
Devina Ananda
Kheizha Aulia
Nabilah Awwaliyyah
Neyna Neviana
Ratunisa Azzahra
Rizky Aulianissa
Zora Reva
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dunia ini terdapat makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Makhluk
hidup ada 3 yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Salah satu ciri makhluk
hidup adalah tumbuh dan berkembang.
Pada kesempatan ini kami akan menyajikan hasil penelitian kami
tentang pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau. Pertumbuhan biji kacang hijau ada yang tumbuh secara
normal dan ada pula yang tumbuh tidak secara normal. Pertumbuhan biji
kacang hijau yang normal dialami oleh biji kacang hijau yang terkena sinar
matahari, sedangkan pertumbuhan yang tidak normal dialami oleh biji
kacang hijau yang tidak terkena sinar matahari.
Di akhir penelitian ini kami mengumpulkan semua hasil penelitia
dan menyajikannya dalam bentuk sebuah karya tulis ilmiah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan dari latar belakang maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Apakah pengaruh sinar matahari terhadap tumbuhan kacang hijau ?
b. Mengapa tumbuhan yang tidak terkena sinar matahari
pertumbuhannya tidak normal ?
c. Bagaimana pertumbuhan kecambah apabila terkena sinar matahari?
C. Batasan Masalah
2
D. Tujuan
E. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui efek dari sinar
matahari terhadap tumbuhan, baik efek positif maupun negatif, dan
mengetahui kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji kacang
hijau serta mengetahui factor yang mempengaruhi biji kacang hijau
tersebut untuk berkecambah.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
4
3. Konsep Cahaya
Cahaya adalah suatu gelombang elektromagnetik karena kecepatan
gelombang elektromagnetik sama dengan gelombang cahaya. (Maxwell).
Cahaya matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena
matahari menentukan tumbuhan suhu. Cahaya matahari juga merupakan
unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis.
Cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya yang
dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda.
pada tumbuhan terdapat fitohormon khususnya hormon auksin.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan
memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon
auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya
matahari, hormon ini akan terurai dan rusak.
B. Hipotesis
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, maka dapat ditarik hipotesis
sebagai berikut:
1. Menurut dugaan kami, cahaya matahari dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau karena tumbuhan mempunyaiklorofil
untuk berfotosintesis.
2. Tumbuhan kacang hijau yang ditanam tanpa cahaya matahari
hasilnya berbeda dengan tumbuhan kacang hijau yang ditanam
dengan menggunakan cahaya matahari.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode eksperimen, metode
eksperimen adalahmetode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi
terhadap objek penelitian serta adanya kontrol (Nazir,2003). Eksperimen ini
dilakukan dengan percobaan menggunakan objek kacanghijau pada media kapas
basah dan disimpan di tempat yang berbeda, yaitu pada tempat terang dan gelap.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Genesis Mesicare. Pada intensitas cahaya
terang (terkena sinar matahari langsung) di depan jendela kelas XI-IPA dan pada
intensitas cahaya gelap (tidak terkena sinar matahari langsung) di letakkan di
etalase kelas XI-IPA dalam keadaan tertutup.
C. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari perencanaan penelitian, pelaksanaan
penelitian, sampai pembuatan laporan penelitian. Penelitian dilaksanakan di
bulan Februari 2023 sampai dengan bulan April 2023.
E. Fokus Penelitian
Untuk mempermudah dan menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan
fokus penelitian, maka perlu dilakukan pembatasan pengertian dan penjelasan
mengenai fokus penelitian yang akan dilakukan, yaitu:
1. Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Pertumbuhan pada tanaman merupakan proses kenaikan massa dan
6
volume yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal) seperti
bertambahnya tinggi, panjang dan lebar pada bagian - bagian tumbuhan. Pada
tanaman kacang hijau dan kacang merahmengalami tiga tahap pertumbuhan
yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer, pertumbuhan sekunder. Dalam
proses pertumbuhan cahaya merupakan faktor terpenting.
Tanaman yang ditumbuhkan di tempat yang memiliki cahaya kurang
cenderung memiliki batang yang tidak kokoh dan mudah rebah serta
pertumbuhannya lambat dibandingkan tanaman yang ditumbuhkan di tempat
gelap. Hal ini dikarenakan aktivitas dari hormon auksin (hormon
pertumbuhan) yang tidak aktif apabila terdapat cahaya
F. Sumber Data
Dalam penelitian ini, data yang diperoleh berasal dari sumber data primer dan
sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data yang
diperoleh secara langsung dari lapangan. Sumber data primer penelitian ini
meliputi wawancara dan observasi, dimana wawancara akan dilakukan kepada
guru Biologi. Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber data yang
diperoleh secara tidak langsung dari informan di lapangan. Sumber data
sekunder ini berupa dokumen, meliputi arsip-arsip terkait pembelajaran Biologi
seperti RPP dan foto. Jenis-jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian
ini diperoleh dari sumber tertulis dan internet.
7
2013: 220)
Observasi ini dilakukan oleh peneliti selama penelitian untuk
mengoptimalkan data mengenai upaya kreativitas guru Biologi dalam
menggunakan media pembelajaran, interaksi guru dan siswa di sekolah, dan
keadaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di SMA Genesis
Medicare.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan
dilaksanakan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atau pertanyaan tersebut (Lexy Moloeng, 2005: 186).
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara mendalam.Wawancara mendalam merupakan cara
mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka
dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang
topik yang diteliti.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data dan
informasi mengenai kreativitas guru Biologi dalam menggunakan media
pembelajaran Biologi di SMA Genesis Medicare.
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi merupakan
suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik tertulis, gambar, maupun elektronik.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dan pedoman
dokumentasi.
1. Kendali wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dua
pihak (interviewer dan interviewe) untuk mengumpulkan suatu
informasi.Pada penelitian ini, teknik wawancara yang digunakan adalah
8
wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang sebelumnya telah disusun
daftar pertanyaan. Dengan demikian, peneliti telah menyiapkan kendali
wawancara untuk menyusun instrumen penelitian berupa wawancara. Teknik
wawancara ini digunakan untuk menggali informasi tentang kreativitas guru
Biologi dalam menggunakan media pembelajaran.
3. Dokumen
Menurut Sugiyono (2012: 329), dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu yang berupa tulisan, gambar, atau karya- karya
monumental seseorang. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan
lebih kredibel kalau didukung oleh dokumen-dokumen yang mendukung.
Lembar dokumen yang diteliti sebagai instrumen penelitian mengandung
uraian mengenai pertumbuhan tumbuhan seperti factor cahaya terhadap
tumbuhan.
9
dari seluruh informasi yang diperoleh dari hasil wawancara serta dokumen-
dokumen melalui beberapa tahap. Setelah pengumpulan data, pencatatan data,
peneliti melakukan analisis interaksi yang terdiri dari reduksi data, penyajian
data dan verifikasi. Analisis dari penelitian ini berlangsung bersama dengan
proses pengumpulan data, maupun dilakukan setelah data data terkumpul.
1. Pengumpulan data
Menggali informasi dan data dari berbagai sumber atau responden. yaitu
dengan wawancara, observasi, analisis dokumen dan foto-foto kegiatan yang
ada.
2. Reduksi data
Dalam reduksi data, data yang diperoleh disortir karena data dari hasil
wawancara merupakan data yang memiliki sifat sangat luas informasinya
bahkan masih mentah (Lexy J. Moleong 2002: 114). Dengan ini kita akan
bisa memilih laporan hasil wawancara yang lebih penting, jadi bila ada hasil
laporan yang dirasa kurang penting bisa dibuang.
Langkah reduksi data melibatkan beberapa tahap. Tahap pertama,
melakukan editing, pengelompokkan, dan meringkas data. Tahap kedua,
menyusun kode-kode dan catatan-catatan mengenai berbagai hal berkaitan
dengan data yang sedang diteliti sehingga peneliti dapat menentukan tema-
tema, kelompok-kelompok, dan pola-pola data.Pada tahap terakhir dari
reduksi data adalah menyusun rancangan konsep-konsep serta penjelasan-
penjelasan berkenaan dengan tema, pola, atau kelompok yang bersangkutan.
3. Penyajian data
Hasil dari pengorganisasian data yang di sajikan secara sistematis dapat
dibentuk dalam sebuah laporan. Bentuk penyajian laporan berupa diskriptif
analitik dan logis yang mengarah pada kesimpulan. Dalam tahap ini peneliti
dituntut untuk melakukan penefsiran terhadap data dalam wawancara.
4. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi.
Penarikan kesimpulan menyangkut intepretasi peneliti, yaitu
pengembangan makna dari data yang ditampilkan. Kesimpulan yang masih
kaku senantiasa di verifikasi selama penelitian berlangsung, sehingga
1
diperoleh kesimpulan yang krediibilitas dan objektifnya terjamin.
2. Perpanjangan pengamatan
Maksud perpanjangan pengamatan dalam penelitian ini yaitu peneliti
kembali ke lapangan melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan
sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan
pengamatan, hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk
rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling
mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Bila
terbentuk rapport, maka telah terjadi kewajaran dalam penelitian, dimana
kehadiran peneliti tidak lagi mengganggu perilaku yang dipelajari.
3. Peningkatan ketekunan.
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data
dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
1
DAFTAR PUSTAKA
1
DAF