1. Judul *)
PENGARUH KOPPAS TERHADAP MODAL PEDAGANG PASAR CIPETE UTARA
2. Topik *)
Pendidikan, Kesehatan, Sosial, dan Ekonomi Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif
3. Bidang Ilmu *)
Manajemen;
4. Identitas Peneliti *)
Peran Nama Sinta ID / NIM Fakultas Bidang Studi
Ketua Pengusul HASANAH 6668490 Fakultas Ekonomi Manajemen
S.E., M.M dan Bisnis
Anggota Dosen SITI 123456 Fakultas Ekonomi Manajemen
1 HAFNIDAR dan Bisnis
HARUN
Anggota Dosen - - - -
2
Anggota Mhs 1 AULIA 2018310187 - -
NAFADILLA
Anggota Mhs 2 - - - -
Pimpinan
Tanggal
Tanggal Pengajuan Pemberi Jabatan Lembaga/Fakultas
Persetujuan
Persetujuan
- - - - -
Koperasi merupakan perkumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama yaitu
untuk memperbaiki taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya karena pada
umumnya anggota koperasi merupakan orang-orang yang mempunyai tingkat ekonomi yang
lemah. Salah satu jenis koperasi adalah Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) merupakan jenis
koperasi yang anggotanya terdiri dari para pedagang pasar yang ingin mengembangkan
usahanya. Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) adalah koperasi yang memberikan pelayanan
simpan pinjam pokok, wajib, khusus, sukarela. Dalam pelaksanaan kegiatan simpan pinjam ini
kegiatannya masih dilaksanakan secara manual mulai dari pendataan anggota KOPPAS, untuk
proses simpan pinjam, dan arsip lainnya. pelaksanaan secara manual seringkali menyebabkan
terjadinya kesalahan-kesalahan dari manusianya.
Koperasi dijalankan secara bersama-sama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota
koperasi mempunyai hak suara yang sama dengan anggota lainnya dalam setiap pengambilan
keputusan. Berdasarkan Undang-undang Perkoperasian no. 25 tahun 1992, koperasi merupakan
badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
Tinjauan Pustaka
Pengertian Koperasi
Menurut Undang-Undang Koperasi No.12 Tahun 1967 pasal 3, koperasi adalah organisasi
ekonomi, berwatak sosial, dan dikelola berdasarkan kekeluargaan. Sedangkan menurut UU
Perkoperasian No. 25 Tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang
perorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Menurut International Cooperative Alliance (ICA) koperasi didefinisikan ”coperative is
an autonomous association of persons united voluntarily to meet their common aconomic, social,
and cultural needs and aspiration through a jointly-owned and democratically-controlled
enterprise yang artinya bahwa koperasi adalah assosiasi yang bersifat otonom dengan
keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi, social dan
budaya melalui usaha bersama saling membantu dan mengontrol usahanya secara demokratis.
Menurut devinisi ini ada beberapa prinsip koperasi yang dominan seperti assosiasi otonom,
keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, prinsip kontrol secara demokratik dan partisipasi
anggota secara ekonomi.
Jenis-jenis Koperasi
a. Koperasi Konsumsi.
b. Koperasi Simpan Pinjam.
c. Koperasi Produksi.
d. Koperasi Pemasaran.
e. Koperasi Serba Usaha (KUD)
f. Koperasi Sektoral.
g. Koperasi Fungsional.
h. Koperasi Khusus
i. Koperasi Penunjang
Pengertian Modal
Modal tidak jarang sering diartikan sebagai investasi dalam melakukan suatu usaha.
Biasanya, orang yang menanam modal akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan besarnya laba
yang didapatkan perusahaan. Penanam modal disebut investor. Modal adalah dana yang bisa
digunakan sebagai induk atau pokok untuk berbisnis, melepas uang, dan sebagainya. Dalam
artian lain, modal adalah harta benda (bisa berupa dana, barang, dan sebagainya) yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan sesuatu yang dapat menambah kekayaan dan keuntungan.
Atau modal merupakan semua hal yang kita miliki baik berupa uang, barang, aset lainnya yang
dapat kita manfaatkan untuk menghasilkan keuntungan dalam menjalankan usaha. Dalam
prakteknya, modal dapat dikategorikan ke beberapa jenis, seperti modal dana tunai dan non-tunai,
hutang-piutang, semangat, ilmu, relasi, keahlian, keyakinan, brand, ide, dan lain-lainnya.
Jenis-Jenis Modal
1. Jenis Modal Berdasarkan Sumbernya, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Modal Internal.
dan Modal Eksternal.
2. Jenis Modal Berdasarkan Pemiliknya. Jenis Modal ini dapat dibagi dua, yaitu : Modal
Perseorangan dan Modal Sosial.
3. Jenis Modal Berdasarkan Wujudnya antara lain yaitu: Modal Abstrak (Modal Pasif) dan
Modal Konkret (Modal Aktif).
Metode
Untuk membantu para pedagang pasar, maka dibentuklah Koperasi Pedagang Pasar (Koppas).
Pengurus dan Pengawas Koperasi Pedagang Pasar (Koppas) menghimbau dan meminta kepada
Instansi terkait pada umumnya, khususnya PD. Pasar Jaya dan Dinas Koperasi untuk sama-sama
memikirkan dan berbuat sesuatu untuk dapat mengeluarkan teman-teman pedagang Pasar Cipete dari
kondisi saat ini. Oleh karena itu peran koperasi pedagang pasar sangat penting dalam membantu
permodalan para pedagang pasar untuk bangkit dalam menjalankan kegiatan perdagangan di pasar.
Pasar Cipete yang berlokasi di Jalan, R.S. Fatmawati Cipete Utara Kebayoran Baru, dikenal
dengan PD Pasar Jaya Cipete Utara. Ketua Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Cipete Utara
bernama Drs. H. Asnawi yang juga sebagai Ketua Pengurus Pengusaha Daging Nasional.
Pedagang kaki lima yang ada di pasar cipete ini kurang lebih dari 214 pedagang. Namun tidak
semua pedagang menjadi anggota koperasi.
Koperasi Pedagang Pasar (Koppas) Cipete mempunyai satu bidang usaha yaitu simpan pinjam.
Koperasi ini digunakan untuk membantu para pedagang dalam meminjamkan modal usaha dalam
menambah modal berdagangnya, dan juga pedagang dapat menyimpan uangnya di koperasi untuk
memberikan rasa aman bagi pedagang.
Hasil wawancara yang dilakukan ke responden mengapa mereka banyak yang tidak aktif
dalam koperasi pedagang pasar, terdapat beberapa alasan yang mereka kemukakan yaitu:
a. Tidak ada waktu untuk ke koperasi
Y= 9,421 + 0,582 X
Luaran Penelitian :
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Bachrudin, Harapan L Tobing. (2003). Analisis Data Untuk Penelitian Survay. Bandung:
FMIPA-UNPAD
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 2, Jakarta: Salemba
Empat.
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja
Rosdakarya Bandung 2000
Danang Sunyoto, Manajemen Sumber Daya Manusia,Cetakan pertama, Penerbit CAPS
Yogyakarta, Tahun 2012
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan kelima, Penerbit Kencana Prenada
Media Group. Tahun 2013
Undang-undang Koperasi No.12 Tahun 1967
Undang-undang Perkoperasian No.25 Tahun 1992