Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Cendikia Muda

Volume 3, Nomor 2, Juni 2023


ISSN : 2807-3469

PENERAPAN STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK CARA


VERBAL PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG
MELATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

THE APPLICATION OF VERBAL THERAPEUTIC COMMUNICATION


IMPLEMENTATION STRATEGIES IN PATIENTS AT RISK OF VIOLENCE
BEHAVIOR IN ROOM JASMINE PSYCHIATRIC HOSPITAL IN LAMPUNG PROVINCE

Dwi Anggraini1, Uswatun Hasanah2, Indhit Tri Utami3


1,2,3
Akademi Keperawatan Dharma Wacana Metro
Email : dwianggraini600@gmail.com

ABSTRAK
Risiko perilaku kekerasan merupakan perilaku seseorang yang menunjukkan bahwa ia dapat
membahayakan diri sendiri. Risiko perilaku kekerasan yang tidak ditangani dengan baik dapat
menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar. Maka
penanganan pasien dengan risiko perilaku kekerasan perlu dilakukan secara cepat dan tepat.
Penanganan pasien dengan risiko perilaku kekerasan dapat dilakukan dengan 4 strategi
pelaksanaan yaitu secara fisik, obat, verbal dan spiritual. Salah satu intervensi yang akan diajarkan
kepada pasien adalah cara verbal. Tujuan penerapan ini adalah untuk mengetahui terapi cara verbal
terhadap perubahan tanda dan gejala pada pasien risiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Lampung tahun 2022. Desain karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi
kasus. Subyek yang digunakan adalah 2 (dua) subyek. Analisis data dilakukan dengan melihat
perubahan tanda – gejala sebelum dan sesudah dilakukan terapi cara verbal. Hasil penerapan
menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan terapi cara verbal terjadi penurunan pada tanda
dan gejala risiko perilaku kekerasan.

Kata Kunci : Cara verbal, komunikasi terapeutik, risiko perilaku kekerasan


Kepustakaan : 2011 – 2022

ABSTRACT

The risk of violent behavior is a person's behavior that shows that he can harm himself. The risk of
violent behavior that is not handled properly can cause harm to oneself, others and the surrounding
environment. So the handling of patients at risk of violent behavior needs to be done quickly and
precisely. Handling of patients at risk of violent behavior can be done with 4 implementation
strategies, namely physical, drug, verbal and spiritual. One of the interventions that will be taught
to patients is the verbal method. The purpose of this application is to find out verbal therapy for
changes in signs and symptoms in patients at risk of violent behavior at the Lampung Provincial
Mental Hospital in 2022. The design of this scientific paper uses a case study design. The subjects
used are 2 (two) subjects. Data analysis was carried out by looking at changes in signs before and
after verbal therapy. The results of the application showed that after the application of verbal
therapy there was a decrease in signs and symptoms of the risk of violent behavior.

Keywords: verbal method, therapeutic communication, risk of violent behavior


Literature : 2011 – 2022

Anggraini, Penerapan Strategi Komunikasi 218


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni
2023

Pendahuluan adalah suatu bentuk perilaku seseorang


baik secara fisik maupun psikologis3.
Gangguan jiwa yang sering ditemukan
Sesorang yang mengalami risiko
adalah skizofrenia. Sekitar 75%
perilaku kekerasan
penderita skizofrenia mengalami
ditandai dengan
gangguan perkembangan secara
mengungkapkan sebuah ancaman,
bertahap, biasanya muncul pada usia
mengungkapkan kata – kata kasar,
antara 15 sampai 25 tahun, akan tetapi
mengungkapkan keinginan ingin
ada juga gejala awal yang muncul
memukul atau melukai, wajah memerah
sebelum usia 15 tahun dan diakhir
dan tegang, pandangan tajam,
setelah usia 40 tahun. Orang yang
mengatupkan rahang dengan kuat,
mengalami skizofrenia sering kali
mengepalkan tangan, bicara kasar dan
mengalami fase pradnormal sewaktu
suara meninggi atau berteriak4.
beberapa gejala penyakit tersebut
berkembang biasanya selama berbulan –
Penanganan pasien dengan risiko
bulan atau bertahun – tahun sebelum
perilaku kekerasan dapat dilakukan
gangguan itu muncul sepenuhnya . 1
dengan 4 strategi pelaksanaan yaitu
secara fisik, obat, verbal dan spiritual.
Masalah gangguan jiwa mencapai 13%
Salah satu intervensi yang akan
dari penyakit secara keseluruhan dan
diajarkan kepada pasien adalah cara
kemungkinan akan bertambah luas
verbal. Cara verbal dapat membantu
menjadi 25% pada tahun 2030,
pasien dalam mengatasi perilaku
gangguan jiwa berhubungan dengan
kekerasan dan dapat menjadi cara untuk
bunuh diri, ada hampir 800.000
menggali kemampuan
kematian akibat bunuh diri diseluruh
pasien dalam
dunia akibat gangguan jiwa. Gangguan
mengungkapkan pikiran dan perasaan
jiwa meliputi depresi, cacat intelektual
untuk mengungkapkan marah dengan
dan gangguan akibat penyalahgunaan
cara hati yang tenang5.
narkoba, gangguan termasuk autisme
dan skizofrenia2.
Penelitian yang dengan hasil bahwa ada
pengaruh yang signifikan terapi
Salah satu gangguan jiwa yang sering
komunikasi terapeutik dalam mengatasi
kali ditemukan adalah risiko perilaku
masalah perilaku kekerasan pada pasien
kekerasan. Risiko perilaku kekerasan
skizofrenia dengan p-value 0,013 (p-

Anggraini, Penerapan Strategi 21


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni
value <0,05)6. Penelitian
2023 lain juga
yang

Anggraini, Penerapan Strategi 22


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni
2023

dilakukan dengan hasil penelitian ini implementasi, evaluasi6. Instrumen


adalah setelah diberikan teknik verbal penerapan yang digunakan pada
menunjukkan pasien dapat
pengumpulan data Lembar evaluasi
mengungkapkan rasa amarahnya dan
tanda dan gejala didapat oleh penulis
mampu mengontrol amarahnya5.
dari buku SDKI (2017), terdapat 14
tanda dan gejala pada lembar
Berdasarkan uraian di atas maka penulis
tertarik untuk melakukan intervensi cara evaluasi. Tanda gejala yang ada pada

verbal, salah satunya dengan judul pasien diberi tanda yang ditandai
“Penerapan Strategi Pelaksanaan ceklis (🗸 ) jika ditemukan dan
Komunikasi Terapeutik Cara Verbal (dikosongkan) jika tidak ditemukan.
Pada Pasien Risiko Perilaku Kekerasan
Di Ruang Melati Rumah Sakit Jiwa Analisis data dilakukan dengan melihat
Daerah Provinsi Lampung”. perubahan sebelum (pre) dan sesudah
(post) diberikan terapi komunikasi
Metode terapeutik cara verbal. Hasil yang
Karya tulis ilmiah ini berbentuk studi didapat akan didokumentasikan untuk
kasus. Subyek dalam penerapan disajikan dan kemudian dibahas
berjumlah 2 pasien dengan kriteria bagaimana hasil persentase sebelum dan
pasien bersedia menjadi responden, sesudah dilakukan terapi komunikasi
pasien dengan masalah keperawatan terapeutik cara verbal untuk
utama risiko perilaku kekerasan, pasien mendapatkan perbandingan. Melakukan
kooperatif dalam mengikuti penerapan penilaian pada setiap point. Nilai dan
dan pasien tidak memiliki kecacatan seluruh point kemudian diubah menjadi
dalam berbicara dan mendengar. persentase dengan rumus :
Penerapan dilakukan di Ruang Melati Jumlah point
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi X100%
Jumlah item
Lampung selama 4 hari pada tanggal 18
– 21 Mei 2022.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara dan
observasi meggunakan 5 tahap yaitu
pengkajian, diagnosa, intervensi,

Anggraini, Penerapan Strategi 22


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni
2023

Hasil

Tabel 1
Gamabaran Subyek Penerapan
Identitas dan Subyek I Subyek II
Data
Nama Ny. X Ny. M
Umur 32 tahun 47 tahun
Jenis kelamin Perempuan Perempuan
Agama Katolik Islam
Pekerjaan Tidak bekerja Tidak bekerja
Pendidikan SMP SMP
terakhir
Status perkawinan Belum menikah Menikah
Riwayat keluarga Tidak ada Ada (Bibi)
ODGJ
Faktor Ada riwayat penggunakan obat Ada riwayat masuk RS kurang lebih
Predisposisi NAPZA sebelumnya 3 tahun yang lalu dan sempat putus
obat
Faktor Presipitasi Pasien ditinggal oleh ibunya yang Pasien ditinggal oleh suaminya
sudah meninggal yang berselingkuh dengan wanita
lain

Tabel 2
Tanda Gejala Risiko Perilaku Kekerasan Sebelum dan Sesudah Dilakukan
Penerapan Terapi Komunikasi Terapeutik Cara Verbal
Sebelum Sesudah
Tanda Gejala
No
Ny.X Ny.M Ny.X Ny.M
1 Mengancam - √ - -
2 Mengumpat dengan kata – - - - -
kata kasar
3 Suara keras √ - √ -
4 Bicara ketus √ - √ -
5 Menyerang orang lain √ - - -
6 Melukai diri sendiri atau √ - √ -
orang lain
7 Merusak lingkungan √ √ - -
8 Perilaku agresif/amuk √ √ - √
9 Melotot √ √ √ -
10 Pandangan tajam √ √ √ √
11 Tangan mengepal - √ - -
12 Rahang mengatup - - - -
13 Wajah memerah √ √ - -
14 Postur tubuh kaku - - - -
Jumlah 9 7 5 2
Presentase 64,2% 50% 35,7% 14,2%
Rata-rata 57,1% 24,9%
Selisih 32,2%

Anggraini, Penerapan Strategi 22


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni
2023

Diketahui bahwa rata-rata tanda dan Terdapat penurunan sebanyak 32,2%


gejala pada kedua subjek sebelum terhadap tanda dan gejala risiko
dilakukan intervensi adalah 57,1%, perilaku kekerasan pada kedua subjek
rata – rata tanda dan gejala sesudah setelah dilakukan intervensi.
diberikan terapi adalah 24,9%.

Pembahasan awal. Masa dewasa


1. Karakteristik Pasien merupakan masa kematangan
a) Jenis Kelamin dari aspek kognitif, emosi
Ny.X dan Ny.M pasien dan perilaku. Kegagalan
berjenis kelamin perempuan. yang dialami dalam
Jenis kelamin merupakan mencapai kematangan akan
salah satu aspek sosial mempersulit dalam
budaya. Jenis kelamin adalah memenuhi tuntutan
ciri fisik, karakter dan sifa t perkembangan dan
yang berbeda. Pada laki – berdampak pada gangguan
laki lebih sering melakukan jiwa3.
perilaku agresif. Ada
penelitian yang mengatakan c) Pekerjaan
bahwa laki – laki dua kali Sebelum dirawat di Rumah
lipat lebih banyak mengalami Sakit Ny.X dan Ny.M tidak
gangguan jiwa dari pada bekerja. Pekerjaan sangat
perempuan 3.
erat kaitannya dengan
penghasilan dan status
b) Usia ekonomi individu. Tingkat
Didapatkan data Ny.X sosial yang dapat dapat
berusia 32 tahun dan Ny.M menimbulkan perilaku
berusia 47 tahun. Mayoritas kekerasan seperti :
pasien dengan perilaku kemiskinan, dan ketidak
kekerasan berada pada usia mampuan memenuhi
24 – 56 tahun. Usia tersebut kebutuhan hidup, masalah
masuk dalam kategori usia perkawinan, masalah single
dewasa akhir menuju lansia parent, pengangguran,

Anggraini, Penerapan Strategi 22


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni
2023

kesulitan mempertahankan mempengaruhi terapi dan


hubungan interpersonal perawatan yang diberikan . 3

dalam keluarga, struktur


keluarga dan kontrol sosial3. Data yang di dapat pada
Ny.M adalah Ny.M ada
d) Pendidikan riwayat masuk RS 3 tahun
Pendidikan dapat menjadi yang lalu di karenakan
sumber koping individu yang masalah pernikahannya yang
dapat membantu individu gagal. Faktor predisposisi
dalam mengatasi stress. yang terganggu adalah pada
Didapatkan data bahwa fakor biologi
pendidikan terakhir Ny.X neurotransmitter. Faktor
dan Ny.M adalah SMP. biologi neurotransmitter
Tingkat pendidikan dapat adalah zat kimia otak yang
mempengaruhi terjadinya ditransmisikan dari dan ke
skizofrenia, ditemukan pada seluruh neuron sinapsis,
78 (91%) responden tidak sehingga menghasilkan
mempunyai pendidikan komunikasi antara otak dan
ataupun keahlian . 3
struktur otak yang lain.
Peningkatan atau penurunan
e) Faktor Predisposisi zat ini dapat mempengaruhi
Pada Ny.X didapatkan data perilaku, perubahan
bahwa ada penggunaan obat keseimbangan zatini dapat
NAPZA sebelumnya. Faktor memperburuk atau
predisposisi yang terganggu menghambat perilaku
pada Ny.X adalah pada agresif3.
faktor imunovirologi, yaitu
dimana pasien memiliki f) Faktor Presipitasi
riwayat penggunaan obat Data yang didapat pada Ny.X
NAPZA dan frekuensi di adalah pasien ditinggal oleh
rawat. Penggunaan NAPZA ibunya yang sudah
akan mempengaruhi fungsi meninggal sedangkan pada
otak, Ny.M yaitu pasien ditinggal
oleh

Anggraini, Penerapan Strategi 22


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni
2023

suaminya yang berselingkuh verbal yang dapat dilakukan,


dengan wanita lain. Dari yaitu mengungkapkan pikiran
kedua subyek tersebut dan perasaan, meminta dengan
didapatkan data bahwa kedua benar dan menolak dan
subyek mengalami stressor menyampaikan alasannya . 6

dari luar yaitu berupa


kehilangan seseorang yang Terapi komunikasi cara verbal
dicintai. dapat membantu pasien dalam
mengatasi perilaku kekerasan dan
Faktor presipitasi merupakan dapat menjadi cara untuk
faktor yang berhubungan menggali kemampuan pasien
dengan pengaruh stressor dalam mengungkapkan pikiran
yang mencetuskan perilaku dan perasaan untuk
kekerasan bagi setiap mengungkapkan marah dengan
individu. Perilaku agresif cara hati yang tenang5.
dapat terjadi karena beberapa
perasaan seperti marah, Tujuan dari cara verbal adalah
ansietas, rasa bersalah, untuk menjelaskan dan
frustasi atau kecurigaan . 3
mengurangi beban perasaan dan
pikiran serta dapat mengambil
2. Tanda dan gejala sebelum tindakan untuk mengubah situasi,
diberikan terapi komunikasi mengurangi keraguan, membantu
terapeutik cara verbal dan dalam al mengambil tindakan
sesudah diberikan terapi dan mempertahankan kekuatan
komunikasi terapeutik cara egonya serta mempengaruhi
verbal orang lain, lingkungan dan orang
Komunikasi verbal adalah sekitarnya7.
hubungan interpersonal yang
terjadi antara dua pihak. Kesimpulan
Komunikasi verbal yang benar Komunikasi terapeutik cara verbal dapat
dan baik dapat mencegah membantu menurunkan tanda – gejala
terjadinya perilaku agresif atau risiko perilaku kekerasan dengan rata-
perilaku kekerasan. Ada tiga cara rata presentase tanda dan gejala sebelum

Anggraini, Penerapan Strategi 22


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni
2023

penerapan adalah 57,1%. Rata-rata Latihan Asertif Klien Skizofrenia


sesudah penerapan adalah 24,9%. Dengan Masalah Perilaku
Kekerasan. Di undu pada tanggal
Daftar Pustaka 10 Maret 2022. Dari
1. Halter, M. J. (2018). Varcarolis’ <https://jurnal.poltekkespalembang
Fundations Of Psychiatric-mental .ac.id/index.php/jkm/article/view/10
Health Nursing A Clinical 13>.
Approach. Elsavier Inc.
2. WHO (2019) Gangguan Jiwa,
lembar fakta. Di unduh pada
tanggal 5 Maret 2022 pukul 20.00
WIB, dari
<https://www.who.int/mental_healt
h/management/en/ >.
3. Sutejo. (2019). Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
4. Satrio, K. L., Rika, D., Ardinata.
(2015). Buku Ajar Keperawatan
Jiwa. Bandar Lampung: LP2M
Institusi Agama Islam.
5. Yusuf, A., dkk. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta :
Salemba Medika.
6. Ambarwati, Nia & Susilaningsih.
(2020). Penerapan Terapi Verbal
Asertif Untuk Menurunkan
Kemarahan Pada Pasien Perilaku
Kekerasan. Di unduh pada tanggal
10 Maret 2022. Dari
<http://ejournal.akperkbn.ac.id/ind
ex.php/jkkb/article/view/70>.
7. Martini, Sri Endriyani, Ayu
Febriani. (2021). Manajemen
Pengendalian Marah Melalui

Anggraini, Penerapan Strategi 22

Anda mungkin juga menyukai