Anda di halaman 1dari 40

INSTRUKSI KERJA

Analisa Koreksi Kotoran Nira Mentah

Bahan : - Nira Mentah


- Kieselguhr
Alat : - Saringan Bucher
- Gelas Kimia 300 ml
- Timbangan Analitik
- Hot plate
- Oven Pengering
- Pompa Penghisap (vacuum)
- Spatula
- Kertas Saring
- Kieselguhr

Proses Analisa :
- Nira mentah diaduk rata, kemudian ditimbang sebanyak 200 gram
dalam gelas kimia 300 ml
- Tambahkan kieselguhr sebanyak 6 gram
- Aduk rata sambil dipanaskan pada hot plate hingga mendidih,
kemudian disaring dengan corong Bucher menggunakan kertas
saringan yang sudah diketahui beratnya. Untuk mempermudah dan
mempercepat penyaringan, digunakan pompa penghisap (vacuum)
- Endapan yang tertinggal pada kertas saring, dengan hati-hati dicuci
dengan air panas, kemudian kertas saring bersama endapannya
diangkat dari corong dan dimasukkan kedalam oven pengering yang
diatur pada suhu 120 OC, sampai dicapai berat konstan
Perhitungan :
Koreksi Kotoran = Berat kering endapan ( berat kieselguhr + kertas )
Berat contoh

Catatan :
Sebelum digunakan, kieselguhr dan kertas saring dikeringkan lebih dahulu
dalam oven pengering agar bebas air
INSTRUKSI KERJA
Analisa kadar kapur (CaO) Nira Encer

Bahan : - Nira Encer


- Aquadest
- Larutan buffer
- Larutan EDTA
- Larutan EBT
Alat : - Erlenmeyer
- Pipet digital
- Buret digital

Cara analisa :
- Ambil aquadest 45 ml dan masukkan pada erlenmeyer
- Tambahkan nira encer 5 ml
- Tambahkan larutan buffer 2 ml
- Tambahkan indikator EBT 3 – 5 tetes hingga berubah warna keungu –
unguan
- Titrasi dengan menggunakan larutan EDTA
- Catat hasil titrasi

Rumus perhitungan :
Kadar CaO = Volume titrasi x faktor CaO x 200

Catatan : faktor CaO selalu berubah – ubah, tergantung konsentrasi larutan


yang digunakan
INSTRUKSI KERJA
Analisa sacharosa nira

Bahan : - NPP - Nira mentah


- Nira encer - Nira kental
- Nira kental sulfitir - Aluminium Sulfat 30%
- Aquadest - NaOH 8%
- HCl 1 : 1 - Pb Nitrat 50 %
Alat : - Timbangan Analitik - Suchromat
- Gelas Beaker - Labu Takar 250 ml
- Pengaduk - Corong Plastik
- Pipet Digital - Kertas Saring
- Gelas Ukur 50 ml - Labu Takar 100 - 110 ml
- Gelas Tapis - Labu Takar 100 ml

Proses Analisa :
• Persiapan Filtrat Polarisasi Sebelum Inversi :
- Timbang dengan teliti 35,75 gram nira dalam gelas beaker 100 ml,
tambahkan sedikit aquadest
- Diaduk dengan pengaduk hingga homogen
- Pindahkan dalam labu takar 250 ml, cuci dengan aquades gelas
beaker sampai tidak ada cairan nira tersisa
- Tambahkan 30 ml larutan NaOH 8% dan lood nitrat 50%,
tambahkan aquades hingga garis tanda (250 ml)
- Gojog hingga tercampur rata kemudian ditapis
- Buang beberapa tetes filtrate pertama (Filtrat I)
- Ambil 100 ml filtrat pertama dalam labu takar 100-110 ml,
tambahkan larutan Aluminium Sulfat 30% sampai garis tanda 110
ml, gojog kemudian ditapis
- Filtrat ini amati pol pada Suchromat (P1) dengan pembuluh 200
mm (Filtrat II)
• Persiapan Filtrat Polarisasi Sesudah Inversi :
- Ambil 50 ml Filtrat II, masukan dalam labu takar 100 ml
- Tambahkan 30 ml HCL 1 : 1, putar labu takar hingga larutan
homogen
- Biarkan selama 2 jam dalam keadaan tertutup
- Tambahkan aquades sampai garis tanda 100 ml, gojog dan tapis
(Filtrat III)
- Filtrat III di amati polarisasinya (P2) dengan pembuluh 200 mm,
amati pula temperatur cairan tersebut (t1) di alat Suchromat, dan
temperatur ruangan (t2)

Perhitungan :
Z = 100 x S Z = Kadar Sacharosa
C - (½ x t1) S = Pol sebelum dan sesudah Inversi
C = Tetapan inversi (Tabel VII)
t1 = temperatur cairan
Dimana : S = pol sebelum inverse + ( 2 x pol sesudah inversi )
INSTRUKSI KERJA
Analisa ICUMSA Nira

Bahan : - Nira encer, nira kental, dan nira kental sulfitir


- Keiselguhr
- Aquadest
- HCl 10 %
- NaOH 8%
Alat : - Timbangan analitik - Spatula
- Kaca arloji - Kertas saring
- pH meter - corong plastik
- Gelas Beaker 100 ml - Botol Sembur aquadest
- Brix meter / Refraktometer - Spectrofotometer
- Kertas pengering (tissue) - Cuvette 10mm

Proses Analisa :
- Timbang nira 100 gram dalam gelas beaker
- Tambahkan kieselguhr 1 gram dan aduk hingga homogen dengan
spatula kemudian ditapis
- Ambil filtrate dan dinetralkan pHnya dengan larutan HCl 10% apabila
pH basa dan dengan NaOH 8% apabila pH nira asam dserta diatur
hingga pH 7
- Ambil filtrat dan masukkan dalam cuvette
- Ukur penyerapan sinar oleh larutan (Absorbance) dan gunakan akuades
sebagai blanko. Tebal sel dipilih agar pembacaan alat antara 20-80 %
transmittance, dengan panjang gelombang 420 nm
Perhitungan :
IU = Absorbent x 100.000
Brix x berat jenis nira
INSTRUKSI KERJA
Analisa kadar Bagacillo

Bahan : - Blotong
- Air
Alat : - Saringan
- Timbangan analitik
- Cawan petri
- Oven
- Gelas beaker
- Pengaduk

Cara analisa :
- Ambil dan campurkan blotong dari sumber berbeda (U, T, S)
- Timbang 20 gram blotong dalam gelas beaker
- Tambahkan air dan aduk hingga homogen
- Saring menggunakan saringan sambil tambahkan air dengan terus
diaduk untuk menghilangkan lumpur
- Setelah didapatkan ampas halus atau bagacill kemudian masukkan
cawan petri
- Masukkan cawan petri ke dalam oven dengan suhu 110C selama 1
jam
- Timbang berat sesudah di oven dan catat

Cara Perhitungan
Kadar Bagacillo : Berat Ampas + Cawan
Contoh : Cawan + Ampas : 51,133
Berat Cawan : 50,541
Kering Ampas : 0,592
: 0,592 x 2
: 1,18
1.18
Bagacillo % Blotong : 𝑥 100%
20

: 5.9
INSTRUKSI KERJA

Analisa Pol Ampas

Bahan : - Ampas Gilingan Akhir


- Form A
- Form B
Alat : - Suchromat - Corong Gelas
- Timbangan analitik - Kertas Saring
- Ekstraksi Ampas - Gelas Tapis
- Labu takar 100 - 110 ml

Cara Analisa Penentuan Pol :


• Persiapan Analisa Filtrat :
- Timbang 1 Kg ampas
- Masukan kedalam tabung ekstraksi
- Tambahkan air 10 liter
- Tutup penutup tabung rapat-rapat
- Hidupkan ekstraksi dan setting pada suhu 110 – 115 oC
- Setelah 1 jam 15 menit, buka tabung
- Ambil filtrate +_ 100 ml di dinginkan
- Filtrat dingin masuk ke labu takar 100 – 110 ml, sampai garis tanda
(100 ml)
- Tambahkan 5 ml Form A + 5 ml Form B sampai garis tanda (110
ml)
- Gojog sampai tercampur rata kemudian tapis
• Penentuan pol Ampas :
- Masukkan filtrate hasil penapisan ke tabung Suchromat 200 ml
- Pol baca = …….
- Pol ampas = pol baca x 2
( x 2, semestinya tabung pol menggunakan panjang 400 ml )
• Contoh pembacaan pol Suchromat :
Ampas Pol baca = 0,65
Pol baca/koreksi = 0,65 x 2 = 1,30
% pol ampas = 1,95
INSTRUKSI KERJA
Analisa Zat Kering Ampas

Bahan : - Ampas Gilingan Akhir


Alat : - Timbangan
- Pengering Ampas

Proses Analisa Kadar Kering Ampas :


• Proses Pengeringan :
- Timbang wadah (Tabung Pengering)
- Masukkan ke wadah tersebut 1 Kg ampas = berat wadah + 1 Kg
ampas (A)
- Dikeringkan / dipanaskan pada suhu 110 - 125 oC selama 1 jam 15
menit ( asumsi temperature kamar s/d 105 oC membutuhkan waktu 15
menit )
- Hasil pengeringan di timbang (B)
• Contoh perhitungan :
Berat wadah + ampas sebelum 1580 gram
dikeringkan (A)
Zat Kering = 1000 -
Berat wadah + ampas sesudah 1070 gram C

dikeringkan (B) = 1000 - 510 gram


Air Ampas (C) : 510 gram
= 490 gram
= 490 x 100
1000
= 49 %
INSTRUKSI KERJA
Analisa Pol & Zat Kering Blotong

Bahan : - Blotong
- Form A
- Form B
- Aquadest
Alat : - Suchromat - Kertas Saring
- Timbangan Analitik - Gelas tapis
- Cawan Petri - Gelas beaker
- Labu takar 200 ml (berleher) - Oven
- Corong plastik

Cara penentuan Pol dan Zat Kering :


• Persiapan Filtrat :
- Timbang Blotong 50 gram
- Masukan dalam gelas beaker
- Tambahkan sedikit aquadest
- Diaduk sampai menjadi bubur
- Tambahkan 5 ml Form A + 5 ml Form B
- Masukan kedalam Labu Takar 200 ml + aquadest
sampai garis tanda (200 ml)
- Gojog sampai tercampur sempurna dan kemudian di
tapis
• Penentuan Pol :
- Masukan filtrate ke tabung pol 200 ml
- Lihat pembacaan pol
• Proses Analisa Zat Kering :
- Timbang 20 gram Blotong
- Masukan dalam cawan petri yang diketahui beratnya
(taranya)
- Masukan dalam Oven pada posisi suhu 100 – 110 oC
selama 4 jam
• Penetuan Zat Kering :
( Berat Cawan + Blotong Kering ) x 5 = % Bahan Kering
Contoh Pembacaan dan Perhitungan :
• Pol Blotong = 3,87 %
• Zat Kering
- Cawan + 20 gram blotong = 55,60
- Cawan + 20 gram blotong kering = 41,20 -
- Air = 14,40
= 5,00 x
- % air = 72,00
- % Zat Kering = 28,00 +
= 100,00
INSTRUKSI KERJA
Analisa CCS (Hidrolic Press)

Bahan : - Ampas unigrator


- Form A
- Form B
Alat : - Suchromat - Kertas Saring
- Timbangan Analitik - Gelas tapis
- Hidrolic press - Cawan petri
- Labu takar 100 – 110 ml - Oven
- Corong plastik
- Gelas beaker

Cara penentuan Pol dan zat keringAmpas :


 Persiapan ampas dan nira
- Timbang ampas unigrator 1000 gram
- Siapkan tempat untuk nira dan ampas yang telah ditarra
- Masukkan ampas yang telah ditimbang ke dalam tabung hidrolic
- Hidupkan mesin hidrolic
- Tekan tombol otomatis up atau manual up dan biarkan ampas
unigrator dipress dengan maksimal
- Tampung nira yang keluar dari alat hidrolic press (selang) dalam
wadah yang telah disiapkan dan diketahui tarranya
- Tekan tombol otomatis down atau manual down
- Ambil ampas hasil press dan tempatkan pada wadah yang telah
diketahui tarranya
 Analisa nira hidrolic press
- Timbang berat nira hasil dari perahan hidrolic press dan catat
- Ambil 100 ml nira dan masukkan dalam labu takar 100 – 110 ml
- Tambahkan 5 ml form A dan 5 ml form B hingga batas (110 ml)
- Gojog hingga homogen dan tapis
- Ambil nira 25 ml masukkan dalam gelas beaker 50 ml (%Brix)
- Ukur pembacaan brix dan pol hasil filtrat menggunakan
sucrhomat
- Catat hasil analisa
 Penentuan zat kering ampas pada CCS
- Timbang ampas hasil press dan catat
- Timbang 10 gram ampas dan taruh dalam cawan petri yang sudah
diketahui tarranya
- Masukkan dalam oven pada suhu 110ºC selama 1 jam
- Timbang dan catat hasil ampas yang telah di oven
 Rumus perhitungan
Untuk analisa CCS tidak terdapat perhitungan khusus tetapi hanya
ampas sebelum dan sesudah dipress serta ampas sebelum dan
sesudah di oven dilakukan penimbangan dan dicatat. Selain itu juga
dilakukan analisa %pol dan %brix pada nira hasil press pada hidrolic
press menggunakan suchromat dan didapatkan HK dengan rumus :

HK = %pol
%brix
INSTRUKSI KERJA
Analisa PI (Preparation Index)

Bahan : - Ampas unigrator


- Form A
- Form B
- Air
Alat : - Suchromat - Kertas Saring
- Timbangan Analitik - Gelas tapis
- WD (Wet Disintegrator) - Cawan petri
- Labu takar 100 – 110 ml - Oven
- Corong plastik - Gelas beaker
- POC tester model (Point Open Cell)

Cara penentuan Pol POC Tester :


 Analisa filtrat POC tester
- Timbang 500 gram sabut ampas (ampas unigrator)
- Masukkan ke dalam sampel container
- Tambahkan 3,5 liter air
- Tutup penutup wadah dengan rapat, tempatkan pada POC tester
- Pastikan alat telah disetting untuk operasional 20 menit
- Jika belum tekan tombol “P” (4 – 5 detik) lalu atur lama
operasional alat dengan menekan tombol (up) atau (down)
- Tekan tombol “P” setelah setting selesai dilakukan
- Alat siap dioperasionalkan dengan menekan tombol start
- Alat otomatis berhenti setelah 20 menit
- Ambil filtrat dari wadah
- Masukkan 25 – 50 ml pada gelas beaker
- Ambil 100 ml filtrat masukkan labu takar 100 – 110 ml
- Tambahkan 5 ml form A dan 5 ml form B sampai tanda batas (110
ml)
- Gojog hingga homogen lalu tapis
- Analisa pol dan brix filtrat POC tester pada suchromat
- Catat hasil pol dan brix filtrat POC
- Pastikan POC tester dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah
analisa
 Analisa filtat WD
- Timbang 500 gram sabut ampas
- Masukkan ke dalam sampel container
- Tambahkan 3,5 liter air
- Tekan tombol start
- Alat otomatis berhenti setelah 10 menit
- Ambil filtrat dari wadah
- Masukkan 25 – 50 ml dalam gelas beaker
- Ambil 100 ml filtrat masukkan labu takar 100 – 110 ml
- Tambahkan 5 ml form A dan 5 ml form B sampai tanda batas (110
ml)
- Gojog hingga homogen lalu tapis
- Analisa pol dan brix filtrat WD pada suchromat
- Catat hasil pol dan brix filtrat WD
- Pastikan WD dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah analisa
 Cara perhitungan ;
Pol POC
PI Pol = 𝑃𝑜𝑙 𝑊𝐷 𝑥 100%

PI Brix = 𝐵𝑟𝑖𝑥 𝑃𝑂𝐶


𝑥100%
𝐵𝑟𝑖𝑥 𝑊𝐷
INSTRUKSI KERJA
Analisa Brix & Pol Nira Gilingan, Nira Mentah, Nira Encer

Bahan : - Nira Gilingan I s/d V, Nira Mentah, Nira Encer


- Form A
- Form B
Alat : - Suchromat - Corong Plastik
- Kertas Saring
- Gelas Beaker - Gelas Tapis
- Labu takar 100 - 110 ml

Proses Penentuan Brix dan Pol :


 Persiapan Analisa Filtrat :
- Nira Gilingan disaring (kasar / saringan gula A)
- Masukan kedalam labu takar 100-110 ml sampai garis tanda (100
ml)
- Tambahkan 5 ml For A + 5 ml Form B
- Digojog sampai tercampur sempurna
- Ditapis (beberapa ml filtrate awal dibuang)
- Sampai didapatkan filtrate yang jernih
 Persiapan Analisa Brix :
- Nira Gilingan disaring (kasar / saringan gula A)
- Bahan tersaring diambil 50 ml
 Penggunaan Suchromat untuk brix dan pol :
- Masukkan filtrate nira gilingan ke corong polarimeter
- Masukkan bahan tersaring ke brix Refraktometer
- Proses I------------Pembacaan brix
- Proses II------------Pembacaan pol & % pol serta HK
 Contoh pembacaan Suchromat :
- Nira Gilingan I % brix = 15,88
- Pol baca = 46,55
- % pol = 12,55
- HK = 79,04
INSTRUKSI KERJA
Analisa Gula Reduksi Nira

Bahan : - NPP, Nira Mentah, Nira Encer


- Lood asetat
- Natrium phospat kalium oksalat
- Fehling I
- Fehling II
- Indikator Metylen Blau
- Aquadest
Alat : - Buret
- Erlenmeyer
- Pipet digital
- Corong Plastik
- Kertas Saring
- Hot Plate
- Neraca Analitik
- Gelas Tapis

Persiapan Analisa :
- Timbang nira 75 gram
- Masukkan labu takar 200 ml
- Tambahkan lood asetat 10 ml dan ditapis
- Ambil filtrate 100 ml
- Masukkan labu takar 200 ml
- Tambahkan natrium phospat kalium oksalat 5 ml dan aquadest
hingga tanda batas
- Gojog hingga homogen dan tapis
Proses Analisa :
- Ambil filtrate hasil tapisan 50 ml
- Masukan kedalam buret
- Masukan 5 ml Fehling I dan 5 ml Fehling II ke dalam Erlenmeyer
- Kemudian didihkan pada Hot Plate
- Setelah mendidih tambahkan 15 ml nira dari buret ditambah 3 tetes
indicator MB, kemudian diaduk
- Kemudian lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang menjadi merah
bata
- Catat hasilnya (ml titrasi)
Contoh Perhitungan :
- Hasil titrasi = 4,5 ml
- Tabel titrasi (Eynon Lane) = 1,03
- Brix nira mentah = 13,2
- Kadar Gula Reduksi = Hasiltitrasi tabel
×100
hasil brix nira

1,03
×100
13,2
¿ 7,8
INSTRUKSI KERJA
Analisa Kadar P2O5 Nira Mentah

Bahan : - Nira Mentah Sesudah Phospat


- Asam Ascorbit
- Amonium Molibdat
- Aquadest
- Larutan Standart P2O5 (Uranil Asetat)
Alat : - Hot Plate
- Spektrofotometer
- Pipet Digital
- Labu Takar 100 – 110 ml
- Erlenmeyer

Proses Analisa :
- Ambil 1 ml nira mentah masuk erlenyenmeyer 100 ml
- Tambah aquadest 35 ml
- Tambah Asam Amonium Molibdat 4 ml
- Panaskan hingga mendidih
- Setelah mendidih tambah asam askorbit 0,1 gram
- Dinginkan
- Setelah dingin masuk labu takar 100 – 110 ml + aquadest sampai
garis tanda 110 ml
- Masukkan larutan dalam kufet
- Hitung absorbent pada alat sepektrofotometer
Panjang gelombang 650 nm
Transmiter 100
Contoh Perhitungan :
Absorbent x factor P2O5 x 100 =........ppm
INSTRUKSI KERJA
Analisis Brix & Pol Nira Kental, Nira kental sulfitir

Bahan: - Nira Kental


- Nira kental sulfitir
- Form A
- Form B
Alat : - Suchromat - Kertas Saring
- Timbangan Analitik - Gelas Tapis
- Labu Takar 100 – 110 ml - Gelas Beaker
- Corong Plastik

Proses Penentuan Brix dan Pol :


 Persiapan Analisa Filtrat :
- Timbang 100 gram
- Tambahkan aquades sebanyak 200 gram
- Aduk hingga tercampur rata
- Ambil 50 ml untuk analisa brix (larutan E)
- Sisanya masukkan kedalam labu takar 100-110 ml sampai garis
tanda (100 ml)
- Tambahkan 5 ml For A + 5 ml Form B sampai garis tanda (110 ml)
- Gojog sampai tercampur rata kemudian tapis
- Filtrat hasil tapisan (larutan D)
 Penggunaan Suchomat :
- Masukan Larutan E pada corong Refraktometer
- Masukan Larutan D (filtrat) ke corong polarimeter
- Proses I..............Pembacaan brix
- Proses II.............Pembacaan pol, % pol serta HK
INSTRUKSI KERJA
Analisa %Brix & %Pol Masquite dan Bahan Masakan

Bahan : - Masequite A, C dan D


- Stroop A, C, Tetes, Klare A dan Klare D
- Gula A, C dan D
- Babonan C dan D
- Form A
- Form B
Alat : - Suchromat - Kertas Saring
- Timbangan Analitik - Gelas Tapis
- Stirer
- Labu Takar 100 – 110 ml
- Gelas Beaker 250 ml
- Corong Plastik

Proses Penentuan Brix dan Pol :


 Proses Pengenceran :
- Timbang bahan 25 gram di dalam gelas kimia 250 ml
- Tambahkan aquades 225 gram
- Diaduk dengan Stirer hingga homogen
- Campuran bahan di bagi menjadi :
- 50 ml untuk diperiksa brixnya(larutan E)
- 100 ml untuk diperiksa polnya
 Proses Analisa Filtrat :
- Ambil 100 ml bahan di atas, dalam labu takar 100 – 110 ml
- Tambahkan 5 ml Form A + 5 ml Form B hingga tanda batas (110
ml)
- Gojog sampai tercampur rata, kemudian di tapis
- 5 tetes filtrate pertama di buang
- Filtrat siap di masukan tabung pol (larutan D)
 Penggunaan Suchomat :
- Masukan Larutan E pada corong Refraktometer
- Masukan Larutan D (filtrat) ke corong polarimeter
- Proses I..............Pembacaan brix
- Proses II.............Pembacaan pol, % pol serta HK
 Contoh pembacaan :
- Suchromat Brix = 9,71  perhitungan  brix= 97,10

- Pol baca = 27,85

- pengenceran 10x % pol = 76,70

- % pol = 7,67

- HK = 79,00 HK = 79,00
INSTRUKSI KERJA
Analisa Sacharosa Tetes

Bahan : - Tetes - Aluminium Sulfat 30%


- Aquadest - Pb Nitrat 50 %
- NaOH 8% - HCl 1 : 1
Alat : - Timbangan Analitik - Suchromat
- Gelas Beaker - Labu Takar 250 ml
- Stirer atau pengaduk - Corong Plastik
- Pipet Digital - Kertas Saring
- Gelas Ukur 50 ml - Labu Takar 100 - 110 ml
- Gelas Tapis - Labu Takar 100 ml

Proses Analisa :
 Persiapan Filtrat Polarisasi Sebelum Inversi :
- Timbang dengan teliti 35,75 gram tetes dalam gelas beaker 100 ml,
tambahkan sedikit aquadest
- Diaduk dengan Stirer hingga homogen
- Pindahkan dalam labu takar 250 ml, cuci dengan aquades gelas
beaker sampai tidak ada cairan tetes tersisa
- Tambahkan 30 ml larutan NaOH 8% dan lood nitrat 50%,
tambahkan aquades hingga garis tanda (250 ml)
- Gojog hingga tercampur rata kemudian ditapis
- Buang beberapa tetes filtrate pertama (Filtrat I)
- Ambil 100 ml filtrat pertama dalam labu takar 100-110 ml,
tambahkan larutan Aluminium Sulfat 30% sampai garis tanda 110
ml, gojog kemudian ditapis
- Filtrat ini amati pol pada Suchromat (P1) dengan pembuluh 200
mm (Filtrat II)
-
 Persiapan Filtrat Polarisasi Sesudah Inversi :
- Ambil 50 ml Filtrat II, masukan dalam labu takar 100 ml
- Tambahkan 30 ml HCL 1 : 1, putar labu takar hingga larutan
homogen
- Biarkan selama 2 jam dalam keadaan tertutup
- Tambahkan aquades sampai garis tanda 100 ml, gojog dan
tapis (Filtrat III)
- Filtrat III di amati polarisasinya (P2) dengan pembuluh 200 mm,
amati pula temperatur cairan tersebut (t1) di alat Suchromat, dan
temperatur ruangan (t2)

Perhitungan :
Z = 100 x S Z = Kadar Sacharosa
C - (½ x t1) S = Pol sebelum dan sesudah Inversi
C = Tetapan inversi (Tabel VII)
t1 = temperatur cairan
Dimana : S = pol sebelum inverse + ( 2 x pol sesudah inversi )
INSTRUKSI KERJA
Analisa Gula Reduksi Tetes

Bahan : - Tetes
- Larutan lood asetat
- Natrium phospat kalium oksalat
- Fehling I
- Indikator MB
- Fehling II
- Aquadest
Alat : - Neraca Analitik
- Labu Takar 250 ml
- Gelas Tapis
- Kertas Saring
- Corong Plastik
- Pipet Digital
- Hot Plate
- Buret 50 ml

Proses Analisa :
- Timbang 12,5 tetes dalam gelas beaker
- Tambahkan aquadest secukupnya dan diaduk hingga homogen
- Masukkan labu takar 250 ml
- Tambahkan lood asetat 25 ml dan aquadest hingga tanda batas (250
ml)
- Gojog hingga homogen dan tapis dalam gelas tapis
- Ambil filtrat 50 ml dan masukkan labu takar 250 ml
- Tambahkan natrium phospat kalium oksalat 10 ml dan aquadest
hingga tanda batas (250 ml)
- Gojog hingga homogen dan tapis dalam gelas tapis
- Ambil 50 ml filtrat
- Isikan larutan filtrat diatas kedalam buret yang bersih dan kering
- Masukkan larutan Fehling I dan Fehling II sebanyak 5 ml ke dalam
Erlenmeyer 250 ml, campurkan dengan baik
- Titrasi sambil dididihkan pada hot plate
- Tambahkan 3 - 5 tetes MB, pada saat ini larutan harus memberikan
warna biru, bila tidak, berarti larutan contoh terlalu banyak
ditambahkan sehingga harus dikurangi dengan penambahan contoh
lebih sedikit, misalnya 14,0 ml
- Taruh ujung buret yang berisi larutan contoh itu 1 atau 2 cm diatas
leher erlenmenyer, sambil isi Erlenmeyer itu sambil terus didihkan,
tambah beberapa tetes sekali-sekali hingga warna biru hilang. Pada
peniteran harus diingat bahwa pada setiap tetes penambahan contoh
harus diaduk akan tetapi harus pula diusahakan agar jangan sampai
pendidihan terhenti. Dan penting pula diketahui bahwa lamanya
selang waktu dari penambahan MB ke tercapainya titik akhir harus
tidak lebih dari 1 menit
Contoh Perhitungan :
- Misal pol contoh didapatkan 34,5% atau lebih kurang setara 34,5
gram suchrosa bila contoh ditimbang 100 gram, sehingga
dalam larutan terakhir yang dititer konsentrasi adalah ( 12 x
100 x 34,5 ) gram per 200 ml atau 0,345 gram per 100 ml
- Bila contoh dibutuhkan misal 28.5 ml ; maka lihat Tabel No. 10,
sehingga didapat

% RS = mg bahan pereduksi
mg bahan pereduksi x 10 ml contoh yang dibutuhkan

- Catatan : rumus ini hanya berlaku bila setiap penimbangan adalah


tepat seperti dalam prosedur diatas, jika tidak, maka harus diadakan
penyesuaian perhitungan
INSTRUKSI KERJA
Total Gula Dalam Tetes ( TSAI )

Bahan : Tetes

Proses Analisa :
• Analisa kadar sacharosa tetes ( SOP Kadar Sacharosa Tetes)
• Analisa kadar gula reduksi tetes ( SOP Gula Reduksi Tetes )

Contoh Perhitungan :
TSAI = Kadar Sacharosa + Kadar Gula Reduksi
• Kadar Sacharosa tetes = 39,82
• Kadar Gula Reduksi Tetes = 16,36 +
• TSAI = 56,18
INSTRUKSI KERJA
Analisa Abu Tetes

Bahan : - Asam Sulfat

Alat : - Cawan Porselin - Furnace (muffle)


- Neraca Analitis

Penetapan Abu Sulfat


- Timbang dengan teliti 5 gram contoh dalam cawan porselin
- Tambah 5 ml asam sulfat 10%
- Pijarkan dalam muffle selama 1/2 jam pada 5500C
- Dinginkan pada suhu kamar tambah 2-3 ml asam sulfat 10 %
- Pijarkan kembali dalam muffle selama 2 jam pada 6000C
- Dinginkan lalu timbang
- Perhitungan :
Kadar abu %
=
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ & 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑗𝑎𝑟𝑎𝑛 – 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ & 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑙𝑎 − 𝑚𝑢𝑙𝑎 – 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
- Perhitungan :
Misal :

berat cawan kosong a gram


Berat cawan + contoh
Sebelum dipanaskan b gram
Berat cawan + contoh
Sesudah pemanasan c gram
% kadar Abu = 𝑐−𝑎
𝑏−𝑎 𝑥 100%
INSTRUKSI KERJA
Analisa Warna Gula (ICUMSA)

Bahan : - Gula contoh


- Keiselguhr
- Aquadest
Alat : - Timbangan analitik
- Stirrer - corong plastik
- Gelas Beaker 100 ml - Kertas saring
- Botol Sembur aquadest - Spectrofotometer
- Cuvette 10mm
- Brix meter / Refraktometer
- Kertas pengering (tissue)

Proses Analisa :
- Timbang gula contoh 50 gram dalam gelas beaker
- Tambahkan aquadest 100 ml
- Tambahkan kieselguhr 1 gram dan aduk hingga homogen
dengan stirer kemudian ditapis
- Ambil filtrate dan ukur brix larutan
- Ambil filtrat dan masukkan dalam kuvet
- Ukur penyerapan sinar oleh larutan (Absorbance) dan gunakan
akuades sebagai blanko. Tebal sel dipilih agar pembacaan alat antara
20-80 % transmittance, dengan panjang gelombang 420nm

Perhitungan : IU = Absorbent x 100.000


Brix x berat jenis nira
INSTRUKSI KERJA
Analisa Kadar Air Gula

Bahan : - Gula Contoh


Alat : - Mettker Infra Red Moisture Teller atau
yang sejenis
- Timbangan analitik

Proses Analisa :
- Atur temperatur 1100C, yaitu dengan mengatur posisi “step slide
switch” pada angka 7 dan atur “operating switch” pada pisissi I.
- Panaskan wadah aluminium yang melengkapi alat tersebut ± 3 menit,
setelah pemanasan cukup, tuang gula di atas wadah aluminium, yang
telah ditara pada penunjukan angka nol, sebanyak ± 10 gram. Lanjutkan
pemanasan dan tunggu selama 3-5 menit sampai dicapai berat konstan
Perhitungan :
Kadar air gula = selisih berat gula setelah pemanasan dibagi dengan berat
gula awal x 100 %

Kadar air gula = (berat gula awal – berat gula akhir) x 100%
Berat gula awal
INSTRUKSI KERJA
Analisa Pol Gula

Bahan : - Gula Contoh


- Aquadest
- Lood asetat
Alat : - Timbangan analitik
- Pipet Digital
- Labu takar 100 - 110 ml
- Botol Sembur
- Corong gelas
- Corong plastik
- Saccharomat
- Kertas Saring
- Gelas Beaker 100 ml

Proses Analisa :
- Timbang contoh gula produk sebanyak 26 gram dalam gelas kimia
100 ml
- Pindahkan ke dalam labu takar 100 – 110 ml dengan corong gelas
- Tambahkan aquadestsebanyak 100 ml, kemudian dikocok sampai larut
- Tambahkan 3-5 tetes larutan lood asetat atau alumunium hidroksida
lalu kocok lagi
- Diamkan larutan sampai mendekati suhu ruangan
- Encerkan dengan aquadest hingga garis tanda 110 ml, kocok perlahan
(pada saat pengenceran dijaga jangan sampai terbentuk gelembung
udara, apabila terlanjur terbentuk hilangkan dengan setetes eter)
- Ditapis dengan kertas saring kualitatip Whatman No. 1 . filter
ditampung dengan gelas kimia 100 ml yang bersih dan kering. Buang
± 25 ml filtrat pertama
- Masukkan filtrate pada corong polarimeter yang terdapat di sucromat
- Catat pembacaan Pol Filtrat dengan Saccharomat, misal : Pt
Perhitungan :
Pol (0S; 200C) = Pt + 0,00033. Pt.(tr – 20) + 0,027. (tr - tm)
Pt : pol pembacaan setelah dikoreksi alat
tr : temperatur polarisasi (t pada saat pembacaan)
tm : temperatur mula-mula (t pada saat pengenceran)

catatan : Rumus perhitungan tersebut di atas digunakan apabila alat


Saccharmat di kalibrasi pada suhu 20oC oleh pabrik pembuatnya.
Untuk alat Sacaharomat yang berkalibrasi pada suhu 27,5 oC maka
perhitungan Pol mengikuti rumus sbb:
Pol (oS;27,5 oC) = pt + 0,03 (t-27,5)
INSTRUKSI KERJA
Analisa Besar Jenis Butir (BJB)

Bahan : - Gula Contoh


Alat : - Ro-tap shaker
- Timbangan Analitik
- Satu set ayakan standar USA Standart Testing
Sieve buatan “WS Tyler Incorporated” atau
Endecott Standart” Screen : ukuran : 1,65;
1,17;0,83; 0,59; 0,30 mm’ dan yang paling bawah
“pan” tidak berlubang ; sehingga akan didapatkan
6 fraksi
- Gelas beaker

Proses Analisa :
- Contoh gula produk yang diambil harus benar-benar mewakili dari
setiap penurunan masakan (strike) atau merupakan contoh kumulatip
satu periode. Campur contoh gula sampai homogen
- Timbang tiap-tiap ayakan, kemudian disusun bertingkat berturut-
turut dari ukuran terbesar (paling atas) sampai dengan yang terkecil
dan yang terakhir pan yang tidak berlubang
- Timbang contoh gula sebanyak 100 g, kemudian ditempatkan di
ayakan paling atas (berukuran paling besar). Pasang penutup pada
tempatnya di Ro-tap Shaker
- Jalankan mesin Ro-tap Shaker selama 3 - 5 menit
- Metikan mesin, ayakan diambil, kemudian timbang ayakan tersebut
satu persatu. (berat timbangan = berat ayakan + berat kristal gula
yang tidak tembus saringan)
- Diperoleh berat tiap-tiap fraksi gula dan % terhadap total berat fraksi
- Berat jenis butir gula dihitung dari hasil analisis ayakan, yaitu
dengan mengalikan prosen setiap fraksi terhadap berat total dengan
setiap faktornya, faktor didapat dengan formula “Zunker”. Hasilnya
dijumlahkan sebagai M.
Table Faktor dari setiap Fraksi :
Ukuiran Ayakan mm Faktor
1,65 4,8
1,17 7,1
0,83 10,0
0,59 14,1
0,30 24,0
Pan 50,0

Perhitungan : B.J.B : 100 𝑥 10 𝑚𝑚


𝑀

Contoh perhitungan :
Misalkan contoh gula yang ditimbang adalah 100 gram dan
didapatkan fraksi ayakan sebagai berikut :
Fraksi Berat Prosen fraksi
1 9,940 9,940
2 43,240 43,240
3 25,300 25,300
4 18,330 18,330
5 2,828 2,828
6 0,340 0,340

Mencari BJB
Fraksi % Fraksi x faktor fraksi
1 9,940 x 4,8 = 47,7120
2 43,240 x 7,2 = 311,3280
3 25,300 x 10,0 = 253,0000
4 18,330 x 14,3 = 262,1190
5 2,828 x 25,0 = 70,7000
6 0,340 x 50,0 = 17,0000
Total = 961,8590

M = 961,8590 = 9,618590
100

BJB=
100
9,618590 𝑥 10 𝑚𝑚 =
1,0396 ; 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝐵𝐽𝐵 1,04 𝑚𝑚

- Catatan : Fraksi terakhir yang lolos dari saringan 0.30 mm di


golongkan sebagai gula debu. Standar gula yang baik mengandung
fraksi ini maksimum sebesar 2 % saja. Sedangkan yang tertahan
pada saringan paling atas biasanya disebut sebagai “krikilan;
biasanya berupa konglomerat atau gula dempet (lengket), yang
terdiri atas 2 atau lebih kristal gula yang menyatu
INSTRUKSI KERJA
Analisa Air Ketel

Bahan : Air Ketel


Larutan buffer
Larutan EDTA
Indikator EBT
Alat : Aerometer / Amerspindel
Erlenmeyer 250 ml
Turbidimeter
pH meter
Wadah pendingin
Buret digital

Proses Analisa DH (kesadahan) :


- Ambil air ketel 100 ml dan masukkan pada erlenmeyer
- Tambahkan 2 ml larutan buffer
- Tambahkan 3 – 5 tetes indikator EBT
- Titrasi dengan larutan EDTA hingga berubah warna
- Catat volume titrasi
Proses analisa pH dan TDS
- Ambil air ketel 250 ml dan masukkan pada erlenmeyer
- Masukkan pada wadah pendinginan yng berisi air
- Setelah dingin masukkan pH meter pada air ketel tersebut dan diaduk
– aduk agar pembacaan pH merata
- Catat pH air ketel tersebut
- Masukkan aerometer pada air ketel dan diaduk – aduk agar
pembacaan TDS merata
- Pastikan lubang pada aerometer tercelup merata pada air ketel
sehingga dapat terbaca
- Catat hasil pembacaan TDS pada aerometer tersebut
Proses analisa turbidity (kekeruhan)
- Ambil air ketel dan masukkan pada wadah turbidimeter
- Masukkan wadah pada turbidimeter (pastikan wadah dalam keadaan
bersih dan kering)
- Tekan tombol on dan kemudian tekan read pada turbidimeter
- Catat hasil pembacaan dari turbidimeter tersebut
Perhitungan :
- Misalkan pembacaan pada aerometer = - 0,35 OBe
Koreksi suhu ( 33 OC) = + 0,45 OBe -
Pembacaan Aerometer = + 0,10 OBe
TDS = 0,10 x 0,78 x 1000 = 780 mgr/ltr

Anda mungkin juga menyukai