(W1)
Dipijarkan dalam furnance pada suhu 1000C selama 30 menit
Didinginkan dalam desikator selama 15 menit, kemudian timbang (W2)
Perhitungan
(W 1 W 2 ) 100
Hilang Pijar=
W1
paial 400 ml
Kertas saring dipindahkan kedalam gelas kimia 250 ml yang berisi 100 ml
NaOH panas sambil kertas saring dihancurkan, dan digest selama 15 menit
Tambahkan indikator MM dan asamkan menggunakan HCL 1:1 sampai
(W1), dan masukkan kedalam furnance pada suhu 900C, dinginkan dalam
= Berat endapan
34,3
gumpalan
Pindahkan kertas saring dan endapan kedalam cawan yang telah diketahui
beratnya, keringkan dan pijarkan perlahan lahan pada suhu rendah sampai
karbon dari kertas saring hilang. Lanjutkan pemijaran pada suhu 1000OC
e. Penentuan R2O3
- Alat
Neraca analitik
* Cawan
* Desikator
Furnace
* Gelas Kimia 400 ml
* Gelas Ukur
Hot plate
* Corong penyaring
- Bahan
Filtrat SiO2
* Larutan NH3NO3 20 gr/l
Asam Klorida (HCl s.g 1.19)
* Larutan NH4OH 1:1
Asam Klorida (HCl 1:2)
- Prosedur
Filtrat yang disimpan dengan volume 200 ml, asamkan dengan HCl 10-15
ml. Tambahkan beberapa tetes Indikator MM dan panaskan hingga mendidih.
Kemudian teteskan NH4OH (1+1) hingga larutan berwarna kuning dan
terbentuk endapan, kemudian tambahkan satu tetes berlebih, didihkan selama
diatas. Gabung filtrat larutan dengan filtrat semula simpan untuk penentuan
CaO
Tempatkan endapan dalam cawan yang telah diketahui beratnya, panaskan
perlahanlahan dan pijarkan pada suhu 10000C selama 30 menit. Dinginkan
f. Penentuan Fe2O3
- Alat
Neraca analitik
* Gelas ukur
* Buret
Gelas kimia 250 ml
* Pengaduk
- Bahan
Klinker
* Larutan SnCl2.2H2O
Asam Klorida (HCl sg 1.19 )
* Larutan HgCl2 80 gr/l
Larutan baku K2Cr2O7
* Larutan Asam phosphat (1:1)
Larutan indicator Barium Difenil Amin Sulfonat
- Prosedur
Timbang 1 gr klinker kedalam gelas kimia 250 ml. Tambahkan 40 ml air,
tambahkan 10 ml HCl aduk. Panaskan larutan dan hancurkan semen dengan
= berat contoh.
g. Penentuan Al2O3
Perhitungan
Presentase Al2O3 dihitung dengan mengurangi %Fe2O3 dari presentase
golongan ammonium hidroksida
Al 2 O3= R 2 O3 Fe 2 O3
h. Penentuan CaO
- Alat
Gelas Kimia 600 ml
* Corong
Gelas ukur
* Buret
- Bahan
Filtrat R2O3
* Larutan H2SO4 1:1
Larutan Ammonium Oksalat (50 gr/l)
* Larutan H2SO4 10 %
Larutan baku Kalium Permanganat (0.18 N)
- Prosedur
Asamkan filtrat yang ditetapkan pada pengendapan R2O3 dengan 5 ml HCl,
uapkan hingga 200 ml tambahkan beberapa tetes indicator merah metil dan 30
Faktor
i. Penentuan MgO
- Alat
Gelas Kimia 400 ml
* Furnace
* Pengaduk
Cawan
* Neraca analitik
* Gelas Ukur
- Bahan
Filtrat CaO
* Larutan NH4OH 1:1
Larutan (NH4)2HPO4 100 gr/l
* Larutan NH4OH 1:20
- Prosedur
Filtrat CaO yang telah diasamkan dengan HCl diuapkan hingga kurang lebih
250 ml. Dinginkan larutan hingga suhu ruang, tambahkan 10 ml Diamonium
Hidrogen Fosfat dan 30 ml NH4OH (1+1) aduk larutan selama 10 15 menit.
timbang
Perhitungan
MgO=W 72,4
Keterangan : W
= Berat endapan
Neraca analitic
* Furnace
* Penjepit cawan
Cawan platina
* Desikator
Bahan
Semen, Pozolan (andesit, trass), & chipping
Prosedur
Menimbang 1 gram sampel (Semen, Pozolan (andesit, trass), & chipping)
paial 400 ml
Kertas saring dipindahkan kedalam gelas kimia 250 ml yang berisi 100 ml
NaOH panas sambil kertas saring dihancurkan, dan digest selama 15 menit
Tambahkan indikator MM dan asamkan menggunakan HCL 1:1 sampai
warnanya merah mantap
d. Penentuan SiO2
- Alat
Neraca analitik
* Cawan platina
* Gelas ukur
Furnace
* Hot plate
* Corong
Gelas piala
* Pengaduk
- Bahan
Semen, Pozolan (andesit, trass), & chipping
* Larutan HCl 1:99
Natrium Karbonat ( Na2CO3 )
* Larutan HCl 1:1
{
W =
Keterangan : W = adalah berat contoh dari Hilang Pijar
HP = adalah % Hilang Pijar
Bahan yang telah dipijarkan pada penentuan Hilang Pijar dapat dipakai
sebagai contoh.
Campurkan contoh secara merata dengan (2-3) gram Na2CO3 dengan
menggunakan batang pengaduk, buat lubang ditengah campuran dan tutup
seluruh permukaan campuran dengan Na2CO3.
Letakkan cawan yang telah tertutup di furnace pada suhu 10000C selama 30
menit, keluarkan, buka penutup dan letakkan pada pinggan penguap, jepit
cawan dengan penjepit dan putar perlahan-lahan sehingga isi yang berupa
lelehan menyebar dan memadat sebagai lapisan tipis, dinginkan dengan cara
Pindahkan kertas saring dan endapan kedalam cawan yang telah diketahui
beratnya, keringkan dan pijarkan perlahan lahan pada suhu rendah sampai
karbon dari kertas saring hilang. Lanjutkan pemijaran pada suhu 1000C
e. Penentuan R2O3
- Alat
Neraca analitik
* Cawan
* Gelas Ukur
Furnace
* Gelas Kimia 400 ml
* Desikator
Hot plate
* Corong penyaring
- Bahan
Filtrat SiO2
* Larutan NH4OH 1:1
Asam Klorida (HCl s.g 1.19)
* Larutan NH3NO3 20 gr/l
Asam Klorida (HCl 1+2)
Prosedur
Filtrat yang disimpan dengan volume 200 ml, asamkan dengan HCl 10-15
ml. Tambahkan beberapa tetes Indikator MM dan panaskan hingga mendidih.
Kemudian teteskan NH4OH (1+1) hingga larutan berwarna kuning dan
terbentuk endapan, kemudian tambahkan satu tetes berlebih, didihkan selama
CaO
Tempatkan endapan dalam cawan yang telah diketahui beratnya, panaskan
perlahanlahan dan pijarkan pada suhu 10000C selama 30 menit. Dinginkan
Titrasi dengan larutan baku Kalium Dikromat. Titik akhir akan ditunjukkan
dimana 1 tetes menyebabkan warna merah lembayung yang tetap pada
g. Penentuan Al2O3
Perhitungan
Presentase Al2O3 dihitung dengan mengurangi %Fe2O3 dari presentase
golongan ammonium hidroksida
Al 2 O3= R 2 O3 Fe 2 O3
h. Penentuan CaO
- Alat
Gelas Kimia 600 ml
* Corong
Gelas ukur
* Buret
- Bahan
Filtrat R2O3
* Larutan H2SO4 1:1
Larutan Ammonium Oksalat (50 gr/l)
* Larutan H2SO4 10 %
Larutan baku Kalium Permanganat (0.18 N)
- Prosedur
Asamkan filtrat yang ditetapkan pada pengendapan R2O3 dengan 5 ml HCl,
uapkan hingga 200 ml tambahkan beberapa tetes indicator merah metil dan 30
kimia dengan menggunakan air panas dan 10 tetes H2SO4 (1+1), pindahkan
kertas saring yang telah dicuci kedalam gelas kimia tersebut encerkan hingga
timbang
Perhitungan
MgO=W 72,4
Keterangan : W
= Berat endapan
Keterangan :
Tuang contoh basah pada nampan agar menjadi lapisan tipis dan menyebar,
Keringkan dalam oven pada suhu 45+30C sampai konstan atau selama 24 jam,
haluskan dan ayak kembali hingga lolos ayakan 150 mikron, lanjutkan sesuai
-
prosedur
Prosedur
Timbang botol timbang dan tutupnya lalu ditambahkan 1 gram contoh dari
penetapan Air Bebas yang telah dihaluskan, catat berat sebagai W1.
Masukkan dalam oven pada suhu 215C 230C selama 2 jam.
Buka sedikit tutup botol timbang pada saat di oven dan rapatkan tutupnya pada
(W2).
Perhitungan
Air yang terikat=
Keterangan :
W 1 W 2
100
W
W1
W2
tinggal sedikit
Tambahkan 100 ml air panas didihkan selama 15 menit
Saring kedalam kertas saring no. 42 pada gelas kimia 600 ml. Bersihkan
dengan hati-hati sisi gelas kimia dan kertas saring dengan air destilasi panas.
Encerkan Filtrat menjadi 400 - 500 ml, tambahkan 12 tetes Indikator MM
( bandingkan warnanya dengan 500 ml HCl 0,1 N yang ditambah Merah Metil
1-2 tetes).
Setelah warna dari kedua larutan sesuai didihkan Filtrat dan tambahkan 20 ml
BaCl2 10 % tetes demi tetes sambil diaduk. Lanjutkan pendidihan selama 10
terbentuk sempurna.
Saring, gunakan kertas saring No.41 dan cuci dengan Larutan Ammonium
Nitrat panas. Tampung Filtrat untuk penetapan CaO. Pijarkan endapan dengan
menggunakan cawan yang telah diketahui beratnya (W1) dalam furnace suhu
pada gelas kimia semula dan cuci kertas saring dengan H2SO4 (1+6) panas.
Panaskan hingga endapan hilang sama sekali, jika perlu tambahkan lagi
H2SO4 selagi masih panas titar dengan larutan KMnO4 hingga warna merah
Ammonium Nitrat
Pindahkan endapan dalam cawan yang telah diketahui bobotnya (W1)
Pijarkan dalam furnace pada suhu 1000C selama 2 jam. Dinginkan dan
timbang (W2)
Perhitungan
( W 2 W 1 ) 0,36207
%MgO=
100
Berat Conto h
Keterangan : 0,36207 = perbandingan molekul 2MgO terhadap Mg2P2O7
Normal Consistensy
Air Content (Kandungan air)
Blaine (Kehalusan)
Cepat Kaku (Final Penetration)
e. Ekspansi (Pemuaian)
f. Residu 45
g. Kuat tekan mortar (Compressive Strength)
h. Waktu Pengikatan (Setting Time)
1menit.
Pencetakan benda uji
Bentuk pasta semen yang terjadi menjadi bola dengan keduatangan
kira 15 cm.
Tekan bola pasta dengan satu telapak tangan kedalam cincin vicat melalui
setelah dilepaskan.
Kerjakanlah percobaan pasta-pasta dengan berbagai kadar air sampai
Wa
Ws
mengaduk.
Masukkan sejumlah air kedalam mangkuk
Tambahkan semen kedalam air dan jalankan mesin pengaduk pada kecepatan
lapisan pertama.
Ratakan bagian atas cetakan dengan pisau aduk dengan gerakan dua arah
yang saling tegak lurus.
Bersihkan dan keringkan permukaan meja alir dan angkat cetakan dari mortar
terakhir
Masukkan alas piringan logam berpori dan lapisi dengan kertas saring
40.
Masukkan semen yang telah ditimbang kedalam sel dan bersihkan dengan
kuas.
Tambahkan kertas saring pada bagian atas dan rapatkan dengan
menggunakan torak.
Letakkan silinder pada ujung pipa manometer yang sebelumnya telah
diberikan vaselin.
Buka katup pada manometer dan gunakan bola karet untuk menaikkan cairan
dalam pipa.
Tutup kembali katup pada saat cairan melewati garis paling atas pada pipa
Ukur waktu aliran cairan ( pengukuran mulai pada saat menyentuh garis
kedua dari atas sampai pada waktu cairan menyentuh garis yang paling
bawah )
Lepaskan silinder dari manometer dan bersihkan dari sampel semen.
Perhitungan
S
=
Txf
no.
Keterangan :
D. Cepat Kaku
- Alat
Cincin vicat / plat kaca
* Stopwatch
Alat vicat (sesuai spesifikasi)
* Pisau segitiga
Timbangan
* Pengaduk mekanik
Penggaruk karet
* Labu semprot
Gelas ukur
* Sarung tangan karet
- Bahan
Semen
Air
- Prosedur
Penyiapan pasta
Timbang semen sebanyak 500 gram. Air secukupnya sampai menghasilkan
campuran terserap.
Jalankan mesin pengaduk dan campurlah pada kecepatan rendah selama 30
detik.
Hentikan mesin pengaduk selama 15 detik dan selama waktu ini kumpulkan
menit.
Pencetakan Benda Uji
Bentuk pasta semen menjadi bola dengan kedua tangan (memakai sarung
tangan karet).
Tekan bola yang terletak disalah satu tangan kedalam cincin vicat melalui
kaca.
Iris kelebihan pasta pada cincin berdiameter kecil dengan sekali gerakan dari
pisau segitiga yang dipegang sedikit miring terhadap permukaan atas cincin
dan haluskan.
Selama pemotongan/penghalusan hindari penekanan pada pasta.
Penentuan Penetrasi Awal
Tempelkan batang peluncur pada permukaan pasta
Lepaskan batang peluncur pada saat 20 detik setelah selesai pengadukan.
* Gelas ukur
* Timbangan
* Penggaruk karet
* Wet box
* Sarung tangan karet
konsistensi normal.
Pencapuran pasta semen sama dengan pencapuran pada saat pembuatan pasta
permukaan cetakan.
Penyiapan Benda Uji
Letakkan cetakan yang telah diisi segera dalam ruang lembab selama paling
sedikit 20 jam.
Jika dikeluarkan dari cetakan sebelum 24 jam benda uji harus tetap disimpan
tempatkan pada rak dalam autovlave yang berisi air sebanyak 1,7 - 2 liter air.
Selama periode pemanasan pendahuluan biarkan katup pelepasan terbuka
Hentikan mesin pengaduk dan adukan dibiarkan selama 1,5 menit, pada
selang waktu 15 detik pertama cepat-cepat turunkan adukan yang
lapisan pertama.
Ratakan bagian atas cetakan dengan pisau aduk dengan gerakan dua arah
Komposisi Mortar
Perbandingan bahan-bahan kering adalah sbb :
1 : 2,75 : 0,485
1
2,75
0,485 =
bagian air
Bahan-bahan
Semen (Gram)
Pasir (Gram)
Air (ml)
Blended
Cement
Air (ml)
2035
242
359
Flow 110 + 5 %
Apabila tumbukan tahap pertama telah selesai tuangkan sisa adukan kedalam
Benda uji diuji kuat tekannya dengan umur 3 hari, 7 hari, 28 hari dengan
ketentuan sebagai berikut :
Umur pengujian
24 jam
3 hari
1.0 jam
7 hari
+ 3.0 jam
28 hari
+ 12.0 jam
Jika lebih dari satu benda uji pada saat yang sama dikeluarkan, benda uji
yang lain harus dilindungi dengan kain basah atau rendam dalam air.
Sesaat sebelum pengujian, seka masing-masing benda uji dengan kain basah
untuk menghilangkan kelebihan air atau kotoran yang melekat.
Hidupkan mesin kuat tekan, tombol pada posisi ON dan nyalakan display.
Sorot pada Posisi SAMPLE SHAPE dan masukkan ukuran sample, ECS 2x.
Bersihkan permukaan benda uji dan masukkan benda uji tepat berada
ditengah-tengah plat penekan.
Kunci
Valve
HYDRAULIC
PRESURE
FLOW,
naikkan
handle
Apabila penekanan telah selesai buka valve dan turunkan handle kearah
minimum, baca penunjukan pada display.
Pada saat pengujian sedang berlangsung pintu alat harus dalam keadaan
tertutup.
Perhitungan
Rekam jumlah beban maksimum yang ditunjukkan oleh mesin uji.
Julat maksimum yang di perbolehkan dari bak mortar yang sama dan pada
waktu uji yang sama adalah sebagai berikut:
Nilai rata-rata saat 3 kubus mewakili suatu umur pengujian adalah 8.7 %
Nilai rata-rata saat 2 kubus mewakili suatu umur pengujian adalah 7,6 %
pasta.
Perhitungan
( X 125 )
T =T 1+
(T 2T 1 )
( X 1X 2 )
Keterangan :
Catatan :
1.
2.
3.
4.
penetrasi
Gumpalan semen yang menempel pada ujung jarum akan mempercepat
penetrasi
Min. 9,5 mm
TITIK PENETRASI
Min. 6,4 mm
Alat
Mesin kuat tekan
Pengaduk mekanik
Cetakan benda uji
Penumbuk (13X25mm, panjang +120150mm)
- Bahan
Semen
Air
- Prosedur
Penentuan Spesifik Gravity
* Pisau segitiga
* Pasir standar
* Test sample (Pozzolan)
* Le-chatelier
Masukkan cairan kerosen (atau cairan yang mempunyai density lebih dari
0.73 gr/ml pada suhu 23 + 2o C) ke dalam Le-Chatelier. Sampai batas antara
dalam Le-Chatelier.
Tutup bagian atas Le-Chatelier setelah semua semen dimasukkan dan putar
secara perlahan-lahan dengan posisi horisontal (sampai tidak ada gelombang
udara).
Tempatkan Le-Chatelier ke dalam water bath, sampai temperatur konstan.
Dan catat pembacaan pada Le-Chatelier.
Perhitungan :
=
M
V
= Density (gr/cm3)
M = Massa semen ( gram)
V = Volume akhir Volume awal ( cm3)
Pengadukan Mortar
Pasang pengaduk pada posisi mengaduk
Masukkan air pencampur kedalam mangkok.
Tambahkan semen kedalam air, kemudian jalankan mesin pengaduk pada
kecepatan
rendah selama 30 detik.
Tambahkan semua pasir pelan-pelan dalam selang waktu 30 detik sambil
selama 30 detik.
Hentikan mesin pengaduk dan adukan dibiarkan selama 1.5 menit, pada
selang waktu 15 detik pertama cepat-cepat turunkan adukan yang menempel
Bersihkan dan keringkan meja alir dan tempatkan cetakan atau (mould)
lapisan pertama.
Ratakan bagian atas cetakan dengan pisau aduk dengan gerakan dua arah
Control Mix
Test Mix
250
162.5
687.5
687.5
type sample
Sorot pada posisi SAMPLE SHAPE dan masukkan ukuran sample, ECS 2 x
Masukkan berat sample dengan menekan tombol SAMPLE
Bersihkan permukaan benda uji dan masukkan benda uji tepat berada
berlangsung ).
Apabila penekanan telah selesai buka valve, turunkan handle kearah
tertutup.
Bersihkan pecahan-pecahan benda uji dari sekitar mesin kuat tekan.
Perhitungan
Pozzolanic Activity Indeks=
LAPORAN KEGIATAN
DIVISION QUALITY
ASSURANCE
(LAB. FISIKA, LAB. KIMIA)
Disusun Oleh :