Anda di halaman 1dari 2

KEBUTUHAN APOTEKER BEDASARKAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO.

72 TAHUN
2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN

Beban Kerja dan Kebutuhan


A. Beban Kerja Dalam perhitungan beban kerja perlu diperhatikan faktor-faktor yang
berpengaruh pada kegiatan yang dilakukan, yaitu:
1. kapasitas tempat tidur dan Bed Occupancy Rate (BOR);
2. jumlah dan jenis kegiatan farmasi yang dilakukan (manajemen, klinik dan produksi);
3. jumlah Resep atau formulir permintaan Obat (floor stock) per hari; dan
4. volume Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.

B. Penghitungan Beban Kerja


1. Pelayanan Kefarmasian Rawat Inap terdiri dari manajerial dan farmasi klinik, dengan
aktivitas :
a. pengkajian resep
b. penelusuran riwayat penggunaan Obat
c. rekonsiliasi Obat
d. pemantauan terapi Obat
e. pemberian informasi Obat
f. konseling
g. edukasi dan visite
Dibutuhkan tenaga apoteker dengan rasio 1 : 30 yaitu 1 apoteker 30 pasien

2. Pelayanan kefarmasian rawat jalan terdiri dari manajerial dan farmasi klinik, dengan
aktivitas :
a. pengkajian Resep
b. penyerahan Obat
c. Pencatatan Penggunaan Obat (PPP)
d. konseling
Dibutuhkan tenaga apoteker dengan rasio 1 : 50 yaitu 1 apoteker 50 pasien

3. Selain kebutuhan Apoteker untuk Pelayanan Kefarmasian di rawat inap dan rawat jalan,
diperlukan juga masing-masing 1 (satu) orang Apoteker untuk kegiatan Pelayanan
Kefarmasian di ruang tertentu, yaitu:
a. Unit Gawat Darurat;
b. Intensive Care Unit (ICU)/Intensive Cardiac Care Unit (ICCU)/Neonatus Intensive Care
Unit (NICU)/Pediatric Intensive Care Unit (PICU);
c. Pelayanan Informasi Obat;
d. Pelayanan unit logistic
e. Pelayanan Produksi Steril (Aseptic Dispensing)
Tabel 1. Ketersediaan tenaga apoteker di Instalasi Farmasi saat ini dibandingkan dengan
PMK No. 72 Tahnun 2016.
Pelayanan RS
Kebutuhan
Pelayanan resep Jan PMK BHAYANGKARA
No. personil
Kefarmasian - Sept 72/2016 BRIMOB SAAT
tambahan
2022 INI
Kepala instalasi
1   1 1 0
farmasi
2 Kegiatan manajerial   1 1 0
3 Farmasi rawat inap 50129 5 2 3
4 Farmasi rawat jalan 39712 3 1 1
Pelayanan unit
5   1 0 1
logistik
Pelayanan aseptic
6   1 0 1
dispensing
7 Pelayanan unit IGD 20915 1 0 1
Pelayanan unit
8   1 0 1
ICU/NICU/PICU
Pealayanan
9   1 0 1
informasi obat
TOTAL 15 5 10

Pelayanan kefarmasian rawat jalan 1 : 50


Rata – rata resep Jan – Sept 2022 = 39712 = 138 resep per hari
288

jadi kebutuhan apoteker rawat jalan = 138 = 2,7 orang dibulatkan menjadi 3 orang
50

Pelayanan kefarmasian rawat inap 1 : 30


Rata – rata resep Jan – Okt 2022 = 50129 = 137 resep per hari
365

Jadi kebutuhan apoteker rawat inap = 137 = 4,5 orang dibulatkan menjadi 5 orang
30
Sehingga kebutuhan tenaga apoteker bedasarkan perhitungan beban kerja menurut
Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian
adalah 10 orang.

Anda mungkin juga menyukai