SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana (S-1)
pada Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Sosial Universitas Mathla’ul
Anwar Banten
Disusun Oleh :
Nama : JHONI GUMILAR RAMIN
NIM : C06170101
Program Studi : ILMU HUKUM
i
FAKULTAS HUKUM DAN SOSIAL
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
UNIVERSITAS MATHLA'UL ANWAR BANTEN
Telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi untuk diajukan
kehadapan Tim Penguji dalam Ujian Sidang Skripsi Fakultas Hukum dan Sosial
Program Studi Ilmu Hukum Universitas Mathla'ul Anwar Banten
Pandeglang, 28 September 2022
Disetujui :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Mengetahui:
Dekan Fakultas Hukum dan Sosial
Universitas Mathla'ul Anwar Banten
Holil, SH.,MH.,CLA
NIDN. 104103200332
ii
FAKULTAS HUKUM DAN SOSIAL
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
UNIVERSITAS MATHLA'UL ANWAR BANTEN
Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji dalam Sidang Skripsi pada tanggal
28 September 2022 dan dinyatakan Lulus.
Ketua Penguji,
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan nikmat dari-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Skripsi sebagai
tugas akhir untuk menyelesaikan Program Strata 1 (S-1) dengan judul “Analisis
Yuridis Pembatalan Sepihak Surat Pesanan Atas Pembayaran DownPayment
(DP) Oleh Konsumen Pada PT. Sunny Garden Property Dalam Perspektif
Hukum Positif”
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah menjadi suri tauladan bagi penegakan hukum dalam rangka mewujudkan
kemakmuran, kesejahteraan dan membawa kemanfaatan bagi semua umat manusia di
dunia (rahmatan lil'alamin).
Skripsi ini mengangkat permasalahan mengenai bagaimana Kekuatan dan
akibat hukum surat pesanan tentang praktik transaksi jual beli yang menggunakan
fasilitas Kredit Pembiayaan apartemen (KPA) yang telah diatur menurut perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia yang telah dibatalkan oleh konsumen dengan
dasar kesepakatan yang telah di setujui.
Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada:
1. Prof. Dr. H. KH.E. Syibli Syarjaya, LMI., MM sebagai Rektor Universitas
Mathla'ul Anwar Banten;
2. Holil, SH., MH., CLA. selaku Dekan Fakultas Hukum dan Sosial Universitas
Mathla'ul Anwar Banten sekaligus Pembimbing I;
3. Ombi Romli, S.Ip., M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum dan Sosial
Universitas Mathla'ul Anwar Banten;
4. Ucu Husna selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum dan Sosial Universitas
Mathla'ul Anwar Banten;
5. Maskun Kurniawan, S.H., M.H, selaku Ketua Program Studi Ilmu Hukum
Universitas Mathla'ul Anwar Banten sekaligus Pembimbing II Skripsi;
6. Kedua orang tua yang telah memberikan dorongan, doa restu serta kasih
sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
7. David Kusumo Direktur PT. Tripilar Sejahtera Kontruksi dan Keluarga yang
telah mendukung pendidikan sampai dengan selesai;
8. Kedua Anak saya tercinta yang memberikan semangat dalam belajar;
9. Rekan-rekan kerja yang telah mendukung pembuatan skripsi ini sampai dengan
selesai.
iv
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, karenanya
penulis sangat mengharapkan saran maupun kritik yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Tidak lupa penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan kata atau kalimat. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya.
Penulis
v
ABSTRAK
Isi:
Penelitian dalam skripsi ini membahas tentang kedudukan hukum dan akibat
hukum yang didapatkan oleh konsumen dalam melakukan sebuah pembayaran
downpayment atas pembatalan sepihak terkait transaksi pembelian apartemen
dengan menggunakan fasilitas Kredit Pembiayaan Apartemen (KPA). Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
ilmiah yakni dalam studi ilmu hukum dan secara praktis maupun akademis yakni
sebagai masukan bagi penulis maupun pihak-pihak yang memiliki keinginan
untuk menganalisis akibat hukum yang timbul dalam transaksi ini. Metode yang
digunakan penulis adalah metode Normatif dimana penelitian hukum normatif ini
pada dasarnya merupakan pendekatan hukum normatif dengan adanya
penambahan berbagai unsur Metode penelitian normatif mengenai implementasi
ketentuan hukum normatif (undang-undang) dalam aksinya pada setiap peristiwa
hukum tertentu yang terjadi dalam suatu masyarakat dengan menggunakan
pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual
(conceptual approach), pendekatan kasus (cases approach). Tujuan penelitian ini
adalah bahwa untuk mengetahui pelaksanaan jual beli apartemen yang dimulai
dengan surat pesanan dan tahapan-tahapan lainnya pada PT. Sunny Garden
Property dan mengetahui akibat hukum atas pembatalan surat pesanan
pembayaran downpayment (DP) apartemen secara sepihak oleh konsumen pada
PT. Sunny Garden Property.
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB II.....................................................................................................................2
LANDASAN TEORI...............................................................................................2
A. HUKUM PERIKATAN DAN PERJANJIAN......................................2
1. Pengertian Perikatan dan Perjanjian....................................................2
2. Teori Perikatan dan Perjanjian.............................................................2
3. Macam-macam Perikatan dan Perjanjian............................................2
B. PENGERTIAN SURAT PESANAN......................................................2
1. Pengertian Surat Pesanan.........................................................................2
2. Tujuan dan Fungsi Surat Pesanan........................................................2
3. Ciri dan Unsur Surat Pesanan...............................................................2
4. Kedudukan Surat Pesanan Sebagai Perjanjian...................................2
C. PENGERTIAN KONSUMEN................................................................2
1. Pengertian Konsumen.............................................................................2
2. Sumber-Sumber Hukum Konsumen.....................................................2
3. Hak dan Kewajiban Konsumen dan Pelaku Usaha.............................2
4. DASAR PERJANJIAN HUKUM DI INDONESIA.................................2
1. Syarat Sah Perjanjian.............................................................................2
2. Suatu Pokok Persoalan Tertentu...........................................................2
3. Suatu Sebab yang Halal atau Tidak Terlarang....................................2
5. PENGERTIAN PEMBATALAN SECARA SEPIHAK SURAT
PESANAN...........................................................................................................2
6. KONSTRUKSI HUKUM TRANSAKSI PERJANJIAN JUAL BELI
APARTEMEN....................................................................................................2
BAB III....................................................................................................................2
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN.....................................................2
A. SEJARAH SINGKAT OBJEK PENELITIAN....................................2
1. Profil Pengembang (Developer).............................................................2
2. Profil Konsumen......................................................................................2
viii
3. Bahan Data Wawancara Konsumen.....................................................2
BAB IV....................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. DESKRIPSI PENELITIAN...................................................................2
1. Contoh dan Kronologi Kasus.................................................................2
2. Tinjauan Kasus dengan Hukum Perjanjian.........................................2
B. ANALISIS PENULIS..............................................................................2
C. ANALISIS PEMBATALAN SECARA SEPIHAK SURAT PESANAN
2
BAB V.....................................................................................................................2
SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................2
A. SIMPULAN..............................................................................................2
B. SARAN.....................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................2
RIWAYAT HIDUP.................................................................................................2
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN................................................................2
ix
BAB I
PENDAHULUAN
jumlah penduduk mencapai 270,20 juta jiwa. Jumlah Angka penduduk tersebut
bukan hanya terjadi peningkatan kepadatan pada kota-kota besar yang ada di
cukup rumit. Hal ini perlu kita sadari bahwa dengan bertambahnya penduduk,
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disebut dengan UUD NRI
1945), hal ini telah diatur berdasarkan ketentuan Pasal 28 H ayat (1) yang
menyatakan bahwa “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat
1
2
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat”. Berdasarkan
ketentuan pasal tersebut dapat diketahui bahwa salah satu unsur pokok
tempat tinggal yang merupakan kebutuhan dasar bagi setiap Warga Negara
Indonesia. Hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
salah satu solusi dalam permasalahan di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini
terjadi tren penduduk urban untuk dapat tinggal di lingkungan yang baik dan
sehat. Atas dasar sosiologis dan yuridis tersebut maka Pemerintah membuat
yang memiliki makna pengertian: “perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian
dari pemukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana,
sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni” yang
tecantum dalam pasal 1 angka 2, namun dalam pasal lainnya katakan yaitu Pasal 1
lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu perumahan yang mempunyai
prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di
Pasal 22 ayat 1:
Pasal 22 ayat 2:
a. rumah tunggal;
c. rumah susun”
undang Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun yang merupakan bagian
dari lex specialis. Didalam ketentuan umum pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa
“Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam satu
fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-
terutama untuk hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama,
tunduk dan berlaku Undang-Undang Tentang rumah susun, hal ini menjawab atas
saat ini dan terdapat aturan sebagai mana kita ketahui bersama bahwa terdapat
beli apartemen dilakukan dengan cara memesan terlebih dahulu atas unit yang
akan dibeli, kemudian dituangkan dalam PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli),
adapun pedoman terkait hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Negara
unit apartemen dengan pemberian uang muka sebagai tanda jadi disertai dengan
tanda tangan Surat Pesanan hal ini bertujuan untuk mengamankan kepentingan
Pelaku usaha atau Pengembang (Developer) dan calon pembeli apartemen . Jual
beli apartemen dapat dilakukan secara tunai langsung ataupun dengan angsuran
atau kredit. Metode pembayaran secara kredit dapat menggunakan fasilitas salah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dimana hal tersebut terdapat dalam pasal
1) “Proses jual beli sarusun sebelum pembangunan rumah susun selesai dapat
5
b. Kepemilikan IMB;
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Sistem Perjanjian
Pendahuluan Jual Beli Rumah meyebutkan dalam beberapa pasal sebagai berikut:
Pasal 2 Ayat 2:
pembangunan dilaksanakan.”
“Untuk Rumah Susun keterbangunan paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari
Payment (DP).
Jakarta Pusat telah membeli dengan sebuah unit apartement yang berlokasi di
BSD Cisauk, Kabupaten Tangerang. Berawal dari sebuah penawaran dari sales
Pada tanggal 01 Maret 2020 telah melakukan transaksi booking fee sebesar Rp.
Payment (DP) pertama sebesar RP. 6.471.000,- dan sampai dengan sekarang
36x dan nilai obyek dari unit apartemen tersebut sebesar RP. 1.978.380.000,-.
finansial. Atas situasi dan kondisi bapak Harry Kusumo saat ini melakukan
pembatalan atas Surat Pesanan yang telah disepakati dan di tanda-tangani antara
Apartemen Skyhouse BSD+ yang dilakukan oleh calon konsumen serta akibat
B. RUMUSAN MASALAH
B. TUJUAN PENELITIAN
adalah:
antara lain:
penulis.
dan proses jual beli yang melibatkan pihak ketiga baik notaris maupun
9
mendalam.
dan perjanjian jual beli apartemen yang menjadi konsumen Skyhouse BSD+
4. Manfaat Teoritis
b. Sumber informasi bagi penelitian sejenis pada masa yang akan datang.
5. Manfaat Praktis
dalam pembayaran down payment (DP) yang telah diatur pada Undang-
D. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam
pada studi pendekatan pada suatu peristiwa hukum yang prosesnya masih
2. Spesifikasi Penelitian
terhadap data primer dan juga data sekunder yang berhubungan dengan
a. Data Primer
b. Data Sekunder
pendukung dari data yang digunakan didalam penelitian ini, yaitu buku-
c. Data Terseier
hukum sekunder seperti artikel, surat kabar, majalah, internet dan lain-
lain. Baik bahan hukum primer baik bahan hukum primer maupun bahan
keseluruhan.
yang harus diteliti. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada
6. Lokasi Penelitian
penelitian di area Jalan BSD Utama Raya CBD 55, Sampora Cisauk
a. Rincian Kegiatan
1) Tahap persiapan
2) Seminar proposal
7) Perbaikan skripsi
15
b. Jadwal Kegiatan
Jadwal Penelitian
Pelaksanaan pada Bulan dan Minggu ke-
Juli Agustus September
Uraian Juni (2022)
No -2021 -2022 -2022
Penyusunan
II II
I II IV I II IV I II III IV I II III IV
I I
Tahap
1
Persiapan
Seminar
2 Proposal
Penelitian
Tahap
3 Pengumpulan
Data
Tahap
4 Pengelolaan
Data
Tahap
5 Penulisan
Karya Akhir
Ujian Sidang
6
Skripsi
Perbaikan
7 Skripsi,
Pengadaan dan
Penyerahan
Skripsi
Sumber: Diolah sendiri menggunakan Microsoft Excel
E. SISTEMATIKA PENULISAN
1. BAB I Pendahuluan
Bagian ini berisi analisis dari hasil pengolahan data dan pembahasan
pesanan PT. Sunny Garden Property dan akibat hukum terkait pembatalan
6. BAB V Kesimpulan
orang atau dua pihak yang sepakat, berdasarkan mana pihak yang
suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lain atau dimana dua
syarat sah yaitu syarat obyektif perjanjian berdasarkan Pasal 1320 Kitab
pernyataan adanya kesesuain kehendak antara para pihak yang terlibat dalam
perjanjian2.
1
Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: PT. Intermasa, 1990), hlm 1
2
Perbedaan kesepakatan dan perjanjian https://blog.justika.com/dokumen-bisnis/perbedaan-
kesepakatan-dan-perjanjian (diakses tanggal 15 Juli 2022)
17
18
sesuatu. Dan dapat diartikan dari pengertian diatas tersebut bahwa terdapat
hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu
3
Salim MS, Hukum Kontrak, Teori & Tekriik Penyusunan Kontrak, Jakarta : Sinar Grafika, 2008. h.
27. (Selanjutnya disebut Salim HS I)
4
Teori Pperjanjian https://123dok.com/article/teori-perjanjian-theory-agreements-kerangka-teori
(diakses tanggal 15 Juli 2022)
19
berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain, dan pihak yang lain
suatu suatu peristiwa di mana seorang berjanji kepada seorang lain atau di
mana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal5.
hubungan hukum yang terjalin diantara minimal dua orang karena peristiwa
dari peraturan hukum yang ada tergantung dari persesuaian kehendak dua
atau lebih orang-orang yang ditujukan untuk timbulnya akibat hukum dari
kepentingan salah satu pihak atas beban pihak lain atau demi kepentingan
perjanjian dimana sedikitnya terdiri dari dua orang atau badan hukum
b. Ada persetujuan antara pihak-pihak yang bersifat tetap dan bukan suatu
perundingan.
5
Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: PT. Intermasa, 1990), hlm 1
20
c. Ada tujuan yang akan dicapai. Hal ini dimaksudkan bahwa tujuan dari
e. Ada bentuk tertentu, lisan atau tulisan. Hal ini berarti bahwa perjanjian
bisa dituangkan secara lisan atau tertulis. Hal ini sesuai ketentuan
a. Perikatan
sumber:
sebagai berikut:
6
Perbedaan perjanjian, Perikatan dan kontrak https://www.negarahukum.com/perjanjian-perikatan-
kontrak.html (diakses 15 Juli 2022)
21
tersebut”;
didiami oleh si B;
hokum.
kreditor terdiri dari beberapa orang atau lebih dari satu yang
b. Perjanjian
23
tertentu;
Sehingga perjanjian ini baru dianggap sah jika dibuat dengan akta
notaris dan tanpa itu maka perjanjian dianggap tidak pernah ada.
pokok.
dalam undang-undang;
7
Jenis-jenis Perjanjian https://berandahukum.com/a/jenis-jenis-perjanjian (Diakses 15 Juli 2022)
25
sesuatu;
para pihak8.
Surat pesanan merupakan salah satu cara media pelaku usaha dalam
dipesan.
8
Komariah, Op.Cit., Hlm. 172
26
Tujuan dari surat pesanan yaitu tentu saja bertujuan agar memesan suatu
barang atau jasa yang di inginkan oleh perorangan ataupun instansi, supaya
hal ini tentu saja dengan maksud surat pesanan barang/jasa apa yang dipesan
jelas dan sesuai dengan terkait pesanan hal tersebut. Adapun fungsi surat
yang sama, walaupun secara baku tidak diatur namun untuk kaidah penulisan
a. Kop Surat, merupakan kop surat dari anda sebagai calon pembeli, baik
organisasi;
b. Nama Kota dan Tanggal, merupakan nama kota dimana surat tersebut
d. Perihal, merupakan inti singkat dari isi surat yang anda kirimkan. Untuk
bagian ini bisa anda isi dengan kalimat Pesanan Barang, dilanjut dengan
lampiran surat;
f. Tujuan, merupakan pihak yang anda tuju pada surat tersebut. Dalam hal
ini, pihak tujuan adalah pihak supplier atau penyedia barang yang ingin
anda beli;
surat. Pada bagian ini anda bisa menulis Dengan hormat, yang memang
h. Isi Surat, merupakan bagian terpenting pada setiap surat. Pada bagian ini
anda bisa menyebutkan mengenai barang yang ingin anda beli beserta
tersebut;
pesanan anda segera diproses dan segera dikirimkan jika anda berada
j. Nama dan Tanda Tangan, merupakan nama dan tanda tangan pimpinan
Selain itu kevalidan suatu suatu surat pesanan bukan dilihat dari lengkap
di ujung atas surat pesanan, maka surat pesanan tersebut dianggap tidak
valid;
bahwa perjanjian jual beli adalah suatu perjanjian timbal balik dalam mana
pihak yang satu (penjual) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu
harga yang terdiri dari sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak
9
Struktur Surat Resmi dan Penjelasannya https: www.HaloEdukasi.com (diakses tanggal 20 Juli 2022)
10
Yusra, Dhoni Jurnal Analisa Atas Surat Pemesanan Barang (Purchasing Order) Sebagai Perjanjian
Jual Beli
29
milik tersebut (Subekti, 1995), hal ini juga terdapat pada pasal 1457 KUH
Perdata menyatakan “Jual beli adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak
perjanjian jual beli dan surat pesanan, sehingga dengan frasa “mengikatkan
diri” pada pasal 1457 KHUPER, maka dapat terlihat bahwa surat pesanan
Surat Pesanan melibatkan dua pihak, yaitu para subyek yaitu pihak pemesan
(pembeli) dan pihak yang menerima pesan (penjual). Kemudian timbal balik
tersebut didalam hak dan kewajiban yang timbul dengan terbitnya surat
pesanan antara kedua belah pihak, dan pemesan (yang mengeluarkan Surat
barang yang dibeli dari yang menerima pesan (penjual) dan penerima surat
defisininya telah dijelaskan sebelumnya adalah perjanjian jual beli yang tidak
C. PENGERTIAN KONSUMEN
Calon pembeli atau konsumen adalah setiap orang yang pemakai barang
dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan sendiri,
keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan. Hal ini dapat bersifat dalam segala transaksi jual beli, menurut
Dewi (2013:1), konsumen adalah seseorang yang menggunakan produk dan atau
harapan para pembelian seorang konsumen dipenuhi atau bahkan dilebihi oleh
sebuah produk. Jika harapan konsumen tersebut dipenuhi maka ia akan merasa
puas, dan jika melebihi harapan konsumen, maka konsumen akan merasa
senang.11
1. Pengertian Konsumen
Berikut adalah beberapa pendapat para ahli dan definisi hukum terkait
11
Tinjaun Pustaka Pengertian Konsumen www.Polsri.ac.id (diakses 25 Juli 2022)
31
barang", ada pula yang memberikan arti lain yaitu konsumen adalah
perundang-undangan negara
b. Az. Nasution (dalam Celina Tri Siwi Kristiyanti, 2009: 25) juga
iii. Konsumen akhir adalah setiap orang alami yang mendapat dan
dijanjikan.
2. Hak Konsumen
(1), Pasal 21 ayat (1), Pasal 27 , dan Pasal 33 yang dapat diketahui sebagai
berikut:
nantinya.
33
rugi atas kerugian yang diterimanya dalam sebuah transaksi jual beli
produsen.
konsumen.
34
saja juga kaidah-kaidah hukum perdata adat, yang tidak tertulis tetapi
1) Pertanggungjawaban Publik
13
Ahmadi Miru, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: PT. Raja Grafindo,2011), hal. 1-22
38
membayar ganti rugi kepada konsumen (pasal 19 ayat (2) dan ayat
2) Pertanggungjawaban Pidana
(2), pasal 15, pasal 17 ayat (1) huruf a,b,c,e, ayat (2) dan
pasal 18.
(1), pasal 14, pasal 16 dan pasal 17 ayat (1) huruf d dan f.
diperdagangkan”.
14
Dwi Afni Meileni, Tinjauan Yuridis Tanggung Jawab Produk Terhadap Undang-Undang No 8
Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen, Hal.4
40
kesehatan” didalam pasal 19 ayat (2) yang ada sekarang tidak lagi
transaksi”.
pada ayat (1) dan ayat (2) tidak berlku apabila pelaku usaha dapat
konsumen”.
bersangkutan.
19 ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4), dapat digugat melalui
menyelesaikannya.
konsumen apabila:
tersebut.
para pihak.
untuk diedarkan;
barang;
tersebut.
huruf e.
15
Az Nasution,Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar,Jakarta:Diadit Media,2006),Hal.36
49
dan pembelian penjualan barang dan/atau jasa. Pelaku usaha sendiri dalam
barang dan/atau jasa, mempunyai suatu sasaran yaitu agar dapat menarik
suatu barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhannya, hal ini membuat
16
N.H.T,Siahan, Hukum Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab Produk,Cet 1,
(Bogor :Grafika Mardi Yuana,2005) Hal.23
50
hidupnya pribadi, keluarga dan atau rumah tangga dan tidak untuk
batasan ini karena perolehan barang atau jasa itu oleh konsumen tidak saja
hubungan lain-lainnya.
maupun pelaku usaha mengenai batasan antara hak dan kewajiban para
51
pihak. sekalipun didalam UUPK hal itu diatur, pada kenyataannya tidak
sedikit orang yang belum pernah bahkan tidak membaca UUPK ataupun
belum mengetahui tentang keberadaan dari UUPK itu sendiri. Maka dari
itu sangatlah penting sekali bagi konsumen untuk mengetahui hak dan
17
Ahmadi Miru Dan Sutarman Yado, Hukum Perlindungan Konsumen,(Jakarta : PT.Rajagrafindo
Persada,2007) Hal.9
52
barang dan atau jasa sesuai dengan nilai tukar yang diberikannya dan
barangdan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi
c) Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi
d) Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atau
f) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif;
danatau jasa;
18
Susanti Adi Nugroho,Proses Sengketa KonsumenDi Tinjau dari hukum Acara Serta Kendala
Hiplementasinya, (Jakarta:Kencana;2008), Hal.67-68
54
usaha itu sendiri dianggap telah lalai, hal ini dikarenakan kesalahan
Timbulnya sebuah perjanjian karena adanya dua pihak yang saling sepakat,
ketelitian didalam perjanjian sangat dituntut, hal ini terkait hak dan kewajiban isi
dari suatu perjanjian. Pedoman terkait kesepakatan tersebut telah diatur pada
Kedua belah pihak memiliki asas pacta survenda bahwa kebebasan untuk
mematuhi ketentuan yang berlaku. Untuk itu hukum perjanjian juga membantu
perjanjian, dengan tujuan agar surat perjanjian tidak merugikan kedua belah
berikut.
Hal ini bermaksudnya agar para pihak harus setuju atau sepakat
ibid
19
56
(dures, dwang).
ii. Orang yang memiliki kondisi khusus, seperti sakit mental (gila),
lain.
tentang benda, tetapi bisa berupa jasa. sehingga objek yang diperjanjikan
tersebut harus jelas dan tahu jenisnya. Hal ini agar bertujuan untuk
memastikan bahwa barang atau jasa yang dimuat dalam perjanjian halal atau
dipenuhi.
Pembatalan secara sepihak atas suatu surat pesanan dapat dipahami sebagai
ketidaksediaan salah satu pihak untuk memenuhi prestasi (janji) yang telah
disepakati kedua belah pihak dalam surat pesanan. Sebagaimana kita ketahui atas
dimana perjanjian yang tidak diatur didalam undang-undang, hal ini berdasarkan
atas pasal pasal 1338 (1) KUH Perdata. Sedangkan pada ayat (2) menyebutkan
bahwa:
Atas dasar pasal tersebut Dimana pihak yang lainnya tetap bermaksud untuk
memperoleh kontra prestasi dari pihak yang lainnya itu. Tanggung jawab
APARTEMEN
21 Tahun 2011 dengan aturan tekhnis Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan
Pendahuluan Jual Beli Rumah, adapun prosedur umum didalam jual beli
a. Tanda Jadi
Tanda jadi ini adalah Kamu bayar sejumlah nominal Booking Fee dan
pesan unit pilihan Kamu, dan setelah itu Kamu akan dapat dokumen Surat
akan melampirkan identitas asli kepada developer untuk dibuatkan PPJB dan
developer
Kemudian dalam proses ini adalah serah terima unit, bayar dan verifikasi
BPHTB sejumlah 5% dari nilai transaksi dikurangi Nilai Jual Objek Tidak
Proses pembuatan Akta Jual Beli dilakukan oleh notaris dengan biaya
setengah antara Kamu dan developer. Pembuatan AJB ini butuh PPJB tadi
pengajuan pengalihan hak. Biaya ini yang akan masuk ke kas negara sebagai
pendapatan negara
Kembali lagi berdasarkan proses dan data Jika dilihat dari kontruksi
transaksi yang dilakukan oleh PT. Sunny Garden Property yakni menggunakan
60
dimana property yang dijual tersebut baru berupa gambar atau konsep. Kemudian
secara dasar hukum pada konsep Pre Project Selling tidak lepas dari beberapa
tersebut yang seringkali digunakan acuan untuk proses Pre Project Selling adalah
UU NO. 1/2011 dan UU No. 20/2011 yang mengatur secara umum tentang
pembangunan rumah baik secara vertikal atau horizontal. Dalam pasal 42 (1) UU
Ketentuan kunci dalam konsep Pre Project Selling terdapat dalam pasal 42
pembangunan rumah susun, dan Jaminan dari lembaga penjamin. Kelima syarat
20
Prosedur membeli apartemen https://apartemen.ayodhya.id/proses-apa-saja-yang-perlu-kamu-
ketahui-saat-membeli-apartemen-2 (diakses 02 Agustus 2022)
BAB III
PT. Sunny Garden Property merupakan salah satu perusahan holding asal
milik Asing (PMA) yang bergerak dalam bidang bisnis Pengembang properti.
mewarnai industri properti tanah air. Salah satunya adalah pemegang kuasa
pemasaran dari Skyhouse BSD+ yaitu PT. Sunny Garden Property, semenjak
tower.
Didalam kawasan tersebut akan ada 7.700 unit yang akan ditawarkan
61
62
a. Lokasi Perusahaan
yang beralamat di CBD 55 - Lot III 1 - 5 (Beside AEON Mall BSD City,
b. Produk
c. Harga
Sales : Aruna
2. Profil Konsumen
merupakan seorang Karyawan Swasta dengan beralamat di Jl. Duta Mas No.
Identitas 3173020712770005.
2020 atas unit apartemen Skyhouse BSD+ (PT. Sunny Garden Property)
PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI PENELITIAN
Down Payment (DP) atas pembelian Apartement unit Skyhouse BSD+ yang
surat pesanan tanggal 01 Maret 2020 dengan bermaterai dan telah membayar
BSD+ yang sudah diangsur 30x, dan atas konfirmasi pembatalan tersebut
adalah fee penjualan kepada pihak lain dan 3% biaya adminsitrasi atas
64
65
pengalihan, setelah itu beberapa minggu ini pihak Bpk Harry Kusumo diberi
yang ditanda tangani tanpa membubuhi nama dari pihak penjual, adapun
harga);
yang bersangkutan untuk saat ini sulit ditambah kondisi pandemi COVID-
19, dan atas penawaran sales marketing tersebut menurut Harry Kusumo
Jual Beli Untuk Rumah Umum Dan Satuan Rumah Susun Umum serta
Terkait kasus yang muncul ini proses jual beli berdasarkan aturan dan
dihadapkan pada pejabat berwenang yaitu Notaris, untuk itu pendekatan dari
kasus ini kembali kepada Undang-Undang lex generalis yang diatur pada
pesanan yang diterbitkan oleh PT. Sunny Garden Property merupakan jenis
perjanjian tidak bernama,jika dilihat dari hasil interview dan data yang
ketentuan umum, maka dari itu perlu ditinjau melalui pendekatan bagaimana
yang halal”
subyektif, namun syarat obyektif penulis berdasarkan data dan kronologis dari
Jual Beli (PPJB) hal ini diduga bahwa konsumen tidak diinformasikan terhadap
obyek yaitu bangunan yang harus dipenuhi oleh pengembang. Hal ini diduga ada
pasal 1320 angka 3 yaitu “Adanya suatu hal tertentu” dimana obyek yang
B. ANALISIS PENULIS
Berdasarakan atas informasi dan data yang diterima terkait kasus ini,
apartemen ini didasari oleh surat pesanan yang ditanda tangani tanggal 01 Maret
2020 tanpa pembubuhan nama dan nomor surat pesanan dari pengembang
68
hukum surat pesanan yang menjadi dasar pembayaran booking fee dan down
payment (DP).
Secara garis besar bahwasanya surat pesanan yng diterbitkan oleh Skyhouse
BSD+, kenudian bagaimana validitas surat tersebut berdasarkan surat pesanan yang
diterima terdapat tidak dibubuhi nama yang diberi wewenang dari pengembang dan
tidak ada nomor surat pesanan maka validitas dari surat ini tidak sah, hal ini teori
Authorized Signature: Tanpa tanda tangan dari pimpinan perusahaan atau yang diberi
wewenang, maka PO dianggap tidak sah. Jika kita asas pacta survenda yaitu
berkebebasan untuk mengikatkan diri namun hal ini didalami agar tujuan dari syarat
sahnya dari sisi obyektif maka kriteria tetap dijunjung dengan teori kepercayaan,
yaitu maksud untuk memalsukan sehingga sesuatu yang halal atas syarat sahnya
Surat Pesanan yang dibuat oleh pihak Developer hanya mempunyai kekuatan
mengikat apabila memenuhi empat syarat sahnya perjanjian dalam Pasal 1320
KUHPerdata seperti yang disampaikan tersebut diatas, kemudian pada surat pesanan
tersebut ada klausul dimana klausul tersebut merupakan bagian dari Klausul Baku
dimana Klausul baku adalah satu wujud dari kebebasan individu pengusaha
69
tersebut pada point 4 (4.2) terdapat syarat yang secara khusus membebaskan
pengusaha dari tanggung jawab terhadap akibat yang merugikan, yang timbul dari
Konsumen (UUPK) telah mengatur tentang hak dan kewajiban pelaku usaha dan
pelaku usaha dilarang mencantumkan klausula baku pada setiap dokumen atau
perjanjian bentuknya sulit dijangkau atau sulit terlihat dan tidak bisa dibaca secara
jelas dalam hal ini terdapat tulisan yang tidak standar (terlalu kecil) sehinga dalam
Pasal 18 Ayat (3) UUPK menyebutkan apabila klausula baku yang telah ditetapkan
oleh pelaku usaha pada dokumen atau perjanjian yang memenuhi ketentuan dalam
Terkait klausul Baku telah diatur Pada Bab V Pasal 18 UU 8/1999 terdapat
dengan klausula baku menurut undang-undang ini adalah “setiap aturan atau
ketentuan dan syarat-syarat yang telah dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu
secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen dan/atau
.Adapun larangan pencantuman klausula baku diuraikan dalam Pasal 18 ayat (1)
yaitu Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk
3. Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali uang yang
4. Menyatakan pemberian kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk melakukan segala tindakan sepihak yang
6. Memberi hak kepada pelaku usaha untuk mengurangi manfaat jasa atau
mengurangi harta kekayaan konsumen yang menjadi objek jual beli jasa;
membebankan hak tanggungan, hak gadai, atau hak jaminan terhadap barang
Akibat pencantuman klasula baku diatur pada Pasal 18 ayat (2) UU 8/1999 yaitu
“setiap klausula baku yang telah ditetapkan oleh pelaku usaha pada dokumen atau
perjanjian dinyatakan batal demi hukum”, Oleh karena itu, Surat Pesanan yang
Berdasarkan Pasal 1457 KUH Perdata menyatakan “Jual beli adalah suatu
menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang
PPJB cukup lama, sehingga analisis berpendapat bahwa PT. Sunny Garden
antara lain sudah memiliki lahan dan memenuhi dokumen legal/perizinan yang
2018.
yang diwajibkan dalam Pasal 1 ayat (2) Permen PUPR PPJB menyebutkan bahwa
“Kesepakatan jual beli rumah tapak dan rumah susun antara pelaku pembangunan
tertulis harus dinyatakan dalam akta notaris”. dan Pasal 43 ayat 1 UU RUSUN
72
rumah susun selesai dapat dilakukan melalui PPJB yang dibuat di Hadapan
yang dituangkan dalam surat pemesanan tidak termasuk kategori pre project
selling karena tidak dipenuhi dan tidak diterapkannya konsep pre project selling
yang terdapat dalam Pasal 10 ayat 1 Permen PUPR PPJB dan Pasal 43 ayat (2)
UU RUSUN. Proses jual beli satuan rumah susun sebelum pembangunan harus
melakukan pre project selling aggrement. Apabila kelima syarat di atas belum
dipenuhi oleh penjual/developer maka PPJB tidak dapat dibuat di hadapan notaris.
Karena notaris/PPAT juga tidak akan mau melakukan legalisasi PPJB bilamana
yang berlaku. Sehingga sejak dikeluarkannya surat pesanan ini diduga ada indikasi
tidak transfaran informasi kepada calon pembeli yaitu Bpk. Harry kusumo.
Kitab Undang-undang Perdata pasal 1320 terkait syarat sahnya suatu perjanjian ada
dua yaitu 1) secara syarat subyektif (kedua belah pihak menyatakan untuk
mengikatkan diri dan kecakapan dalam membuat suatu perikatan); 2) syarat Obyektif
(suatu hal tertentu dan seba yang halal). Dalam hal ini bahwa ada mekanisme sistem
pemasaran yang diatur oleh UU yaitu Pre project selling agreement dalam bentuk
surat pemesanan (SP) yang hanya menguntungkan secara sepihak dan mekanisme
tangan dimana pada dasarnya adalah suatu akta yang dibuat oleh para pihak untuk
berwenang dalam hal ini notaris tidak dilibatkan artinya segala peristiwa hukum
yang dilakukan oleh para pihak itu sendiri dan kemudian ditandatangani oleh para
tidak kuat sebagai akta otentik sehingga analisis menduga bahwa PT. Sunny
syarat obyektif suatu perjanjian dan sebagai akibat hukum tersebut maka
perjanjian atas dasar surat pesanan Batal Demi Hukum. Maka dengan ini segala
bahwa didalam surat pesanan terdapat ketentuan umum terkait pembatalan surat
pesanan, hal ini tertuang dalam pasal 4 tentang pengakhiran surat pesanan. pasal
4.1 tentang pengembang berhak untuk setiap saat mengakhiri surat pesanan
“Pemesan baik atas permohonannya sendiri atau atas permohonan pihak lain
dinyatakan pailit atau ditaruh bawah pengampuan dan masih ada sisa kewajiban
kepada pengembang”
Kemudian dilanjutkan lagi dengan pasal 4.2 tentang akibat pengakhiran surat
“ a) jika pembayaran atas harga jual berdasarkan surat pesanan ini dibayarkan
secara tunai, angsuran, atau cara pembayaran lain apapun, maka seluruh
pembayaran yang telah diterima oleh pengembang dari pemesan akan tetap
Penjelasan atas syarat ketentuan tersebut dinilai sangat merugikan, hal ini para
pihak ada yang merasa dirugikan atas syarat tersebut, pasalnya pembatalan atas
Alam yang dirasakan langsung oleh konsumen. Disisi lain syarat atas force
Akibat hukum ini merupakan perbuatan hukum yang dilakukan oleh subyek
dinyatakan bahwa “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
untuk mengakhiri atas surat pesanan yang telah disepakati oleh kedua belah
21
Bagus Julio Suroso dan Desak Putu Dewi Kasih. “Kajian Yuridis Perbuatan Melawan Hukum
Akibat Pemutusan Perjanjian Sewa-Menyewa Secara Sepihak Yang Dilakukan Oleh Direksi PT. Bali
Unicorn. “Kertha Semaya: Journal Hukum 2, no.1 (2014), 5
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
dapat mengkahiri surat pesanan yang telah disepakati. Namun didalam proses
1. Pada saat penerbitan surat pesanan secara validitas unsur surat pesanan
tidak sah karena tidak ada nomor surat pesanan dan nama yang diberi
klausul baku, hal tersebut bertentangan dengan klausul Baku telah diatur
surat pesanan yang juga sebagai bentuk perjanjian tidak bernama yang
76
77
atas dasar syarat sah nya suatu perjanjian yaitu pasal 1320 KHUPER
B. SARAN
berupa undang-undang maupun peraturan, untuk itu diharapkan bagi para pelaku
Hal ini menghindari dari cidera janji dan perbuatan melawan hukum atas
Kemudian atas akibat hukum yang terjadi didalam permasalahn ini penulis
menrankan agar pembatalan atas surat pesanan tersebut dapat diminta melalui
pengadilan guna memberikan kepastian hukum baik bagi pelaku usaha maupun
Salim MS, Hukum Kontrak, Teori & Tekriik Penyusunan Kontrak, Jakarta : Sinar
Grafika, 2008. h. 27. (Selanjutnya disebut Salim HS I)
Yusra, Dhoni Jurnal Analisa Atas Surat Pemesanan Barang (Purchasing Order)
Sebagai Perjanjian Jual Beli
78
79
Dwi Afni Meileni, Tinjauan Yuridis Tanggung Jawab Produk Terhadap Undang-
Undang No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen, Hal.4
Susanti Adi Nugroho,Proses Sengketa KonsumenDi Tinjau dari hukum Acara Serta
Kendala Hiplementasinya, (Jakarta:Kencana;2008), Hal.67-68
Bagus Julio Suroso dan Desak Putu Dewi Kasih. “Kajian Yuridis Perbuatan
Melawan Hukum Akibat Pemutusan Perjanjian Sewa-Menyewa Secara Sepihak Yang
Dilakukan Oleh Direksi PT. Bali Unicorn. “Kertha Semaya: Journal Hukum 2, no.1
(2014), 5
RIWAYAT HIDUP
Berkat petunjuk dan pertolongan Allah SWT, usaha dan disertai doa dan
kedua orangtua dalam menjalani aktivitas akademik di Perguruan Tinggi di
Universitas Mathla’ul Anwar Banten. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir dengan skripsi yang berjudul “Analisis Yuridis Pembatalan Sepihak
Surat Pesanan Atas Pembayaran DownPayment (DP) Oleh Konsumen Pada PT.
Sunny Garden Property Dalam Perspektif Hukum Positif”
80
81
NIM : C06170101