PENDAHULUAN
Latar Belakang
dapat memberdayakan masyarakat sekitar nya dengan baik dan benar serta
sumberdaya manusia. Maka dari itu, pekerjaan penting lain dari perusahaan selain
aktor ekonomi disuatu wilayah, baik itu tingkat wilayah desa, kecamatan,
misalnya lingkungan menjadi rusak maka artinya perusahaan tersebut tidak dapat
sekitarnya, paling tidak untuk meminimalisir dampak negatif yang dihasilkan dari
sekitarnya untuk mencapai tujuan berkelanjutan dari suatu perusahaan itu sendiri.
Menurut Philip Kotler dan Nancy Lee (dalam Sunaryo, 2015) mendefinisikan
kehidupan manusia dan juga isu-isu lingkungan. Secara keseluruhan dari definisi
masa yang akan datang kepada masyarakat sekitarnya. Kegiatan tanggung jawab
Fields memiliki peran besar dalam bidang pertanian, yakni ikut berpartisi dalam
dikawasan operasional PT. Pertamina Fields yang tepatnya berada di Desa Lubuk
Mangrove. Terdapat tiga Kelompok Tani Hutan (KTH) di desa Lubuk Kertang yg
sudah mendapat izin perhutanan sosial dari kementerian Lingkungan Hidup dan
kehutanan (KLHK) yakni KTH Bahari, KTH Lestari Mangrove dan KTH Mekar,
namun PT. Pertamina Fields hanya berfokus memberikan CSR kepada Kelompok
Tani Hutan Mekar saja dalam pengelolaan hutan mangrove di Desa Lubuk
Dari hasil observasi awal yang dilakukan di Desa Lubuk Kertang kawasan
yang parah akibat dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit dan tambak.
Akibatnya, kondisi lahan menjadi rusak dan mata pencaharian nelayan menurun
terhadap banjir, dan mereka makin sulit mencari ikan dan udang di wilayah
sejalannya waktu mereka sepakat untuk membuat sebuah kelompok tani untuk
dana dan fasilitas serta dukungan dari lembaga yg berkontribusi (Hasil observasi
kelompok pada 10 Juni 2013 yang hanya beranggota 15 orang. Kelompok tani
sendiri ingin masyarakat sekitarnya dapat merasakan hal positif dari keberadaan
Sedikit berbeda dengan kelompok tani hutan lain nya. Potensi keberadaan
hutan mangrove seluas 60 Hektar melalui program CSR yang diberikan oleh PT.
mangrove sebagai pusat rekreasi dan edukasi yang ada di Desa Lubuk Kertang.
anggota kelompok tani mekar. Mereka sepakat bahwa menjaga hutan akan
memberikan banyak manfaat di antaranya pelestarian lingkungan, mengembalikan
kelompok tani Mekar, PT. Pertamina Fields mengeluarkan dana hampir 450 juta.
material untuk pembangunan sign board Lubuk Kertang. Selain itu PT. Pertamina
juga memberikan 16.000 ekor bibit udang windu sebagai penambahan untuk
hutan mangrove Lubuk Kertang. Selain menjadi pusat rekreasi dan edukasi,
Mekar dan juga sumber PAD (pendapatan asli daerah) bagi pemerintah Kabupaten
Langkat. Pada 2018 pendapatan Kelompok Tani Mekar sudah mencapai Rp 300
juta, naik signifikan dibandingkan 2017 yang baru Rp 150 juta. Para Ibu - ibu
kelompok tani Desa Lubuk Kertang juga membuat beragam kerajinan tangan dari
daun purun yg di ambil dari hutan mangrove. Mereka mengolah daun purun
menjadi beragam produk, seperti, topi pantai, tas berbagai jenis, sendal, tempat
laptop, dompet, bahkan ada tali pinggang. Kerajinan berbahan purun ini cukup
tahan lama. Produk kerajinan daun purun ini sudah terjual ke berbagai penjuru
dunia, dari Asia, Eropa sampai Amerika (Hasil wawancara awal: Maret, 2023).
ekowisata yang sepi dan tidak terawat, hal ini didasari kurangnya peran
kurangnya keamanan sehingga banyak atribut atribut ekowisata yang hilang dicuri
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, akses jalan yang tidak mulus (berbatu,
dan jika hujan berlumpur), dimana biaya dan tenaga dari perawatan ekowisata ini
yang membangun ekowisata ini, hal hal tersebut yang menyebabkan penurunan
mekar adalah budidaya kepiting.Terobosan ini bermula dari ide seorang nelayan
bakau sepanjang sungai. Budidaya kepiting bakau ini adalah salah satu upaya
dalam segi ekonomi juga untuk menarik kembali minat wisatawan untuk
berkunjung ke sana. Jika usaha budidaya kepiting alam ini berhasil, selanjutnya
kelompok tani dan para nelayan berencana akan melanjutkannya dengan budidaya
udang. Budidaya ini akan terus dikembangkan sampai memenuhi pinggiran sungai
yang membutuhkan biaya besar. Oleh karena itu kelompok tani mekar berencana
akan meminta bantuan dari pertamina untuk mendukung kegiatan ini. (Hasil
Kabupaten Langkat.
Rumusan Masalah Penelitian
Langkat ?
Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah peran Coorporate
mangrove.
sosial ekonomi.
1.5. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat baik bagi penulis
sendiri, maupun bagi orang lain, terlebih untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
Adapun manfaat yang diharapkan atas hasil dari penilitian ini yaitu sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
masyarakat.
2. Manfaat Praktis
b. Referensi Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
sebelumnya dengan tujuan untuk lebih memahami masalah yang sedang diteliti.
penulis teliti sebelumnya pernah dilakukan oleh Ferra Fitriawati (2021) dengan
kelompok tani melalui pembuatan pupuk kompos binaaan CSR PT Lamindo Inter
mengajak diskusi kelompok tani setempat untuk ikut serta dalam menentukan
metode teori, latihan dan praktik. Hasil dari pemberdayaan masyarakat yaitu
adalah terdapat pada objek yang akan diteliti, yaitu sama-sama meneliti tentang
kualitatif. Sedangkan perbedaan terletak pada fokus penelitian, pada penelitian ini
kelompok tani melalui pembuatan pupuk kompos binaan CSR PT Lamindo Inter
Multikon.
Penelitian yang kedua juga pernah dilakukan oleh dilakukan oleh Dexxi
oleh PT. Bumi Persada Permai dilakukan secara penyuluhan/rapat tahunan yang
diikuti oleh aparat desa dan masyarakat. Coorporate Social Responsibility (CSR)
oleh PT. Bumi Persada Permai dalam pemberdayaan masyarakat di desa Talang
masjid, musholla, dan TPA), serta dalam bidang ekonomi mandiri dan lingkungan
(program desa makmur peduli api). Dari ketiga program tersebut, yang dirasakan
masyarakat sekitar hanya dari bidang infrastuktur dan bangunan permanen saja.
Hal ini disebabkan karena masyarakat yang kurang tertarik dengan proses yang
kelompok masyarakat.
Sulistiawan yaitu terletak pada fokus penelitian dimana pada penelitian tersebut
Responsibility (CSR) PT. Titis Sampurna dan kendala yang dihadapi oleh PT.
masyarakat Desa Kemang Tanduk tahun 2015-2018. Penelitian yang dilakukan ini
Hasil penelitian Bentuk program CSR yang dilakukan oleh PT. Titis
Tanduk menjelaskan bahwa program CSR yang dilakukan oleh perusahaan secara
maksimal belum merata. Tetapi untuk program bedah rumah gratis yang
dilakukan sudah tepat sasaran yang dilihat dari kerjasama Dinas Bappeda dengan
pihak perusahaan telah diterima baik oleh masyarakat. Kendala yang dihadapi
oleh PT. Titis Sampurna berasal dari internal perusahaan dan eksternal
perusahaan. Adapun kendala yang berasal dari internal perusahaan yaitu program
CSR melalui pendanaan pusat dan komunikasi, informasi, dan edukasi PT. Titis
yaitu belum adanya beasiswa untuk anak tidak mampu dan belum adanya bantuan
namun lebih khusus kepada peran Coorporate Social Responsibility (CSR) dalam
atau sistem pengertian ini diperoleh melalui jalan yang sistematis. Setiap teori
tidak relevan dan kurang berfungsi untuk mengatasi masalah (Sugiyono, 2014).
Adapun perspektif teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori
sosial pada awalnya difokuskan pada sifat struktur sosial yang mengarah pada
evolusi sosial. Struktur sosial dapat didefinisikan sebagai tatanan atau susunan
tersusun atau dapat juga didefinisikan sebagai cara bagaimana suatu masyarakat
perilaku berulang antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat tersebut.
fungsi penting yang diperlukan semua sistem yaitu Adaptation (A), Goal
Attainment (G), Integration (I), dan Latency (L). Keempat imperatif fungsional ini
dikenal sebagai skema AGIL. Agar tetap bertahan, suatu sistem harus memiliki
anggota dari kelompok tani pengelola hutan mangrove Desa Lubuk Kertang yang
didanai oleh PT. Pertamina menyesuaikan diri dengan cara mengikuti studi
ini memberikan manfaat dan arti penting dari keberadaan hutan mangrove untuk
kehidupan masyarakat, baik secara biologi, kondisi fisik lingkungan maupun bagi
kemudian masalah hama dan penyakit yang umumnya belum diketahui secara
apiculata sebanyak 7000 bibit dan ditanamnya 7000 bibit mangrove tersebut di
Desa Lubuk Kertang. Hal tersebut merupakan upaya adaptasi yang dilakukan
oleh PT. Pertamina dengan adanya dana CSR untuk pengelolaan hutan mangrove
tersebut yaitu menghijaukan kembali kawasan hutan bakau yang telah punah
dirambah secara liar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab serta
wisata mangrove secara bertahap untuk menjadi pusat rekreasi dan edukasi
mangrove. Selain menjadi pusat rekreasi dan edukasi, keberadaan hutan mangrove
ini juga bisa memberikan tambahan pendapatan bagi Kelompok Mekar dan juga
yaitu tampak pada pendampingan oleh PT. Pertamina terhadap para masyarakat
yang tergabung dalam kelompok tani guna mengelola hutan mangrove di tahap
awal pemulihan.Pemeliharaan pola (lantency) juga tampak pada saat tingkat hidup
tanaman pada areal model rehabilitasi berkisar antara 65-75% pada pertengahan
tahun 2013. Penyebab utamanya diduga akibat tingginya kandungan pirit pada
kehadiran pirit tanah pada lahan areal model rehabilitasi tersebut dapat dilihat
pada lapisan coklat keperakan di permukaan air yang bersipat beracun bagi
kematian.
masyarakat nelayan lokal telah kembali menjaring ikan dan udang. Perangkap
(AGIL) menurut Parsons dimana suatu sistem yang memiliki fungsi akan
dilihat yaitu tanggapan individu dalam sistem sosial. Dengan adanya perubahan
sistem akan berdampak terhadap individu atau masyarakat yang ada. Dewasa ini
perubahan CSR yang terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir telah
banyak mengubah orientasi CSR. Bila pada awalnya aktivitas CSR lebih banyak
dilandasi oleh kegiatan filantropi, maka saat ini kita temukan bahwa CSR telah
maupun internal telah memaksa para pelaku bisnis untuk tidak selalu
meningkatkan laba dan kinerja tetapi juga bekewajiban peduli terhadap kualitas
sosial perusahaan bukan lagi hanya sekedar aktifitas ekonomi melainkan juga
bisnis dan interaksi dan interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan. Namun secara empiris CSR ini
didasarkan atas kesukarelaan (voluntary). Sampai saat ini belum ada kesamaan
perundang-undangan ternyata juga belum memiliki bahasa yang sama dalam hal
jawab sosial dan perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat
setempat.”
Dari sudut pemerintah, CSR dapat dilihat sebagai bagian dari partisipasi
yang meliputi kepada Triple Bottom Line (3P) yakni People, Planet, dan Profit.
Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka, namun
of Bath, Inggris menjelaskan pada tahun 1998 bahwa ada 16 (enam belas)
dampaknya harus dipelajari dulu sosial. Kegiatan ini tidak hanya selesai di
produk dan layanan yang tidak akan berdampak negatif secara sosial.
penggunaan bahan mentah, produk, proses, emisi, dan limbah produk yang
negatif.
k) Kontraktor dan Pemasok. Mendorong kontraktor dan pemasok menerapkan
prinsip tanggung jawab tanggung jawab sosial perusahaan, baik itu mereka
muncul.
bisnis selama mereka bertanggung jawab secara sosial untuk semua orang
mungkin muncul dan dampak negatif dari operasi, produk, limbah dan jasa.
penelitian ini yaitu proses perbaikan. Dimana kebijakan yang dibuat oleh
tentang kebutuhan sosial dan terapkan standar sosial dalam skala global.
Implementasi CSR (dalam Sulistiawan, 2020) ada empat model atau pola
sosialnya.
didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Pola ini lebih berorientasi kepada
yaitu model ketiga, perusahaan bermitra dengan organisasi sosial atau lembaga
b) Bidang Politik. Para manajer dan seluruh karyawan suatu organisasi adalah
warga lainnya. Oleh karena itu mereka juga mempunyai kewajiban dibidang
segala aspek, seperti tanggung jawab untuk turut serta memajukan kegiatan
d) Bidang Legal. Logika dan rasa tanggung jawab sebagai warga negara
e) Bidang Etika. Nilai moral dan etika dianggap baik apabila diterima oleh
masyarakat.
perusahaan.
Pelaksaan Coorporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia
tanggung jawab perusahaan tidak selalu selaras dengan visi dan misi korporasi
yang ada. Jika pemimpin perusahaan memiliki kesadaran moral yang tinggi, maka
korporasi tersebut memiliki kebijakan CSR yang benar begitu juga sebaliknya.
Maka, Coorporate Social Responsibility (CSR) yang peneliti maksud disini yaitu
kegiatan CSR ini juga dapat membantu menaikkan citra nama perusahaan yang
melakukan kegiatan tersebut. CSR ini tidak hanya terbatas pada konsep
pemberian bantuan saja, namun luas dan tidak bersifats statis dan pasif akan tetapi
memperoleh kekuasaan, akses ke sumber daya dan keuntungan kontrol atas hidup
kurang berdaya akan sumber daya bernilai dikerahkan untuk meningkatkan akses
masyarakat.
meningkatkan kesadaran politis dan kekuasaan pada kelompok yang lemah serta
sosial.
penguatan pada individu saja tetapi juga pranata-pranata sosial yang ada.
akan tercapai melalui suatu proses pembelajaran. Masyarakat yang melalui proses
belajar yang baik akan memperoleh daya, kemampuan atau kekuatan yang
pemberdayaan masyarakat.
usaha.
dilakukan.
masyarakat.
kajian sosiologis perubahan dilihat sebagai sesuatu yang dinamis dan tidak linier.
Dengan kata lain perubahan tidak terjadi secara linier. Sementara itu, perubahan
bermanfaat.
sosial, nilai-nilai, pola pikir yang lebih inovatif, serta interaksi sosial dalam
kehidupan masyarakat. Secara berbeda dari waktu ke waktu sebelum dan sesudah
suatu aktivitas. Dengan adanya aktivitas dan kegiatan maka akan menyebabkan
kegiatan CSR oleh PT. Pertamina di Dusun Lubuk Kertang sendiri selain dapat
bagi anak-anak para kelompok tani untuk bisa bersekolah dari hasil kegiatan
teknologi dapat dilihat dengan para kelompok tani mekar yang membuat kerajinan
Sedangkan dalam bidang politik dan budaya dapat terlihat dari cara para
kelompok tani yang selalu memakai cara kerja dengan berdiskusi untuk
Pada dasarnya setiap masyarakat diatas bumi ini dalam hidupnya dapat
dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan sosial maupun
ekonomi. Adanya perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan
suatu perbandingan dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang
suatu proses yang terus menerus, ini berrati bahwa setiap masyarakat
budang ekonomi. Perubahan ekonomi merupakan suatu gejala yang terjadi dalam
masyarakatnya yang awalnya hanya berfokus pada kegiatan pembuat kayu arang
namun semenjak diadakannya pengelolaan hutan mangrove oleh PT. Pertamina
mangrove yang mempunyai potensi sebagai objek wisata. Selain itu masyarakat
yang ikut bergabung didalam membuat kerajinan tangan berupa souvenir, tas,
Selain itu perubahan ekonomi yang peneliti maksud didalam telitian ini
yaitu terlihat dengan adanya kegiatan CSR dari PT. Pertamina maka membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Desa Lubuk Kertang ini dengan tujuan
pada kegiatan pembuatan kayu arang saja. Maka hal tersebut menunjukkan
adanya perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi di Desa Lubuk Kertang.
dan pengaturan informasi indrawi. Selain itu persepsi juga merupakan proses
(Sarwono, 2009) dalam Rohmaul Listyana & Yudi Hartono (2015). Persepsi
mengandung suatu proses dalam diri untuk mengetahui dan mengevaluasi sejauh
mana kita mengetahui orang lain. Pada proses ini kepekaan dalam diri seseorang
terhadap lingkungan sekitar mulai terlihat. Cara pandang akan menentukan kesan
Proses interaksi tidak dapat dilepaskan dari cara pandang atau persepsi
satu individu terhadap individu yang lain sehingga memunculkan apa yang
(1996) (dalam Shandi, 2020) yang mmepengaruhi persepsi adalah faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi persepsi sebagai berikut:
persepsi
pribadinya
d. Sistem nilai, sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat juga
banyak tanggapan
c. Kontras, secara umum hal yang biasa dilihat akan cepat menarik perhatian
diam
menyeleksi informasi
Pengertian persepsi masyarakat dalam penelitian ini dapat disimpulkan
Desa Lubuk Kertang terhadap CSR yang diberikan oleh PT. Pertamina pada
Lubuk Kertang.
BAB III
METODE PENELITIAN
Barat Kabupaten Langkat. Desa Lubuk Kertang merupakan desa pesisir yang
letaknya terjauh dari Kecamatan dan merupakan desa yang terluas di Kecamatan
cukup parah, karena adanya penebangan kayu bakau oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab.
di desa ini. Dari pengamatan yang telah peneliti lakukan, tanggung jawab sosial
yang dilakukan oleh PT. Pertamina mampu mengubah perekonomian dusun ini.
Melalui pengelolaan hutan mangrove, nama dusun Lubuk Kertang mulai terkenal
32
data penelitian dilapangan maka metode ini yang dipilih. Metode penelitian
adalah bentuk penelitian yang bertjuan menjelaskan fenomena yang terjadi, baik
secara alamiah maupun yang terjadi karena manusia. Hasil dari penelitian
informasi atau data yang berhubungan dengan masalah dan fokus penelitia yang
akan dikaji. Pemanfaatan informan bagi peneliti adalah agar dalam waktu yang
suatu kejadian yang ditemukan dalam subyek lainnya. Pada penelitian ini
33
1) Informan Utama
masalah pemberian hak CSR kepada warga desa Lubuk Kertang dalam
2) Informan Kunci
Informan kunci dalam penelitian ini yaitu ketua dari kelompok tani
3) Informan Tambahan
tidak terlibat secara langsung dalam interaksi sosisal yang sedang diteliti.
Kertang.
penelitian ini digunakan sebaga data sekunder dan data primer. MenurutJonathan
34
1) Data Primer
Data primer ini merupakan data yang berupa teks hasil wawancara dan
sampel dalam penelitiannya. Data tersebut dapat direkam atau dicatat oleh
langsung dengan masalah penelitian, dalam hal ini yaitu tokoh masyarakat
2) Data Sekunder
Data ini biasanya berasal dari data primer yang sudah diolah oleh peneliti
data, makan peneliti dapat menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai
dengan kondisi, waktu dan biaya yang tersedia, serta pertimbangan lainnya demi
35
yaitu space (ruang, tempat), actor (pelaku), dan kegiatan. Selama penelitian
1) Observasi
terfokus yaitu mulai memperkecil data atau informasi yang diperlukan saja
terus terjadi. Jika hal tersebut sudah ditemukan, maka peneliti dapat
yang dilakukan dengan maksud tertentu, dari dua pihak atau lebih.
dipilih peneliti untuk memperoleh data yang lebih akurat, banyak dan
mendalam.
36
Yang diperlukan oleh pewawancara agar proses wawancara berhasil ialah
orang lain secara baik, dapat mengemas pertanyaan dengan baik dan
3) Dokumentasi
apa yang disebut analisis isi. Cara menganalisis isi dokumen adalah
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
dalam pola, memilih mana yang penting untuk dipelajari, dan membuat
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
37
secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas.
Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification.
Data yang diperoleh dilapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan,
maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu
perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
penting, mencari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering
38
selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network
3) Conclusiom Drawing/Verivication
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih
39
3.6. Alir Penelitian
Coorporate Social
Responsibility (CSR)
Perusahaan
Perubahan Sosial
Perubahan Ekonomi
Ekonomi
Pendidikan
Teknologi
Politik
Budaya
Pemberdayaan Sosial
Ekonomi Melalui Kegiatan
Pengelolaan Hutan Mangrove
40
3.6. Jadwal Penelitian
Tahun (2021-2022)
Kegiatan
NO
November
Desenber
februari
Januari
Maret
April
Juni
Mei
Pengajuan Judul
1.
Skripsi
3. Penyusunan Proposal
4. Bimbingan Proposal
5. Seminar Proposal
6. Revisi Proposal
7. Cetak Proposal
8. Penyusunan Hasil
Penelitian
9. Bimbingan Hasil
Penelitian
41
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Alfabeta.
42
Sunaryo. (2015). Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Coorporate Social
Utama Raharja.
Jurnal:
Dina,A.O.,EkaS.S.,&Intan.A.S.(2020).PengaruhPenerapanStrategi Coorporate
Management Vol.01No.01
Surabaya). Paradigma, 8(2).https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigm
a/article/view/34434
43
Pratiwi, N. I. (2017). Penggunaan Media Video Call Dalam Teknologi
Website:
https://www.pertamina.com/id/news-room/csr-news/pertamina-ep-dukung-
pelestarian-kawasan-ekowisata-hutan-mangrove-lubuk-kertang
Skripsi:
Syarif Hidayatullah.
44
Riswan. 2015. Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa (Studi Kasus Petani
45