Anda di halaman 1dari 7

PRIMA: Journal of Community Empowering and Services.

5(1), 84-90, 2021


URL: https://jurnal.uns.ac.id/prima/issue/view/45231
DOI: https://doi.org/10.20961/prima.v5i1.45231

Budidaya Lebah Klanceng sebagai Ekonomi Alternatif Masyarakat Sekitar


KHDTK Gunung Bromo UNS

Dwi Priyo Ariyanto1, Ana Agustina2*, Widiyanto3


1
Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret
2
Program Studi Pengelolaan Hutan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret
3
Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Sebelas Maret
*Corresponding Author: ana.agustina2018@staff.uns.ac.id

ABSTRAK

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mempunyai hak pengelolaan atas Kawasan Hutan
Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo UNS yang terletak di Kabupaten Karanganyar.
Salah satu permasalahan dalam pengelolaan adalah masyarakat sekitar KHDTK Gunung Bromo
UNS yang mata pencahariannya masih bergantung pada Hutan Gunung Bromo. Sebagian masyarakat
di sekitar KHDTK Gunung Bromo UNS memanfaatkan beberapa lahan untuk kegiatan pertanian
yang sangat dimungkinkan kerusakan lingkungan hutan akan terjadi. Untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat dapat melalui usaha budidaya lebah madu klanceng. Kegiatan pemberdayaan
masyarakat ini dilaksanakan di KHDTK Gunung Bromo UNS dengan melibatkan Karang Taruna
Kelurahan Gedong dan Karang Taruna Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten
Karanganyar. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan produktivitas masyarakat yang diikuti
dengan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan melalui produksi lebah madu klanceng. Bentuk
kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan kelas dan praktik budidaya lebah klanceng. Kegiatan
pengabdian yang telah dilaksanakan mendapatkan respon positif dari pihak masyarakat, hal ini
ditunjukkan melalui antusias para peserta pelatihan budidaya lebah Klanceng. Bersama Pengelola
KHDTK Gunung Bromo UNS, tim pengabdian telah membentuk Kelompok Tani Pengelola Lebah
Klanceng. Meskipun saat ini belum ada peningkatan pendapatan yang dirasakan oleh masyarakat,
akan tetapi kesesuaian lokasi dan teknik budidaya yang relatif mudah untuk dilakukan menjadi faktor
pendukung dalam berkembangnya budidaya lebah klanceng di KHDTK Gunung Bromo UNS.

Kata Kunci: KHDTK Gunung Bromo, lebah madu klanceng, pemberdayaan masyarakat

ABSTRACT

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta have management rights over forest with special
purposes KHDTK Gunung Bromo UNS located in Karanganyar District. The problems in
management is the community people around KHDTK Gunung Bromo UNS that still depends on his
livelihood. Some communities around KHDTK Gunung Bromo UNS used lands to the agricultural
sector thus the probability of damage occurs environment it can happen. To increase the community
income can be done by cultivating Trigona bee. This community empowerment activity will be
carried out at KHDTK Gunung Bromo UNS by involving Youth Organization of Gedong Village and
Youth Organization of Delingan Village, Karanganyar District, Karanganyar Regency. Aim of this
activity to increase income of community trough Trigona bee cultivation. Activities include
theoretical training and cultivation practice. Positive responses were given for this activity through
community enthusiastic. With KHDTK Gunung Bromo UNS Management, the team forming a new
group as Trigona Bee community. Although until this time the cultivation has not affected to
community income but location suitability and convenience cultivation technique factor support
develop of Trigona bee cultivation in KHDTK Gunung Bromo UNS.

Keywords: KHDTK Gunung Bromo, trigona bee, community development

Copyright © 2021 PRIMA: Journal of Community Empowering and Services 84


PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5(1), 2021 e-ISSN 2579-5074 85

PENDAHULUAN pertaniannya. Hal ini tentu saja berdampak pada


kelestarian hutan. Selain itu, kepedulian
Hutan merupakan kawasan yang sangat masyarakat terhadap kelestarian hutan harus
penting bagi siklus ekosistem dan lingkungan. ditingkatkan dengan memberikan pengetahuan
Keberadaan hutan saat ini semakin menurun atau dan wawasan lingkungan.
mengalami deforestasi. Di Indonesia, angka Salah satu cara yang dapat dilakukan
deforestasi pada tahun 2017 tercatat sebesar 480 untuk meningkatkan kepedulian masyarakat
ribu hektar. Angka tersebut memang menurun adalah dengan pemanfaatan Hasil Hutan Bukan
dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 630 Kayu (HHBK) yang bisa diperoleh dari kawasan
ribu hektar dan tahun 2015 mencapai 1,09 juta hutan. Adapun jenis HHBK yang dapat
hektar (KLHK, 2018b). Namun demikian, dikembangkan salah satunya adalah lebah madu
deforestasi yang terus terjadi dapat klanceng. Budidaya lebah madu klanceng
menyebabkan kerusakan hutan dan fungsinya memiliki potensi untuk dikembangkan karena
sehingga berdampak pada kerusakan lingkungan kemudahan dalam pengelolaan budidaya serta
serta dapat menyebabkan bencana alam. permintaan pasar dan harga jual terhadap produk
Beberapa kegiatan yang diduga sebagai madu dan propolis yang tinggi (Syaifudin,
penyebab deforestasi diantaranya intensifnya 2020). Kondisi lingkungan meliputi suhu,
pengelolaan hutan pada areal Izin Usaha kelembaban, dan ketinggian suatu wilayah akan
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK); mempengaruhi produktivitas lebah klanceng
konversi kawasan hutan untuk penggunaan (Kerisna et al., 2019). Di beberapa wilayah di
sektor lain; perambahan dan okupasi lahan pada Indonesia sudah banyak dilakukan budidaya
kawasan hutan; pencurian kayu atau penebangan lebah klanceng dan menjadi sumber ekonomi
liar; serta kebakaran hutan (KLHK, 2018a). alternatif bagi masyarakat (Ahmad, 2020;
Penyebab utama deforestasi adalah untuk Elpawati et al., 2019; Pribadi, 2020). Kegiatan
kepentingan pertanian (Sunderlin & pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan
Resosudarmo, 1997). Deforestasi juga diduga dengan pemberdayaan melalui budidaya lebah
menyebabkan efek global berupa adanya madu klanceng yang diperuntukkan pada
perubahan iklim yang ditandai dengan masyarakat yang tergabung dalam karang taruna
pemanasan atau peningkatan suhu secara global di sekitar Kawasan Hutan Dengan Tujuan
dan atau pergeseran pola musim. Efek ini Khusus (KHDTK) Gunung Bromo UNS di
berdampak pada kerusakan lingkungan yang Karanganyar. Tujuan kegiatan ini dilaksanakan
ditandai dengan peningkatan bencana untuk meningkatkan produktivitas masyarakat
hidrometeorologi atau bencana alam yang yang diikuti dengan peningkatan pendapatan dan
disebabkan oleh cuaca secara umum. kesejahteraan melalui produksi lebah madu
Untuk mengurangi kerusakan hutan, klanceng.
khususnya yang disebabkan oleh kepentingan
pertanian, beberapa pendekatan telah dilakukan, METODE
baik oleh dinas kehutanan maupun pengelola
kawasan hutan, seperti Perum Perhutani yang Kegiatan dilaksanakan di KHDTK
merupakan perusahaan umum milik negara Gunung Bromo UNS yang secara administrasi
sebagai pengelola kawasan hutan di Pulau Jawa. berada di Kelurahan Gedong dan Kelurahan
Pihak Perum Perhutani telah merangkul Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten
masyarakat sekitar hutannya dengan Karanganyar. Masyarakat yang menjadi sasaran
pembentukan Lembaga Masyarakat Desa Hutan pada kegiatan pengabdian ini adalah kelompok
(LMDH). LMDH dibentuk berdasarkan desa di Karang Taruna Tunas Harapan Kelurahan
sekitar hutan yang merupakan mitra dari Perum Gedong dan Karang Taruna Bakti Manunggal
Perhutani. Kegiatan yang diwadahi dalam Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar,
organisasi ini lebih pada kegiatan budidaya Kabupaten Karanganyar. Karang taruna tersebut
pertanian di kawasan hutan yang sedang secara resmi berada dalam pembinaan masing-
mengalami peremajaan pohon, sehingga masing kelurahan dan mempunyai sub unit
masyarakat dapat mengelola lahan menjadi mata karang taruna di tingkat dusun atau kampung.
pencaharian tambahan. Akan tetapi, terkadang Kegiatan dilaksanakan secara simultan sejak
timbul konflik kepentingan misalnya pada bulan Maret sampai dengan Oktober 2020.
beberapa kasus masyarakat merusak tanaman Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan adalah
pokok hutan yang dinilai menghambat usaha sebagai berikut:

Copyright © 2021 PRIMA: Journal of Community Empowering and Services


PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5(1), 2021 e-ISSN 2579-5074 86

Survei Pra Kegiatan Gunung Bromo UNS. Peserta juga dapat


Tahapan ini merupakan persiapan yang melakukan praktek individu atau secara sendiri
dilakukan dengan melihat kondisi lingkungan di rumah maupun lokasi yang diinginkan.
agar bisa disesuaikan dengan kegiatan budidaya Selama perawatan, akan dilakukan
lebah madu klanceng. Selain melihat kondisi pendampingan atau klinik bimbingan bagi
lingkungan, sekaligus akan dilakukan peserta jika menemui kesulitan atau hambatan.
pendekatan kepada mitra karang taruna untuk Klinik bimbingan dapat dilakukan melalui
mempersiapkan anggotanya yang bersedia aplikasi pesan daring atau dengan kesepakatan
mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir pertemuan di KHDTK Gunung Bromo UNS.
sesuai jadwal yang disepakati bersama. Selain itu, juga akan dilakukan
pendampingan dalam pendaftaran produk ke
Pelatihan kelas BPOM agar produk yang dihasilkan bisa dijual
Tahapan pelatihan kelas adalah pemberian di pasaran sesuai aturan yang berlaku.
pelatihan secara teori kepada peserta dengan
memberikan penjelasan dan gambaran mengenai Monitoring dan Evaluasi
budidaya lebah madu klanceng. Kegiatan ini Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi
lebih banyak menggunakan peralatan kelas dapat diketahui keberhasilan pelaksanaan
seperti presentasi menggunakan projector kegiatan pengabdian lebah klanceng di KHDTK
dilanjutkan dengan diskusi dari penjelasan teori Gunung Bromo meliputi: jumlah peserta yang
berikut contoh-contoh kasusnya. Dalam kegiatan hadir, perwakilan masing-masing kelurahan, dan
ini juga dilihat antusias dari para peserta keterlibatan lebih lanjut sebagai anggota
mengenai budidaya lebah madu klanceng. Kelompok Tani Lebah.

Pelatihan praktik HASIL DAN PEMBAHASAN


Tahapan pelatihan praktik adalah
pemberian pelatihan kepada peserta langsung di Kegiatan pengabdian ini dilakukan guna
lapangan berikut contoh budidaya lebah madu, menciptakan sumber mata pencaharian alternatif
mulai dari persiapan lahan, budidaya tanaman bagi masyarakat sekitar KHDTK Gunung
bunga sebagai makanan lebah, perawatan lebah Bromo UNS. Adapun kegiatan-kegiatan yang
sampai dengan pemanenan madu dari sangkar telah dilakukan bersama masyarakat adalah
atau rumah lebah. Beberapa hal yang perlu sebagai berikut:
diperhatikan dalam budidaya lebah madu
klanceng yaitu: menentukan lokasi budidaya, Survey Pra Kegiatan
membuat sarang lebah klanceng, membuat Kegiatan survey sebelum kegiatan dimulai
koloni dari sarang buatan, perawatan, dan dilakukan untuk melihat kesesuaian rencana
pemeliharaan. pengelolaan lebah klanceng di KHDTK Gunung
Bromo, selanjutnya juga memperhatikan respon
Pemanenan dari masyarakat sekitar KHDTK Gunung
Pemanenan dilakukan pada saat bulir-bulir Bromo. Setelah dilakukan pertemuan dengan
madu dalam sarang terlihat. Pembentukan bulir- perwakilan Karang Taruna Kelurahan Delingan
bulir madu berlangsung selama 3-4 bulan. Tetapi dan Gedong, dan mendapatkan respon positif
juga tergantung dengan jumlah koloni dan lebah maka kegiatan pengabdian ini dapat
yang dimiliki dalam budidaya. Semakin banyak dilaksanakan. Masyarakat berharap budidaya
koloni dan sarang maka madu yang akan dipanen lebah klanceng dapat menjadi salah satu sumber
semakin banyak. Oleh karena itu, pembentukan ekonomi alternatif ke depannya. Di samping itu,
koloni baru harus dilakukan secara kontinu keterlibatan masyarakat dalam mengelola lebah
supaya panen madu bisa dipanen yang kontinu. klanceng di KHDTK Gunung Bromo akan
Diperlukan teknik yang tepat dan memadai saat memberikan dampak positif dalam pengelolaan
proses pemanenan sehingga diperoleh hasil yang hutan ke depannya. Masyarakat secara tidak
maksimal. langsung akan turut serta dalam melestarikan
kawasan hutan.
Pendampingan Pengelolaan dan Produk
Setelah diberikan pelatihan, kelompok Pelatihan Kelas
peserta akan diberikan starter set lebah yang Kegiatan dilaksanakan di KHDTK
akan dikelola secara kelompok di KHDTK Gunung Bromo bersama dengan Karang Taruna

Copyright © 2021 PRIMA: Journal of Community Empowering and Services


PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5(1), 2021 e-ISSN 2579-5074 87

Tunas Harapan dan Karang Taruna Bakti penuh oleh pihak kelurahan, karena merupakan
Manunggal. Penyampaian materi disampaikan salah satu kegiatan positif yang tentu saja akan
oleh narasumber dari peneliti dan praktisi lebah. memberikan manfaat kepada masyarakat.
Kegiatan pelatihan kelas dilakukan di pendopo Adapun materi yang disampaikan berkenaan
KHDTK Gunung Bromo UNS dengan dengan pengenalan jenis lebah, pakan lebah,
menjalankan standar protokol pandemi Covid- produk yang dihasilkan, dan teknik budidaya.
19 (Gambar 1). Kegiatan ini juga didukung

Gambar 1. Kegiatan pelatihan kelas budidaya lebah klanceng

Lebah madu yang telah dibudidayakan di carambola, Talinum paniculatum, Capsicum


Indonesia dan memiliki prospek tinggi sebagai annuum, Coleus scutellarioides, dan Impatiens
sumber ekonomi alternatif salah satunya adalah balsamina (Nugroho & Soesilohadi, 2014). Di
lebah madu klanceng.Lebah klanceng ini KHDTK saat ini sudah mulai menanam
merupakan salah satu jenis lebah tanpa sengat beranekaragam jenis tanaman penghasil nektar
yang mampu menghasilkan madu dan propolis di antaranya yaitu bunga matahari, bunga air
dalam jumlah tertentu dan memiliki khasiat yang mata pengantin, dan sumber pakan lainnya dari
baik bagi tubuh diantaranya menghambat tegakan pinus.
pertumbuhan bakteri di dalam tubuh (Nadhilla,
2014), potensi sebagai antikanker (Ahmed & Pelatihan Praktik
Othman, 2013), dan mempercepat penyembuhan Setelah melaksanakan sosialisasi dan
luka (Al-Waili et al., 2011). Di Indonesia pelatihan kelas, kegiatan berikutnya berupa
setidaknya terdapat 30 jenis lebah klanceng pelatihan praktik di lapangan. Selama proses
diantaranya yaitu Trigona laeviceps, T. incisa, T. kegiatan berlangsung (Gambar 2), peserta
itama, T. cincta, T. borneensis, T. thoracica, T. menunjukkan antusias yang tinggi karena
aliceae, T. fimbriata, T. javanica, T. kegiatan budidaya lebah klanceng merupakan
nitidiventris, T. trochanterica, T. ventralis, T. sebuah hal yang baru di kawasan KHDTK
canifrons, dan T. genalis (Rasmussen, 2008). Gunung Bromo. Kegiatan pelatihan praktik
Adapun jenis lebah klanceng yang meliputi penjelasan awal terkait jenis-jenis lebah
dibudidayakan oleh KHDTDK Gunung Bromo klanceng, teknik memecah koloni menjadi
saat ini adalah jenis Trigona laeviceps dan beberapa kotak sarang, ketersediaan pakan yang
Tetragonula sp. Di dalam melakukan diperlukan oleh lebah klanceng agar dapat
pemeliharaan lebah klanceng hal utama yang menghasilkan madu yang optimal, teknik
harus diperhatikan adalah ketersediaan pakan pemanenan madu, dan pengolahan akhir madu
(Erwan et al., 2020). Pakan lebah klanceng yang diperoleh berupa pemisahan kotoran dan
berasal dari berbagai macam jenis tumbuhan madu murni. Setelah dilakukannya pelatihan
yang menghasilkan nektar dan polen. Beberapa praktik, peserta mendapatkan gambaran
jenis tumbuhan sumber pakan bagi lebah mengenai teknik budidaya secara keseluruhan
klanceng yaitu Carica papaya, Nephelium dan ke depannya masyarakat dapat
longan, Acacia auriculiformis, Eucalyptus mempraktikkan secara langsung budidaya lebah
nandiniana, Amaranthus spinnosus, Cosmos klanceng di pekarangan rumah masing-masing.
caudatus, Clitoria ternatea, Zea mays, Averrhoa

Copyright © 2021 PRIMA: Journal of Community Empowering and Services


PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5(1), 2021 e-ISSN 2579-5074 88

Gambar 2. Kegiatan praktik budidaya lebah klanceng

Pemanenan kawasan KHDTK, akan tetapi dalam


Sebelum masyarakat melakukan praktik pengelolaannya akan dilaksanakan oleh
pemanenan secara langsung, tim pengabdian masyarakat. Hal ini dilakukan agar pada tahap
memberikan contoh dalam pemanenan madu awal pengembangan budidaya lebah klanceng
klanceng. Proses pemanenan madu klanceng dapat berjalan lancar dan optimal. Selain itu, di
menggunakan beberapa alat sederhana yaitu alat dalam kawasan hutan sudah tersedia pakannya
peniris dan pisau sayat. Proses pemanenan harus sehingga akan memudahkan masyarakat dalam
diperhatikan secara seksama agar lebah ratu melakukan pemantauan perkembangan koloni
tidak ikut terangkat, beberapa bagian dari sarang lebah klanceng.
yang masih berisi madu dan bee bread sebaiknya Produk yang nantinya dihasilkan setelah
diletakkan kembali ke kotak lebah sebagai beberapa bulan ke depan akan diarahkanagar
cadangan makanan bagi ratu lebah. Dalam dapat memiliki kualitas dan memenuhi standar
proses pemanenan, terdapat beberapa produk pemasaran produk. Hal-hal yang diperhatikan
yang bisa dihasilkan yaitu madu, bee pollen, dan meliputi standar kualitas produk (pengukuran
propolis, khusus bee pollen dan propolis harus kadar air), pengemasan (label dan botol), dan
dilakukan proses ekstraksi lebih lanjut. Madu pemasaran produk (Hilmanto, 2010).
yang sudah disaring kemudian disimpan ke
dalam wadah tertutup untuk selanjutnya dikemas Monitoring dan Evaluasi
ke dalam botol. Kegiatan pelatihan budidaya lebah
klanceng telah diikuti oleh 41 orang peserta,
Pendampingan dan Pengelolaan Produk yang berasal dari Kelurahan Delingan dan
Setelah mengikuti pelatihan kelas dan Gedong. Dari seluruh peserta yang hadir, 15
praktik, para peserta dari Karang Taruna Tunas orang mendaftarkan diri sebagai Kelompok
Harapan dan Karang Taruna Bakti Manunggal Petani Lebah yang ke depannya akan berperan
diarahkan untuk membentuk kelompok aktif dalam mengembangkan lebah klanceng.
pengembang usaha lebah klanceng. Prinsipnya Kegiatan budidaya dipantau melalui komunikasi
adalah dibentuknya sistem kerjasama antara dengan Ketua Kelompok Petani Lebah meliputi
pihak pengelola KHDTK Gunung Bromo kondisi peternakan, sumber pakan lebah, dan
dengan masyarakat. Kerjasama tersebut berupa keaktifan anggota. Berdasarkan hasil monitoring
kesepakatan bahwa kotak lebah tetap berada di sejauh ini kondisi peternakan masih kondusif

Copyright © 2021 PRIMA: Journal of Community Empowering and Services


PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5(1), 2021 e-ISSN 2579-5074 89

dan koloni lebah terpelihara dengan baik Akan alternatif bagi masyarakat di sekitar KHDTK
tetapi masih terkendala pada keanekaragaman Gunung Bromo akan berkembang.
sumber pakan sehingga dirasa perlu membuat
kebun bunga sebagai sumber pakan lebah. UCAPAN TERIMA KASIH
Berkaitan dengan keaktifan anggota sejauh ini,
sebagian besar anggota telah terlibat aktif dalam Terima kasih disampaikan kepada UPT
kegiatan budidaya. Sebagai bentuk tindak lanjut, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan UNS
tersedia klinik konsultasi budidaya lebah yang telah membantu dan mendukung selama
klanceng di KHDTK Gunung Bromo yang kegiatan di lokasi kegiatan serta kepada LPPM
sewaktu-waktu dapat diakses oleh masyarakat. UNS yang memberikan dukungan dana kegiatan
Kegiatan pengembangan lebah klanceng ini melalui Hibah Program Kemitraan Masyarakat
merupakan kegiatan tahap awal dalam rencana (PKM) PNBP UNS tahun anggaran 2020.
pengelolaan KHDTK Gunung Bromo UNS yang
diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk DAFTAR PUSTAKA
menciptakan sumber ekonomi alternatif bagi
masyarakat sekitar hutan. Ke depannya Ahmad, M. (2020). Analisis pendapatan
masyarakat yang telah terlibat aktif dapat masyarakat dari budidaya lebah madu
menjadi motor penggerak bagi masyarakat trigona (Trigona Sp) Desa Timusu
lainnya dalam berkreasi dan berinovasi. Tentu Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.
saja kegiatan pelatihan ini tidak hanya sebatas In Universitas Muhammdiyah Makasar.
berbagi ilmu, akan tetapi juga akan diteruskan Ahmed, S., & Othman, N. H. (2013). Honey as a
hingga pembentukan badan usaha, potential natural anticancer agent: A
pengembangan produk, dan pemasarannya. review of its mechanisms. Evidence-Based
Complementary and Alternative Medicine,
KESIMPULAN 2013. https://doi.org/10.1155/2013/829070
Al-Waili, N. S., Salom, K., & Al-Ghamdi, A. A.
Budidaya lebah madu klanceng (2011). Honey for wound healing, ulcers,
merupakan salah satu bidang usaha yang and burns; data supporting its use in
memiliki prospek tinggi, terutama untuk clinical practice. The Scientific World
dikembangkan di kawasan sekitar hutan. Journal, 11(June 2015), 766–787.
Pelibatan masyarakat sekitar hutan diharapkan https://doi.org/10.1100/tsw.2011.78
dapat menjadi sumber ekonomi alternatif. Elpawati, Hudaya, U. M. D. A., & Habibie, F.
Kegiatan pelatihan budidaya lebah madu M. (2019). Paddy rice farming
klanceng diikuti oleh Karang Taruna Tunas diversification with Trigona sp. in
Harapan dan Karang Taruna Bakti Manunggal Pandeglang regency, Banten province
yang meliputi sosialisasi, pelatihan kelas, serta (Case study: diversification income
pelatihan praktik budidaya dan pemanenan. analysis of paddy rice business with bee
Peserta yang hadir memiliki antusias yang tinggi cultivation). IOP Conference Series: Earth
dalam pengembangan lebah klanceng. Kegiatan and Environmental Science, 383(1).
ini akan terus dilaksanakan hingga dapat https://doi.org/10.1088/1755-
membentuk sebuah unit usaha mandiri, yang saat 1315/383/1/012019
ini telah terbentuk Kelompok Tani Lebah. Hal Erwan, E., Purnamasari, D. K., & Agustin, W.
ini akan memberikan efek positif bagi pihak (2020). Pengaruh desain kotak terhadap
pengelola KHDTK Gunung Bromo karena produktivitas lebah Trigona sp. Jurnal
masyarakat secara tidak langsung akan berperan Sains Teknologi & Lingkungan, 6(2), 192.
dalam menjaga kelestarian hutan. Bagi https://doi.org/10.29303/jstl.v6i2.206
masyarakat, selain mendapatkan keterampilan Hilmanto, R. (2010). Produksi madu organik
baru juga mendapatkan peluang untuk untuk pasar global dan industri. Jurnal
mengembangkan usaha sehingga tercipta Ilmu Pertanian Indone, 15(2), 88–95.
perekonomian mandiri. Meskipun saat ini belum Kerisna, V., Diba, F., & Wulandari, R. S. (2019).
menunjukkan adanya peningkatan pendapatan Identifikasi jenis lebah trigona spp. pada
yang disebabkan oleh kegiatan yang baru saja zona pemanfaatan hutan Desa Menua
disosialisasikan kepada masyarakat, akan tetapi Sadap Kecamatan Embaloh Hulu
tidak menutup kemungkinan usaha budidaya Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal
lebah klanceng sebagai sumber ekonomi Tengkawang, 9(2), 82–91.

Copyright © 2021 PRIMA: Journal of Community Empowering and Services


PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5(1), 2021 e-ISSN 2579-5074 90

KLHK. (2018a). Data dan informasi pemetaan Rasmussen, C. (2008). Catalog of the Indo-
tematik kehutanan Indonesia. Malayan/Australasian stingless bees
KLHK. (2018b). Status hutan dan kehutanan (Hymenoptera: Apidae: Meliponini).
Indonesia 2018. In Kementerian Zootaxa, 1935(1), 1–80.
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. https://doi.org/10.11646/zootaxa.1935.1.1
Nadhilla, N. F. (2014). The activity of Sunderlin, W. D., & Resosudarmo, I. A. (1997).
antibacterial agent of honey against Laju dan penyebab deforestasi di
Staphylococcus aureus. J Majority, 3(7), Indonesia: penelaahan kerancuan dan
94–101. penyelesaiannya. Laju Dan Penyebab
Nugroho, R. B., & Soesilohadi, R. H. (2014). Deforestasi Di Indonesia: Penelaahan
Identifikasi macam sumber pakan lebah Kerancuan Dan Penyelesaiannya, 9(1), 1–
trigona sp (Hymenoptera: Apidae) di 25. https://doi.org/10.17528/cifor/000057
Kabupaten Gunungkidul. Biomedika, 7(2), Syaifudin, S. M. (2020). Budidaya pakan lebah
42–45. Trigona sp. dengan apiculture agroforestry
Pribadi, A. (2020). Produktivitas panen propolis system di Kelurahan Anjungan Melancar,
mentah lebah Trigona itama cockerell Kecamatan Anjungan Kabupaten
(Hymenoptera: Apidae) menggunakan Mempawah. Jurnal Ilmiah Pangabdhi,
propolis trap dan manipulasi lingkungan di 6(1), 17–24.
Riau. A Scientific Journal, 37(2), 60–68. https://doi.org/10.21107/pangabdhi.v6i1.6
https://doi.org/10.20884/1.mib.2020.37.2. 932
1045

Copyright © 2021 PRIMA: Journal of Community Empowering and Services

Anda mungkin juga menyukai