Anda di halaman 1dari 7

e-ISSN : 2622-4690

Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (2) 93-99 p-ISSN : 2622-4682


PKM KELOMPOK BUDIDAYA LEBAH MADU DESA NAMO
KECAMATAN KULAWI KABUPATEN SIGI

Muthmainnah1*, Abdul Hapid1, Hamka1 dan Zulkaidhah1


1
Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako, Palu Sulawesi Tengah
Email: wawa.untad@gmail.com

ABSTRAK
Pelestarian kawasan hutan dan alam harus dilakukan secara multi efek, artinya pemberdayaan
masyarakat dilakukan dengan pendekatan dalam menunjang nilai tambah ekonomi tanpa harus merusak
hutan.Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah adalah budidaya lebah madu bagi masyarakat
di sekitar hutan. Kegiatan budidaya lebah madu apabila tidak dikelola secara professional tidak akan
memberikan keuntungan bagi masyarakat. Salah satu wilayah di Indonesia khususnya Sulawesi Tengah
yang sangat potensial untuk kegiatan budidaya lebah madu adalah Desa Namo, Kecamatan Kulawi,
Kabupaten Sigi. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat yang ada di Desa Namo,
khususnya kelompok tani budidaya lebah madu maka Tim Pengabdi melakukan pertemuan dengan
anggota kelopok tani hutan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi selama
melakukan kegiatan budidaya lebah madu. Berdasarkan uraian diatas maka tujuan yang akan dicapai pada
program pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan bagi mitra tentang teknik budidaya lebah madu
yang professional sehingga dapat meningkatkan pendapatan mitra, sehingga dapat mengurangi aktivitas
masyarakat di dalam Kawasan Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program pengabdian ini adalah
melakukan penyuluhan kepada anggota mitra tentang teori yang berkaitan dengan budidaya lebah,
khususnya tentang biologi lebah, peralatan budidaya lebah, analisa usaha perlebahan, hama dan penyakit
lebah madu serta tanaman pakan lebah. Juga dilakukan kegiatan pelatihan tentang model cara membuat
kotak lebah yang baik duntuk lebah Apis cerana F. Selain itu untuk memberikan pelatihan cara
pemindahan koloni lebah dari alam ke kotak lebah. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa jenis kayu
yang baik untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan kotak lebah adalah kayu kelapa dan kayu
bayur. Pada umumnya kelompok tani lebah Mitra telah paham budidaya lebah secara moderen.Budidaya
lebah yang dilakukan setelah kegiatan pengabdian memberikan pengaruh peningkatan pendapatan
kelompok tani mitra.

Kata Kunci: Hutan; Hasil Hutan; Lebah Madu; Pendapatan

Pendahuluan melakukan kegiatan penggembalaan dari satu


Pembangunan di bidang kehutanan daerah ke daerah lain, untuk mencari madu
hendaknya tidak diartikan hanya untuk dan tepung sari, pada musim bunga tertentu.
meningkatkan menjaga kelestarian hutan Kegiatan ini sudah pasti memerlukan tenaga
saja, akan tetapi harus meliputi semua kerja (buruh) yang tidak sedikit. Dari segi
kegiatan usaha dalam meningkatkan kesehatan, madu dipercaya memberikan
kesejahteraan, derajat dan martabat kaum banyak manfaat untuk pengobatan dan
masyarakat Indonesia khususya masyarakat pemeliharaan kesehatan (Sakri, 2012).
yang ada di dalam dan sekitar hutan Kerusakan hutan dapat menimbulkan
(Marzali, 2016). Salah satu kegiatan usaha berbagai masalah lingkungan antara lain,
yang juga diperlukan mendapatkan perhatian hilangnya keanekaragaman hewan dan
dalam hal ini adalah budidaya lebah madu. tumbuhan, kekeringan, tanah longsor, banjir,
Pertimbangan untuk budidaya lebah madu ini dan yang paling parah lagi adalah
selain menguntungkan dan, juga memberikan meningkatnya suhu bumi atau dikenal
dampak positif dalam hal penyerapan tenaga dengan global warming (Kehutanan and
kerja (Anggraini et al.). Karena mekanisme Betiri, 2011). Untuk mengatasi hal tersebut
dari usaha ternak lebah madu mengharuskan perlu adanya suatu cara yang harus dilakukan
93
e-ISSN : 2622-4690
Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (2) 93-99 p-ISSN : 2622-4682
pemerintah dan masyarakat untuk menjaga Melihat kenyataan ini peluang usaha ternak
kelestarian hutan salah satunya adalah lebah madu sangat baik sekali (Murtidjo,
dengan cara melakukan pemberdayaan 1991).
masyarakat yang ada di dalam maupun di Dari produksi nasional madu yang saat
sekitar hutan melalui kegiatan budidaya ini diperkirakan 8.800 ton, masih jauh dari
lebah madu yang sekaligus bersifat kebutuhan yang semestinya sekitar 25.000
konservatif (Suprayitno, 2008). Selain ton per tahun. Karena itu, Indonesia belum
menjaga kelestarian hutan, budidaya lebah dapat mengeksport madu untuk
madu juga bisa dijadikan sebagai sarana menghasilkan devisa, karena untuk
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat kebutuhan dalam negeri saja belum
khususnya yang tinggal di dalam dan di terpenuhi(Novandra and Widnyana, 2013).
sekitar hutan, sehingga masyarakat sekitar Besarnya kebutuhan madu dalam negeri
hutan tidak perlu lagi melakukan kegiatan disebabkan produk yang dihasilkan oleh
illegal logging, tetapi beralih melakukan lebah tidak hanya dipergunakan untuk
budidaya lebah madu (Setiawan et al., 2016). konsumsi perorangan, tapi juga dibutuhkan
Program ini diharapkan menjadi simbiosis oleh industri rokok, makanan, minuman,
mutualisme antara masyarakat dengan obat-obatan, susu, roti, sabun mandi, shampo
lingkungan hutannya karena sumber dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa
makanan pokok terbesar dari lebah madu hampir seluruh wilayah hutan di Indonesia
adalah nektar bunga yang berasal dari hutan, terdapat lebah hutan apis dorsata yang sangat
sehingga ketergantungan untuk ikut menjaga produktif menghasilkan madu. Untuk lebah
dan melestarikan hutan semakin besar. Usaha lokal apis cerana yang produktif
pembudidayaan lebah juga akan mendorong menghasilkan madu juga tersebar di seluruh
masyarakat untuk melakukan kegiatan kepulauan nusantara. Demikian juga dengan
penanaman di lahan kosong, kebun atau lebah impor apis mellifera Linnaeus juga
lahan-lahan kering sehingga mengalihkan telah berhasil dikembangan dan dapat
perhatian masyarakat untuk menebang pohon beradaptasi dengan baik di alam lingkungan
dalam kawasan hutan. Dengan demikian Indonesia (Hamzah, 2011).
diharapkan budaya masyaraakat yang semula Salah satu wilayah di Indonesia
cenderung melakukan aktivitas dalam hutan khususnya Sulawesi Tengah yang sangat
beralih ke luar kawasan hutan (Manullang, potensial untuk kegiatan budidaya lebah
1999). madu adalah Desa Namo, Kecamatan
Indonesia sangat cocok untuk usaha Kulawi, Kabupaten Sigi. Desa Namo telah
budidaya lebah madu, karena sangat banyak telah berhasil memperoleh pengakuan
(kaya) akan ragam tanaman berbunga dan pengelolaan hutan desa, berdasarkan
hasil pertanian dapat diusahakan sepanjang keputusan Menhut nomor 64/2011, desa ini
tahun. Ketika musim tanaman berbunga tiba, mengelola wilayah Hutan Desa seluas 490
maka produksi madu akan sangat berlimpah. hektar, yang merupakan bagian dari sistem
Dengan jumlah penduduk terbesar keempat daerah aliran sungai (DAS) Palu, sub DAS
di dunia, Indonesia merupakan pasar yang Miu. Dari 490 hektar, 400 hektar
sangat baik. Selain itu di Indonesia terdapat dialokasikan sebagai zona lindung dan
areal daratan sekitar 193 juta hektar dan luas sisanya 90 hektar diperuntukkan untuk fungsi
hutan143 juta hektare, merupakan lahan yang pemanfaatan. Wilayah hutan Desa Namo
sangat luas untuk tanaman berbunga merupakan sumber pakan lebah madu yang
penghasil madu dan tepung sari. Untuk potensial dan termasuk wilayah yang
konsumsi madu per kapita di Indonesia memiliki udara sub tropis, sangat ideal untuk
masih sangat rendah yaitu sebesar 0,3 kg per mengembang biakkan dan membudidayakan
tahun, sedangkan negara Jerman dan Jepang lebah, karena rata-rata suhu udaranya 26 -
sudah mencapai 1,3 kg per tahun menurut 35oC (Tjatjo, 2015).
Pusbahnas (pusat perlebahan nasional).
94
e-ISSN : 2622-4690
Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (2) 93-99 p-ISSN : 2622-4682
Keberadaan kelompok tani yang 7. Kemasan madu yang dijual petani juga
melakukan budidaya lebah di Desa Namo tidak menarik sehingga berpengaruh
Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi ini juga terhadap harga madunya.
menjadi lokasi bagi Mahasiswa Fakultas
Kehutanan Universitas Tadulako untuk Metode Pelaksanaan
kegiatan praktek lapang dan lokasi untuk
Waktu dan Tempat Pengabdian
melakukan penelitian tugas akhir.
Kegiatan pengabdian dilakukan mulai
Berdasarkan laporan hasil praktek mahasiswa
bulan Maret sampai bulan September 2019
dan skripsi tugas akhir yang ada selama ini
diDesa Namo, Kecamatan Kulawi, Kabupaten
menunjukkan bahwa masih sangat banyak
Sigi.
kekurangan-kekurangan yang ditemui di
lokasi sehubungan dengan kegiatan budidaya Metode Pendekatan
lebah. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan Kegiatan ini pada dasarnya merupakan
para peternak lebah yang masih sangat kegiatan dalam bentuk pendidikan kepada
terbatas. masyarakat. Metode pendekatan yang dipilih
Untuk mengatasi permasalahan yang adalah penyuluhan, pelatihan yang
dihadapi masyarakat yang ada di Desa Namo, dilanjutkan dengan penerapan teknologi dan
khususnya kelompok tani budidaya lebah pendampingan. Metode yang digunakan
madu maka Tim Pengabdi melakukan adalah persuasif-edukatif-komunikatif-
pertemuan dengan Tokoh Masyarakat, partisipatif. Dalam melaksanakan metode
Kepala Desa dan anggota kelopok tani hutan tersebut prinsip-prinsip andragogy
untuk mengetahui permasalahan- (pendidikan orang dewasa) dijadikan sebagai
permasalahan yang dihadapi selama pedoman. Untuk itu akan dikembangkan
melakukan kegiatan budidaya lebah madu. prinsip nilai manfaat yang sesuai dengan
Melalui pertemuan tersebut, permasalahan pengalaman, praktis, menarik, partisipasi
yang disepakati untuk diselesaikan melalui aktif, dan kemitraan. Untuk itu akan
program pengabdian adalah: dilakukan tiga (3) langkah-langkah solusi
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat atas persoalan yang disepakati bersama
tentang tata cara budidaya lebah berupa kegiatan:
2. Desain kotak lebah masih sangat a. Penyuluhan/Penyadaran Penyuluhan
sederhana sehingga kurang mendukung Konsep Beternak Lebah Madu
perkembangan lebah, dan masih ada Penyuluhan didefinisikan sebagai
beberapa lebah yang dipelihara di bekas sistem pendidikan luar sekolah di bidang
kandang ayam. pertanian untuk petani, nelayan dan
3. Anggota kelompok tani budidaya lebah keluarganya serta anggota masyarakat
madu masih sangat lemah dalam hal pertanian agar dinamika dan kemampuannya
permodalan sehingga belum mampu dalam memperbaiki kehidupan dan
mengakses teknologi tepat guna untuk penghidupan dengan kekuatan sendiri dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitas berkembang, sehingga dapat meningkatkan
madu. peranan dan peran sertanya dalam
4. Peralatan pendukung untuk kegiatan pembangunan pertanian (Sadono, 2008).
budidaya lebah madu masih sangat Kegiatan ini meliputi: Penyuluhan konsep
kurang sehingga kegiatan seperti beternak lebah madu akan diberikan yang
pemanenan dilakukan secara tradisional berasal dari Tim Pengabdi dari Fakultas
yang menyebabkan rendamen madu Kehutanan Universitas Tadulako, sedangkan
masih kurang. peserta adalah anggota kelompok tani lebah
5. Kualitas madu yang dihasilkan masih diDesa Namo. Dalam penyuluhan ini akan
rendah seperti masih ada ampas sarang. diberikan ceramahuntuk menjelaskan
6. Masih terbatasnya jumlah koloni prinsipbeternak lebah yaitu prinsip memilih
sehingga hasil madu juga masih kurang.
95
e-ISSN : 2622-4690
Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (2) 93-99 p-ISSN : 2622-4682
kayu untuk dibuat kotak lebah, memilih bibit c. Pendampingan
koloni lebah yangbaik untuk dikembangkan, Untuk lebih meningkatkan
juga dijelaskan keuntungan secara keterampilan kelompok petani budidaya
ekonomispada pembudidayaan lebah lebah madu dalam hal pembuatan kotak
tersebut.Ceramah diberikan juga disertai lebah, proses pemanenan lmadu dan
tanya jawab antara peserta dengan penyuluh pemasarannya, maka dilakukan kegiatan
dari Fakultas Kehutanan. Peternak akan pendampingan. Selain itu juga dilakukan
diberi materi yang sederhana dan aplikasi evaluasi secara periodik untuk keterampilan
sehingga dapat dengan mudah mereka penguasaan teknologi pemanenan madu dan
pahami dan aplikasikan pada ternak pola manajemen usaha pertanian sehingga
lebahnya. kegiatan ini dapat berkelanjutan dan pada
akhirnya terbentuk masyarakat yang mampu
b. Pelatihan melakukan usaha mandiri yang berbasis
Kegiatan pelatihan menggunakan produk hasil hutan bukan kayu khususnya
metode ceramah, diskusi dan tutorial. Metode madu dan produk lainnya seperti propolis.
ceramah digunakan untuk memberikan
pemahaman yang lengkap kepada para Evaluasi Pelaksanaan Program dan
peserta tentang cara pemilihan lokasi Keberlanjutan Program Setelah
budidaya lebah madu, cara pembuatan kotak Dilaksanakan
lebah yang baik, cara pengedalian hama dan Keberhasilan pelaksanaan program ini
penyakit, cara pemanenan lebah secara dapat diukur dari sejauh mana respon
modern dan manajemen pemasarannya mayarakat terhadap program tersebut,
(Mutmainnah et al., 2018). Dalam ceramah kualitas dan kuantitas produk yang yang
diuraikan kerangka materi secara lengkap, dihasilkan, serta peningkatan hasil lebah
jelas, mudah dipahami, dan aplikatif. Metode madu dan kualitas madu yang dihasilkan
ceramah dalam pelatihan ini diusahakan yang berdampak pada peningkatan
untuk menghindari pembahasan teoritis yang pendapatan kelompok tani mitra.
barlarut-larut dan lebih menekankan pada Keberlanjutan program ini setelah
contoh-contoh kasus yang dialami sendiri pengabdian dilaksanakan diharapkan
oleh pekebun beserta cara pemecahannya kelompok tani mandiri sehingga terbentuk
(Hapid et al., 2018). Penyajian materi masyarakat yang mampu melakukan usaha
dilanjutkan dengan tanya-jawab dan diskusi. mandiri yang berbasis lebah madu serta
Kegiatan pelatihan ini dilakukan mengetahui manajemen usaha hasil hutan
dengan cara penerapan langsung di lapangan bukan kayu.
tentang desain kotak lebah, pengadaan
peralatan serta penambahan koloni lebah. 3. Hasil dan Pembahasan
Pelaksanaan pelatihan a. Penyuluhan Budidaya Lebah Madu
 Cara pembuatan Kotak lebah: Proses pengenalan budidaya ini
Pengetahuan dasar yang harus dibekali petani dijelaskan kepada peserta olehTim pengabdi
lebah madu dalam pembuatan kotak dari Fakultas Kehutanan Univeritas Tadulako.
lebah/stup adalah sifat-sifat kayu khususnya Produk akhir yang akan dihasilkan melalui
sifat kimia kayu (zat ekstraktif). Berdasarkan proses pembudidayaan lebah adalah
hasil penelitian (12) menunjukkan kayu yang lebahmadualamiyang dihasilkanolehlebah
mengandung zat ekstraktif berbau dan lokal jenis Apis cerana melalui proses
beraroma khas dan tidak disukai lebah akan pembudidayaan (diternakkan). Madu alami
menyebabkan suasana di dalam kotak tidak yang dihasilkan,bersumber dari nektar yang
disukai lebah sehingga lebah tidak dihisap oleh lebah dari bunga tanaman.Saat
beraktivitas di dalam kotak. mencari nektar, lebah juga sebenarnya
sedang membantu proses penyerbukan

96
e-ISSN : 2622-4690
Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (2) 93-99 p-ISSN : 2622-4682
bunga tanaman, dimana hal iniadalah proses Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
penting dalam perkembangbiakan kayu yang mengandung zat ekstraktif berbau
tanaman.Rasa madu yang manis diperoleh dan beraroma khas akan menyebabkan
dari proses biologis yang menghasilkan suasana di dalam kotak tidak disukai lebah
monosakarida, fruktosa dan glukosa pada sehingga lebah tidak beraktivitas di dalam
madu. kotak (Muhazan, 2015).
Nektar yang diperoleh lebah pekerja 1. Dalam pelatihan ini desain kotak yang
dari bunga tanaman,akan dibawa kembali ke akan dibuat adalah desain kotak vertikal
sarangnya.Setelah nektar dikumpulkan, jepang yang dimodifikasi berupa
lebah kembali ke sarangnya dan selanjutnya tambahan lubang ventilasi pada dinding
lebah pekerja lain (biasanya lebih muda) kanan dan kiri kotak lebah dengan ukuran
mengisap nektar dari perut lebah pekerja 10 cm x 0,3 cm. Ukuran kotak lebah yang
yang baru pulang menggunakan proboscis. akan dibuat sebagai berikut:
Lebah pekerja muda yang berada disarang  Tutup:4,5 cm x 36 cm x 33 cm
lantas mengubah nektar menjadi madu.Hal  Dalam Kotak:30,5 cm x 24 cm x 18 cm
ini dilakukan dengan menambahkan  Alas : 28,5 cm x 21 cm x 2,5 cm
berbagai enzim dari mulut lebah pekerja ke  Pintu masuk:2 cm x 0,5 cm
nektar untuk kemudian mengubahnya  Volume kotal:23,058 cm3
menjadi madu mentah. Proses ini memakan Setelah kotak sudah terpasang secara
waktu sekitar 20 menit. Madu mentah yang mantap, maka koloni lebah(yang terdiri dari
dihasilkan selanjutnya disimpan di ribuan lebahpekerja dan lebah ratu
dalamsarang tempat madu. Pada tahap dimasukkan ke dalamnya).Setiap koloni
inimadu masih memiliki kandunganairtinggi. terdiri dari satu ratu dan lebih dari delapan
Madu mentahselanjutnya akan secara ribu pekerja. Pembiakan koloni baru berasal
berangsur berkurang kadar airnya. Kepakan dari teluryang dihasilkan oleh ratu disetiap
sayap lebah dalam sarang merupakan salah koloni. Pemanenan madu dapat dilakukan
satu cara lebah untuk menurunkan kadar air setelah 10-15 hari masa tunggu.
dalam madu mentah. Madu dianggap matang
jika kadar air telah turun kelevel tertentu. c. Proses pemindahan koloni dari alam ke
Madu yang telah matang akan dilindungi dalam kotak lebah dan pembudidayaan
dan disimpan dengan bantuan lilin yang ternak lebah madu.
dihasilkan oleh semacam lembaran yang Setelah kotak lebah selesai dibuat,
ada di bawah perut lebah. Setelahproses ini, maka selanjutnya kotak tersebut digantung
madu siap untuk digunakan oleh koloni (diikat dan dipaku) di pohon kelapa.Tinggi
lebah madu atau dipanen oleh manusia wadah ini dari permukaan tanah berkisar
(Sebayang et al., 2017). 1,3meter. Setelahwadah telah tergantung
secara mantap diatas pohon, maka koloni
b. Pelatihan Pembuatan Kotak Lebah
Setelah dilakukan kegiatan pengenalan lebah yang ada di lubang pohon
akan budidaya ternak lebah kepada peserta, kelapadipindahkan atau dimasukkan
maka selanjutnya dilakukan pelatihan dan kedalam wadah atau kotak.Dalam proses
demonstrasipembuatansarang lebahdarikotak pemidahan ini, seluruh tubuh dan wajah
buatan. ditutupi kain kelambu, kaos tangan dan topi
Saranglebahbuatanberupa kotak kayu, sebagai alat pelindungsengatan lebah
dibuatmenggunakankayu papanyangkokoh (Sebayang et al., 2017).
agartahanlama dan kayu yang sudah kering Sarang lebah yang berisi lebah ratu
dan tidak berbau.Kayu yang digunakan yang pertama sekali dimasukkan kedalam
untuk membuat kotak lebah pada saat wadah kotak. Lebah lainnya dalam waktu
pelatihan adalah kayu kelapa dan kayu sekitar satujamakan beterbangan tidakjauh
bayur, kayu ini sudah terbukti disukai lebah. disekitar wadah. Lebah-lebah ini selanjutnya
akan berkumpul menumpuk disekitar kotak
97
e-ISSN : 2622-4690
Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (2) 93-99 p-ISSN : 2622-4682
dan akhirnya masuk kedalam sarang nantinya Digunakan untuk memisahkan
mendekatidan diam bersama lebah lebah madu dari sisiran sarang.
ratu yang telah ada di dalam wadah. Pada 3. Kotak lebah madu dibuka dari sisi
lebah-lebah ini akan memproduksi madu samping atau belakang lubang keluar
yang bersumber dari sari bunga tanaman masuk lebah madu.
yang ada disekitar lokasi. Panen dilakukan 4. Lakukan pengasapan pada kotak lebah
sekitar 2-3 bulan setelah koloni madu. Pengasapan ini dilakukan untuk
dipindahkan ke dalamwadah (Sebayang et mengalihkan perhatian kumpulan lebah
al., 2017). madu dan untuk mempermudah
pemanenan.
d. Pemanenan Madu
Proses pemanenan madu harus 5. Sisiran sarang yang dipenuhi oleh lebah
dilaksanakan pada waktu yang tepat agar madu diambil dengan bantuan alat
hasilnya memuaskan. Pemilihan waktu yang pengungkit.
tepat ini akan memaksimalkan kuantitas dan 6. Selanjutnya sisiran sarang dibersihkan
kualitas madu yang ada di dalam sarang dari kerumunan lebah madu dengan sikat
lebah. Jika salah dalam memilih waktu lebah.
panen, maka kemungkinan besarnya ialah 7. Letakkan tempat sisiran yang berisi madu
jumlah madu yang bisa dipanen sangat tersebut ditempat yang datar.
sedikit atau bahkan kosong (Said, 2017). 8. Potong sisiran sarang lebah madu tersebut
Panen madu lebah bisa dimulai jika dengan pisau.Pemotongan itu dilakukan
jumlah lebah dalam satu koloni sarang pada batas antara deretan sarang yang
minimal 20.000 ekor yang memenuhi sisir berisi madu.
9. Masukkan potongan tersebut kedalam
sarang. Ciri-ciri madu siap dipanen adalah
diantaranya sisiran pada sarang telah panciyang berukuran lebih kecildaripanci
tertutup rapat oleh lapisan lilin tipis, yangdigunakan untuk merebusair.
kemungkinan madu di dalam sarang sudah 10. Hasil potongan sisiran sarang yang berisi
mencukupi syarat untuk dipanen, Ukuran madu ini siap untuk dipanaskan.
sarang memendek atau mengecil dari Pemanasan ini dilakukan supaya madunya
sebelumnya, bagian bawah sarang terlihat keluar dari sisiran sarang.
menipis dan sekitar sarang terlihat lebih 11. Setelah air yang ada di panci besar
sudah bersihsisirantelahyang ada telah mendidih, masukkan potongan sisiran
tertutupoleh lapisan lilin tipis. Sisiran yang sarang lebah madu yang berada dipanci
akan dipanen dibersihkan dulu dari lebah kecil ke dalam panci besar untuk
yang masih menempel, kemudian lapisan dipanaskan.
penutup sisiran dikupas. Setelah itu sisiran 12. Sistem pemanasan ini akan menyebabkan
diekstraksi untuk diambil madunya.. Proses cairan lengket seperti lilin yang menutupi
pemanenan lebah madu dilakukan dengan sela-sela sarang madu akan mencair.
cara tradisional, dengan cara memanaskan Kemudian, secara otomatis madunya akan
sisiran sarang lebah dengan bantuan air keluar dari sela-sela sarang tersebut.
mendidih (Sebayang et al., 2017). 13. Setelah madunya semua keluar, angkat
panci yang berisi potongan sisiran sarang
Langkah-langkah pengumpulan madu lebah tadi dari kompor,dan biarkan hingga
secara tradisional dingin supaya cairan lilin lebah dan
Langkah-langkah pengumpulan madu madunya terpisah.
secara tradisionalyaitu sebagaiberikut: 14. Madu yang telah terpisah dari lilin lebah
1. Perlengkapan kerja khusus (kelambu ini segera dimasukkan kedalam botolatau
tutup kepala, kaos tangan dan topi) wadah lain, melalui saringan. Hal ini
dipakai saat memanen lebah madu. untuk memisahkan madu dari kotoran
2. Air panas dimasukkan didalam panci lainnya.
yang berukuran besar, Air panas ini
98
e-ISSN : 2622-4690
Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (2) 93-99 p-ISSN : 2622-4682
Madu yang dihasilkan oleh lebah madu Implementasi Kegiatan Pengurangan Emisi
ada yang berkualitas baik dan ada yang tidak. dari Deforestasi dan Degradasi di
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Indonesia. Bogor: Puslitbang Kementerian
produksi madu dalam sarang antara lain Kehutanan.
Manullang S (1999) Kesepakatan Konservasi
ketersediaan nektar dan serbuksari
Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan
(Muhazan, 2015), ketersediaanselteluryang
Konservasi, Departemen Kehutanan dan
terbukauntuk peletakan, jumlah lebah Perkebunan.
perawat,dan vitalitas keseluruhan serta Marzali A (2016) Antropologi & Pembangunan
kualitas sang ratu. Indonesia, Prenada Media.
Muhazan M (2015) Pengaruh Disain Kotak
Kesimpulan Terhadap Produksi Madu Dan Propolis
Berdasarkan hasil pelaksanaan Lebah Trigona Di Desa Genggelang
pengabdian pada Kelompok tani lebah madu Kabupaten Lombok Utara, Universitas
namo di Desa Namo, Kecamatan Kulawi, Mataram.
Kabupaten Sigi dapat disimpulan bahwa jenis Murtidjo BA (1991) Memelihara lebah madu,
kayu yang baik untuk digunakan sebagai Kanisius.
Mutmainnah M, Hapid A and Hamka H (2018)
bahan baku pembuatan kotak lebah adalah
Pkm Kelompok Tani Aren di Sekitar KPH
kayu kelapa dan kayu bayur. Pada umumnya Tinombo Dampelas Sulawesi Tengah.
kelompok tani lebah telah paham budidaya Abditani 1:58-64.
lebah secara moderen. Kotak lebah yang Novandra A and Widnyana I (2013) Peluang
digunakan hasil pelatihan memberikan pasar produk perlebahan Indonesia.Balai
pengaruh peningkatan pendapatan kelompok Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan
tani mitra. Kayu.
Sadono D (2008) Pemberdayaan petani:
Ucapan Terima Kasih paradigma baru penyuluhan pertanian di
Ucapan terima kasih penulis kepada Indonesia. Jurnal penyuluhan4.
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Said DO (2017) Sistem Produksi dan Curahan
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Waktu Pembudidayaan Lebah Madu (Apis
Pengembangan Kementerian Riset, cerana) di Kabupaten Lombok Utara.
Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang telah Fakultas Peternakan, Universitas
membiayai kegiatan pengabdian ini melalui Nahdlatun Wathan Mataram.
skim PKM tahun anggaran 2019. Sakri FM (2012) Madu dan Khasiatnya:
Suplemen Sehat Tanpa Efek Samping,
Daftar Pustaka Diandra Kreatif.
Anggraini AD, Kassa S and Laapo A Analisis Sebayang T, Salmiah S and Ayu SF (2017)
Titik Pulang Pokok USAha Budidaya Budidaya Ternak Lebah Di Desa
Lebah Madu “Jaya Makmur” di Desa Jono Sumberejo Kecamatan Merbau Kabupaten
Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Deli Serdang.ABDIMAS TALENTA2:168-
Sigi.Agrotekbis 4. 178.
Hamzah D (2011) Produksi Lebah Madu (Apis Setiawan A, Sulaeman R and Arlita T (2016)
cerana) yang Dipelihara Pada Sarang Strategi pengembangan usaha lebah madu
Tradisional dan Moderen di Desa Kuapan kelompok tani setia jaya di desa rambah
Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, jaya kecamatan bangun purba kabupaten
Universitas Islam Negeri Sultan Sarif rokan hulu.Jurnal Online Mahasiswa
Kasim Riau. Fakultas Pertanian Universitas Riau 3:1-9.
Hapid A, Wardah W, Massiri SD and Hamka H Suprayitno AR (2008) Pelibatan Masyarakat
(2018) Pengembangan Desa Mitra di Desa Lokal: Upaya Memberdayakan Masyarakat
Bakubakulu Kecamatan Palolo Kabupaten Menuju Hutan. Jurnal Penyuluhan 4.
Sigi.Abditani1:35-42. Tjatjo NT (2015) Karakteristik pola agroforestri
Kehutanan TBL and Betiri TNM (2011) Review masyarakat di sekitar hutan Desa Namo
tentang Illegal Logging sebagai Ancaman Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi. JSTT
terhadap Sumber Daya Hutan dan 4.

99

Anda mungkin juga menyukai