php/jpgu
land area and the selling price of copra is often erratic. With coconut business
(Cocos nucifera L) can improve the standard of living.
*Corresponding Author:
Wiclif Sepnath Pinoa
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Pattimurai Ambon
Sepnath@gmail;.com
Cendawan yang sering menyerang kopra juga murah sehingga pendapatan yang
adalah cendawan Rhizopussp, Aspergillus niger, didapatkan oleh petani tidak selalu sama.
dan Penicillium glaucum. Terdapat 4 kualitas Dengan adanya permasalahan dalam
kopra yang diantaranya adalah high grade copra produksi kopra maka hal ini mempengaruhi
dan mixed copra. kondisi sosial ekonomi para petani di Negeri
Salah satu aspek dari bidang pertanian Soahuku. Masyarakat Negeri Soahuku pada
adalah melihat aspek sosial ekonomi, karena dasarnya sangat bergantung pada pendapatan
aspek sosial ekonomi merupakan faktor yang dari usaha pertanian yang mereka miliki
sangat penting dalam bidang pertanian. Dalam sehingga dengan adanya permasalahan yang
menunjang pengembangan sektor usaha kopra dihadapi dalam faktor produksi membuat
produktivitas tanaman Kelapa (Cocos nucifera masyarakat di daerah ini sangat sulit untuk
L.) merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
menunjang pengembangan sektor agribisnis di Berdasarkan latar belakang di atas
Indonesia. Namun jika dilihat produktivitas maka penulis merasa tertarik untuk
kelapa di Indonesia masih rendah, yaitu rata- melakukan penelitian dengan judul
rata 1,0 ton kopra per hektar per tahun “Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga Petani
(http://www.scribd.com, 28-12-2011). Dalam Kelapa (Cocos nucifera L.) Dalam Meningkatkan
produktivitas rata-rata kopra ini adalah Taraf Hidup Di Negeri Soahuku Kecamatan
sebagai dasar dari pemilihan kapasitas Amahai Kabupaten Maluku Tengah.”
maksimum tabung kopra. Produksi kopra Berdasarkan latar belakang di atas maka
apabila dijabarkan dalam perhari yaitu sekitar rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
2,8 kg kopra, oleh karena itu dalam alat press bagaimana usaha Kelapa (Cocos nucifera L.)
kopra ditentukan kapasitas maksimum yaitu 5 untuk dijadikan kopra dalam meningkatkan
kg. produksi kopra di Indonesia setiap taraf hidup di Negeri Soahuku Kecamatan
tahunnya akan mengalami kenaikan atau Amahai Kabupaten Maluku Tengah.
penurunan maka dengan kapasitas sebesar ini
diharapkan dapat menampung kopra yang METODE PENELITIAN
dihasilkan oleh parah petani. Penelitian ini dilaksanakan di Negeri
Negeri Soahuku merupakan salah satu Soahuku Kecamatan Amahai Kabupaten
Negeri yang terdapat di Kecamatan Amahai Maluku Tengah. Waktu penelitian
Kabupaten Maluku Tengah. Seperti halnya direncanakan mulai pada bulan Oktober
daerah lain di Indonesia maka Negeri Soahuku sampai bulan November 2022. Penelitian ini
pada umumnya memiliki penduduk yang rata- menggunakan metode survei. Dengan jumlah
rata memiliki mata pencaharian yaitu sebagai populasi 30 petani dengan metode
petani. salah satu komoditi pertanian yang pengambilan sampel petani dilakukan secara
menjadi unggulan di daerah ini yaitu Random sampling (pengambilan sampel secara
pertanian kelapa. Dalam usaha produksi acak sederhana) dengan jumlah sampel yang
Kelapa (Cocos nucifera L.) masyarakat Soahuku diambil 15 petani. data yang digunakan
sering menghadapi permasalahan yaitu meliputi. Untuk memperoleh data dalam
permasalahan sering terjadi perubahan harga penelitian ini, maka peneliti menggunakan
penjualan kopra yang kadang mahal kadang
𝐹
P x 100%
𝑁
Keterangan:
P: Presentase Gambar 1. Peta Penelitian
F; Frekuensi
N: Jumlah Responden Kehidupan Sosial Ekonomi Di Negeri
HASIL DAN PEMBAHASAN Soahuku
Letak Geografis dan Letak Wilayah Negeri Soahuku merupakan suatu
Negeri Soahuku adalah salah satu Negeri Negeri adat yang ada di Kecamatan Amahai
yang terletak di Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah. Dimana Negeri ini
Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. dipimpin oleh seorang raja yang berasal dari
Secara administrasi Negeri Soahuku memiliki keturunan yang sama dan di bantu oleh
batas-batas wilayah sebagai berikut perangkat desa. Negeri Soahuku memiliki
● Sebelah Utara dengan Negeri Amahai jumlah penduduk sekitar 4.258 jiwa yang
● Sebelah Selatan dengan Laut Banda dapat dilihat pada tabel 4.1. Negeri Soahuku
● Sebelah Barat dengan Teluk Elpaputih merupakan Negeri yang masyarakatnya lebih
● Sebelah Timur dengan Laut Banda banyak bekerja sebagai petani dan juga
nelayan dibandingkan dengan pekerjaan yang
Memiliki luas negeri 67.000 ha. Secara lain. Salah satu pekerjaan dalam bidang
topografi pada umumnya merupakan daratan pertanian di negeri Soahuku sebagai petani
dan pantai. Di Negeri Soahuku terbagi atas kelapa di mana bagi masyarakat yang
beberapa lingkungan diantaranya, mempunyai dusun kelapa yang ada di Negeri
Lingkungan Namalo 1, Lingkungan Namalo 2, Soahuku mereka dapat menggunakannya
Lingkungan Josen 1, Lingkungan Josen 2, sebagai salah satu sumber penghasilan utama
Lingkungan Amano Kane, Lingkungan dengan cara mengolah atau memproduksi
Amano Ruwa, Lingkungan Kehua, buah kelapa yang suda kering menjadi kopra
Lingkungan Alisha, Lingkungan Aira 1, dan dengan cara di panen kemudian di proses
Lingkungan Aira 2. dengan di belah dan di asar kemudian jika
kopra suda jadi maka kopra siap di pasarkan
di penada yang ada di Negeri Soahuku.
Dengan adanya usaha kopra ini
masyarakat tani di Negeri Soahuku sudah
terbantu untuk memenuhi setiap kebutuhan
masyarakat yang ada mulai dari kebutuhan
sandang, egerpangan dan juga papan. akan responden menjawab terpenuhi karena semua
tetapi masyarakat petani juga terkadang kebutuhannya dapat terpenuhi dengan pas
merasa resah dengan adanya harga kopra yang pasan tidak lebih dan tidak kurang. Untuk
tidak stabil dan selalu naik dan turun harga. rumah, semua responden mempunyai rumah
Tetapi itu bukan merupakan alasan untuk pribadi diantaranya ke 14 responden memiliki
masyarakat tani di Negeri Soahuku berhenti rumah permanen dan 1 responden
untuk memproduksi kopra. Pada saat kopra mempunyai rumah dari papan dan untuk
turun harga petani kopra memilih untuk pakaian semua responden dapat berpakaian
menampung kelapa yang ada untuk waktu dengan layak, sedangkan untuk makan sehari-
beberapa lama dan ketika sudah bertumpuk hari mereka dapat memenuhinya dengan cara
banyak maka mereka akan memproduksi membeli makan dari pasar atau sering juga
kelapa yang sudah terkumpul tersebut untuk memakan hasil dari kebun sendiri. Dari
dijadikan kopra. kuesioner yang telah dibagikan kepada setiap
Kebanyakan dari petani kelapa di Negeri responden, ke 15 responden menjawab bahwa
Soahuku mereka memilih untuk menjaga dan semua kebutuhan hidup dari setiap responden
mengerjakan kelapa mereka sendiri mulai dari terpenuhi.
pembersihan sampai pada waktu panen dan
proses pengerjaan kelapa menjadi kopra Luas Lahan
mereka memilih untuk mengerjakannya Lahan pertanian merupakan salah satu
sendiri agar tidak diperlukan biaya untuk faktor yang sangat penting dalam usaha
pengeluaran dalam menyewa jasa dari orang pertanian. Luas lahan yang dimiliki setiap
lain. Sehingga biaya pengeluaran untuk petani di Negeri Soahuku tentu berbeda-beda.
memproduksi kopra tersebut tidak ada. Luas lahan keluarga petani kelapa (Cocos
Dari hasil penjualan kopra ini Nucifera L) dimulai dari luas lahan 1 hektar
masyarakat petani kelapa di Negeri Soahuku yang dimiliki oleh 9 responden, 2 hektar yang
mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup dimiliki oleh 3 responden, 3 hektar yang
mereka sehari-hari. Dari hasil penelitian yang dimiliki oleh 2 orang responden dan 4 hektar
di dapatkan rata-rata petani kopra dapat yang dimiliki oleh 1 orang responden. Dengan
memenuhi semua kebutuhan hidupnya mulai adanya luas lahan yang berbeda-beda maka
dari sandang, pangan dan juga papan. penghasilan yang diperoleh juga tentu akan
berbeda. Petani yang memiliki luas lahan yang
Kebutuhan Hidup besar akan memperoleh hasil panen dan
Kebutuhan hidup adalah segala sesuatu pendapatan yang besar begitupun sebaliknya.
yang diperlukan untuk melangsungkan Karena lahan yang besar maka jumlah pohon
kehidupan baik bersifat material maupun kelapa (Cocos Nucifera L) yang di tanam juga
nonmaterial. Atau juga bisa dikatakan sebagai banyak mulai dari 70 pohon sampai 560 pohon
kebutuhan sandang, pangan dan papan. kelapa (Cocos Nucifera L). Untuk melihat luas
Berdasarkan hasil dari penelitian responden lahan kelapa yang ada di Negeri Soahuku
tidak ada yang menjawab bahwa semua dapat dilihat pada tabel 4.8 mengenai luas
kebutuhannya sangat terpenuhi tetapi lahan.
Alat dan Cara Pengelohan Kopra Negeri dirasa sudah cukup tua untuk dijadikan
Soahuku kopra. Kemudian kelapa yang sudah
1. Alat dijatuhkan dari pohonya dikumpulkan
a. Parang: parang digunakan untuk menjadi satu tumpukan untuk proses
memanen buah kelapa dari pohon dan selanjutnya. Banyak sedikitnya kopra
juga digunakan untuk membelah buah tergantung dari besar kecilnya lahan yang
kelapa. dimiliki oleh para petani. Kelapa yang
b. Pansisi: alat ini digunakan untuk dipanen oleh petani di Negeri Soahuku
memisahkan daging kelapa dari paling sedikit berjumlah 1.000 buah dan
tempurung kelapa. paling banyak berjumlah 20.000 buah.
c. Sarung tangan: sarung tangan digunakan b. Kemudian kegiatan pembelahan
untuk saat membelah kelapa agar tangan merupakan kegiatan yang dilakukan
tidak iritasi dan hanya digunakan pada sebelum pengasaran. Dengan
tangan kanan yang memegang parang. dilakukannya pembelahan agar kopra
d. Kulit kelapa: digunakan untuk membuat lebih cepat dalam proses pengasaran.
pengasapan pada bawa para-para untuk Pembelahan menggunakan parang.
proses pengeringan kopra Dalam proses ini petani di Negeri
e. Para-para: para-para di gunakan untuk Soahuku ada yang memilih membelanya
tempat pengasaran kelapa menjadi kopra. sendiri ada juga yang membelanya secara
f. Karung: karung digunakan untuk mengisi bersama-sama mulai dari 2 sampai dengan
kopra yang sudah kering dan siap untuk 6 orang untuk membelah kelapa,
dijual. tergantung banyak sedikitnya kelapa yang
g. Tali rafia: tali digunakan untuk menjahit di panen. Proses ini memakan waktu 2
atau mengikat mulut karung yang suda di sampai 13 hari tergantung banyak
isi kopra. sedikitnya kelapa dan jumlah orang yang
membela kelapa.
2. Cara Pengelohan Kopra c. Setelah pembelahan buah kelapa, proses
a. Yang pertama kali dilakukan petani dalam selanjutnya yaitu diperlukan
membuat kopra adalah petani harus pencongkelan atau daging dari buah
memanen buah kelapa yang suda tua kelapa di sisi dengan menggunakan alat
dengan cara memanjat pohon kelapa dan pengasih untuk memisahkan daging
menjatuhkan buah-buah kepala yang kelapa dari tempurungnya. Dalam proses
ini sama saja dengan proses pembelaan e. Setelah kopra sudah kering proses
kelapa. Ada yang memilih untuk selanjutnya adalah mempacking. Kopra
mengerjakan sendiri ada juga yang yang sudah kering dimasukan ke dalam
mengerjakan secara bersama-sama. karung sampai karungnya penuh dan
d. Selanjutnya adalah proses pengeringan kemudian mulut karungnya di jahit
daging kelapa untuk dijadikan kopra. dengan tali atau diikat dengan tali. Langka
Pengeringan dilakukan dengan cara selanjutnya kopra siap untuk dijual ke
daging kelapa diletakan di atas para-para penadah. Proses ini hanya memakan
atau tempat pengasaran dan kemudian di waktu setengah sampai satu hari
asar sampai daging dari buah kelapa tergantung banyak sedikitnya kopra yang
tersebut mongering dengan warna akan di packing.
kecoklatan. Proses ini dilakukan untuk f. Berikut adalah penjualan atau pemasaran.
mengurangi kadar air dari daging buah Para petani yang suda siap menjual hasil
kelapa. Proses pengasaran ini memakan kopranya biasanya mereka menjual ke
waktu 1-3 hari tergantung besar kecilnya penada kopra yang ada di Negeri
tempat pengarasan dan banyak sedikitnya Soahuku.
kopra yang mau diajar.
Dari data yang kita lihat pada tabel 3 di hingga pada kilogramnya pun berbeda-beda.
atas bahwa mulai dari luas lahan, jumlah Berarti semakin besar lahan yang dimiliki dan
pohon, jumlah buah kelapa yang dipanen semakin banyak kelapa yang ditanam maka
jumlah panen buah kelapa akan meningkat 12. Lahan yang dimiliki oleh Bapak TR adalah
dan akan berpengaruh ke jumlah pendapatan 2 hal tetapi jumlah kepalanya sedikit jika
yang akan didapatkan dari hasil penjualan dibandingkan dengan lahan 1 ha yang dimiliki
kopra. Akan tetapi ada juga luas lahan yang responden lain. Ini terjadi karena responden
besar tetapi jumlah pohon kelapanya sedikit hanya menanam sedikit pohon kelapa dan ada
jika dibandingkan dengan luas lahan yang juga yang di tebang karena pohon kelapanya
kecil dapat kita lihat pada tabel 3 pada nomor kering atau mati.
Dari data yang kita lihat dari tabel 4 di Produksi merupakan salah satu cara
atas bahwa penghasilan yang didapatkan oleh dalam kegiatan panen tanaman untuk
setiap responden berbeda-beda, mulai dari mengukur seberapa besar tingkat ekonomi
pendapatan yang jumlahnya kecil yaitu Rp masyarakat. Seperti hal dalam peningkatan
1.575.000, pendapatan dengan jumlah kualitas sumber daya petani, untuk
menengah yaitu Rp 6.300.000 hingga meningkatkan kualitas produksi yang baik
pendapatan dengan jumlah yang besar yaitu petani kopra negeri soahuku melakukan
Rp 12.600.000. besar kecilnya pendapatan berbagai cara agar bisa memanfaatkan lahan
dipengaruhi oleh luas lahan dan jumlah pohon untuk penanaman kelapa guna menghasilkan
kelapa yang berbeda-beda. panen kelapa yang di inginkan.
Produksi atau hasil panen kelapa di Dari hasil Kuesioner yang dibagikan
negeri soahuku Berdasarkan tabel 3 hasil kepada para petani kelapa di Negeri Soahuku
produksi kopra setiap tahun 4 kali dengan didapatkan bahwa pendapatan > Rp. 1.000.000
interval waktu 3 bulan. Jumlah produksi sebanyak 33%, sedangkan sebanyak 47%
kelapa yang dihasilkan dari masing-masing mendapatkan pendapatan berkisar Rp.
responden berkisar 700-1.000 butir kelapa, 3.000.000 – Rp. 6.000.000, serta 20%
akan tetapi untuk lahan yang luas mampu diantaranya telah mampu mendapatkan
menghasilkan hasil produksi kelapa hingga pendapatan berkisar > Rp. 6.000.000.
mencapai 2.800-5.600 butir kelapa. Sehingga pendapatan tersebut merupakan pendapatan 3
pendapatan hasil panen mempengaruhi hasil bulan sekali dari hasil panen kelapa (Cocos
penerima dengan tujuan untuk meningkatkan Nucifera L) yang di buat menjadi kopra. Dari
pendapatan ekonomi keluarga dan data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
meningkatkan kesejahteraan keluarga. sebagian besar petani telah memiliki
Pendapatan merupakan penghasilan pendapatan yang relatif sedang. Meskipun
yang diperoleh masyarakat yang berasal dari peningkatan pendapatan tersebut tidak terjadi
pendapatan kepala rumah tangga. Penghasilan secara signifikan. Hal itu dapat dilihat dari
tersebut biasanya dialokasikan untuk tingkat pengeluarannya yaitu seseorang atau
konsumsi kebutuhan jasmani, kesehatan, suatu rumah tangga dikatakan sejahtera
maupun pendidikan, serta kebutuhan lain apabila pendapatan yang didapat sudah
yang bersifat material. Besarnya pendapatan mampu menutupi seluruh pengeluaran yang
dalam penjualan kopra tergantung pada ada dan pengeluaran yang dimaksud pada
besarnya luas lahan. Berdasarkan tabel 4 hasil penelitian ini adalah pengeluaran untuk
pendapatan para petani kopra di Negeri pendidikan, kesehatan dan perumahan yang
Soahuku pada masing-masing responden permanen.
memiliki tingkat pendapatan yang berbeda- Dari hasil kuesioner yang diberikan
beda tergantung banyaknya buah kelapa yang kepada responden, para petani menjawab
diperoleh, pendapatan terendah sebanyak Rp. bahwa rumah yang mereka tempati
1.575.000 dengan luas lahan 1 hektar dan merupakan rumah milik pribadi. Jadi tidak ada
pendapatan tertinggi sebanyak Rp. 12.600.000 dari para petani yang menyewa atau pun
dengan luas lahan 4 hektar. menumpang pada rumah orang lain.
Dengan adanya hasil penjualan kopra Pemukiman dari responden hanya 1
diharapkan para petani dapat menambah responden yang memiliki rumah dari papan
kebutuhan sosial ekonomi serta agar dapat sedangkan responden yang lainnya memiliki
meningkatan kualitas produksi dan hasil rumah permanen. Hal ini menunjukan adanya
panen yang sesuai diinginkan petani, sehingga peningkatan perekonomian yang berdampak
dapat meningkatkan taraf hidup serta positif pada kebutuhan perumahan.
mencapai keluarga yang sejahtera. Pencapaian kesejahteraan tidak hanya
berpatokan pada pemenuhan rumah layak
Ekonomi Taraf Hidup Petani Kopra Negeri huni saja. Melainkan pemenuhan akan
Soahuku pendidikan dan juga kesehatan serta
keterkaitannya dengan tingkat pendapatan
yang dapat menentukan tingkat kesejahteraan berbeda sebab mereka memiliki luas lahan
seseorang. yang kecil dan harga jual yang sering naik
Sedangkan untuk pendidikan anak dan dan turun harga.
kesehatan dari hasil kuesioner responden
menjawab bahwa mereka telah memenuhi
semua kebutuhan anak pada bangku sekolah. DAFTAR PUSTAKA
Sedangkan untuk kesehatan 5 responden Anggraeni, A., & Hendrizal. (2018). The effect
menjawab bahwa kesehatan keluarga mereka of gadget use on the social life of high
kurang terjamin sedangkan 10 responden school students. Jurnal ppkn & hukum,
lainnya menjawab bahwa kesehatan seluruh 13(sosial), 64–76.
anggota keluarganya terjamin. Https://pbpp.ejournal.unri.ac.id/index.
php/jpb/article/view/5149/4827
KESIMPULAN Anisa. (2013). Kontribusi komoditi kopra terhadap
Berdasarkan hasil penelitian yang peningkatan ekonomi dan pemenuhan
dilakukan, maka didapatlah ditarik kebutuhan hidup.
kesimpulan sebagai berikut: Abel, H. (2019). Makna kata taraf hidup. 1.
1. Kebutuhan sosial ekonomi petani kelapa https://brainly.co.id/tugas/25079804
di Negeri Soahuku sudah dapat terpenuhi Arianah, A., Susanti, D., & Effendi, E. (2019).
dengan adanya usaha kopra yang Pengaruh kondisi sosial ekonomi orang
dijadikan sebagai sumber penghasilan tua terhadap motivasi siswa melanjutkan
utama oleh petani kelapa. Dengan lahan studi ke perguruan tinggi kelas xii sma
kelapa yang luas maka penghasilannya muhammadiyah 2 karang tengah. Utility:
pun makin besar begitupun sebaliknya jurnal ilmiah pendidikan dan
dengan lahan kelapa yang kecil maka ekonomi,3(1),15–28.
penghasilannya pun kecil. Bukan hanya Https://doi.org/10.30599/utility.v3i1.55
pada luas lahan yang mempengaruhi 6
jumlah penghasilan tetapi juga pada harga Astrawan, I. W. G. Nurija, I. M., Dunia, I. K., &
pasar yang sering naik dan turun harga Erg, M. (2014). Analisis Sosial-Ekonomi
akan tetapi penghasilan petani sudah Penambang Galian C Di Desa Sebudi
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kecamatan Selat Kabupaten Karangasem
2. Taraf hidup pada petani kelapa di Negeri Tahun 2013. Jurnal Pendidikan Ekonomi
Soahuku untuk tempat tinggal dan Undiksha, 4(1).
pendidikan rata-rata mempunyai rumah Ashshiddieqy. (2010). Kontribusi kopra
sendiri dan permanen dan satu responden terhadap pendapatan rumah tangga.
mempunyai rumah papan dan untuk Nuevos Sistemas De Comunicación E
pendidikan mereka dapat memenuhi Información,2013–2015.
semua kebutuhan anak pada bangku Https://journal.uny.ac.id/index.php/je
sekolah. Sedangkan untuk kesehatan p/article/view/577/434
hanya sebagian yang kesehatannya Basrowi dan Juariyah. (2010). Jurnal ekonomi
terjamin karena setiap petani kelapa & pendidikan, volume 7 nomor 1, april
mereka mempunyai pendapatan yang 2010.Jurnal Ekonomi &
Pendidikan,7(april),60. vso2tkoksnehfsqp0nclz5n0znk&redir_esc
Https://journal.uny.ac.id/index.php/je =y#v=onepage&q=pemasaran&f=false
p/article/view/577/434 Paita, S., Tewal, B., & Sendow, G. M. (2015).
D. Anindyasari, A. Setiadi, dan T. E. (2016). Jurnal emba. Pengaruh kompensasi dan
Efisiensi pemasaran susu segar di kecamatan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai
banyumanik, kecamatan getasan, dan melalui motivasi kerja pada balai pendidikan
kecamatan cepogo.9–25. dan pelatihan keagamaan manado, 3(3), 683–
Http://ejournal.bappeda.jatengprov.go.i 694.
d/index.php/jurnaljateng/article/view/ Https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php
360/282 /emba/article/view/2304/1858
Damsar. (2011). Pengantar sosiologi pendidikan. Pirdaus, R. Y. (2019). Pengaruh Kondisi Sosial
Kencana prenada media group. Ekonomi Keluarga Terhadap Motivasi Belajar
Http://pustaka.unm.ac.id/opac/detail- Dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar
opac?id=39012 Siswa (Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA
Fargomeli, F. (2014). Interaksi Kelompok Negeri Se-Kabupaten Ciamis). 10.
Nelayan dalam Meningkatkan Taraf http://repositori.unsil.ac.id/671/
Hidup di Desa Tewil Kecamatan Sangaji Suharyani. (2012). Kontribusi komoditi kopra
Kabupaten Maba Halmahera Timur, 17. terhadap peningkatan ekonomi dan
Firdausa, R. A. (2012). Pengaruh modal awal, pemenuhan kebutuhan hidup.
lama usaha dan jam kerja terhadap Suyana, J. (2008). Studi keragaan agroekosistem
pendapatan. untuk pengembangan potensi pertanian di
Http://eprints.undip.ac.id/38731/1/fird kabupaten sukoharjo provinsi jawa tengah.
ausa.pdf Https://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/t
Fitri, A. S. (2019). Kehidupan sosial ekonomi anah/article/view/69/66
pekerja kopra wanita rumahan di desa sei Syukri, M., Imran, I., Harapan, H., astuti, I., &
kepayang tengah kecamatan sei kepayang Hne, M. (2015). Alexandria university
kabupaten asahan. faculty of medicine comparison of serum
Http://repository.umsu.ac.id/handle/1 c3 complement levels between young
23456789/7220 women with recurrent urinary tract
Garatu, T. (2010). Analisis keuntungan petani infection and healthy women. Alexandria
padi sawah di desa toinasa kecamatan journalofmedicine,51(1),35–39.
pamona barat. Jurnal ekomen, 10(2), 43–54. Https://doi.org/10.1016/j.ajme.2014.04.
Https://ojs.unsimar.ac.id/index.php/ek 006
omen/article/view/39/37 Totanan, C. (2012). Debt and credit principle in
Gilarso, T. (2007). Pengantar ilmu ekonomi makro. culture toraja ethnic “rambu solo’”: new
Gajah mada university press. perspective non contractual. Iosr journal of
Ir. Agustina Shinta, M. (2011). Manajemen business and management, 4(3), 26–31.
pemasaran. Universitas brawijaya press. Https://doi.org/10.9790/487x-0432631
Https://books.google.co.id/books?hl=id Wanimbo, Basrowi Juriyah. (2019). Kehidupan
&lr=&id=5oizdwaaqbaj&oi=fnd&pg=pr5 sosial ekonomi keluarga petani dalam
&dq=pemasaran&ots=3cqkm4g1h_&sig= meningkatkan taraf hidup. Journal of social