Anda di halaman 1dari 8

HIRONO : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol.

2, No2,Oktober 2022
LPPM Universitas Hein Namotemo E-ISSN 2807-6702
http://e-jurnal.lppmunhena.ac.id/index.php/hirono https://doi.org/10.55984/hirono/v2i2/100

PELATIHAN PEMBUATAN KERIPIK BIJI DURIAN DI DESA ETI


KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT, PROVINSI MALUKU
Sophia Grace Sipahelut1*, Tusye Batuwael2
1Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Pattimura - Ambon
2Mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Pattimura - Ambon
Email : sipahelut.grace@gmail.com

Diterima : 19 September 2022 Disetujui : 18 Oktober 2022 Diterbitkan : 25 Oktober 2022

Abstrak
Maluku memiliki prospek yang produktif dalam menghasilkan buah durian. Pada musim durian, limbah
biji durian sangat melimpah dan belum banyak dimanfaatkan, di sisi lain biji durian memiliki kandungan
gizi yang baik untuk tubuh. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi
pengolahan limbah biji durian menjadi keripik kepada masyarakat Desa Eti, Kecamatan Seram Barat,
Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat Desa Eti.
Kegiatan dilakukan dalam bentuk: (1) penyuluhan; (2) pelatihan; dan (3) evaluasi program. Hasil dari
program pengabdian masyarakat yang telah dilakukan yakni 1) Aspek penerapan IPTEK: kegiatan ini
efektif untuk membangun kemandirian masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal yakni limbah biji
durian untuk diolah menjadi produk olahan; 2) Aspek manfaat: meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan masyarakat dalam mengolah biji durian menjadi keripik sehingga memberikan nilai tambah
dan nilai guna pada biji durian. Hasil evaluasi kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan pengetahuan masyarakat Desa Eti tentang kandungan gizi dan teknologi pengolahan biji
durian sebesar 90% dan peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah biji durian
menjadi keripik biji durian sebesar 95%.
Kata kunci: limbah biji durian; keripik ; pelatihan; penyuluhan

Abstract
Maluku has a productive prospect in producing durian fruit. In the durian season, durian seed waste is very
abundant and has not been widely used, on the other hand durian seeds have good nutritional content for the
body. This service activity aims to introduce the technology of processing durian seed waste into chips to the
people of Eti Village, West Seram District, West Seram Regency, Maluku Province. The target of this activity is
the Eti Village community. Activities are carried out in the form of: (1) counseling; (2) training; and (3)
program evaluation. The results of the community service programs that have been carried out are 1)
Aspects of applying science and technology: this activity is effective in building community independence in
utilizing local potential, namely durian seed waste to be processed into processed products; 2) Benefit aspect:
increasing people's knowledge and skills in processing durian seeds into chips so as to provide added value
and use value to durian seeds. The results of the evaluation of service activities showed that there was an
increase in the knowledge of the people of Eti Village about the nutritional content and processing
technology of durian seeds by 90% and an increase in community skills in processing durian seed waste into
processed products, especially durian seed chips by 95%.
Keywords: durian seed waste;chips; training; counseling

PENDAHULUAN
Latar belakang julukan ‘Raja Buah’. Buah durian menjadi
Indonesia memiliki plasma nutfah salah satu buah unggulan di Indonesia yang
yang melimpah, salah satunya buah durian memiliki pangsa pasar, baik lokal mapun
(Durio zibethinus Murr) yang dikenal dengan internasional. Buah ini memiliki nilai
ekonomi tinggi di antara buah tropis lainnya

Sophia Grace Sipahelut dan Tusye Batuwael


94
HIRONO : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol.2, No2,Oktober 2022
LPPM Universitas Hein Namotemo E-ISSN 2807-6702
http://e-jurnal.lppmunhena.ac.id/index.php/hirono https://doi.org/10.55984/hirono/v2i2/100

dengan harga jual yang cukup menjanjikan masyarakat mengonsumsi biji durian
serta permintaan pasar yang terus dengan cara dibakar, dikukus atau direbus.
meningkat dari tahun ke tahun. Cara pemanfaatan biji durian yang dapat
Durian menempati peringkat ketiga dilakukan dalam upaya diversifikasi olahan
dengan produksi buah terbanyak di Maluku biji durian adalah mengolahnya menjadi
setelah pisang dan jeruk siam/keprok. keripik. Keripik merupakan makanan
Tahun 2019, produksi durian di Maluku camilan (snack) yang mempunyai daya awet
sebesar 133.691 kwintal, mengalami yang cukup tinggi, rasa yang enak, dan
peningkatan pada tahun 2020 sebesar variasi yang banyak, sehingga dapat
219.736,50 kwintal. Beberapa kabupaten memenuhi selera konsumen (Maligan et al.,
yang memiliki potensi durian yang cukup 2011). Mengolah biji durian menjadi keripik
banyak di Maluku antara lain: Seram Bagian dapat meningkatkan nilai ekonomis dan
Timur (99.236 kwintal) diikuti Maluku nilai guna dari biji durian. Selain itu,
Tengah (56.118 kwintal), Buru (44.782 masyarakat dapat mengonsumsi biji durian
kwintal), dan Seram Bagian Barat (16.098 walaupun tidak ada musim durian karena
kwintal), sedangkan kabupaten lainnya daya simpan keripik biji durian cukup lama.
berkisar 5-1.805 kwintal (BPS Maluku, Desa Eti merupakan salah satu desa
2022). di Kecamatan Seram Barat Kabupaten
Buah durian terdiri dari daging buah Seram Bagian Barat yang memiliki potensi
20-35%, bagian kulit 60-75% dan biji 5- durian yang cukup melimpah. Umumnya
15% (Sistanto et al., 2017). Bagian buah bagian buah durian yang dimanfaatkan oleh
durian yang umumnya dikonsumsi adalah masyarakat Desa Eti adalah daging buahnya
daging buahnya, baik dalam bentuk segar saja, sedangkan biji durian dibuang begitu
maupun dalam bentuk olahan seperti dodol, saja. Berdasarkan analisis situasi di atas,
sedangkan bagian kulit dan bijinya kurang maka permasalahan prioritas masyarakat
dimanfaatkan dan dibuang begitu saja antara lain: 1) Kurangnya pengetahuan
sehingga cenderung meresahkan masyarakat tentang teknologi pengolahan
masyarakat apabila musim durian tiba. biji durian; 2) Minimnya keterampilan
Limbah biji durian dapat menyebabkan masyarakat dalam mengolah biji durian
munculmya aroma tidak sedap, bahkan menjadi produk keripik.
mengganggu keindahan dan kebersihan
Tujuan Kegiatan
lingkungan. Karena itu, perlu dilakukan
Tujuan dari kegiatan pengabdian ini
penanganan terhadap limbah biji durian ini.
adalah untuk memperkenalkan teknologi
Biji durian memiliki kandungan gizi.
pengolahan limbah biji durian menjadi
Biji durian yang masak mengandung air
keripik kepada masyarakat Desa Eti,
51,1%, karbohidrat 46,2%, protein 2,5%,
Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram
lemak 0,2%. Kadar karbohidratnya lebih
Bagian Barat, Provinsi Maluku.
tinggi dibanding singkong (34,7%) dan ubi
jalar (27,9%) (Djaeni & Prasetyaningrum Kajian Pustaka
(2010). Biji durian yang masih mentah Durian (Durio zibethinus Murr.)
tidak dapat langsung dikonsumsi karena merupakan tanaman buah tropis yang
bersifat racun. Menurut Damayanti et al., eksotik dan memiliki citarasa yang unik dan
(2020), biji durian mentah mengandung dikenal dengan istilah “The King of Fruit”.
asam lemak siklopropena, dimana asam Buah ini sangat digemari oleh masyarakat
lemak ini bersifat racun. Sebagian kecil dari berbagai kalangan karena rasanya yang

Sophia Grace Sipahelut dan Tusye Batuwael


95
HIRONO : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol.2, No2,Oktober 2022
LPPM Universitas Hein Namotemo E-ISSN 2807-6702
http://e-jurnal.lppmunhena.ac.id/index.php/hirono https://doi.org/10.55984/hirono/v2i2/100

khas (Lestari et al., 2011). Buah durian food) (Jamaludin, 2018). Keripik tergolong
memiliki tipe kapsul bentuknya bulat (bulat jenis makanan crackers, yaitu makanan yang
telur sampai lonjong), dengan panjang bisa bersifat kering, renyah (crispy). Keunggulan
mencapai 25 cm serta diameter bisa keripik yakni sifat renyahnya, tahan lama,
mencapai 20 cm, kulit buahnya tebal dengan praktis, mudah dibawa dan disimpan, serta
permukaan bersudut tajam, warnanya hijau dapat dinikmati kapan saja (Kakerissa et al.,
kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga abu- 2019). Keripik biasanya diproses dari
abu (Waryono, 2018). bahan baku dalam bentuk irisan (hasil
Permintaan masyarakat yang terus perajangan bahan baku) melalui proses
meningkat akan buah durian menyebabkan penjemuran atau tanpa penjemuran,
jumlah limbah biji durian pun semakin kemudian digoreng. Keripik mempunyai
meningkat. Namun potensi limbah biji sedikit perbedaan dengan kerupuk.
durian ini belum dimanfaatkan secara Kerupuk dibuat dari bahan baku yang
maksimal oleh masyarakat. Dalam 100 dihaluskan dan dicampur dengan bahan
gram biji durian terkandung karbohidrat pengisi seperti tapioka atau terigu dan
28,3 gram, mineral 67 gram, energi 520 KJ produk ini lebih mengembang. Namun,
atau setara 124,8 kalori, lemak 2,5 gram, keripik memiliki keunggulan dari kerupuk
protein 2,5 gram, dan serat 1.4 gram yaitu citarasa bahan baku asal masih dapat
(Ambarita, 2015). Kandungan gizi dalam dipertahankan sehingga masih dominan
biji durian ini sangat disayangkan bila (Maligan et al., 2011).
terbuang percuma. Karena itu perlu adanya
pengolahan biji durian menjadi produk METODE PELAKSANAAN
olahan, salah satunya keripik. Lokasi dan Peserta
Keripik merupakan produk olahan Kegiatan pengabdian masyarakat ini
pangan yang dikategorikan sebagai dilaksanakan di Desa Eti, Kecamatan
makanan ringan atau camilan dengan bahan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian
baku buah, sayuran, atau umbi-umbian. Barat, Provinsi Maluku. Peserta yang
Berbagai jenis keripik dengan bahan baku, terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 15
bentuk, warna, dan rasa yang bervariasi orang. Data tentang jumlah peserta
berkembang di masyarakat yang mulai ditampilkan pada Tabel 1.
tertarik dan beralih pada camilan yang
berserat (dietary fiber) dan sehat (healthy

Tabel 1. Jumlah Peserta Pelatihan Menurut Jenis Kelamin


No Jenis kelamin Jumlah

1 Pria 3
2 Wanita 12
Jumlah Peserta 15
Sumber : Presensi Kegiatan

Sophia Grace Sipahelut dan Tusye Batuwael


96
HIRONO : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol.2, No2,Oktober 2022
LPPM Universitas Hein Namotemo E-ISSN 2807-6702
http://e-jurnal.lppmunhena.ac.id/index.php/hirono https://doi.org/10.55984/hirono/v2i2/100

Tahapan Kegiatan c). Tahapan Pelatihan


Tahapan kegiatan yang dilakukan Kegiatan ini bertujuan untuk
meliputi tahapan persiapan, kegiatan meningkatkan keterampilan masyarakat
penyuluhan, kegiatan pelatihan, serta dalam mengolah biji durian menjadi keripik,
tahapan evaluasi. sehingga diharapkan dapat meningkatkan
a) Tahapan persiapan nilai ekonomis dan nilai guna dari limbah
Kegiatan pengabdian ini dimulai biji durian. Dalam kegiatan pelatihan ini,
dengan melakukan survei ke lokasi peserta kegiatan juga turut dilibatkan dalam
kegiatan. Target sasaran dari kegiatan ini demonstrasi cara pengolahan keripik biji
adalah masyarakat Desa Eti, Kecamatan durian, sehingga lebih memudahkan peserta
Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian untuk memahami setiap tahapan proses
Barat. Dalam tahapan persiapan ini, pengolahan serta mampu mempraktekkan
dilakukan pendekatan dan diskusi dengan kembali secara mandiri sesuai dengan
pemerintah Desa Eti untuk menyampaikan prosedur yang diberikan.
maksud dan tujuan dari kegiatan d). Tahapan Evaluasi
pengabdian ini, juga menyepakati khalayak Tahapan ini bertujuan untuk
sasaran yang akan terlibat dalam kegiatan mengukur sejauh mana keberhasilan dari
ini. Selanjutnya dilakukan diskusi dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
khalayak sasaran untuk memberikan yang telah dilakukan. Kegiatan ini
penjelasan kegiatan ini sekaligus membuat dievaluasi menggunakan instrument
kesepakatan tempat dan waktu wawancara dan kuesioner yang
pelaksanaan kegiatan. Setelah melakukan disampaikan kepada peserta sebelum
diskusi dengan pemerintah desa dan kegiatan penyuluhan dan setelah kegiatan
khalayak sasaran, maka tahapan pelatihan. Tingkat keberhasilan kegiatan ini
selanjutnya, tim pengabdian diukur berdasarkan tingkat pengetahuan
mempersiapkan peralatan dan bahan yang peserta dalam menjawab setiap pertanyaan
akan dipergunakan dalam mendukung yang ada dalam kuesioner serta tingkat
jalannya proses kegiatan pengabdian keterampilan peserta dalam membuat
ini. keripik dari limbah biji durian.
b) Tahapan Penyuluhan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan Peningkatan Pengetahuan Masyarakat
untuk mentransfer ilmu dan pengetahuan Peningkatan pengetahuan masyarakat
tentang biji durian dan kandungan gizi yang ini dilakukan melalui kegiatan penyuluhan
terkandung di dalamnya, kandungan yang diawali dengan sesi wawancara
antigizi biji durian, akibat yang ditimbulkan singkat terkait potensi durian di Desa Eti
dari limbah biji durian, produk olahan dari dan dilanjutkan dengan memberikan
biji durian serta cara pengolahan biji durian kuesioner yang berisi pertanyaan-
menjadi keripik. Kegiatan ini dilanjutkan pertanyaan terkait pengetahuan peserta
dengan pelatihan pembuatan keripik biji tentang kandungan gizi yang terkandung
durian. dalam biji durian, kandungan antigizi biji

Sophia Grace Sipahelut dan Tusye Batuwael


97
HIRONO : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol.2, No2,Oktober 2022
LPPM Universitas Hein Namotemo E-ISSN 2807-6702
http://e-jurnal.lppmunhena.ac.id/index.php/hirono https://doi.org/10.55984/hirono/v2i2/100

durian, akibat yang ditimbulkan dari limbah penyuluhan ini, materi yang disampaikan
biji durian, produk olahan dari biji durian oleh tim antara lain: kandungan gizi yang
serta cara pengolahan biji durian menjadi terkandung di dalamnya, kandungan
keripik. Berdasarkan hasil wawancara antigizi biji durian, akibat yang ditimbulkan
diketahui bahwa potensi durian di Desa Eti dari limbah biji durian, produk olahan dari
cukup melimpah, namun yang umumnya biji durian serta cara pengolahan biji durian
dikonsumsi adalah daging buahnya, menjadi keripik. Kegiatan penyuluhan ini
sedangkan biji durian biasanya dibuang berlangsung dengan lancar dan memiliki
begitu saja. hasil kuesioner diketahui manfaat bagi peserta. Pada akhir sesi
bahwa pengetahuan masyarakat tentang pemateri memberikan kesempatan keada
gizi dan cara pengolahan biji durian masih peserta untuk menyampaikan pertanyaan-
minim. Untuk itu, dalam kegiatan pertanyaan mengenai pengolahan biji
durian menjadi keripik.

Gambar 1. Penyampaian Materi Penyuluhan


Dalam kegiatan ini, pemateri digoreng dibiarkan selama 10 menit,
menjelaskan tahap-tahap pembuatan kemudian dicampur dengan bumbu
keripik biji durian sebagai berikut : biji balado instan (gambar 4).
durian disortasi, kemudian dicuci dengan
Kegiatan Pelatihan
air hingga bersih. Selanjutnya biji durian
Setelah dilakukan kegiatan
direbus selama 10-15 menit,
penyuluhan, dilanjutkan dengan
ditambahkan sedikit garam. Biji durian
kegiatan pelatihan pembuatan keripik
didinginkan pada suhu ruang lalu
biji durian. Tujuan dilakukannya
dikupas kulit terluarnya, lalu diiris tipis-
kegiatan pelatihan dilakukan setelah
tipis. Irisan biji durian direndam dalam
kegiatan penyuluhan adalah untuk
larutan kapur sirih. Setelah itu, irisan biji mempraktekkan langsung cara
durian dicuci lagi untuk menghilangkan
pembuatan keripik sehingga peserta
larutan kapur sirih. Irisan biji durian
mahir dalam mengolahnya. Kegiatan ini
ditiriskan menggunakan ayakan.
diawali dengan memperlihatkan bahan-
Selanjutnya dicampur dengan garam lalu
bahan dan peralatan yang akan
digoreng. Keripik biji durian yang telah digunakan dalam pembuatan keripik biji

Sophia Grace Sipahelut dan Tusye Batuwael


98
HIRONO : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol.2, No2,Oktober 2022
LPPM Universitas Hein Namotemo E-ISSN 2807-6702
http://e-jurnal.lppmunhena.ac.id/index.php/hirono https://doi.org/10.55984/hirono/v2i2/100

durian (Gambar 2). Bahan-bahan yang cobek dan ulekan. Pada pelaksanaannya,
digunakan antara lain: biji durian, tim pengabdian mengikutsertakan
garam, kapur sirih, minyak goreng, dan peserta dalam tahapan demonstrasi
bumbu balado instan. Peralatan yang sehingga tim pengabdian langsung dapat
digunakan antara lain: baskom, pisau, memperhatikan cara kerja dari peserta.
alat perajang, kompor, alat penggoreng,

Gambar 2. Pengenalan Alat dan Bahan yang Digunakan Dalam Pembuatan


Keripik Biji Durian

Bila ada yang tidak sesuai dengan memperbaikinya. Limbah biji durian
prosedur pembuatan keripik biji durian yang telah diolah menjadi produk
yang dilakukan oleh peserta, maka keripik biji durian dapat dilihat pada
anggota tim pengabdian dapat langsung Gambar 3.

a. Limbah Biji Durian b. Keripik Biji Durian


Gambar 3. Limbah Biji Durian dan Hasil Olahan Keripik

Sophia Grace Sipahelut dan Tusye Batuwael


99
HIRONO : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol.2, No2,Oktober 2022
LPPM Universitas Hein Namotemo E-ISSN 2807-6702
http://e-jurnal.lppmunhena.ac.id/index.php/hirono https://doi.org/10.55984/hirono/v2i2/100

Biji durian

Disortasi

Dicuci dengan air


mengalir

Garam Direbus

Dikupas Kulit biji durian

Diiris tipis

Kapur sirih Direndam

Dicuci

Digoreng

Bumbu balado instan Keripik Biji Durian

Gambar 4. Diagram Alir Pembuatan Keripik Biji Durian


Tahapan Evaluasi bahwa pengetahuan peserta di bawah
Dalam rangka menilai 50%, sedangkan keterampilan dalam
keberhasilan dari kegiatan pengabdian mengolah biji durian sekitar 55%.
yang dilakukan ini, maka digunakan Namun, setelah dilakukan kegiatan
beberapa indikator, yakni: pertama, penyuluhan dan pelatihan pengolahan
peningkatan pengetahuan peserta keripik biji durian, pengetahuan
tentang kandungan gizi biji durian, masyarakat meningkat menjadi 90% dan
kandungan antigizi biji durian, akibat keterampilan peserta meningkat
yang ditimbulkan dari limbah biji durian, menjadi 95%.
produk-produk olahan dari biji durian; Hasil evaluasi secara rinci dapat
kedua, keterampilan peserta dalam dilihat pada gambar 5. peserta sebesar
mengolah biji durian menjadi keripik. 90%. Pelaksanaan pelatihan dan
Hasil evaluasi sebelum dilakukan demonstrasi yang diberikan mampu
kegiatan penyuluhan menunjukkan menghasilkan keterampilan baru bagi
masyarakat dalam membuat keripik biji
durian, yakni sebesar 95%.

Sophia Grace Sipahelut dan Tusye Batuwael


100
HIRONO : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol.2, No2,Oktober 2022
LPPM Universitas Hein Namotemo E-ISSN 2807-6702
http://e-jurnal.lppmunhena.ac.id/index.php/hirono https://doi.org/10.55984/hirono/v2i2/100

Gambar 5. Hasil Evaluasi Kegiatan Pengabdian

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih juga kepada Jurusan/Program Studi
kepada masyarakat dan Pemerintah Desa Teknologi Hasil Pertanian Fakultas
Eti, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Pertanian, Universitas Pattimura.
Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku,
REFERENSI
Badan Pusat Statistik Maluku, 2022. Bengkalis Berdasarkan Karakter
Maluku Dalam Angka Tahun 2022. Morfologi. Buletin Kebun Raya 14
Maluku: Badan Pusat Statistik. (2): 29-45.
Damayanti, A., Putri, R. D. M., Megawati, Maligan, J. M., Nurcholis, M., Estiasih, T.,
Siami, D. H., Fitriani, Z. Saparianti, E., Zubaidah, E. 2011.
Peningkatan Nilai Tambah Biji Keripik Umbi Inferior Aneka
Durian (Durio zibethinus) Dan Biji Bentuk dan Rasa. Jurusan
Rambutan (Nephelium lappaceum) Teknologi Hasil Pertanian Fakultas
Menjadi Keripik. Jurnal ABDIMAS Teknologi Pertanian Universitas
UMTAS 3 (2): 264-273. Brawijaya, Malang.
Djaeni, M & Prasetyaningrum, A. 2010. Sistanto, Sulistyowati, E., Yuwana. 2017.
Kelayakan Biji Durian Sebagai Pemanfaatan Limbah Biji Durian
Bahan Pangan Alternatif: Aspek (Durio zibethinus Murr) Sebagai
Nutrisi dan Tekno Ekonomi. Bahan Penstabil Es Krim Susu Sapi
RIPTEK 4 (11): 37-45. Perah. Jurnal Sain Peternakan
Kakerissa, A. L., Titaley, S., Jufri, M. 2019. Indonesia 12 (1): 9-23.
Perencanaan Bisnis Keripik Biji Waryono. 2018. Inovasi Buah Durian.
Durian (Studi Kasus: Kota Ambon). Jurnal Inovasi Vokasional dan
ARIKA 13 (2): 97-112 Teknologi (INOVATEK) 18 (2): 35-
Lestari, S., Fitmawati, Wahibah, N.N. 40.
2011. Keanekaragaman Durian
(Durio zibethinus Murr.) Di Pulau

Sophia Grace Sipahelut dan Tusye Batuwael


101

Anda mungkin juga menyukai