Anda di halaman 1dari 11

BAB VII

KEPERAWATAN ANAK

1. Seorang laki-laki berusia 12 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan BAB lebih dari 10 kali dalam
sehari, badan terasa lemas dan mengeluh sakit perut seperti melilit. Hasil observasi wajah anak
tampak pucat. TD 90/50 mmHg, Frekuensi Nadi 90 x/menit, Suhu 37,60 C, frekuensi napas 24
x/menit, bising usus 25x/menit. Hasil laboratorium : Leukosit 8000 sel/uL, Trombosit 160.000
uL,Hematokrit 42%, Hemoglobin 12 g/dl.
Apakah masalah keperawatan utama pada anak tersebut?
a. Pola nafas tidak efektif
b. Hipovolemia
c. Risiko syok
d. Nyeri akut
e. Diare
2. Seorang laki-laki berusia 12 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan BAB lebih dari 5 kali dalam
sehari, badan terasa lemas dan mengeluh sakit perut seperti melilit. TD 90/50 mmHg, frekuensi
Nadi 110 x/menit, suhu 38,80 C, frekuensi napas 28 x/menit, bising usus 30x/menit, dari hasil
obeservasi wajah anak tampak pucat. Hasil laboratorium : kadar kalium 2,6mEq/L, Leukosit 8000
sel/uL, Trombosit 160.000 uL,Hematokrit 42%, Hemoglobin 12 g/dl.
Apa tindakan prioritas yang dilakukan pada kasus anak tersebut?
a. Memberikan posisi semi fowler d. Memberikan terapi cairan dan elektrolit
b. Memonitor tanda-tanda vital e. Memberikan terapi obat antipiretik
c. Memberikan terapi antipiretik
3. Seorang anak perempuan berusia 2 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan BAB encer 10 kali
dalam sehari dan terjadi penurunan kesadaran. TD 70/50 mmHg, Frekuensi Nadi 120 x/menit
teraba cepat dan lemah, suhu 38,90 C, frekuensi napas 35 x/menit, dari hasil obeservasi wajah anak
tampak pucat, mata cekung, turgor kulit 4 detik. Hasil laboratorium : Leukosit 5000 sel/uL,
Trombosit 30.000 uL, Hematokrit 58%, Hemoglobin 11 g/dl.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada anak tersebut?
a. Risiko ketidakseimbangan cairan dan c. Pola nafas tidak efektif
elektrolit d. Risiko syock hipovolemik
b. Diare e. Hipertermi
4. Seorang anak perempuan berusia 2 tahun dengan BB 12 kg dibawa ke ruang UGD. Orangtua anak
mengatakan anak tiba-tiba mengalami penurunan kesadaran, mengalami BAB > 10 kali sehari
dalam 3 hari berturut-turut. TD 80/50 mmHg, Frekuensi Nadi 120x/menit, suhu 38,90 C, frekuensi
napas 35 x/menit, wajah anak tampak pucat, mata cekung, mukosa kering dan turgor kulit 4 detik.
Hasil laboratorium : Leukosit 5000 sel/uL, Trombosit 30.000 uL,Hematokrit 58%, Hemoglobin 11
g/dl. Apakah derajat dehidrasi yang terjadi pada kasus anak tersebut?
a. Tidak ada dehidrasi d. Dehidrasi derajat berat
b. Dehidrasi derajat ringan e. Dehidrasi elektrolit
c. Dehidrasi derajat sedang
5. Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dirawat di ruang anak.Orangtua anak mengatakan
anaknya mengalami BAB lebih dari 8 kali dalam sehari, dan tiba-tiba mengalami penurunan
kesadaran. TD 80/50 mmHg, Nadi 120 x/menit, suhu 38,90 C, frekuensi napas 35 x/menit, wajah
anak tampak pucat, mata cekung, mukosa kering, turgor kulit 4 detik. BB anak 10 kg. Hasil
laboratorium : Leukosit 5000 sel/uL, Trombosit 30.000 uL,Hematokrit 58%, Hemoglobin 11 g/dl,
natrium 110 mEq/L.
Apakah terapi yang harus diberikan berdasarkan tingkat derajat dehidrasi kasus anak tersebut?
a. Memberikan banyak minum
b. Memberikan banyak minum, menambahkan larutan oralit dan tablet zink
c. Memberikan oralit selang waktu 3 jam dan tablet zink selama 10 hari
d. Memberikan Cairan intravena Ringer Asetat
e. Memberikan Cairan intravena Ringer Asetat dan oralit
6. Seorang anak perempuan dengan BB 13 kg berusia 3 tahun mengalami DBD. Orangtua anak
mengatakan anaknya gelisah dan rewel terus-menerus, tidak nafsu makan hanya masuk makan 3
sendok/ hari, dan badan terasa panas sejak setengah jam lalu. Anak mengalami muntah-muntah 3x
kira-kira 300 cc. Saat dilakukan pemeriksaan fisik kondisi pasien wajah tampak pucat, frekuensi
Nadi 100 x/menit, suhu 380 C, peteki, gusi berdarah, minum masuk 1000 cc, BAK/24 jam 500 cc,
mendapat infus Asering 500 cc/24 jam .
Berapa balance cairan pada anak?
a. 171 cc c. 174 cc e. 176 cc
b. 172 cc d. 175 cc
7. Seorang anak berusia 8 tahun dirawat di ruang anak setelah melakukan operasi post
appendiktomy. Berat badan anak 40 kg. Dokter memberikan advise pada perawat untuk
memberikan terapi obat antibiotik ceftriaxone 3x500 mg. Perawat memberikan obat dengan
pelarut 10 cc.
Berapakah dosis yang diberikan pada kasus tersebut?
a. 2cc c. 4 cc e. 6 cc
b. 3 cc d. 5 cc
8. Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dibawa ke UGD karena mengalami muntah darah terus-
menerus, keluar darah melalui rektum. Pasien tampak pucat dan gelisah. Frekuensi Nadi 120
x/menit, frekuensi napas 35x/menit, suhu 37,30C. Pasien langsung diberikan penanganan awal
resusitasi cairan RL 2000 ml/24 jam di UGD . Pasien seharusnya segera di rujuk untuk
dipindahkan ke ruang gastroenterologi tetapi ruangan penuh. Berapa tetesan infus yang diberikan
pada anak tersebut?
a. 21 tetes/menit c. 33 tetes/menit e. 84 tetes/menit
b. 28 tetes/menit d. 72 tetes/menit
9. Seorang bayi baru saja dilahirkan usia 28 minggu, dilahirkan 8 jam yang lalu kemudian dirawat di
Inkubator karena mengalami prematur dan BBLR. BBL 1000 gram, TB : 40 cm dan LK =22 cm.
Ibu merasa khawatir karena perawat telah menyampaikan hasil pemeriksaan bahwa bayi tampak
kuning dan bayi perlu dilakukan fototerapi. Setelah ditekan dan sedikit dicubit pada kulit leher,
dan badan bagian atas masih tampak kuning dan kulit mengelupas. Kondisi umum bayi baik,
kesadaran Compos Mentis, denyut jantung 140 x/menit, pernafasan 44x/menit, suhu 36,5 0C. Hasil
laboratorium menunjukan nilai bilirubin total 10,50 mg/dl. Apakahmasalah keperawatan prioritas?
a. Gangguan rasa aman dan nyaman d. Risiko Injury
b. Gangguan integritas kulit e. Anxietas
c. Risiko ikterik neonatus
10. Seorang anak berusia 3 tahun sedang dirawat di ruang paviliun anak bangsal Melati. Pasien
diharuskan untuk dilakukan perawatan selama 7 hari karena mengalami Typhoid. Pasien merasa
takut, tampak cemas dan terkadang menangis jika tidak ditemani oleh ibunya selama dirawat.
Perawat berkerjasama dengan ibu pasien untuk mengatasi kecemasan anak selama dirawat. Terapi
bermain apakah yang tepat diberikan pada anak tersebut berdasarkan tipe isi bermain?
a. Sense of Pleasure Play  d. Sosial Affective Play
b. Skill Play e. Dramatic Play 
c. Unoccupied Behaviour 
11. Seorang bayi baru saja dilahirkan usia 28 minggu, dilahirkan 8 jam yang lalu kemudian dirawat di
Inkubator karena mengalami prematur dan BBLR. BBL 1000 gram, TB : 40 cm dan LK =22 cm.
Ibu merasa khawatir karena perawat telah menyampaikan hasil pemeriksaan bahwa bayi tampak
kuning dan bayi perlu dilakukan fototerapi. Setelah ditekan dan sedikit dicubit pada kulit leher,
dan badan bagian atas masih tampak kuning, kulit mengelupas dan tampak kering. Kondisi umum
bayi baik, kesadaran Compos Mentis, denyut jantung 140 x/menit, pernafasan 44x/menit, suhu
36,50C Hasil laboratorium menunjukan nilai bilirubin total 10,50 mg/dl. Apakah tindakan
keperawatan yang menjadi proritas untuk mencegah kerusakan integritas kulit?
a. Cahaya diberikan jarak 35-50 cm diatas bayi
b. Cek kadar bilirubin setelah 12 jam
c. Monitor intake dan output
d. Mengubah posisi bayi setiap 3 jam
e. Memonitor suhu bayi
12. Seorang bayi 1 bulan mengalami kejang –kejang lalu Dokter menginstruksikan perawat untuk
memasangkan NGT karena khawatir berisiko aspirasi. Saat melakukan tahap kerja, perawat sudah
melakukan cuci tangan dan sudah mempersiapkan alat untuk pemasangan NGT pada pasien.
Apakah langkah selanjutnya setelah cuci tangan ?
a. Mendekatkan alat ke pasien
b. Membedong pasien
c. Mengatur posisi tempat tidur pasien
d. Membersihkan lubang hidung pasien
e. Memasang sarung tangan bersih
13. Seorang pasien anak laki-laki berusia 4 tahun dibawa ke UGD karena mengalami luka bakar serius
mengenai seluruh kepala, leher, perut, dada dan punggung sehingga pasien tersebut mengalami
syok. Kondisi umum memburuk, pasien mengalami penurunan kesadaran dengan GCS 7. TTV :
Tekanan darah 70/50 mmHg, Nadi 120 x/menit, bernafas cepat dan pendek dengan respirasi 44
x/menit. Perawat akan melakukan pengkajian fisik pada anak. Apakah pemeriksaan fisik yang
menjadi indikasi ketidakadekuatan pemenuhan cairan?
a. Turgor kulit
b. CRT ( Capillary Refill Time)
c. Level edema
d. Oliguria
e. Akral dingin
14. Seorang perawat mengunjungi taman bermain anak- anak. Disana ia mengunjungi anak-anak
yang sedang berkumpul sebanyak 9 anak dengan rata –rata usia 3-5 tahun,usia 12-15 bulan
berjumlah 4 orang, usia 5 tahun berjumlah 2 orang, usia 4 tahun berjumlah 2 orang dan usia 3
tahun berjumlah 1 orang. Terdapat 4 anak berusia 12-15 bulan yang sedang berkumpul . Terapi
bermain apakah yang tepat diberikan pada anak berusia 12-15 bulan?
a. Bermain Boneka
b. Mewarnai
c. Bermain miniatur binatang
d. Bermain ular tangga
e. Membaca buku cerita
15. Seorang ibu membawa anaknya seorang laki-laki yang berusia 3 tahun ke poli anak. Ibu
mengeluhkan bahwa anak tersebut belum mampu berbicara, sehingga perawat melakukan
pemeriksaan dengan metode CHAT. Apakah pemeriksaan untuk menentukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan toodler?
a. Deteksi pertumbuhan anak. d. Cara deteksi tumbuh kembang
b. Deteksi perkembangan anak. e. Deteksi dini tumbuh kembang anak.
c. Penjaringan kesehatan anak.
16. Seorang perawat melakukan pemeriksaan perkembangan setiap bayi , toodler hingga balita yang
dibawa orangtuanya di puskesmas untuk dilakukan pra skrening perkembangan. KPSP diterapkan
saat dilakukan tes dengan memerintahkan anaknya menyebutkan dua suku kata, meletakan pensil
di telapak tangan, mengecek apakah anak mampu duduk/ berdiri sendiri tanpa bantuan, meniru
kata –kata yang disebutkan perawat, bersembunyi dibelakang sesuatu, kemudian melihat respon
apakah anak mencari atau tidak. Berapa usia tahap perkembangan yang sesuai dari KPSP yang
diberikan?
a. 9 bulan d. 18 bulan
b. 12 bulan e. 21 bulan
c. 15 bulan
17. Seorang bayi laki-laki berusia 3 hari, Berat badan 4000 gram dengan panjang badan 50 cm. Saat
perawat mengkaji bayi keadaan umum bayi baik, kesadaran compos mentis, namun bayi tampak
tidak menangis seperti bayi lainnya yang dirawat, reflek sucking lemah, tidak mau menyusui dan
bayi kurang aktif. Apakah masalah keperawatan yang muncul pada bayi tersebut?
a. Risiko cedera
b. Gangguan pola makan
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
d. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
e. Menyusui tidak efektif
18. Seorang perawat melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir. Saat perawat melakukan
pemeriksaan pada bayi dibagian ekstremitas, perawat mencatat terhadap refleks bayi dengan
mengejutkan bayi, tiba-tiba ekstremitas bayi ekstensi dan abduksi dengan cepat , telunjuk dan ibu
jari membentuk huruf C. Apakah jenis refleks bayi sesuai pemeriksaan fisik tersebut?
a. Reflek Babinsky d. Refleks Dance
b. Reflek Grasp e. Reflek Moro
c. Reflek Ankle Clonus
19. Seorang perawat melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir. Saat perawat melakukan
pemeriksaan pada bayi dibagian mulut dan kerongkongan, perawat mencatat terhadap refleks
menghisap bayi dengan melakukan refleks Roting. Bagaimanakah pemeriksaan rooting yang
dilakukan terhadap bayi tersebut?
a. Memasukan jari pada mulut bayi
b. Menstimulasi refleks muntah dengan stimulasi farink posterior
c. Menyentuh pipi sepanjang sisi mulut bayi
d. Menyentuh lidah bayi
e. Gerakan menelan benda-benda yang didekatkan ke mulut
20. Bayi perempuan berusia 11 bulan dibawa oleh ibunya ke puskesmas untuk dilakukan imunisasi.
Perawat memeriksaan riwayat imunisasi bayi dan melihat bahwa bayinya tertinggal imunisasi atau
imunisasinya tidak lengkap. Ibu mengatakan dirinya khawatir anaknya tidak lengkap diimunisasi
dapat terkena wabah difteri, karena daerahnya sedang terkena wabah difteri. Anak sebelumnya
mendapatkan imunisasi BCG, DPT 1 dan 2 , dan polio 2. Imunisasi apa yang harus diberikan
pada bayi?
a. Polio III d. DPT III dan polio IV
b. DPT III e. DPT II dan polio III
c. DPT III dan polio III
21. Seorang bayi perempuan baru lahir dengan BB 3400 gram, PB 50 cm dan LK 37 cm. Kemudian
perawat akan melakukan pemeriksaan fisik 24 jam pertama. Saat perawat memeriksakan bagian
kepala, perawat mencatat temuan Caput succedaneum. Apakah temuan yang dimaksud dari caput
succedaneum?
a. Terdapat hematoma priosteum dan tulang tengkorak pada tulang temporal atau parietal
b. Ditemukan edema jaringan lunak di kulit kepala mencapai garis sutura
c. Hematom pada periosteum yang melekat pada tulang tengkorak di garis-garis sutura.
d. Perdarahan yang letaknya antara aponeurosis epikranial dan periosteum
e. Bentuk diamond dan triangular pada bagian kepala.
22. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun BB 30 kg dilarikan ke rumah sakit karena mengalami
demam disertai muntah 5x dalam sehari. Hasil TTV : Nadi 115x/menit, suhu 40oC. Saat
pemeriksaan fisik, gusi pasien berdarah, ptekie. Pasien direncanakan untuk infus selama 24 jam.
Trombosit 90.000 uL. Berapa kebutuhan cairan anak ?
a. 3000 cc d. 5500 cc
b. 4500 cc e. 6000 cc
c. 5000 cc
23. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun BB 30 kg dibawa ke UGD akibat mengalami demam
disertai muntah 3x dalam sehari. frekuensi Nadi 115x/menit, suhu 39 oC. Saat pemeriksaan fisik,
gusi pasien berdarah, ptekie. Trombosit 90.000 uL. Kebutuhan cairan dalam 24 jam adalah 5500
cc. Berapa IWL?
a. 1100 cc/24 jam
b. 1225 cc/24 jam
c. 1300 cc/24 jam
d. 1375 cc/24 jam
e. 1400 cc/24 jam
JAWABAN SOAL KEPERAWATAN ANAK
1. B. Diare
Rasional : Gejala dan tanda mayor menunjukan jika defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
dan data minor menunjukan hasil bising usus hiperaktif (nilai normal 5-15x/menit dan
nyeri/kram abdomen. Data menunjukan ke arah masalah Diare (Data berdasarkan SDKI Edisi
1 untuk kiteria mayor dan minor). Berdasarkan kasus data fokus terdapat pada keluhan
keluhan BAB lebih dari 5 kali dalam sehari, badan terasa lemas dan mengeluh sakit perut
seperti melilit dan bising usus 25x/menit. Masalah keperawatan utama pada anak tersebut
adalah Diare.
2. D. Risiko syock hipovolemik
Rasional : Masalah keperawatan pada kasus tersebut adalah diare ( defekasi lebih dari tiga
kali dalam 24 jam dan data minor menunjukan hasil bising usus hiperaktif 30 x/menit (nilai
normal 5-15x/menit dan nyeri/kram abdomen), TTV : TD 90/50 mmHg, Nadi 110 x/menit,
Temperatur 38.80 C, Respirasi 28 x/menit, bising usus 30x/menit, dari hasil obeservasi wajah
anak tampak pucat. Selama anak mengalami diare terjadi peningkatan kebutuhan cairan dan
elektrolit, maka hal pertama yang harus diperhatikan dalam penanggulangan diare adalah
masalah kehilangan cairan yang berlebihan, bila tidak segera diatasi dapat membawa bahaya
terutama bagi balita dan anak-anak. Walaupun kasus menunjukan pasien menunjukan
peningkatan suhu tubuh tidak menjadi prioritas utama karena peningkatan suhu tubuh terjadi
akibat pengaruh dehidrasi, maka memberikan obat antipiretik bukan prioritas utama. Pasien
mengalami peningkatan respirasi sebagai mekanisme kompensasi akibat dehidrasi yang
terjadi, maka bukan prioritas utama. Memonitor TTV dilakukan setelah prioritas tindakan
terapi cairan dan elektrolit diberikan.
3. D. Dehidrasi derajat berat
Rasional : Semua anak dengan diare, harus diperiksa apakah menderita dehidrasi
danklasifikasikan status dehidrasi sebagai dehidrasi berat, dehidrasi ringan/sedang atau tanpa
dehidrasi atau dehidrasi elektrolit. Data fokus pada kasus yaitu anak tiba-tiba mengalami
penurunan kesadaran, pasien mengalami takikardi (nadi 120 x/menit), hipertermi, mata
cekung, turgor 4 detik. Berdasarkan tabel klinis derajat dehidrasi anak mengalami dehidrasi
berat.
4. D. Memberikan Cairan intravena Ringer Asetat
Rasional : Berdasarkan kasus anak bahwa anak mengalami dehidrasi berat. Data Fokus pada
kasus tersebut adalah BAB lebih dari 8 kali dalam sehari, dan tiba-tiba mengalami
penurunan kesadaran. Saat dilakukan pengkajian, hasil pemeriksaan ditemukan tanda-tanda
vital TD 80/50 mmHg, Nadi 120 x/menit, Temperatur 38.9 0 C, Respirasi 35 x/menit, dari
hasil observasi wajah anak tampak pucat, mata cekung, mukosa kering, turgor kulit 4 detik.
5. D. Memberikan Cairan intravena Ringer Asetat
Anak dengan dehidrasi berat harus diberi rehidrasi intravena secara cepat yang diikuti dengan
terapi rehidasi oral.Mulai berikan cairan intravena segera. Pada saat infus disiapkan, beri
larutan oralit jika anak bisa minum
Catatan: larutan intravena terbaik adalah larutan Ringer Laktat (disebut pula larutan Hartman
untuk penyuntikan). Tersedia juga larutan Ringer Asetat. Jika larutan Ringer Laktat tidak
tersedia, larutan garam normal (NaCl 0.9%) dapat digunakan. Larutan glukosa 5% (dextrosa)
tunggal tidak efektif dan jangan digunakan. ika kondisi anak membaik walaupun masih
menunjukkan tanda dehidrasi ringan, hentikan infus dan berikan cairan oralit selama 3-4
jam/174 cc
6. Rasional : Dalam menghitung balance cairan perlu diketahui Intake Cairan dan Output Cairan
dan IWL. Intake / Cairan Masuk : mulai dari cairan infus, minum, kandungan cairan
dalam makanan pasien, volume obat-obatan, termasuk obat. Output / Cairan keluar: urine
dalam 24 jam, jika pasien dipasang kateter maka hitungdalam ukuran di urobag, jika tidak
terpasang maka pasien harus menampung urinenya sendiri, biasanya ditampung di botol air
mineral dengan ukuran 1,5 liter, dan feses.IWL (insensible water loss(IWL): jumlah cairan
keluarnya tidak disadari dan sulit diitung,yaitu jumlah keringat, uap nafas.
Input Cairan : Minum = 1000 cc, Infus = 500 cc, Makan 3 sendok ( 1 sendok makan 15
cc/15 ml) = 45 cc, air metabolisme = 8 cc/kg/hari x 10 = 80 cc
Cairan masuk = 1000 cc + 500 cc + 45 cc + 80 cc = 1625 cc
Output Cairan : BAK 500 cc, muntah 300 cc, IWL = 651 cc
IWL terdapat kenaikan suhu ( suhu anak 380 C) = IWL +200 ( 38,0-36,5 ) = 351 + 200
(1.5) = 351 + 300 = 651 cc
( rumus IWL anak = ( 30 – Usia ( tahun ))cc/kg BB/hari))
Output Cairan = 500 cc + 300 cc + 651 cc = 1451 cc
Balance Cairan = 1625 – 1451 cc = 174 cc
7. D. 5 cc
Rasional : Pertama yang harus diketahui adalah mengetahui sediaan dan pelarut obat yg
diminta dokter. Dalam soal sediaan yang diminta adalah obat antibiotik ceftriaxone Instruksi
dokter 3x500 mg. Komposisi: Ceftriaxone 1 g. Bentuk Sediaan: Vial 1 g ( 1000 mg) . 1
ampul = 1cc. Menghitung dulu berapa 1 g jika diencerkan ke dalam 10 cc = 1000 mg/10 =
100mg. jadi 1 cc  obat yang telah diencerkan mengandung 10 mg obat. 1 ampul mengandung
1000 mg dalam soal dibutuhkan 500 mg = 500 mg/100 mg = 5 mg/ 5 cc
8. E. 84 tetes/menit.
Rasional : Pasien anak diberikan infus set micro blood set dengan faktor tetes 60 tetes/ml.
Jumlah kebutuhan cairan x faktor tetes
Rumus Jumlah tetesan per menit =
waktu ( jam ) x 60 menit
2000 x 60
=
24 jam x 60 menit
= 83.3
= 84 tetes/menit
9. B. Gangguan Integritas Kulit
Rasional : Data fokus bayi perlu dilakukan fototerapi. Setelah ditekan dan sedikit dicubit pada
kulit leher, dan badan bagian atas masih tampak kuning dan kulit mengelupas.
10. D. Sosial Affective Play
Rasional : Data fokus Pasien mengalami typhoid sehingga dibutuhkan bedrest, pasien merasa
takut, tampak cemas dan terkadang menangis jika tidak ditemani oleh ibunya selama dirawat.
Perawat berkerjasama dengan ibu pasien untuk mengatasi kecemasan anak selama dirawat.
Teori terapi bermain berdasarkan isi permainan a. Sosial Affective Play Inti permainan ini
adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara anak dan orang lain.
Misalnya, bayi akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan dari hubungan yang
menyenangkan dengan orang tuanya atau orang lain. b. Sense of Pleasure Play Permainan ini
menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa senang pada anak. Misalnya, bermain
dengan pasir. c. Skill Play Permainan ini meningkatkan keterampilan anak, khususnya
motorik kasar dan halus. Misalnya, bayi akan terampil memegang benda-benda kecil, anak
akan terampil bermain sepeda. d. Games atau Permainan Jenis permainan yang menggunakan
alat tertentu yang menggunakn perhitungan atau skor. Misalnya, ular tangga, puzzle,. e.
Unoccupied Behaviour Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar-mandir, tersenyum,
tertawa, memainkan kursi, meja atau apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, sebenarnya anak
tidak memainkan alat permainan tertentu, dan situasi atau obyek yang ada di sekelilingnya
yang digunakan sebagai alat permainan. Anak tampak senang dan asyik dengan situasi serta
lingkungannya tersebut. f. Dramatic Play Dalam permainan ini anak memainkan peran
sebagai orang lain melalui permainannya. Misalnya, anak memerankan sebagai ibu guru,
ayahnya atau ibunya.
11. C. Mengubah posisi bayi setiap 3 jam
Rasional :
Data fokus bayi perlu dilakukan fototerapi. Setelah ditekan dan sedikit dicubit pada kulit
leher, dan badan bagian atas masih tampak kuning, kulit mengelupas dan tampak kering.
Mengubah posisi bayi setiap 3 jam memungkinkan pemajanan seimbang dari permukaan kulit
terhadap sinar fluorosen, mencegah pemajanan berlebihan dari bagian tubuh individu
sehingga mencegah terjadinya kerusakan kulit akibat paparan.
12. B. Membedong bayi
Rasional : Mencuci tangan terdapat pada fase tahap kerja dimana pada pemasangan NGT
pada bayi setelah mencuci tangan adalah membedong bayi agar sebelum melakukan prosedur
pemasangan NGT bayi tidak gelisah dan bergerak gerak. Mendekatkan alat dilakukan
sebelum melakukan tindakan cuci tangan karena belum menyentuh bayi. Mengatur posisi
tempat tidur pasien seharusnya dilakukan sebelum mencucui tangan, posisi bisa dilakukan
kecuali pada anak yang akan dilakukan pemasangan NGT. Membersihkan lubang hidung
pasien dilakukan setelah memakai sarung tangan. Memasang sarung tangan bersih dilakukan
saat pemasangan NGT.
13. B. CRT ( Capillary Refill Time)
Rasional : Capillary refill time adalah tes yang dilakukan cepat pada daerah dasar kuku untuk
memonitor dehidrasi Parameter seperti TTV, volume urine output berkaitan dengan
ketidakadekuatan volume cairan. CRT penilaian pengkajian paling akurat karena langsung
berkaitan dengan jumlah aliran darah ke jaringan.
14. C. Bermain miniatur binatang
12-15 bulan. (Buku bergambar yang berwarna-warni, menyusun balok, bermain dengan kaca,
air, telepon mainan. Lempar bola, mainan yang dapat didorong dan ditarik, puzzle sederhana.
Bermain pasir dan air, boneka, miniatur binatang)
2 tahun (Ayunan, sepeda roda tiga (hanya duduk dan didorong), mainan yang dapat ditarik
dan didorong, bermain cat dengan tangan (finger-paint), bermain dengan air, balok, buku,
boneka)
3 tahun (Mulai mengembangkan permainan imajinasi: rumah boneka, bermain perang-
perangan)
4 tahun (Bermain dengan sepeda (mulai mengayuh sendiri), mewarnai, melukis, meronce)
5 tahun (Memotong dan menempel, mulai menyukai permainan yang mempunyai aturan
sederhana, misalnya ular tangga, smart board)
Referensi
Hughes, 1999: Children, Play and Developmental
15. E. Deteksi dini tumbuh kembang anak
Rasional : CHAT ( Pemeriksaan autis dengan checklist for autism in toodler). Pemeriksaan
jika ada indikasi atau keluhan dari orangtua seperti keterlambatan berbicara, gangguan
komunikasi dan interaksi sosial dan perilaku berulang-ulang.
16. B. 12 bulan
Rasional : KPSP diterapkan saat dilakukan tes dengan memerintahkan anaknya menyebutkan
dua suku kata, meletakan pensil di telapak tangan, mengecek apakah anak mampu
duduk/berdiri sendiri tanpa bantuan, meniru kata –kata yang disebutkan perawat,
bersembunyi dibelakang sesuatu, kemudian melihat respon apakah anak mencari atau tidak.
KPSP ini diberikan pada usia 12 bulan . Usia 12 bulan anak mampu berdiri sendiri tanpa
berpegangan selama 30 detik, menyebutkan 2-3 suku kata, berjalan tanpa terhuyung-huyung.
17. D. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Rasional : Data Fokus terdapat pada kalimat bayi tampak tidak menangis seperti bayi lainnya
yang dirawat, reflek sucking lemah, tidak mau menyusui dan bayi kurang aktif. Ciri-ciri
tersebut merupakan data mengenai gangguan pertumbuhan dan perkembangan
18. E. Moro Refleks
Rasional : Data fokus, perawat mencatat terhadap refleks bayi dengan mengejutkan bayi, tiba-
tiba ekstremitas bayi ekstensi dan abduksi dengan cepat , telunjuk dan ibu jari membentuk
huruf C.
Grap refleks : menyentuh telapak tangan atau kaki, maka tangan dan jari kaki fleksi.
Babinsky refleks dilakukan dengan cara mengusap telapak kaki dibawah ibu jari kaki maka
kaki akan hiperekstensi
Ankle clunus refleks: Ketika lutut diangkat ankle menjadi fleksi
Dance refleks : Jika bayi dipegang sehingga kaki menyentuh permukaan yang keras, maka kai
fleksi dan ekstensisecara resiprokal menyerupai berjalan.
Moro refleks : Mengejutkan tiba-tiba maka ekstremitas bayi ekstensi dan abduksi dengan
cepat , telunjuk dan ibu jari membentuk huruf C.
19. A. Menyentuh pipi sepanjang sisi mulut bayi
Rasional : Refleks menghisap Rooting dilakukan dengan menyentuh sepanjang sisi mulut
maka kepala bayi akan mengikuti arah stimulus lalu menghisap.
20. Rasional :
Data fokus : bayinya tertinggal imunisasi atau imunisasinya tidak lengkap. Ibu mengatakan
dirinya khawatir anaknya tidak lengkap diimunisasi dapat terkena wabah difteri, karena
daerahnya sedang terkena wabah difteri. Anak sebelumnya mendapatkan imunisasi BCG,
DPT 1 dan 2 , dan polio 2.
Imunisasi DPT menurut jadwal yang terbaru dilakukan pada usia 2,3 dan 4 bulan serta 18
bulan dan 5 tahun. Imunisasi DPT apabila terlambat diberikan, berapapun keterlambatannya,
bisa dilakukan imunsasi kejar tanpa mengulang imunisasi sebelumnyainfeksi difteri ini sudah
jarang terjadi karena cakupan imunisasi yang baik, namun diduga muncul kembali karena
banyak orang tua yang tidak memvaksinasikan anaknya karena alasan tertentu. Jarak DPT 1,
2 dan 3 minimal adalah 4 minggu, dan DPT 4 dilakukan minimal 1 tahun setelah DPT 3 atau
pada usia 18 bulan. DPT 5 dilakukan pada usia 5 tahun. Jika terlambat, tidak perlu mengulang
dari awal, cukup melanjutkan imunisasinya. Saat ini Ibu bisa memberikan DPT 3 pada anak
Ibu secepatnya.
Imunisasi polio diberikan :
Polio O diberikan saat kunjungan pertama atau bayi lahir di RS/RB
Polio 1 dapat diberikan bersamaan DPT 1 yaitu umur lebih dari 6 minggu
Polio 2 dapat diberikan bersamaan DPT 2 pada usia 16 minggu
Polio 3 dapat diberikan bersamaan dengan DPT 3 pada usia 6 bulan
Polio 4 diberikan bersamaan dengan DPT 4 usia 18 bulan
Polio 5 diberikan bersamaan dengan DPT 5 pada umur 5 tahun
21. Rasional : Data fokus berdasarkan kebutuhan cairan anak jika dilihat BB 30 kg.
< 10 kg = 100 cc/kg BB
10-20 kg = 1000 cc + 50 cc/kg BB ( BB-10 kg x 50)
>20 kg = 1500 cc +20 cc/kg/BB (BB-20kg x 20)
1500 cc + 20 cc/kg/BB (30-20 x 20) = 1500 cc + 20 cc/kg/BB (10 x 20)
= 1500 cc + 4000 cc
= 5500 cc
22. Rasional :
IWL (Insensible water loss) adalah hilangnya cairan yang tidak dapat dilihat melalui evorasi
dan respirasi. 
Rumus IWL: 25% dari kebutuhan cairan atau hasil kebutuhan cairan x 0.25
IWL = 0.25 x 5500 = 1375 cc/24 jam

Anda mungkin juga menyukai