Anda di halaman 1dari 8

MUSYAWARAH CABANG

II
SRIKANDI PEMUDA
PANCASILA
KAB./KOTA .....

Tempat: …………………………….
Tanggal: ….. …. 2022

Rancangan Materi Komisi C


POKOK POKOK PIKIRAN

“Sekali Layar Terkembang Surut Kita


Berpantang”
MATERI KOMISI C
RANCANGAN POKOK-POKOK PIKIRAN
MUSYAWARAH CABANG II SRIKANDI PEMUDA PANCASILA
KAB./KOTA ..... MASA BAKTI 2022-2026

I. PENDAHULUAN
Patriotisme dan Nasionalisme bangsa Indonesia sejak diproklamasikan kemerdekaannya telah
menjelma menjadi konsensus nasional yang harus terus kita perjuangkan dan budayakan untuk
mempertahankan NKRI, UUD 1945, PANCASILA, dan BHINNEKA TUNGGAL IKA.
Sebagaimana catatan sejarah fondasi patriotisme dan nasionalisme itu bukan datang secara
tiba-tiba, tetapi ia datang sebagai kristalisasi jerih payah perjuangan dan pengorbanan bangsa
Indonesia jauh dimasa lampau.

NKRI Negara Nasional yang merdeka dan berdaulat dari Sabang sampe Merauke dan dari
Miangas sampai ke Pulau Rote yang dasar-dasarnya diletakan oleh kerajaan Majapahit.
Sebagai Negara Nasional Majapahit bukan saja pernah mencapai wilayah geopolitik lebih luas
dari Indonesia sekarang,akan tetapi juga meninggalkan sistim ketatanegaraan yang pengaruh
nya masih dapat kita rasakan, dititik inilah kita ingin ingatkan bahwa sejarah bukan sekedar
masa lalu yang hanya pantas dikenang tetapi sejarah kita adalah sebuah periode panjang
pergulatan fisik kebangsaan melawan kolonialisme dan imperialisme yang merajalela

Oleh karena itu sejarah hanya akan bermakna jika visi kebangsaan itu kita singkap kembali
dalam konteks Internasional maupun konteks nasional yang berlawanan visi kebangsaan itu
kita jabarkan sebagai ancaman yang harus dilawan,karena tujuan dari kemerdekaan yang kita
proklamasikan pada tanggal 17 agustus 1945 sebagaimana yang tertuang dalam alinea ke empat
pembukaan UUD 45 adalah : Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan pri-kemanusiaan dan pri-keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu
gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan
makmur.
Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan di dorong kan oleh keinginan
luhur supaya berkehidupan berkebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya, kemudian dari pada itu untuk membentuk
suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejateraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, Perdamaian abadi, dan keadilan sosial ,maka disusunlah
kemerdekaan bangsa Indonesia didalam suatu Undang Undang Dasar Indonesia yang
terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada keTuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan indonesia,dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan / perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia

II. TINJAUAN UMUM (INTERNAL)


Peran serta perempuan Indonesia dalam sejarah perjuangan bangsa mengusir penjajah dari
bumi nusantara sejak 1908, 1928, 1945, bahkan jauh sebelum tahun-tahun itu, tidak dapat
dipungkiri faktanya.

Kegigihan Cut Nyak Dhien secara heroik melawan penjajah dibumi serambi Mekkah, atau
perjuangan Martha Tiauhu dibelahan Timur Indonesia dan perjuangan RA. Kartini yang
mendobrak diskriminasi terhadap perempuan ditanah Jawa, telah menjadi inspirasi perjuangan
bagi kaum perempuan diseluruh pelosok nusantara, bahkan bagi kaum perempuan dibenua
Eropa, adalah fakta dimaksud sejatinya juga harus dijadikan pemacu spirit bagi kaum
perempuan masa kini termasuk perempuan yang berhimpun dalam Lembaga Srikandi Pemuda
Pancasila tentunya.

Apalagi tantangan yang akan dihadapi oleh perempuan-perempuan Indonesia saat ini bukan
lagi pertempuran fisik, tetapi “Struggle of mind” “battle of mind” terhadap era globalisasi-
millenium, yang mengusung neo imperialisme berselimut liberalisme dan kapitalisme yang
telah masuk kesemua aspek bidang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
(IPOLEKSOSBUDHANKAMNAS).

Sebagai contoh dapat kita lihat bagaimana fenomena individualistik, moneypolitik, demokrasi
transaksional yang dipraktekan di bidang ideologi dan politik, atau sistem monopoli, kartel,
penguasaan terhadap sumber daya alam Indonesia oleh kaum kapitalisme di sektor ekonomi.

Begitupun Pola, model gaya hidup di kalangan masyarakat kita yang telah menganut model
westernisasi-sosialita, telah merusak sendi-sendi budaya bangsa.
Ketergantungan terhadap komponen alutista di bidang pertahanan dan keamanan yang
dijadikan sebagai alat penekan kelompok kapitalis juga merupakan persoalan yang mendasar
bagi tantangan terhadap sistem pertahanan nasional Indonesia untuk melindungi kedaulatan
wilayah Indonesia dari infasi asing.

Begitupun melalui proses hukum kekuasan pemerintah pusat atas pemerintahan di daerah-
daerah dikurangi. Juga melalui proses hukum kekuasaan pemerintah untuk mengendalikan
sumber daya nasionalnya diminimalisir demikian halnya hak asasi manusia yang sangat kita
junjung tinggi telah tererosi oleh faham liberal.

Permasalahan-permasalahan lainnya yang juga harus menjadi sorotan bagi kaum perempuan
Indonesia saat ini ialah tentang fenomena perempuan yang dieksploitasi sebagai tenaga kerja di
luar negeri dengan dalih sebagai pahlawan devisa serta nasib para remaja putri yang
terperangkap di dalam jaringan prostitusi.

Semua ini adalah hanya sebagian kecil dari permasalahan makro yang harus dijadikan sebagai
referensi kerja bagi kaum perempuan Indonesia khususnya bagi perempuan-perempuan yang
berhimpun di dalam Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila untuk turut serta merealisasikan
tanggung jawabnya baik dalam upaya mewujudkan cita-cita Srikandi maupun tujuan nasional
sebagaimana yang diamanahkan di dalam alinea ke-empat priambule Undang-Undang Dasar
1945.

II. KONDISI UMUM KEHIDUPAN BANGSA (EKSTERNAL)

A. Dibidang ideologi dan politik


Jika di masa lalu kapitalisme dan imperialisme datang dan menyebar ke seluruh dunia
dengan menumpang kapal rompak yang disebut kolonialisme, maka dimasa sekarang
ini kita menyaksikan bagaimana imperialisme baru bergerak dan menyebar lewat
gelombang besar globalisasi.

Globalisasi bukan saja berarti komunikasi yang semakin cepat ,dekat dan terbuka tanpa
sekat-sekat diantara rakyat-rakyat dan bangsa-bangsa diseluruh dunia ,akan tetapi
globalisasi juga sudah menjadi gelombang interaksi antara bangsa yang membawa serta
satu stelsel masyarakat kapitalis maju,yaitu satu sistim perdagangan bebas yang
berusaha mengurangi peran dan campur tangan negara sampai sekecil-kecilnya

Mereka ingin menyatakan pemerintah boleh ada tetapi tidak boleh terlalu banyak
mengatur dan memerintah rakyatnya, sungguh hal ini sebuah tuntutan yang janggal
karena bagaimana mungkin pemerintah yang memiliki kekuasan di negara sendiri
dituntut untuk menanggalkan kedaulatan nya,baik kedaulatan untuk pemerintah dan
mengatur rakyat serta wilayah yang menjadi kekuasaan nya .
Dalam sistem kapitalisme maju sekarang ini praktik-praktik imperialisme menjadi
sedemikian tersamarnya, sehingga tanpa terasa bumi,air Indonesia dan kekayaan alam
yang terkandung didalamnya dihisap,dikuras,dieksploitasi dan dipergunakan untuk
kemakLahatn bangsa-bangsa lain.

Sebagai bangsa yang berdaulat dan sebagai bangsa yang memiliki jiwa Nasionalisme
tentu kita tidak bisa menerima keadaan ini, kita tidak boleh berdiam diri,kita harus
berbuat ,berjuang untuk mengembalikan kedaulatan bangsa dan pemerintahan kita
Didalam kehidupan politik liberalisme masuk sebagai sebuah kesadaran bagaikan virus
yang merusak sendi-sendi moral etik bangsa kitaliberalisme yang dalam kehidupan
politik menjadi individualisasi hak-hak politik,menyebabkan hancurnya tanggung jawab
setiap orang atas konfensi moral etik kelompoknya, komunitasnya,sukunya,dan
bangsanya dimana semuanya ini pada gilirannya melahirkan budaya politik individual
yang pragmatis ,yang membenarkan dilakukannya jalan pintas bahkan dengan cara-cara
melanggar norma agama,norma moral,bahkan norma hukum.

Selain itu kita bisa menyaksikan bagaimana budaya money politik , transaksional , dan
korupsi sudah menjadi kehidupan sosial politik dikalangan rakat maupun di elite politik
bangsa kita,demokrasi yang seharusnya menjadi jalan mulia untuk meraih dan
menggunakan kekuasaan telah dipahami dan disalah artikan semata-mata untuk
menjadi alat pribadi guna menggapai kekuasaan

Dalam konteks ini SRIKANDI Pemuda Pancasila menyerukan supaya pancasila


yang merupakan pandangan hidup dan falsafah bangsa harus digelorakan kembali
untuk menangkal fenomena liberalisasi dan kapitalisme dibidang ideologi dan politik

B. Bidang Ekonomi
Disektor ekonomi kita menyaksikan bagaimana paham liberalisme telah menyebabkan
berkurangnya secara signifikan peran dan kedaulatan negara disatu pihak , dan
menguatnya peran swasta dipihak yang lain
Jika kekuasaan negara atas kehidupan ekonomi khususnya sektor-sektor ekonomi yang
menguasai hajat hidup orang banyak seperti minyak dan gas, pertambangan,
telekomunikasi, perbankan, transportasi, listrik, bahan kebutuhan pokok, pendidikan,
kesehatan dan sebagainya dikurangi atau dilepaskan maka pemerintah dipaksa untuk
melanggar Undang-Undang Dasarnya sendiri.
Dalam hal ini SRIKANDI Pemuda Pancasila menyerukan untuk melaksanakan
secara sungguh-sungguh ketentuan pasal 33 yang tercantum dalam konstitusi –
UUD 1945

C. Bidang Sosial Budaya


Dibidang kebudayaan liberalisme yang mengiringi kapitalisme telah meredusir budaya
bangsa. Seniman dengan karya seninya yang autentik yang merupakan ekspresi dari
bakat-bakat, keahlian dan orientasi nilai hidupnya melahirkan karya seni yang artistik .
Karena itu sang seniman juga disebut sebagai artis.

Akan tetapi seiring dengan bangkitnya kapitalisme modern , individualisme yang


menjadi dasar kreatifitas seniman sekarang telah dirasuki satu orientasi nilai
baru,pragmatisme,materialisme yang menjadikan banyak orang membuat karya untuk
diperdagangkan dimana jatuh nilainya dan tersisa sebagai barang kerajinan serta
penciptanya bukan lagi para seniman akan tetapi para artisan yaitu orang-orang yang
mengatasnamakan diri karena kebebasannya sebagai seniman akan tetapi orientasi
dalam berkarya hanya untuk kebutuhan sesaat akan materi,liberalisme juga melanda
kehidupan pariwisata. Sekarang ini pariwisata harus dikelola sebagai industri
pariwisata.

Akibatnya didalam konteks privatisasi ekonomi industri pariwisata ini diambil alih dan
dikuasai oleh kaum kapitalisme,itulah yang sedang terjadi dengan industri pariwisata di
Indonesia ,ditengah kehidupan liberal ini rakyat tidak lagi punya tempat dan
terpinggirkan serta terpuruk nasibnya. demikian juga dengan permasalahan disektor
pendidikan yang telah merubah gaya hidup bangsa Indonesia dengan gaya hidup pola
westernisasi
Dalam hal ini SRIKANDI Pemuda Pancasila menyerukan supaya nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila dapat digelorakan kembali secara konsisten dan
konsekuens

D. Bidang Pertahanan Keamanan


Permasalahan yang mendasar didalam bidang pertahanan keamanan selain disebabkan
oleh pemisahan Polri dan TNI sebagai satu kesatuan alat negara untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia juga telah ter-erosi oleh kepentingan negara-negara adidaya.
Ketergantungan terhadap alutista yang dikuasai oleh negara adidaya menyebabkan
pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia menjadi lemah. Persoalan lain adalah
belum mampunya alat negara kita melindungi seluruh wilayah negara Indonesia yang
begitu luas dari intervensi negara lain.
Ilegal fishing, pemindahan batas-batas negara merupakan contoh kelemahan yang
kongkrit dalam sistim pertahanan keamanan
Dalam hal ini SRIKANDI Pemuda Pancasila menyerukan kepada lembaga-lembaga
negara yang terkait khususnya lembaga (DPR RI) yang menyusun anggaran
pertahanan dan keamanan agar menambah anggaran untuk memperkuat
pertahanan dan keamanan.
E. Bidang Hukum dan HAM
Dibidang hukum dan HAM kita dapat menyaksikan bagaimana negara Indonesia yang
menganut sistim hukum telah terpengaruh oleh paham liberalisme yang telah
memporak-porandakan pencari keadilan. fenomena ini secara kasat mata dapat kita
saksikan melalui media elektronik bagaimana pencari keadilan dihadang oleh pedang
keadilan yang tajam ke bawah dan tumpul keatas. Demikian juga dengan persoalan hak
asasi manusia di Indonesia yang belum tuntas diselesaikan.
Dalam hal ini SRIKANDI Pemuda Pancasila menyerukan agar pembenahan disisi
hukum dan HAM harus di format kembali, untuk menciptakan kepastian hukum
dan keadilan yang hakiki
REKOMENDASI
MUSYAWARAH CABANG II SRIKANDI PEMUDA PANCASILA

A. Rekomendasi Internal
1. Mendesak kepada Dewan Pimpinan Cabang Srikandi Pemuda Pancasila untuk
melaksanakan secara konsisten Pelatihan Kaderisasi yang berkesinambungan,
khususnya untuk SRIKANDI Pemuda Pancasila paling lambat 6 bulan setelah
Musyarawah Cabang II dilaksanakan dan secara regular setiap 6 bulan, dua kali dalam
setahun.

2. Menghimbau Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila ditingkat Cabang untuk membantu


Pengurus SRIKANDI Pemuda Pancasila melakukan konsolidasi kelembagaan yang
diharapkan dapat selesai paling lambat tahun ………….

3. Mengaktualisasikan potensi kader SRIKANDI Pemuda Pancasila dalam peningkatan


kepedulian terhadap perkembangan dan permasalahan keperempuanan, kerakyatan dan
disesuaikan dengan situasi kondisi dan kebutuhan Cabang / kader

4. Membangun kesadaran dalam penggunaan IT

5. Membuat data base online keseluruh Kecamatan, Kelurahan/DesaSrikandi Pemuda


Pancasila.
- Menyusun draft pola pembinaan diantara lain Sistim dan Prosedur, Training
Keluarga bahagia, Enterprenuer, Public Speaking bagi SRIKANDI Pemuda
Pancasila khususnya Kab./Kota .....

6. Memaksimalkan peran koordinasi, konsolidasi dan sosialisasi diinternal SRIKANDI


Pemuda Pancasila

7. Membangun sinergitas antara SRIKANDI Pemuda Pancasila dengan Majelis Pimpinan


Pemuda Pancasila selaku induk organisasi di setiap tingkatan

8. Melakukan Kajian dana tau diskusi secara berkala / rutin


B. Rekomendasi Eksternal
1. Membuat database lembaga yang bergerak di isu perempuan baik Nasional maupun
Internasional

2. Melakukan komunikasi aktif dengan lembaga-lembaga tersebut

3. Melakukan Media Road Show

4. Mengawal kebijakan-kebijakan Pemerintah yang terkait Perempuan dan anak

5. Membuat kelompok binaan di masyarak

6. Melakukan upaya untuk tetap eksis di organisasi-organisasi perempuan seperti Kowani


dan organisasi kepemudaan seperti KNPI

Ditetapkan di : ......................
Pada Tanggal : ......................

PIMPINAN SIDANG KOMISI: C. (Rekomendasi)


MUSYAWARAH CABANG II SRIKANDI PEMUDA PANCASILA
KAB./KOTA .....

No. Nama Unsur Jabatan Tanda Tangan

1 Ketua

2 Sekretaris

3 Anggota

Anda mungkin juga menyukai