Anda di halaman 1dari 7

EKSPERIMEN PEMBUATAN BETON RINGAN DENGAN PENAMBAHAN

ABU SINABUNG DAN SILICA FUME PADA BETON FOAM UNTUK


KEPERLUAN STRUKTURAL
Jefry Stanley Ginting1, Johannes Tarigan2
1
Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan

Email : jefryginting08@gmail.com
2
Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan

ABSTRAK
Beton ringan menjadi material yang populer digunakan dalam konstruksi modern. Beton busa adalah
salah satu bagian dari beton ringan tersebut. Beton busa dalam penelitian ini dibuat dengan campuran air,
semen, pasir, busa dan penambahan abu vulkanik gunung Sinabung dan Silica Fume dengan variasi kadar
busa (foam Agent) sebanyak 10% dan 20%. Penambahan busa pada campuran akan membentuk pori-pori
pada beton sehingga beton tersebut menjadi ringan karena berkurangnya jumlah material yang digunakan.
Busa di sini dibentuk dari foaming agent yang dicampur dengan air yang akan menghasilkan busa yang
stabil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kadar foam 10% dengan penambahan abu vulkanik gunung
Sinabung diperoleh penambahan kuat tekan sebesar 12% dan dengan penambahan silica fume peningkatan
kuat tekan sebanyak 7,1%. Pada kadar foam 20% peningkatan kuat tekan dengan penambahan abu vulkanik
gunung Sinabung sebesar 15,8% dan 15,4% dengan penambahan silica fume. Dengan penambahan abu
vulkanik dan silica fume maka berat isi beton juga akan bertambah yaitu sebesar 1,9% dengan penambahan
abu vulkanik dan 0,4% dengan penambahan silica fume pada kadar foam 10%. Pada kadar foam 20%
peningkatan berat isi hanya sebesar 0,9% dengan penambahan abu vulkanik dan 0,45% dengan penambahan
silica fume. Menurut SNI 03-3449-2002 maka beton foam memenuhi untuk digunakan pada struktural ringan
karena memenuhi menurut batasan kuat tekan dan berat isi beton yang diatur dalam peraturan tersebut.

Kata kunci : Beton foam, Abu vulkanik gunung Sinabung, Silica fume, Foam agent

ABSTRACT
Lightweight concrete became a pupular material that used in the modern construction. Foam
concrete is one part of that leightweight concrete. In this experiment foam concrete is made of water, cement,
sand, foam and addition of Sinabung volcanic ash and Silica fume with foam concentration is 10% and 20%.
The addition of foam to the concrete can create pores at the concrete that makes lighter concrete by the
reduce of the used material. Foam is created by foaming agent mixed with water that creates stable foam.
The results of the experiment indicate that at 10% of foam with addition of Sinabung volcanic ash the
compressive strength is increase at 12% and with the addition of Silica fume the increase is 7,1%. At the
concentrate of foam is 20% the increase of compressive strength with addition of Sinabung volcanic ash is
15,8% and 15,4% with the addition of silica fume. With the addition of Sinabung volcanic ash anf Silica
fume specific gravity of the concrete is also increase by 1,9% with the addition of Sinabung volcanic ash and
0,4% with addition of Silica fume at foam concentrate 10%. At the concentration of foam is 20% the
increase of concrete specific gravity only 0,9% with addition of Sinabung volcanic ash and 0,45% with Silica
fume. Based of SNI 03-3449-2002 foam concrete is qualify to be used as lightweight structural
because the specific gravity and compressive strength of foam concrete qualify of that regulation.
Keywords : Foam concrete, Sinabung volcanic ash, Silica fume, Foam agent
1. PENDAHULUAN peningkatan daripada kuat tekan beton foam dan
juga berat isinyasehingga, bisa cukup memenuhi
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan untuk keperluan struktural.
pengetahuan dan teknologi di bidang teknologi
beton yang mendorong kita lebih 1.3 Pembatasan Masalah
memperhatikan standar mutu serta produktivitas
kerja yang lebih berkualitas. Pemakaian bahan Untuk memperjelas ruang lingkup yang
khususnya beton sebagai bahan bangunan mulai akan dibahas dalam Tugas Akhir ini dan untuk
menjadi pilihan masyarakat. Karena keuntungan mempermudah penulis dalam menganalisa maka
praktis dan ekonomis yang dimilikinya, dibuat batasan masalah yang meliputi :
permintaan akan beton ringan telah meningkat 1. Sampel benda uji yaitu kubus dengan
selama bertahun - tahun dan telah sebagian dimensi 15 cm x 15 cm x 15 cm.
digunakan sebagai struktur seperti dinding panel, 2. Semen yang digunakan adalah Semen
pelat atap dan lain-lain. Beton dengan kepadatan Portland Type I.
rendah, secara signifikan mengurangi bobot 3. Silica fume yang digunakan produk dari
sendiri struktur beton dengan akibatnya PT. SIKA INDONESIA
memungkinkan pengurangan kolom dan ukuran 4. Pasir yang digunakan berasal dari daerah
pondasi dan beban lainnya bantalan elemen dan Binjai, Sumatera Utara.
pengurangan yang sesuai dalam hal biaya. 5. Abu vulkanik yang digunakan berasal dari
Keuntungan lain dari Beton ringan termasuk sifat desa Gamber ( radius 5 km dari gunung
insulasi panas yang baik, ketahanan api yang lebih Sinabung) kabupaten Karo, Sumatera
baik dan kenyamanan dalam menangani beton Utara.
sebagai total massa Bahan yang akan ditangani 6. Dalam penelitian ini variasi foam agent
dikurangi, yang kemudian menurunkan biaya berturut-turut adalah 10%, 20%.
pengangkutan dan pengangkutan dan Jumlah sampel pada setiap variasi adalah
meningkatkan produktivitas. sebanyak 3 buah. Mengacu pada SNI 03-1974-
1990 “Metode pengujian kuat tekan beton” bahwa
Foam concrete atau beton busa jumlah minimal benda uji kuat tekan adalah 2
diproduksi dengan menambahkan campuran busa buah benda uji.
(foam agent) kedalam campuran dasar beton.
Foaming agent dicampurkan dengan air untuk 2. TINJAUAN PUSTAKA
menghasilkan busa. Campuran pasta semen akan
mengikat disekeliling partikel busa tersebut pada Salah satu metode untuk mengurangi
saat campuran akan mengeras, dimana akibat dari kepadatan beton tersebut adalah dengan
proses ini maka kuat takan dan berat isi beton menyisipkan pori-pori udara dalam perkerasan
akan berkurang. Masalah ini biasanya diatasi pasta semen atau mortar. Pori-pori tersebut bisa
dangan panambahan 10% atau 20% silica fume dihasilkan oleh gas atau udara. Karena foaming
atau bahan tambah lainnya. agent menghasilkan pori-pori udara, maka beton
yang dihasilkan dari percampuran ini dinamakan
1.1 Perumusan Masalah foam concrete atau beton busa (MD Jalal dkk.
2017).
Perumusan masalah pada penulisan ini
adalah apakah beton foam memiliki kuat tekan Foam concrete atau beton busa
dan berat isi yang memenuhi untuk dipergunakan diproduksi dengan menambahkan campuran busa
dalam keperluan struktural dan bagaimanakah (foam agent) kedalam campuran dasar beton.
pengaruh dari penambahan Silica fume dan abu Foaming agent dicampurkan dengan air untuk
vulkanik gunung Sinabung terhadap kuat tekan menghasilkan busa. Campuran pasta semen akan
dan berat isi beton foam tersebut dengan mengacu mengikat disekeliling partikel busa tersebut pada
pada batasan-batasan yang diatur pada SNI 03- saat campuran akan mengeras, dimana akibat dari
3449-2002 proses ini maka kuat takan dan berat isi beton
akan berkurang. Masalah ini biasanya diatasi
1.2 Tujuan Penelitian dangan panambahan 10% atau 20% silica fume
atau bahan tambah lainnya. Ada banyak variasi
Tujuan penulisan ini adalah penulis beton foam dengan menggunakan material yang
mencoba untuk meningkatkan kuat tekan beton berbeda-bedayang diuji untuk kuat tekannya
foam dengan cara menambahkan abu gunung untuk keperluan struktural atau non-struktural
Sinabung dan Silica Fume. Masing-masing (Karthikeyan B. dkk. 2015).
dengan kadar 10% dari semen sehingga terjadi
Perbedaan beton normal dengan beton (natural) dan buatan (sintetis), contoh pozolan
ringan dalam hal pendistribusian beban yang alam adalah: tufa, abu vulkanis, tanah diatomae
diterima beton tersebut. Pada beton normal beban dan trass adalah sebutan pozolan alam yang
yang diterima oleh beton akan dipikul oleh kerikil terkenal di Indonesia. Selanjutnya contoh
(agregat kasar) yang terkandung didalamnya, pozolanbuatan adalah hasil pembakaran tanah
sedangkan pada beton ringan beban tersebut liat, abu sekam padi, abu ampas tebu dan fly ash.
dipikul oleh mortar beton itu sendiri. Jadi bisa Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan
disimpulkan bahwa kekuatan beton normal sangat untuk subsitusi abu vulkanik sinabung sebesar
dipengaruhi oleh kerikilnya sedangkan kekuatan 10% terjadi peningkatan kuat tekan beton sebesar
beton ringan mortarlah yang mempengaruhi kuat 4,072% dari beton normal. (Eric Sandy Marbun
tekan beton tersebut. (Thorsten Faust, 2002). 2014).
Komponen utama penyusun dari
foaming agent adalah Alcohol dan Sulfuric Syarat suatu beton ringan bisa digunakan
Ester. Zat tersebut sangat baik untuk digunakan untuk keperluan struktural sudah diatur dalam SNI
dalam pembuatan beton ringan ataupun bata 03-3449-2002 dengan memerlukan data kuat
ringan. Perbandingan pemakaian airnya 1:20 s/d tekan beton dan berat isinya. Pada SNI 03-3449-
1:39 (Muhammad Fathur Rahman, 2016). 2002 beton ringan bisa diklasifikasikan kedalam 3
Silica fume bisa dipakai sebagai bagian menurut kuat tekan (Mpa) dan berat isi
pengganti sebagian semen, sebagai tambahan (kg/m3) beton tersebut.
untuk memperbaiki sifat beton, baik beton segar
maupu keras. Untuk beton normal dengan kadar
semen diatas 250 kg/m3, kebutuhan air bertambah 3. METODE PENELITIAN
dengan ditambahkannya silica fume. Campuran
lebih kohesif. Pada slump yang sama, lebih Penelitian ini menggunakan metode
banyak energi yang dibutuhkan untuk penelitian secara eksperimen. Adapun faktor
menghasilkan aliran tertentu. Ini mengindikasikan yang diteliti pada penelitian ini adalah
stabilitas yang lebih baik dari beton cair. komposisi foaming agent, silica fume dan abu
Pendarahan (bleeding) sangat berkurang sehingga vulkanik gunung Sinabung sebagai bahan tambah
perlu perawatan dini untuk mencegah retak susut pada beton foam dengan mengurangi jumlah
plastis, khususnya pada cuaca panas dan berangin. semen sebesar 10% dari penambahan silica fume
Silica fume umumnya dipakai bersama plastisizer dan abu vulkanik gunung Sinabung. Beton
(Paul Nugraha, 2007). dengan bahan tambah foaming agent, silica fume
dan abu vulkanik gunung Sinabung yang telah
Penggunaan silica fume dalam campuran jadi dicetak, kemudian dirawat sampai umur 28
beton dimaksudkan untuk menghasilkan beton hari dan dilakukan pengetesan.
dengan kekuatan tekan yang tinggi. Beton dengan
kekuatan tinggi digunakan, misalnya, untuk Pasir yang digunakan sebelumnya diuji terlebih
kolom struktur atau dinding geser, pre-cast atau dahulu dengan data seperti berikut ini.
beton pra-tegang dan beberapa keperluan lain.
Berbagai penelitian dengan substitusi 10% dari
semen dengan silica fume menghasilkan kuat
tekan yang lebih tinggi daripada beton normal dan 1) Modulus kehalusan pasir (FM) = 2,227
lebih tinggi daripada substitusi semen dengan (pasir Halus)
kadar silica fume yang lain. Jadi substitusi semen
dengan 10% silica fume adalah yang paling 2) Berat isi :
optimal (Faseyemi Victor Ajileye. 2012). cara merojok : 1717,714 Kg/m3
Kuat tekan beton optimum atau cara menyiram : 1577,99 Kg/m3
tertinggi terdapat pada campuran beton 3) Kandungan lumpur : 3,9%< 5%
dengan penambahan silica fume sebanyak 10% (memenuhi persyaratan)
dari berat semen dan superplasticizer sebanyak 4) Kandungan liat 0,901%< 1% (pasir tidak
2% dari berat semen (Krisman Aprieli Zai. perlu dicuci)
2014). 5) Berat jenis :
SSD : 2,493766
Abu vulkanik digolongkan kedalam kering : 2,448753
bahan yang bersifat pozolan. Bahan pozolan semu : 2,564173
didefinisikan bahan bukan semen yang Absorbsi : 1,838 %
mengandung silika dan alumina. Bahan pozolan
terbagi menjadi dua bagian, pozolan alam
3.1.Perencanaan Campuran Beton (Mix Design) Per m3
532 591 147 118 59,1 0,0 145
,65 ,84 ,96 ,37 8 0 0,00
Pada penelitian kali ini ada tujuh variasi C5
beton foam dengan perbandingan menggunakan Per 1,8 2,0 0,5 0,2 0,2
perbandingan berat bahan yang akan dibuat sampel
0,00 4,89
7 8 2 1 1
seperti pada tabel dibawah ini. 555 617 154 61, 61, 145
Per m3 0,00
,32 ,02 ,26 70 70 0,00
Tabel 1. Perbandingan Bahan Yang Digunakan C6

Mix F AS SF Nama Per 1,8 2,0 0,5 0,4 0,2


sampel
0,00 4,89
Proporion 10% 20% 10% 10% Sampel 0 0 0 0 0
532 591 147 118 59, 145
 C1 Per m3
,65 ,84 ,96 ,37
0,00
18 0,00
 C2 C7
S+P+A   C3
Per 2,0 0,0 0,5 0,2 0,0
(1:1:0,25)   C4 sampel 8 0 2 1
2,08
0
4,89
  C5 617 0,0 154 61, 617, 0,0 145
  C6 Per m3
,02 0 ,26 70 02 0 0,00
Pada sampel ini
pasir digantikan
S+AS+A oleh abu gunung
(1:1:0,25)
 sinabung dengan C7
perbandingan
yang sama 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kuat Tekan Beton
Dimana :
 S adalah Semen Portland Tipe 1 Menguji kuat tekanan beton adalah untuk
 P adalah Pasir memperoleh nilai kuat tekan dengan prosedur
yang benar dengan pengertian kuat tekan beton
 A adalah Air
merupakan besarnya beban per satuan luas, yang
 AS adalah abu gunung Sinabung
menyebabkan benda uji beton hancur bila
 F adalah Foam agent dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang
 SF adalah Silica fume dihasilkan oleh mesin tekan.Kuat tekan beton
Setiap masing-masing variasi sampel akan dibuat mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur.
3 sampel kubus dengan ukuran 15 cm x 15 cm x Semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang
15 cm. Dengan jumlah bahan yang digunakan dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang
adalah : dihasilkan. Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui nilai kuat tekan beton foam,
Tabel 2. Jumlah Bahan Beton
dimana benda uji berbentuk kubusdengan
S P A F AS SF Total
(kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm melalui proses
C1
pembuatan dan perawatan yang dilaksanakan
selama 28 hari.
Per 2,0 2,0 0,5 0,2 0,0
sampel
0,00 4,89
8 8 2 1 0 Maka hasil yang didapatkan disajikan dalam tabel
3 617 617 154 61, 0,0 145 dibawah ini :
Per m 0,00
,02 ,02 ,26 70 0 0,00
C2
Per 2,0 2,0 0,5 0,4 0,0
sampel
0,00 4,89
0 0 0 0 0
591 591 147 118 0,0 145
Per m3 0,00
,84 ,84 ,96 ,37 0 0,00
C3
Per 1,8 2,0 0,5 0,2 0,0
sampel
0,21 4,89
7 8 2 1 0
555 617 154 61, 61,7 0,0 145
Per m3
,32 ,02 ,26 70 0 0 0,00
C4
Per 1,8 2,0 0,5 0,4 0,0
sampel
0,20 4,89
0 0 0 0 0
Beton ringan strukturaladalah beton yang
memiliki agregat ringan atau campurran agregat
Tabel 3. Hasil Kuat Tekan Beton Foam kasar ringan dan pasir alam sebagai pengganti
agregat halus ringan dengan ketentuan tidak boleh
melampaui berat isi maksimum beton 1850 kg/m3
Kuat
Berat Luas dan harus memenuhi ketentuan kuat tekanan dan
Nama Tekan F'c
sampel Sampel kuat tarik belah beton ringan untuk tujuan
Sampel Rata-rata
strktural. Jadi menurut berat isinya semua variasi
(kg) (cm2) (Kg/Cm2) (Mpa)
sampel beton foam pada penelitian ini termasuk
C1 4,35 225 191,797 15,919 beton ringan.
C2 3,68333 225 103,102 8,557
Tabel 4. Data Pengujian Berat Isi Sampel
C3 4,43333 225 214,907 17,837

119,326 9,904
Berat
C4 3,71667 225 Volume Berat Isi
Nama Rata-rata
(m3) (kg/m3)
C5 4,36667 225 205,498 17,056 (kg)

C6 3,7 225 118,957 9,873 C1 4,35 0,003375 1288,889


C7 4,76667 225 304,327 25,259

Perubahan kuat tekan berdasarkan penambahan C2 3,68333 0,003375 1091,358


bahan seperti silika fume dan Abu vulkanik
Sinabung padabeton foam dengan kadar foam
10% dan 20% akan lebin jelas digambarkan pada C3 4,43333 0,003375 1313,58
grafik dibawah ini:

C4 3,71667 0,003375 1101,235

C5 4,36667 0,003375 1293,827

C6 3,7 0,003375 1096,296

Gambar 1. Grafik hasil uji kuat tekan sampel C7 4,76667 0,003375 1412,346

dengan kadar foam 10%

Untuk perubahan berat isinya akan lebih jelas bila


digambarkan dalam bentuk grafik seperti dibawah
ini.

Gambar 2. Grafik hasil uji kuat tekan sampel


dengan kadar foam 20%

3.2 Berat Isi Beton Foam


Gambar 3. Grafik berat isi sampel dengan kadar Struktural
C3 17,837 1313,58
foam 10% Ringan
Struktural
C4 9,904 1101,235
Ringan
Struktural
C5 17,056 1293,827
Ringan
Struktural
C6 9,873 1096,296
Ringan
C7 25,259 1412,346 Struktural

Maka seluruh variasi sampel beton foam


memenuhi untuk digunakan untuk struktural
ringan, bahkan sampel C7 memenuhi untuk
Gambar 4. Grafik berat isi sampel dengan kadar penggunaan struktural.
foam 20%

3.3. Penyesuaian Standar SNI


5. KESIMPULAN
Menurut SNI 03-3449-2002 “Tata Cara Berdasarkan penelitian yang telah
Rencana Pembuatan Campuran Beton Ringan dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan
Dengan Agregat Ringan” penggunaan beton untuk bahwa:
keperluan struktural diatur menurut kuat tekannya
dan berat isinya. Adapun persyaratan pada 1. Pada kadar foam agent 10% terjadi
peraturan tersebut adalah sebagai berikut. peningkatan kuat tekan sebesar 12%
dengan penambahan abu vulkanik gunung
Tabel 5. SNI 03-3449-2002 Sinabung dan 7,1% dengan penambahan
Silica fume. Sedangkan pada kadar foam
Beton Ringan
agent 20% terjadi peningkatan kuat tekan
Kuat
Konstruksi Bangunan Berat isi sebesar 15,8% dengan penambahan abu
Tekan
(kg/m3) vulkanik gunung Sinabung dan 15,4%
(Mpa)
dengan penambahan Silica fume.
Minimun 17,24 1400 2. Penambahan kadar foam agent
Struktural
Maksimum 41,36 1850 menyebabkan Penurunan kuat tekan yang
Struktural Minimun 6,89 800 terjadi sebanyak 7,362 Mpa atau menurun
Ringan Maksimum 17,24 1400 sebanyak 46,25% dari kuat tekan C1.
Struktural Minimun - - Demikian juga dengan sampel C3dan C4
Sangat terjadi penurunan kuat tekan sebanyak
Ringan Maksimum - 800 44,474% dari C3. Dan juga sebanyak
42,11% terjadi penurunan kuat tekan dari
sampel C6 terhadap C5.
Setelah dibandingkan menurut kuat tekan 3. Penambahan kadar foam agent
dan berat isinya maka kategori beton foam untuk menyebabkan Penurunan berat isi yang
struktural bisa dilihat pada tabel dibawah ini. terjadi sebanyak 197,531 kg/m3 atau
menurun sebanyak 15,33 % dari berat isi
Tabel 6. Kuat tekan dan berat isi sampel C1. Demikian juga dengan sampel C3dan
disesuaikan dengan SNI 03-3449-2002 C4 terjadi penurunan berat isi sebanyak
16,17% dari C3. Dan juga sebanyak
Kuat 15,27% terjadi penurunan kuat tekan dari
Nama Berat Isi SNI 03-3449-
Tekan
Sampel (kg/m3) 2002 sampel C6 terhadap C5.
(Mpa) 4. Untuk kadar foam agent 10% terjadi
Struktural kenaikan berat isi sebesar 1,9% dengan
C1 15,919 1288,889
Ringan penambahan abu vulkanik dan sebesar
Struktural 0,4% dengan penambahan silica fume.
C2 8,557 1091,358
Ringan Sedangkan Untuk kadar foam agent 20%
terjadi kenaikan berat isi sebesar 0,9%
dengan penambahan abu vulkanik dan Department of Civil Engineering.
sebesar 0,45% dengan penambahan silica Jayaprakash Narayan College of
fume. engineering. India.
5. Berdasarkan SNI 03-3449-2002 “Tata Marbun Eric Sandy. 2014. Eksperimen
Cara Rencana Pembuatan Campuran Pengaruh Subsitusi Semen Dengan Abu
Beton Ringan Dengan Agregat Ringan” Vulkanik Sinabung Terhadap Sifat
variasi sampel C1 sampai C6 bisa Mekanis Beton. Universitas Sumatera
digunakan untuk keperluan struktural Utara. Medan.
ringan Sedangkan, pada sampel C7 berat Nugraha Paul, Antoni. 2007. Teknologi Beton.
isi dan kuat tekan memenuhi untuk Yogyakarta. C.V Andi Offset.
dipergunakan untuk keperluan struktural. Rahman Muhammad Fathur, 2016, Pengaruh
6. Kuat tekan sampel dengan menggunakan Penambahan Serbuk Kaca Pada
abu vulkanik Sinabung lebih tinggi 4,58% Batako Sebagai Bahan Pembuat Dinding,
darikuat tekan sampel dengan Medan: Universitas Sumatera Utara.
menggunakan Silica fume Pada kadar SNI 03-3449-2002. Tata Cara Rencana
foam 10% dan 0,31% pada kadar foam Pembuatan Campuran Beton Ringan
20%. Berat isi sampel dengan Dengan Agregat Ringan, Departemen
menggunakan abu vulkanik Sinabung Pekerjaan Umum.
lebih tinggi 1,53% dari pada Berat isi Zai Krisman Aprieli. 2014. Pengaruh
sampel dengan menggunakan Silica fume Penambahan Silica Fume Dan
pada kadar foam 10% dan 0,45% pada Superplasticizer Terhadap Kuat Tekan
kadar foam 20%. Beton Mutu Tinggi Dengan Metode Aci
(American Concrete Institute).
6. SARAN Universitas Sumatera Utara. Medan.
Untuk penelitian yang lebih lanjut tentang
beton foam, penulis menyarankan :
1. Perlu dicoba dengan variasi kadar
foaming agent yang lebih banyak tetapi
dengan selisih perbedaan kadar foam yang
tidak terlalu besar seperti kadar foam
10%, 15%, 20%, 25% dan seterusnya agar
diperoleh data yang lebih mendetail.
2. Perlu dicoba bahan tambahan lainnya
seperti abu sisapembakaran atau fly ash
sebagai bahan penambahan beton foam.
3. Pada penelitian lebih lanjut perlu dicoba
dengan mix design yang berbeda sebagai
perbandingan terhadap mutu beton foam.

7. DAFTAR PUSTAKA

Ajileye Faseyemi Victor. 2012. Investigations on


Microsilica (Silica Fume) As Partial
Cement Replacement in Concrete. USA:
Global Journal of researches in
engineering Civil And Structural
engineering.
B. Karthikeyan, R. Selvaraja, S. Saravanan.
2015. Mechanical Properties of Foam
Concrete , National Institute of
Technology. Tamil Nadu.
Faust Thorsten. 2002. Leichtbeton Im
Konstruktiven Ingenieurbau. Frankfurt,
Ernest and Sohn.
Jalal M.D, Aftab Tanveer, K. Jagdeesh dan
Furqan Ahmed. 2017. Foam Concrete.

Anda mungkin juga menyukai