Anda di halaman 1dari 40

REVIEW SIFAT-SIFAT DAN PENGGUNAAN BETON BUSA

(CONCRETE FOAM)

ABSTRACT

Beton busa memiliki karakteristik seperti kekuatan yang tinggi, rasio berat dan
kepadatan jenis yang rendah. Penggunaan beton berbusa mengurangi beban mati
pada struktur dan pondasi, berkontribusi terhadap konservasi energi, dan
menurunkan biaya tenaga kerja selama konstruksi. Hal ini juga berkaitan dengan
biaya produksi yang rendah dan transportasi komponen bangunan yang mudah
dibandingkan beton normal dan memiliki potensial untuk digunakan sebagai
struktur bahan material. Makalah ini memberikan ulasan mengenai beton berbusa,
teknik fabrikasi, dan sifat beton berbusa. Tinjauan literatur ini juga bertujuan
untuk memberikan wawasan yang komprehensif akan kemungkinan penggunaan
beton berbusa di industri konstruksi saat ini.

1. PENDAHULUAN sebagai solusi ekonomis dalam


pembuatan material konstruksi
Beton busa didefinisikan sebagai
ringan untuk skala besar dan
beton seluler ringan yang dapat
komponen seperti struktural member,
diklasifikasikan sebagai beton ringan
partisi, filling grade, dan tanggul
(kerapatan 400-1850 kg / m) dengan
jalan karena proses pembuatannya
random air void yang dibuat dari
yang mudah dari manufaktur
campuran foam agent di dalam
tanaman sampai pada pengaplikasian
mortar. Beton busa diakui karena
[2, 5-7]. Pada prakteknya, beton busa
daya tahan nya yang tinggi, kadar
sudah sering digunakan pada aplikasi
semen yang rendah, penggunaan
konstruksi di berbagai negara seperti
agregat rendah [1-3], dan isolasi
Jerman, Inggris, Filipina, Turki dan
termal yang sangat baik [4].
Thailand.
Selanjutnya, beton berbusa dianggap
Secara historis, orang Romawi yang membantu mengurangi beban
pertama kali menyadari bahwa mati struktural, ukuran pondasi,
dengan menambahkan darah tenaga kerja, transportasi dan biaya
binatang kedalam campuran kerikil operasi. Selain itu, beton busa juga
kecil, pasir kasar, kapur panas dan tahan terhadap api, konduktivitas
air dan mengaduknya, gelembung termal dan penyerapan suara karena
udara kecil akan terbentuk dan tekstur permukaan dan sel
campurannya bisa diterapkan dan mikrostruktur cell nya. Papper ini
lebih tahan lama [10,11]. Namun, khususnya akan membahas evaluasi
Beton berbusa pertama yang berbasis sifat-sifat material beton busa dan
semen Portland dipatenkan pada kemudian diperluas untuk
tahun 1923 oleh Axel Eriksson [12]. menguraikan perbaikan pada
Selanjutnya, review komprehensif proporsi rancangan beton busa dan
awal dilakukan oleh Valore pada pemilihan material kontituen untuk
beton seluler [1,12]. Selama lebih meningkatkan performa nya pada
dari 20 tahun, perbaikan substansial saat kondisi segar dan mengeras.
pada peralatan produksi dan material Tabel 1 membandingkan tipikal
tambahan yang lebih baik, foam parameter antara beton busa dengan
agent telah mwmungkinkan beton tipe lain dalam hal bahan baku,
penggunaan beton busa untuk skala metode produksi, kekuatan tekan,
yang lebih besar dan banyak studi kinerja insulasi, dan hubungan
yang sudah dilakukan untuk lingkungan.
mempelajari karakteristik dan 2. Material Konstituen dan
perilaku beton busa secara Metode Persiapan
komprehensif agar bisa digunakan Beton busa terdiri dari
secara sederhana pada penggunaan komponen dasar dan tambahan.
struktural. Sejauh ini, beberapa Komponen dasar yaitu semen, pasir,
peneliti [2,13-16] melaporkan bahwa dan air untuk mortar, ditambah
Beton berbusa memiliki sifat unggul dengan agregat untuk memproduksi
seperti kerapatan nya yang rendah beton, sementara itu material
tambahan nya yaitu fly ash, adalah untuk perkuatan beton busa
plasticizer, dan fiber. Semua matrial dalam waktu yang singkat
yang disebutkan diatas akan dikarenakan karakteristik filler nya
dijelaskan secara rinci pada sub bab dan perilaku pozzolanik nya [3,24-
dibawah. 26], sementara fly ash butuh waktu
yang lebih lama untuk mencapai
2.1 Binder (Bahan Pengikat)
kekuatan maksimum dibandingkan
Semen adalah bahan
dengan semen.[17]. Lalu, bahan
pengikat yang paling dominan pada
tambahan harus digunakan sebagai
beton busa. Tipe semen yang
pengganti parsial sesuai dengan sifat
digunakan pada beton busa adalah
beton busa yang diinginkan.
semen Portland, pengeras semen
portland, calcium sulfoaminated 2.2 Foam Agent.
cement, dan high alumunia cement,
Foam Agent
yang dapat digunakan dengan range
mengendalikan densitas melalui
antara 25 % dan 100 % bahan
tingkat gelembung udara yang dibuat
pengikat [3, 17 19]. Namun, bahan
didalam campuran pasta semen.
tambahan yang lain seperti silica
Gelembung-gelembung busa
fume, fly ash, lime, incenerator
diartikan sebagai pori udara tertutup
bottom ash juga bisa digantikan
yang terbentuk akibat dari
dengan persentase semen range
penambahan foam agent. Foam
antara 10 % dan 75 % [14, 20 22].
agent umumnya adalah sintetik,
Bahan tambahan digunakan untuk
protein based, detergent, lem resin,
meningkatkan konsistensi mix
hidrolyzed protein, sabun, dan
design, kekuatan jangka panjang dan
saponin [19, 27, 28]. Foam agent
untuk mengurangi biaya [23]. Setiap
yang paling umum digunakan adalah
bahan tambahan berkontribusi
sintetik dan protein based. Foam
terhadap sifat dari beton busa dalam
agent yang terbuat dari protein-
tampak yang berbeda. Contohnya,
based menghasilkan gelembung-
tujuan penggunaan silica fume
gelembung udara yang lebih kuat dan pengujian [32, 33]. Angka pori udara
lebih banyak yang memungkin kan berkisar dengan range antara 6 %
menghasilkan udara dengan jumlah sampai 35 % dari total volume
yang banyak dan juga memberikan pencampuran akhir dalam banyak
jaringan pori udara yang lebih stabil penggunaan beton busa [34]. Busa
sementara sintetis menghasilkan seperti yang diperkenalkan oleh ACI
luasan yang besar dan densitas yang 523.3R-93 [35] diproduksi dengan
rendah [7, 10, 29]. Konten dari foam mencampur foam agent, air dan
agent sudah dipertimbangkan kompresi udara (dihasilkan oleh air-
terhadap efek pada sifat-sifat beton comprresor) dalam proporsi rasio
baik yang fresh maupun beton yang yang telah dihitung sebelumnya pada
keras [11,30]. Dilaporkan bahwa sebuah generator busa yang
volume busa yang berlebisan dikalibrasi untuk tingkat pelepasan.
mengakibatkan penurunan aliran Proses pembentukan lain dikenalkan
[26,31]. Namun, aliran yang oleh Taylor, Valore, dan Brossard [1,
signifikan dipengaruhi oleh waktu 36-38]. Pada pendekatan mereka,
pencampuran. Seperti yang kualitas busa dipengaruhi oleh rasio
dilaporkan, semakin lama waktu dilusi foam agent, proses
pencampuran, semakin banyak udara pembentukan, kompresi tekanan air,
yang masuk, walaupun begitu, densitas, penambahan, dan proses
pencampuran yang berkepanjangan pencampuran dengan mortar.
mengakibatkan hilangnya udara yang Kualitas busa sangat penting karena
masuk dengan menjatuhkan konten hal itu menunjukkan stabilitas beton
udara [10, 12]. Lebih lanjut, busa dan itu juga dipengaruhi oleh
pencampuran cairan kimia kekuatan dan kekakuan yang
menyebabkan ketidakstabilan pada dihasilkan beton busa [26]. Pada
busa dan selanjutnya tidak dapat beton busa, kuat tekan banyak
digunakan. Stabilitas beton busa dipengaruhi oleh konten busa yang
dapat didasarkan pasa ASTM C 869- sangat dipengaruhi oleh tipe foam
91 dan ASTM C 796-97 prosedur agent dibandingkan dengan
ketergantungannya terhadap rasio air [25, 26] melaporkan bahwa
dan semen [39]. Terutama, kuat kandungan air yang rendah
tekan beton busa sangat dipengaruhi menyebabkan campuran menjadi
oleh tipe foam agent nya seperti kaku dan gelembung-gelembung
protein foam agent lebih kuat pecah selama pencampuran yang
dibandingkan dengan foam agent menghasilkan densitasnya
sintesis [11]. Namun, Wee et al [22] meningkat. Sama halnya, pada
melaorkan melalui studi eksperimen kandungan air yang tinggi, material
dan numerik bahwa inklusi dari adukan terlalu tipis untuk menahan
gelembung udara pada beton busa gelembung sehingga mengakibatkan
lebih berpengaruh pada kuat tekan busa terpisah dari material campuran
dibandingkan pada modulus akibatnya densitas akhir meningkat
elastisitasnya. Umumnya, busa harus [26]. Umumnya, rasio air semen
ditambahkan segera setelah diperkirakan dengan rentang 0.4
produksinya dalam keadaan kental sampai 1.25 atau dalam rentang dari
untuk menjaga stabilitas busa nya. 6.5 % sampai 14 % dari target
Stabilitas dapat dicapai lebih jauh densitas [40, 43]. Selanjutnya,
dengan penambahan penyetabil busa kualitas penggunaan air dalam
fluorinated surfactant kedalam beton produksi beton busa. Berdasarkan
busa [41]. ACI 523.3R-93 [35],
direkomendasikan bahwa
2.3 Air dan Plasticizers.
penggunaan air untuk desain

Air yang dibutuhkan untuk pencampuran beton busa, harus

untuk beton busa tergantung pada bersih, fresh dan bisa diminum.

konstituen dan penggunaan Infeksi organik dapat menghasilkan

campuran. Kandungan air juga diatur efek yang negatif pada kualitas

oleh keseragaman, konsistensi dan penggunaan foam agent khususnya

kestabilan dari campuran yang protein based, dimana dapat

diinginkan [16, 42]. Nambiar et al mempengaruhi formasi pencampuran


beton busa yang ditentukan oleh
British Cement Association [44]. kerja dan untuk stabilitas
Namun, air yang tidak dapat kemampuan beton busa [7, 35, 36].
diminum juga bisa digunakan ketika Dan prakteknya ditentukan sebagai
beton busa mencapai kekuatan yang peredam air yang digunakan untuk
mirip pada saat 7 28 hari [23]. meningkatkan kemampuan beton
segar dengan mengurangi mobilitas
Selanjtunya, Valore [38]
dan juga plastisitasnya. Namun, tidak
melaporkan bahwa kapanpun rasio
ada dampak yang signifikan pada
air/semen meningkat, proporsi pasir
pemisahan beton yang diamati [47,
juga harus ditingkatkan. Dia juga
48]. Satu dari plastisizer yang sangat
mencatat bahwa penambahan air
populer pada pembuatan beton busa
dalam jumlah yang tepat pada
adalah fluorosurfactant (FS1). FS1
campuran harus divisualisasikan
umum digunakan untuk mengurangi
dengan konsistensi yang lebih dari
jumlah campuran air sedikit
sebuah penentuan rasio air/semen [1,
mempercepat perolehan kekuatan
38]. Juga, jumlah air harus bisa
yang dihasilkan pada produksi beton
mendekati jaminan kemampuan kerja
busa. Kandungan plasticizer kurang
sebelum pencampuran pasta atau
lebih antara 0.45 % dan 5 % pada
mortar telah diterima untuk beton
volume foam agent [49]
busa fresh deign mix. Jika tidak,
semen akan menyerap air dari busa 2.4 Fibers (Serat).
atau menyebabkan degenerasi busa
Serat yang digunakan pada beton
lebih cepat [32, 43, 44]. Rasio
busa adalah serat sintetis dan serat
semen/air harus dibatasi antara 0.5
alami. Yaitu : alkali resistant glass,
dan 0.6 seperti yang disarankan oleh
kenaf, baja, serat minyak kelapa
British Cement Association [44].
sawit, dan serat polipropilin [28, 34,
Plastisizer adalah 50, 51]. Fraksi volumetrik dari tipe
pendukung yang sangat signifikan serat ini berkisar antara 0.25 % dan
untuk meningkatkan kemampuan 0.4 % dari total volume konstituen
mix design [52]. Sebelumnya, menghitung secara teknik untuk
dilaporkan bahwa penyempurnaan mendapatkan kekuatan yang
mekanikal yang signifikan yang diinginkan [28, 57]. Pada umumnya,
berdampak pada sifat-sifat yang proporsi pencampuran didesain
diamati ketika beton busa diberi untuk memperoleh dan mengontrol
penulangan dengan serat target densitas dengan mengukur
polypropylene [53, 54]. Itu kemudian beberapa faktor seperti rasio
terungkap bahwa penggunaan beton air/semen atau pergantian parsial
dari rapuh menjadi elastis-plastis. semen dengan menambahkan fly ash
[54]. Serat baja juga digunakan atau silica fume dengan menghitung
untuk penulangan beton busa [55]. persentasenya [58-63]. Lebih lanjut,
Walaupun begitu, penggunaan serat Kearsley [17] menyampaikan
baja tidak disarankan didalam persamaan agar perhitungan proporsi
literatur karena bobot nya yang berat. campuran didasarkan pada
[23,27,56]. kandungan semen dan busa. Target
densitas dapat diperoleh dengan
2.5 Proporsi Pencampuran Beton
menyelesaikan persamaan dibawah :
Busa.

Pm = x + x( )+ x( ) + x() + x( )
Secara praktek, tidak ada

metode spesifik untuk porsi ( ) + x() + RDf x Vf (1)

pencampuran agar memperoleh


/ /
1000 = () + x( ) + () + x ()
target sifat-sifat pada beton busa.

Namun, beberapa metode percobaan + x( ) ( ) + x() ( ) + Vf (2)
dan kegagalan dilengkapi untuk
mendekati campuran seperti dimana pm = target densitas

kandungan air, kandungan busa pengecoran kg/m3, s/c = rasio

melalui persentase, dan kandungan pasir/semen, x = kandungan semen,

bahan pengikat. Metode ini kg/m3, w/a = rasio air/abu, w/c =

dipertimbangkan sudah cukup rasio air/semen, w/s = rasio air/pasir,


a/c = rasio abu/semen, Vf = volume
busa, RDf = densitas relatif untuk berbeda seperti konsistensi dan
busa, RDa = densitas relatif abu, RDc reologi, stabilitas, ketahanan dan
= densitas relatif semen, RDs = kekentalan harus diperhitungkan.
densitas relatif pasir. Tabel 2 Parameter ini sebagian besar
mengilustrasikan perbedaan proporsi dipengaruhi oleh proporsi air
campuran yang dilakukan peneliti terhadap semen (w/c), bahan
dengan menargetkan kuat tekan 7 pelengkap, agregat halus/kasar,
365 hari. peliat, dan volume dan jenis zat busa
3. Sifat Material Beton Busa yang ditambahkan [57].

Dalam makalah ini, sifat 3.1.1 Konsistensi (Unsur Pokok)


beton busa dikelompokkan menjadi dan reologi
sifat fresh, mekanik, fisik, tahan
Konsistensi dan reologi
lama, dan fungsional. Setiap material
adalah tahap pertama dari beton busa
beton busa memiliki sifat lebih
segar yaiu beton busa biasanya
spesifik yang dipengaruhi oleh
diukur dengan kerucut dan uji marsh
proses pembuatan dan kualitas
aliran untuk menyelidiki kinerja
kinerja. Keadaan beton busa yang
campuran beton [17]. Kinerja
memiliki sifat fresh memiliki
konsistensi dan reologi beton busa
campuran yang kental, reologi dan
dapat diterima bila penyebaran
stabilitas. Dalam kondisi yang keras,
campuran beton segar antara 40%
para peneliti fokus pada sifat fisik,
sampai dengan 60% dari waktu yang
fungsional dan mekanik seperti yang
diperlukan. Waktu yang diperlukan
dijelaskan dalam paragraf berikut.
harus dalam 20 detik untuk
3.1 Material fresh campuran beton untuk ditempatkan
ke dalam cetakan dan dipadatkan
Dalam kondisi yang fresh,
sendiri tanpa alat bantu eksternal
campuran beton busa memiliki
[16].
reologi yang mengalir dan padat. [3].
Oleh karena itu, parameter yang
Menurut peneliti, faktor yang dalam campuran [16], walaupun, isi
berbeda mempengaruhi konsistensi agregat agregat dengan ukuran
dan reologi campuran beton busa; maksimum 4 mm harus dibatasi
yang pada dasarnya terkait dengan hingga 25% dari total volume
konstituensi campuran desain beton. agregat karena volume agregat kasar
Salah satu faktor penting yang yang berlebihan akan menurunkan
mempengaruhi reologi dan pori-pori udara pada busa
konsistensi beton busa segar adalah (gelembung) [55,61,69]. Juga,
kandungan air dalam desain peningkatan rasio w/c dan
campuran beton. Disarankan, pengurangan kandungan busa dalam
kandungan air terhadap semen harus meningkatan proporsional densitas
dikurangkan karena volume air yang plastis dan mengurangi konsistensi
berlebihan menyebabkan pemisahan dan reologi beton berbusa [26].
beton busa selama pengecoran, dapat Disarankan Konsistensi beton busa
mempengaruhi kinerja yang lebih berkurang apabila kandungan busa
memungkinkan[68]. Untuk itu, ditambahkan dikarenakan volume
komponen campuran beton harus udara yang lebih tinggi sementara
dihitung secara akurat untuk penambahan superplasticizers
meningkatkan konsistensi dan meningkatkan laju alir [59].
reologi beton busa, untuk mencapai
3.1.2 Stabilitas
karakteristik mutu beton, untuk
meningkatkan kohesi dan adhesi Keadaan stabilitas adalah
antara alat dan bahan pengikat [42]. perilaku perekat dari unsur campuran
Faktor penting lainnya adalah campuran beton busa, dan
kepadatan agregat kasar dalam konsistensi dan kepaduan sebagai
campuran. Misalnya, Penambahan sebuah sistem [60]. Beton busa
agregat kasar ringan mempengaruhi diklasifikasikan sebagai beton busa
konsistensi campuran. Untuk homogen apabila campurannya
mengatasi masalah ini, disarankan memiliki unsur krim, mudah
untuk menambahkan abu sekam ke dituangkan dengan unsurnya yang
ketat dapat menghasilkan campuran Faktor yang dapat
segar yang bebas dari cairan dan mempengaruhi stabilitas campuran
pemisah lainnya [68]. Dijelaskan beton seperti pencampuran mineral
bahwa komposisi campuran dibuat admixtures. Sebagai contoh,
dengan metode dan perhitungan penggunaan ground slop blast furnop
pencampuran yang tepat dan benar (GGBS) dalam campuran dapat
apabila perbedaan antara densitas mengurangi kestabilan beton dan
plastik yang dicapai dan densitas menyebabkan pemisah dan cairan
plastik yang diinginkan tidak campuran karena pasta GGBF
melebihi 2-7% [70,71]. penyebaran memiliki kepadatan yang lebih
aliran 45% dijelaskan sebagai nilai rendah dibandingkan pasta semen
kerja yang sesuai untuk memastikan dengan tekanan yang sama [70].
stabilitas yang baik dari campuran Juga, dijelaskan bahwa
beton busa yang dihasilkan [16]. superplasticizers dapat mengurangi
Sejauh ini, tes yang berbeda telah nilai rasio w/c menjadi kurang dari
diajukan oleh peneliti untuk 0,3 dan dapat meningkatkan nilai
mengukur stabilitas campuran. stabilitas sebesar 43% [72]. Hal itu
Misalnya, Kunhanandan Nambiar juga menunjukkan bahwa kestabilan
dkk. [16,26] menilai stabilitas beton berkurang saat jumlah zat busa yang
berbusa dengan mengukur kerapatan ditambah secara berlebihan
beton berbusa segar yang memenuhi [73].Selanjutnya, dijelaskan bahwa
wadah standar dan campuran beton busa yang terbentuk
membandingkannya dengan rasio dari surfaktan berbasis protein
kepadatan rencana. Metode lain cenderung bersifat segregasi,
untuk menyelidiki stabilitas dikarenakan ketidakcocokan zat
campuran beton berbusa adalah aditif tipe surfaktan dengan
untuk memeriksa perbedaan antara superplasticizer [74]. Singkatnya,
rasio w/c dan perhitungan yang harus rasio air terhadap semen dan peliat
mendekati 2% [31]. juga dianjurkan untuk ditambahkan
secara seksama untuk menghindari menjadi isu umum yang dijelaskan
segregasi atau cairan. oleh peneliti di Universitas Dundee.
Mereka menyarankan agar masalah
3.1.3 Compatibility
ini terjadi dkarenakan berkurangnya
Kompatibilitas beton busa peliat yang ditambahkan pada
dikenal sebagai situasi interaksi kuat campuran beton berbusa. Tingkat
antara desain campuran beton dan kompatibilitas beton dapat diukur
unsur penyusun beton khususnya dengan membagi tinggi kubus yang
antara campuran kimia dan bahan direncanakan sebelum dilakukan
busa. Oleh karena itu, bila tidak ada pemadatan dengan ketinggian penuh
kolaborasi antara unsur penyusun kubus dikurangi penurunan tinggi
campuran, kompatibilitas mortar tubuh akibat pelepasan mall setelah
busa akan berkurang. Dengan pemadatan (misalnya pada umur
demikian, karena ketidaksesuaian penyembuhan selama 3 hari).
pencampuran desain, biasanya terjadi
3.1.4 Workability
pemisah apabila tidak ada interaksi
Kemampuan kerja beton busa
antara surfaktan dan pelunak [57].
menunjukkan kinerja yang sangat
Kompatibilitas antara busa dan
baik melalui adanya rongga udara
campuran kimia sangat disarankan
dalam campuran segar karena
sesuai dengan BS EN 934-2. Secara
penambahan zat busa yang stabil
umum, takaran peliat
[42]. Pengujian yang biasa dilakukan
direkomendasikan dalam volume
dengan uji kemerosotan beton
tidak melebihi 0,2% berat semen
normal tidak berlaku untuk kerapatan
[47,75,76]. Dijelaskan juga bahwa
rendah. beton segar yang ditentukan
campuran beton busa yang terbuat
oleh BS EN 12350: Bagian 2, bagian
dari surfaktan berbasis protein
6 [61]. Performa kerja beton berbusa
cenderung terpisah karena
secara visual dievaluasi, yang
ketidakcocokan surfaktan dengan
bertujuan untuk mencapai viskositas
superplasticizer [77,78].
campuran yang sesuai. Selain itu,
Ketidakcocokan beton berbusa telah
Brewer [79] mengukur kemampuan bahwa bahan peliat sebaiknya tidak
kerja beton berbusa dengan umum digunakan dalam beton busa
menggunakan metode yang disebut kecuali jumlahnya dibatasi kurang
kemampuan penyebaran. Brewer dari 0,2% berat semen; untuk
merekomendasikan pengujian ini meningkatkan kemampuan kerja
pada campuran bahan segar dengan beton untuk pengujian rasio w/c
kekuatan rendah (misalnya beton rendah [70].
berbusa) dengan mengukur
3.2 Sifat Mekanis
penyebaran dua arah sampel yang
ditempatkan dalam diameter 75 mm Sifat mekanis dianggap
dan silinder terbuka 150 mm, setelah sebagai faktor terpenting untuk
silinder dinaikkan secara vertikal. mengukur perlakuan beton busa pada
Rata-rata dari dua diameter diukur keadaan mengeras. Dalam paper ini,
dihitung dan disebutkan ke 5 mm kuat tekan, lentur dan kuat tarik, dan
terdekat [79]. Dhir dkk. [152] modulus elastisitas ditinjau untuk
merekomendasikan bahwa untuk mendapatkan keadaan beton busa.
kemampuan yang dapat diterima dari Selanjutnya, penemuan terbaru pada
beton berbusa, kecerahan basa harus masing-masing sifat beton busa telah
antara 85 dan 125 mm untuk diringkas dan disimpulkan seperti
campuran semen/pasir dan antara yang ditunjukkan pada Tabel 2. Juga,
115 dan 140 mm saat abu sekam juga model numerik dan persamaan
disertakan [79]. Sampai saat ini, empiris yang dikembangkan oleh
beberapa penelitian telah dilakukan para peneliti secara singkat dapat
untuk menentukan minimum dilihat dalam Tabel 3-6.
kemampuan kerja yang dibutuhkan
untuk campuran yang diinginkan.
Sebagai contoh, kemampuan kerja
beton busa yang tinggi disebutkan
dalam campuran dengan GGBS,
segregasi juga diamati. Disebutkan
Tabel 3 Model Empiris kuat tekan beton busa yang sudah ditentukan
konstituen rancangan campuran
3.2.1. Kekuatan tekan.
beton berbusa sampai saat ini.

Tabel 2 merangkum studi terkini


mengenai kuat tekan, densitas dan

Secara eksperimental, terlihat tambahan dan distribusinya


bahwa kuat tekan memiliki [1,27,38].
Hubungan langsung dengan densitas
Salah satu faktor pengendali
dimana reduksi densitas secara
utama kuat tekan beton,
eksponensial akan mempengaruhi
Campurannya adalah volume /
kekuatan tekan secara negatif.
densitas zat busa dimana jumlah
Sebagai dapat dilihat, densitasn
tersebut dari rongga udara pada
kering pada penelitian sebelumnya
beton berbusa .[2,80]. Misalnya, bila
berkisar antara
kepadatan plastik beton berbusa itu
280 dan 1800 kg / m3 dengan
1800 kg / m3 dan 280 kg / m3,
perubahan yang luar biasa pada
kekuatan tekan yang terkait pada 28
kompresif yang diamati secara
hari masing-masing 43 MPa dan 0,6
umum, kuat tekanntergantung pada
MPa [3,56]. Itu Penambahan agen
parameter yang berbeda seperti laju
busa yang berlebihan menghabiskan
zat busa, w/c rasio, jenis partikel
kompresinya Kekuatannya karena
pasir, metode pengawetan, rasio
tingginya volume bahan busa biasa
pasir semen,dan karakteristik bahan
menciptakan udara-void dan lagi, jumlah pasir kasar yang
menghasilkan kepadatan yang lebih berlebihan memengaruhi kekuatan
rendah [25,26]. beton yang pada kondisi keras karena
penambahannya mempengaruhi
Rasio air / semen merupakan
ukuran pori pada pasta dan pada
faktor pengendali lain yang
akhirnya kekuatan
berpengaruh kekuatan tekan dari
beton berbusa menurun [25,26,84].
beton berbusa. Sesuai isi air
Apalagi pemakaiannya bagus pasir
meningkatkan konsistensi dan
dan distribusi pori-pori biasa yang
stabilitas mencampur dan
tercipta di dalam beton Matriks,
mengurangi gelembung busa ukuran
desain campuran relatif memperkaya
besar yang meningkatkan kekuatan
kekuatan beton [26].
tekan [19,81]. Produksi dengan
kekuatan tinggi beton berbusa Demikian pula, penambahan
dilaporkan 0,19 dan 0,17 air /Rasio agregat kaca daur ulang, agregat
semen atau menggunakan binder serpih, kapur, tanah liat dan galian
[82,83]. Rasio air terhadap semen dapat meningkatkan kekuatan, sesuai
tidak hanya mempengaruhi kekuatan [1,2,23,38,85,86]. Selain itu,
kompresif, tapi jumlah pasir penggantian semen dengan silica
berkenaan dengan pengikatnya juga fume dan fly ash dapat mengubah
berpengaruh dalam kekuatan yang nilai kuat tekan campuran dalam
diperoleh beton berbusa. kurun waktu tertentu.
Umumnya, di Eropa berbusa beton
Penggantian semen dengan
diproduksi dengan pasir / proporsi
material silica fume atau fly ash
pengikat 1: 1 sampai 4: 1.
dapat mengubah nilai kuat tekan.
McCormick [84] melaporkan hal itu
Pergantian volume tinggi hingga
mempengaruhi isi pasir dan kelihatan
65% dilaporkan [17,87]. Untuk
tidak signifikan dengan kuat tekan
cairan silika, penggantian yang
ketika rasio pasir/semen 1,0-2,0
dilaporkan lebih rendah konten,
adalah material bekas. Lebih jauh
meskipun, keuntungan kekuatan Kearsley dan Visagie [43]
dalam jangka panjang ditingkatkan menyatakan bahwa suhu
karena untuk perilaku pozzolanic penyembuhan 40 C cenderung
nya. Penerapan campuran biner silika menjadi suhu ideal untuk yang lebih
asap dan abu, dikabarkan, tinggi kekuatan beton berbusa saat
meningkatkan kekuatan tekan sampai semen diganti dengan50% abu.
25% [28]. Pencantuman serat juga bisa
Metode treatment adalah meningkatkan kekuatan tekan dari
faktor kunci lain yang memengaruhi beton berbusa dengan menghalangi
kompresi kekuatan beton berbusa. celah mikro dan meningkatkan
Menurut ASTM C 796 [59], contoh tingkat penyerapan energi [88,89].
beton ringan dan seluler yang Panitia ACI 544 [90] menyarankan
digunakan untuk melakukan Tes penggunaan serat seperti serat kaca,
kompresi harus disembuhkan di serat sintetis (poliamida serat, serat
ruangan lembab dengan kerabat polypropylene, dan serat polivinil
100% alkohol) [90-95]. Serat karbon juga
kelembaban (RH) setidaknya tiga bisa digunakan dalam beton berbusa
hari sebelum melanjutkan pengujian. namun tidak disarankan karena
Sampel harus diambil dari ruang efektivitas biaya rendah mereka.
curing dan dikeringkan dengan oven Serat baja tidak Sesuai untuk
pada suhu 60 C selama 72 jam. digunakan dalam beton berbusa baik
Fujiwara dkk. [82] melaporkan karena beratnya yang menyebabkan
bahwa untuk mendapatkan kekuatan mereka menetap di dasar campuran
tekan yang diinginkan, Sampel harus beton-ture. Secara umum, fraksi
disembuhkan dalam udara lembab volume fi kat yang sesuai adalah
normal untuk satu hari dan lalu di sampai 3%. Namun, kapan pun fraksi
tempat uap dimana suhu harus naik volume berantai berkisar antara 0,1%
20 C /jam untuk bertahan pada dan 1%, efek menahan retakan susut
suhu 65 C selama 4 jam dan menjadi lebih penting [96]. Serat
kemudian didinginkan di udara. harus memiliki modulus elastisitas
yang tinggi dan ukuran, panjang dan persamaan empiris yang
jumlah yang cukup untuk dikembangkan yang menunjukkan
mengembangkan kebutuhan kuat signifikansi-hubungan icant antara
tekan dan ketangguhan massa beton. kekuatan tekan dan parameter
Tabel 3 menunjukkan beberapa lainnya termasuk.
3.2.2. Memisahkan kekuatan tarik mempengaruhi kekuatan tarik dan
dan kekuatan sebaliknya.

Komite ACI 523 [33] Narayanan dan Ramamurthy


merekomendasikan ungkapan split- [62] melaporkan bahwa fleksural dan
Kekuatan tarik ting diambil dari kekuatan tarik dari beton berbusa
metode yang dijelaskan oleh ASTM berkisar antara 15% dan 35% dari
C496 [106]. Pada beton berbusa, kekuatan tekannya. Selain itu,
kekuatan tariknya lebih rendah dari ditunjukkan bahwa saat berbusa
pada beton normal. Secara umum, beton diproduksi dengan densitas
dilaporkan bahwa rasionya kekuatan kurang dari 300 kg / m, rasio
tarik kuat tekan beton berbusa Kekuatan fleksural untuk kekuatan
berkisar antara 0,2 dan 0,4 yang tekan hampir nol [62]. Hal ini juga
lebih tinggi dibanding normal Beton melaporkan bahwa kekuatan tarik
yang memiliki rasio perpecahan tarik beton berbusa bisa maju dengan
hingga kompresif kekuatan antara penambahan campuran mineral dan
0,08 dan 0,11 [60]. Tabel 4 serat ke desain campuran, dimana
menyajikan empiris persamaan yang bisa dikaitkan dengan peningkatan
dikembangkan menunjukkan geser kapasitas antara partikel pasir
hubungan yang signifikan antara dan busa [23,38,104,107]. Bing dkk.
kekuatan tarik dan tekan yang [28] terutama menunjukkan bahwa
membentang. Aman untuk inklusi serat polypropylene (PP)
menyatakan bahwa faktor-faktor dapat meningkatkan perpecahan
yang memengaruhi kekuatan tekan kekuatan sekitar 31,7%
dibandingkan beton berbahan baku Kekuatan beton berbusa diperkuat
non-PP. dengan serat polypropylen dan abu di
bawah suhu tinggi.
Serat bisa menghasilkan
beton berbusa dengan kekuatan tarik Dinyatakan bahwa serat
mengurangi retak non-beban massa meningkatkan ketahanan panas beton
beton berbusa pada awal usia yang berbusa perambatan retak pada suhu
ditentukan oleh American Concrete sampai 600 C dimana kehilangan
Institute [33]. Namun, serat 60% diamati pada kekuatan tekan
Diperlukan untuk memiliki cukup sampel [25,26,109]. Faktor penting
panjang, ukuran dan jumlah untuk lainnya pada kekuatan fleksural dan
berkembang resistansi tarik yang tarik Beton berbusa adalah
dibutuhkan dari bagian yang dibuat- kandungan airnya. Dilaporkan bahwa
buat. Itu Keuntungan dari serat jumlah air yang berlebihan
adalah untuk memperkuat massa menghabiskan kekuatan flestural
beton berbusa dan ubah karakter akibat
bahan dasar dari getas menjadi ulet akibatnya kepadatan rendah
elastis-plastik pada beton berbusa. campuran [43,93].

Sumbangan serat adalah 3.2.3. Modulus elastisitas


untuk meningkatkan kekuatan,
Modulus elastisitas dengan densitas
meningkatkan ketangguhan
busa beton. Berdasarkan kajian
karakteristik, dan memperkaya
terhadap studi yang ada, kapan
kemampuan dan perilaku post
kepadatan kering beton berbusa
cracking [53,54].
berkisar antara 500 dan 1600 kg /
Selain itu, efek penguatan m3, modulus elastisitas masing-
serat pada beton berbusa Pada suhu masing jatuh antara 1,0 dan 12 kN /
tinggi juga menarik beberapa peneliti m [57]. Dilaporkan bahwa nilai E
[25,108,109]. Tabel 5 dari beton berbusa
mengilustrasikan prediksi fleksural empat kali lebih rendah dari beton
normal [3], di sana adalah agregat meningkatkan modulus
kemungkinan untuk elastis pada 28 hari. Pada saat yang
mengkompensasi pengurangan ini sama Waktu, diketahui bahwa
dengan penambahan serat penambahan abu terbang ringan
polypropylene untuk campuran agregat mempertahankan hasil
dengan peningkatan yang paling evaluai yang lebih tinggi
ditandai dilaporkan pada tingkat dibandingkan dengan penambahan
0,50% (dengan volume campuran) pasir halus, karena adanya
dan 1400 kg / m massa jenis, seperti peningkatan interaksi antara pasta
dilansir Jones dan McCarthy [3]. dan agregat berpori [70]. Tabel 6
Serat polypropylene (0.50% dengan menunjukkan atribusi antara ketiga
volume campuran) dianggap sebagai variabel tersebut, kekuatan tekan,
serat fleksibel yang akan digunakan modulus elastisitas dan densitasnya.
pada aplikasi beton berbusa karena Persamaan empiris mendukungnya
ringannya tidak memengaruhi Beton berbusa dengan kerapatan
keseragaman gelembung busa. kerapatan kering tinggi
menghasilkan kompresi yang lebih
Jones dan McCarthy [3.113]
tinggi kekuatan serta modulus
juga melaporkan bahwa modulus
elastisitas yang lebih tinggi.
elastisitasnya tergantung pada jenis
dan konten agregat. Mereka 3.3. Sifat Fisik.
menjelajah bahwa beton berbusa
Beberapa sifat fisik beton berbusa
dengan kandungan agregat kasar
meliputi kerapatan, pengeringan
lebih tinggi menunjukkan nilai E
susut, porositas, dan orptivitas
lebih rendah dibandingkan dengan
(kapilaritas). Setiap properti telah
beton berbusa dengan baik agregat.
dibahas dan didukung dengan
Itu juga dilaporkan oleh Brady dkk.
simulasi model prediksi
[57] yang menggunakan agregat
dikembangkan oleh beberapa peneliti
halus dalam porsi yang lebih tinggi
untuk memverifikasi Hasil
dibandingkan dengan yang kasar
eksperimen diperoleh seperti Yang paling bisa diterima Toleransi
diilustrasikan pada Tabel 7-10. kerapatan kering dibatasi 50 kg /
m3. yang mungkin mencapai
3.3.1. Massa Jenis.
selisihnya sampai 100 kg / m
Kerapatan campuran dapat Campuran kreta (yaitu 1.300 kg / m3
diukur dalam dua fase segar dan untuk kepadatan tinggi berbusa con-)
kerapatan kering. Perbedaan antara [28]. Metode ini dijelaskan dalam
nilai kerapatan segar dan kerapatan BSEN 12350: Bagian 6: 2000 [61].
kering dianjurkan dibatasi sampai Tujuan untuk menentukan segar
100-120 kg / m [87]. Itu Kerapatan kepadatan adalah untuk
campuran aktual biasanya diukur mempersiapkan volume aktual untuk
dengan pengisian dan penimbangan campuran desain dan kontrol
sebuah wadah standar pra-tertimbang pengecoran sedangkan kerapatan
dari volume yang diketahui dengan kering secara ketat mengendalikan
menghasilkan beton berbusa. sifat mekanik, fisik dan durabilitas
Kemudian, variasi antara disain dan dari busa yang dikeraskan beton
kepadatan yang dicapai harus dinilai. [2,80].
Sejauh ini, efek penyusun cukup mewakili kerapatan yang
campuran seperti volume busa agen diinginkan karena beberapa faktor
dan bahan semen tambahan pada memengaruhi dan mendistorsi
densitasnya telah dilaporkan dalam perkiraan
literatur. Misalnya, dilaporkan bahwa
3.3.2 Penyusutan pada kondisi
kepadatan beton bertulang biasanya
kering.
menurun dengan peningkatan
Susut pada kondisi kering
kandungan volume busa [28]. Di sisi
dianggap sebagai salah satu
lain, penambahan abu terbang
kelemahan dari beton busa yang
dilaporkan meningkatkan kerapatan
biasanya terjadi pada 20 hari pertama
kering berbusa beton pada volume
casting time [74]. Rentang
agen busa tertentu (10%), namun,
pengeringan susut beton berbusa ini
Perubahan densitas akibat inklusi
antara 0,1% dan 0,35% dari total
abu bisa dikendalikan dengan
volume beton yang mengeras [102].
volume agen busa [26]. Secara
Selain itu, pengeringan susut beton
umum, yang ringan Beton busa
busa adalah dianggap 4-10 kali lebih
memperoleh kekuatan hingga 50
tinggi dari beton biasa karena agregat
MPa saat segar Volume kepadatan
jenis dalam desain campuran,
hanya sampai 65% dari beton normal
kandungan semen dan air yang lebih
(surfac-Larutan tant adalah bahan
tinggi dan campuran mineral dalam
busa yang memiliki densitas antara
beton busa. Sebenarnya, ada
20 dan 90 kg / m3) [28]. Kepadatan
kekurangan penerapan tentang efek
juga bisa dipengaruhi oleh jenis
semen isi susut pengeringan beton
aggre-gerbang dan gradasi agregat.
busa, tapi beberapa peneliti
McCormick [84] melaporkan bahwa
menyebutkan bahwa kandungan
sebagai proporsi agregat
semen memiliki pengaruh negatif
meningkatkan densitas akan lebih
pada kinerja beton busa dalam hal
tinggi. Tabel 7 mengilustrasikan
pengeringan susut yang bisa diatasi
persamaan teoritis yang diberikan
dengan substitusi sebagian semen
oleh peneliti, meskipun mereka tidak
Portland dengan bahan pelengkap pori. Penurunan hingga 36% pada
lainnya seperti abu sekam, asap susut dalam kondisi kering dapat
silika, dan kapur karena panas yang diamati saat volume busa meningkat
lebih rendah dari hidrasi [118]. Itu menjadi 50% dari total volume [80].
juga menyebutkan bahwa susut Secara umum disarankan untuk
dalam kondisi kering berkurang meminimalkan penambahan air
karena adanya efek peningkatan untuk pengikat rasio sekaligus
kadar agregat dan kelembaban menjaga susut dalam kondisi kering
[8,119] kisaran kandungan air yang dengan cara menambah campuran
lebih tinggi, dapat menghilangkan dengan agregat ringan atau dengan
kelembaban pada beton busa dari memilih yang sesuai jenis busa pada
pori-pori yang relatif lebih besar volume tertentu[2,70,80]. Tabel 8
yang tidak menyebabkan penyusutan menunjukkan bahwa persamaan
yang signifikan. Jones dkk. [69] empiris dikembangkan oleh beberapa
menyebutkan bahwa penyusutan peneliti yang digunakan untuk
yang lebih tinggi pada kapasitas mengetahui nilai susut dalam kondisi
beton busa dengan pasir apabila kering secara teoritis berdasarkan
dibandingkan susut dalam kondisi konstituensi desain campuran.
kering beton busa dengan pasir dan
abu sekam sebagai pengisi, di mana 3.3.3 Porositas
beton busa dengan partikel abu
Porositas beton busa
sekam menyatakan lebih tinggi susut
merupakan ciri yang penting untuk
dalam kondisi kering. Juga,
diperhitungkan karena pengaruh
masuknya agregat ringan dari abu
yang cukup besar seperti kuat tekan
sekam telah disarankan sebagai cara
dan serta kuat daya tahan. Hubungan
yang efisien untuk mengurangi susut
antara permeabilitas uap air dan
dalam kondisi kering [8,119]. Selain
porositas pada pasta beton busa dan
itu menyebutkan bahwa kenaikan
semen dipelajari oleh PT Kearsley
Volume busa mengalami penurunan
dan Wainwright [17]. Namun, hasil
susut karena bertambah nilai angka
penelitian menunjukkan bahwa campuran komposisi, bahan busa dan
permeabilitas dan tingkat aliran jenis curing. Disebutkan bahwa
fluida melalui matriks beton yang Rasio w/c tinggi secara signifikan
berlebihan merupakan fungsi dari mempengaruhi beton busa dan
pori-pori kapiler yang lebih besar penyebabnya porositas [97].
dari pada totalnya porositas [125]. Pengujan sebelumnya menunjukkan
Oleh sebab itu, gerakan air menjadi bahwa permeabilitas dan Distribusi
beton itu bukan fungsi porositas ukuran pori pasta semen Portland
sederhana tapi tergantung diameter meningkat saat rasio w/c bertambah
pori, distribusi, kontinuitas dan dari 0,3 menjadi 0,9 di mana volume
tortuositas [121]. Porositas dari pori-pori yang lebih besar dengan
Beton busa diukur dengan jenuh diameter yang lebih besar [124,125].
vakum total dan metode porosimetri Pencampuran mineral dapat
intrusi merkuri (MIP). Namun, digunakan untuk mengurangi
metode yang paling signifikan untuk porositas dan distribusi ukuran pori
mengukur porositas beton busa pada beton busa. Baru-baru ini,
adalah metode kejenuhan vakum campuran tanah granular atau abu
total supaya akurat. Hasilnya serbuk bakar (PFA) digunakan dalam
disebutkan 66% dan 13% lebih tinggi pasta semen sebagai penutup secara
dari yang terlihat dan MIP masing- memadai untuk memulai struktur
masing [122,123]. pori yang ditutup untuk mengurangi
Porositas beton busa diameter pori dan yang diakibatkan
memudakan dalam menyerapkan oleh permeabilitas melalui struktur
cairan di dalam beton busa yang beton [126].Juga, diamati bahwa
mengeras. Porositasnya tergantung bahan-bahan yang halus dapat
pada tingkat karakteristik infus membantu secara informal dan
seperti penyerapan air, penyerapan, secara teratur mendistribusikan
dan permeabilitas [62]. Banyak gelembung [70,80]. Misalnya kapur
faktor bisa mempengaruhi porositas Serbuk memiliki kemampuan untuk
beton yang mengeras seperti desain mengurangi porositas yang lebih
tinggi dari abu serbuk bakar karena waktu untuk abu serbuk bakar dalam
partikelnya yang halus yang bisa kontribusi terhadap pengembangan
memperbaiki kepadatan komposisi kekuatan dan penurunan porositas
mikrostruktur beton busa yang [129]. Tabel 9 menyimpulkan
mengeras [127]. Selain itu, perilaku Persamaan empiris digunakan untuk
pozzolanic/filling dari beberapa zat menghitung persentase jenuh
aditif seperti asap silica dapat porositas
meningkatkan pasta semen/ikatan
agregat menghasilkan pengurangan 3.3.4 Sorptivity
porositas beton busa [123,128]. Sorptivitas didefinisikan
Faktor lain yang berpengaruh pada sebagai ukuran kemampuan bahan
porositas beton busa adalah volume untuk menyerap cairan dengan aksi
busa. Mayoritas peneliti kapiler. Sorptivity mempengaruhi
menyebutkan bahwa volume busa daya tahan beton busa, dan terutama
yang lebih tinggi menghasilkan Efek bergantung pada busa, jenis
yang signifikan pada porositas campuran mineral, kerapatan dan
karena struktur busa sangat tinggi permeabilitas karakteristik dan
dikaitkan dengan bentuk, ukuran, kondisi penyimpanan [121]. Hal
jarak antara pori-pori udara, tersebut di atas Parameter
distribusi ukuran, dan volume mempengaruhi kecenderungan
mikrospora. Busa yang berlebihan transmisi air dalam hal ukuran
bisa diperbesar ukuran gelembung gelembung (pori-pori), tortuosity,
yang dapat menurunkan kekuatan dan keseragaman distribusi dan
[3,80,97,113,123]. Selanjutnya, karakteristik kontinuitas. Sorptivitas
penyimpanan suhu memiliki bisa ditentukan berdasarkan teori
pengaruh yang signifikan pada aliran tak jenuh dan pengukuran
perolehan kekuatan yang besar tingkat penyerapan kapiler
terhadap campuran volume abu meningkat secara homogen seperti
terbang. Kenaikan suhu pengeringan beton busa [133-136]. Tabel 10
beton menyebabkan pengurangan menunjukkan formula yang
digunakan untuk menentukan parsial seperti abu sekam [121,138].
sorptivity. Berbagai sorptivitas beton Misalnya, penggantian campuran
busa dikontrol oleh udara konten pasir semen dengan campuran pasir-
mulai dari 4 sampai 8% seperti yang semen-pasir (86-691 kg/m3)
ditetapkan oleh ACI 213R [137] meningkatkan air penyerapan dan
untuk bahan ringan. Beberapa sorptivitas beton busa karena
peneliti telah melakukan studi semakin tinggi.
mengenai sifat sorptivitas pada beton
busa. Sebagai contoh, disebutkan 3.4 Durability Properties
bahwa gerakan air pada beton busa kebutuhan air padat untuk
tidak sederhana, namun fungsi mencapai yang stabil dan bisa
porositas bergantung pada distribusi dikerjakan campuran [121]. Juga,
pori, diameter, kontinuitas dan sorptivitas berkurang dengan
tortuositas dan akibatnya perilaku peningkatan volume busa karena
beton busa lebih kompleks karena sorptivitas ditandai dengan hisapan
volume pori udara yang lebih besar kapiler dan udara entrained tidak
[121]. Seiring dengan adanya pori- berkontribusi terhadap mekanisme
pori yang melebar, hal itu dapat transportasi, sedangkan tortuosity
membahayakan integritas dan selama biasanya berkurang akibat turunnya
penggunaan beton busa (15,121). volume busa [26]. Tabel 10
Seperti disebutkan ear-Lier, sistem mencantumkan persamaan yang
pori pada beton busa dipengaruhi ditentukan sifat beton busa.
oleh perbedaan faktor seperti mineral
3.4.1 Permeabilitas
admixtures, rasio air terhadap binder
Permeabilitas didefinisikan
dan lain-lain dilsebutkan bahwa
sebagai ukuran aliran air di bawah
campuran beton busa bebas dari
tekanan dalam medium berpori jenuh
mineral admixtures memiliki
[136] dan pada dasarnya tergantung
penyerapan air yang lebih tinggi
pada pengukuran penyerapan air
dibandingkan dengan yang memiliki
sebagai dan juga pada permeabilitas
campuran sebagai pengganti semen
uap pada beton busa. Secara umum, pozzolanic mereka partikel efek
Penyerapan air beton busa hampir perilaku dan partikel [142]. Hal itu
dua kali lipat beton normal pada air diteliti bahwa peningkatan rasio
yang sama dengan rasio pengikat, abu/semen pada campuran beton
namun tidak bergantung volume busa secara seksama dapat
udara yang disebarkan, jenis dan meningkatkan permeabilitas uap air
kandungan abu [17,138]. Sejauh ini, terutama pada kepadatan rendah
peneliti telah mempelajari efek [103]. Namun, disebutkan bahwa abu
agregat dan campuran mineral pada sekam digunakan 75% penggantian
permeabilitas beton busa. Nyame semen, tingkat permeabilitas
[141] menyatakan bahwa ditunjukkan untuk mengandalkan
permeabilitas mortir beton menurun volume busa ke tingkat yang lebih
karena porositas dikurangi dengan tinggi daripada campuran tanpa abu
dimasukkannya agregat. Dia juga [97.103]. Selain itu, Kearsley dan
menyebutkan bahwa meningkatkan Wainwright menyatakan bahwa
volume agregat yang dicampuran bahan semen memiliki minimal 20%
tersebut menyebabkan peningkatan volume con-sisi busa yang masuk ke
permeabilitas [141]. Selanjutnya, dalam lesung plastik, sehingga
Memasukkan udara dalam pasta Penyerapan air beton busa relatif
semen yang dihasilkan secara diskrit, lebih tinggi dari yang lainnya jenis
hampir Gelembung bulat hampir 50 beton [143,144].
mikrometer dengan diameter Hanya [145] dan
sehingga terbentuk dari sangat Ramamurthy et al. [2,62]
sedikit saluran untuk aliran air dan menyatakan bahwa distribusi pori
sangat sedikit peningkatan udara adalah salah satu sifat mikro
permeabilitas [63]. Pencantuman yang paling penting yang
campuran mineral seperti abu juga mempengaruhi kekuatan beton busa
dilaporkan berpengaruh dalam dan itu juga menyebutkan bahwa
karakteristik struktur pori dan beton busa dengan hasil distribusi
permeabilitas pasta semen karena ukuran hamparan udara yang sempit
kekuatan yang lebih tinggi [2,145]. pengaruh atau menyebabkan
Tabel 11 menunjukkan persamaan kemerosotan dan mengurangi
empiris yang mengekspresikan kemampuan servis umur betonnya.
volume aliran uap per satuan luas Dalam penelitian ini, permeabilitas
melalui spesimen beton busa. Beton dan resistensi Lingkungan yang
busa juga memberikan tingkat agresif ditinjau dan dibahas sebagai
permeabilitas seperti umur dan berikut.
ukuran spesimen meningkat
[17,97,146].
Persamaan :
3.4.2. Perlawanan terhadap

lingkungan yang agresif =

Tingkat keparahan ()
=
lingkungan agresif pada konstruksi
berbusa. Kerena bergantung pada Keterangan :
ukuran dan volume pori-pori, = Laju laju aliran uap melalui
distribusinya mekanisme serta luas unit
komposisi campuran. Secara umum, = Penurunan berat badan
ketahanan beton busa terhadap secara menyeluruh dalam waktu
lingkungan yang agresif. Parameter berjam-jam
tergantung pada struktur seperti sel = Luas penampang melintang
sementara tidak Tentunya membuat tegak lurus terhadap aliran (m)
beton busa kurang tahan terhadap = Ketebalan spesimen dalam
penetrasi m, dan t = waktu dalam jam
= Jarak antara sisi kering dan
3.4. Sifat ketahanan.
lembab
Sifat ketahanan beton busa
didefinisikan sebagai kemampuan K = koefisien permeabilitas
beton untuk menahan gangguan dengan '' hukum Darcy "k
eksternal yang mungkin terjadi Kd = laju aliran fluida
v = viskositas fluida busa menunjukkan ketahanan yang
= gradien tekanan sangat tinggi terhadap sulfat dan
A = luas permukaan, dan L karbonasi. Dalam sebuah studi oleh
adalah ketebalan dari zat padat Ranjani dan Ramamurthy [153].
Perilaku beton busa dengan
kelembaban dibandingkan kerapatan yang bervariasi 1000 dan
dengan beton normal; pori udara 1500 kg/m dalam larutan 0,5% dan
sebagai penyangga mencegah natrium sulfat 5% dan 0,424% dan
penetrasi cepat [121]. Sulfat adalah 4,24% massa magnesium sulfat
salah satu zat agresif yang dapat dievaluasi untuk jangka waktu 1
mempengaruhi beton busa dalam tahun. Investigasi menunjukkan
masa pakainya. Padahal, sulfat bahwa ekspansi tersebut 28% lebih
memang tergantung pada beberapa tinggi saat beton busa dimasukkan
faktor seperti jenis semen, natrium sulfat dibanding magnesium
dimasukkannya campuran mineral, sulfat karena laju pembentukan
jenis kation yang terkait dengan eterintit yang lebih tinggi dinatrium
sulfat rasio anion, w/c, permeabilitas, sulfat, namun terjadi penurunan pada
konsentrasi sulfat, waktu dan durasi magnesium sulfat. Lingkungan
pemaparan [148-151]. Sebuah studi akibat disintegrasi penyemenan
yang dilakukan oleh Jones et material dan ini menyebabkan
al.[57,104,152] menunjukkan bahwa hilangnya sampel sebanyak 1%
selama perancangan beton [153]. Resistensi beton busa terhadap
berdiameter rendah, disarankan karbonasi juga terjadi dinilai oleh
untuk mempertimbangkan banyak beberapa peneliti. Dalam sebuah
faktor yang mempengaruhi Beton studi oleh Jones dkk. [69] itu diamati
busa seperti laju adsorpsi air, bahwa penggantian abu dengan
kedalaman penetrasi primer, dan semen dalam campuran berkontribusi
tingkat ketahanan yang cukup terhadap ketahanan yang lebih tinggi
terhadap fenomena pembekuan dan terhadap karbonasi dari pada
pencairan. Disebutkan bahwa beton resistansi kapasitas campuran dengan
pasir halus. Juga, volume yang lebih diklasifikasikan sebagai 'sangat
tinggi Kandungan busa tersebut reaktif' [156].
dilsebutkan dapat mengurangi 3.5 Fuctional properties/sifat
ketahanan karbonasi dapat fungsional
mengurangi kepadatan yang
Sifat fungsional menjelaskan
menyebabkan percepatan karbonasi
perubahan sebenarnya dari beton
pada beton busa. Jones dan
busa ringat/tipis pada rentang
McCarthy [3.113] juga menyebutkan
masanya; pada contoh di akustik dan
bahwa karbonasi terjadi pada tingkat
insulasi themal dan resistensi api.
yang relatif lebih tinggi dalam
Bagian ini mengulas pembelajaran
kepadatan rendah beton. Sebaliknya,
terakhir tentang sifat funsional
didapatkan bahwa kepadatan rendah
foamed beton, meskipun penelitian
pada desain beton busa dengan
ini sangat banyak masih diperlukan.
jangkauan yang lebih besar istilah
korosi dari pada volume kerapatan 3.6 Resistensi insulasi akustik
yang lebih tinggi [154,155].
Studi terbaru menunjukkan
Ketahanan terhadap korosi ternyata
bahwa hasil foamed beton insulasi
meningkat dengan penurunan
akustik lebih tinggi daripada beton
kepadatan pada sampel busa [118.
beton normal karna selnya seperti
Untuk mengetahui pengaruh klorida,
mikrostruktur. Namun resistensi
disebutkan bahwa kinerja Beton busa
isolasi suara atau volume frekuensi
terhadap masuknya klorida setara
yang dipantulkan pada dasarnya
dengan ketahanan beton normal
berdasarkan kekakuan masa beton
dengan kuat tekan 25 MPa. Selain
sebenranya ( kerapatan permukaan).
itu, penelitian yang sama pada beton
Berdasarkan teori dari resisten suara
bbusa menunjukkan bahwa Risiko
katahanan dinding, telah dinyatakan
kerusakan akibat reaksi alkali-silika
bahwa frekuensi dari pemantulan
tidak terlalu besar dengan agregat
suara dengan hipotesis pada
daur ulang meskipun agregat
ketebalan dinding dan kerapatan
semacam itu mungkin
terbesar. Dengan demikian, bila W/mK pada densitas 1600kg/m3.
dinding beton sangat kaku, itu dapat Beton normal memliki konduktivitas
memantulkan suara yang lebih tinggi termal 1,6 W/mK pada 220 kg/m3:
daripada dinding selular yang bisa 59 % lebih tinggi dari resistensi
menyerapnya. Dinding Foamed foamed beton. Telah diamati bahwa
beton seluluar mentramisikan konduktivitas termal bereaksi dengan
frekuensi dari suara dengan nilai proposional dengan densitas dan
sampai 3% lebih tinggi daru dinding karakterisitik isolasi termal menutrun
beton normal. Foamed beton saat densitas volume meningkat.
memiliki penyerapan 10 kali lebih Dalam studi lain oleh Jones dan
tinggi dibandingkan beton padat. McCarthy ditunjukkan bahwa
Isolasi suara dari foamde beton dapat konduktivitas termal berkisar antara
dipengareuhi oelh masuknya 0,23 dan 0,42 W/mK pada dinsitas
kandungan foam, jumlah, ukuran dan kering 1000 dan 1200 kg/m3. Selain
distribusi dari pori-pori dan itu pengisian mortal berpori dengan
keseragamanan. butiran polistiren dapat
menghasilkan foamed beton dengan
3.7 Konduktivita panas
kisaran kerapatan 200-650 kg/m3
Foamed beton merupakan dengan konduktivitas termal 0,06-
salah satu bahan beton ringan yang 0,16 W/mK. Ditentukan bahwa
terdiri dari struktur sel tertutup yang setiap densitas redukasi 100 kg/m3.
memiliki konduktivuitas termal o.66
isolasi termal akan turun sampai 0,04 Juga, studi lain tentang dinding bata
W/mK dari total isolasi termal dari memperlihatkan bhawa
foamed beton. Dalam prakteknya, menggunakan foamde beton dengan
papan foamded beton densitas 800 kg/m3 di dalam dinding
memperlihatkan pergerakan isolasi meningktakn isolasi termal hingga
termal yang meningkatt dengan 23% dibandingkan beton normal.
sorotan minimalkan dan Beberapa peneltian menunjukkan
meningktakan strenght/ kekuatan. bahwa tingkat isolasi termal pada
foamed beton tergantung pada 38 % ketika semen menggantikan
komposisi campuran seperti tipe dengan 30% pulverrized fuel.
angregat dan mineral. Sebelumnya Konduktivitas termal yang lebih
dilaporkan bhwa agregat ringan pada rendah dari foamed beton
foamed beton bermanfaat dalam dihubungkan dengan densitas rendah
menurunkan tingkat konduktivitas dan partikel morfologi cenospheric
termal. Sebagai contoh foamed busa fly ash yang meningkatkan jalur
dengan densitas 1000 kg/m3 dengan aliran panas. Tabel 12
menggunkan agregat ringan mengilustrasikan persamaan empiris
mendapatkan konduktivitas termal yang dikembangkan untuk
1/6 dari nilai adukan semen- mortar menentukan isolasi termal
batupasir. Penambahan ampuran berdasarkan konduktivitas termal,
mineral juga dapat merubah sifat ditunjukkan bahwa semakin tebal
termal dari foamed beton dengan spesimen foamed beton, semakin
merubah densitasnya. Gianakou dan rendah nilai konduktivutas
Jones melaporkan bahwa termalnya.
konduktivitas termal mengurangi 12-

Selain itu, pengaruh dari variasi men[pengaruhi kinerja densitas dan


densitas pada konduktiviutas termal menyebabkan dampak besar pada
juga dilaporkan. Ini juga dilaporkan kapasitas isolasi.
bahwa rasioa mortar/ rasio foam
3.8 Resistan api/ ketahanan api. Foamed beton yang mengandung
semen hidrolik dengan rasio
Hasil penenlitian yang ada
AI203/CaO lebih tinggi daripada dua
memperlihatkan bahwa foamed
beton normal menahan pada suhu
beton memberikan ketahanan api di
tinggi 145C tanpa ada mengalami
banding pada beton normal,
tanda kerusakan karena foamed
meskipun ini mengalami penyusutan
beton memiliki ketahanan api yang
yang berlebihan disebabkan tingkat
tinggi di permukaannya dan tidak
penguapan yang tinggi ketika terkena
membahayakan beton meledak atau
suhu tinggi. Kapasitas foamed beton
hancur seperti yang terjadi beton
menahan api tergantung pada
normal yang padat dan berat.
proporsi campuranya, komposisi dan
Penejlasan pada tabel 13 diringkas
kontituennya, pada uumumnya
menajdi semua sifat foamed beton
kepanpu densitas dari foamed beton
yang telah diteliti oleh peneliti di
berkurang. Ketahanan api secara
seluruh dunia.
proposional meningkat. Foamed
beton memiliki kemampuan 4. Penggunaan Beton Busa.
menahan api dari jarak dekat
Dikarenakan sifat-sifat
daripada beton normal. Dengan
khusus dari beton busa yang
catatan, densitas beton memiliki nilai
mencakup reduksi densitas,
950 kg/m3 dan 1200 kjg/m3 dapat
konduktivitas thermal rendah,
menahan api masing-masing 3,5 jam
kemampuan alir yang tinggi, dan
dan 2 jam. Dilaporkan bahwa
kemampuan beton mengeras, dan
foamed beton dengan densitas 400
mengingat mudahnya produksi
kg/m3 menunjukkan tingkat
dengan biaya yang efektif, beton
ketahanan pada api tiga kali lebih
busa sudah banyak ditemukan
rendah daripada memiliki densitas
digunakan pada banyak pekerjaan
kering 150 kg/m3. Komposisi semen
struktur dan sipil [2, 145]. Sebagai
juga dapat mempengaruhi perikalu
contoh, beton busa densitas rendah
foamed beton pada suhu tiunggi.
sudah digunakan pada pengisi
rongga dan juga isolasi sementara mengalir dan pada aplikasi
densitas tinggi digunakan pada geoteknik. Pertumbuhan ini menarik
pekerjaan struktur [2,7,145]. perhatian untuk digunakan sebagian
Penggunaan beton busa lain karena peningkatan yang signifikan
mencakup (1) Produksi blok ringan dari segi biaya pada material
dan panel pre-cast (2) Isolasi api (3) bangunan ringan lainnya seperti dry
Isolasi termal dan akustik (4) Sub- wall, kayu dan yang menjadi
base jalan (5) Penarikan kembali permasalahan lingkungan lainnya
parit (6) Stabilisasi tanah dan (7) [6,7]. Disamping itu, penambahan
Penyerap goncangan untuk bandara fitur beton busa mendorong nya agar
dan lalu lintas umum [2, 5, 145]. sesuai dengan volume besar pada
Juga karena kemampuan alirnya, ini material campuran tambahan karna
merupakan material tambahan untuk maufakturing dan biaya lingkungan
pori seperti saluran tua, tanki berhubungan dengan produksi semen
penyimpanan, basement, saluran dan [12]
rongga bawah jalan yang
Di UK, beton busa
dikarenakan oleh hujan lebat [12].
diperkirakan Ukuran pasar tahunan
Penggunaan beton busa sekitar 250.000 - 300.000 m3
suadah populer didunia, terutama termasuk satu proyek stabilisasi
daerah yang perumahan nya kurang tambang yang sangat besar. Kanada
atau cuaca buruk, badai dan juga barat memperkirakan ukuran pasar
gempa [12]. Di Amerika Utara, tahunan mendekati 50.000 m3 [11,
keseluruhan permintaan lebih banyak 105]. Selain itu, di Korea, beton busa
dari Amerika Selatan dan menjadi kurang lebih 250,000 m3 dengan
sebanding dengan produksi yang volume konstruksi yang digunakan
biasanya. Tapi, di kanada, busa yang setiap tahun sebagai komponen
berbasis semen sudah banyak penting pada penghangat lantai
digunakan untuk pemasangan anulus [173]. Di Timur Tengah, beton busa
terowongan, pengisi yang mampu memiliki sifat unggul seperti isolasi
termal, bobot yang ringan yang pendukung, dan untuk mengisi pori
membuat ini adalah material yang bawah slab, mengurangi tegangan
cocok digunakan untuk mengurangi ternal, dan gradient termal pada
dampak buruk gempa bumi dan lubang beton panas serta isolasi
perubahan cuaca. Di Belanda, beton rendah [12].
busa digunakan sebagai sub-base
5. Kesimpulan.
jalan karena beban yang bisa ditahan
rendah, kemudian untuk pembatas Berdasarkan review yang
jembatan dikarenakan densitas nya dilakukan, diamati bahwa mayoritas
yang rendah dan menghemat banyak investigasi terbatas pada evaluasi
biaya dengan mengurangi ukuran sifat-sifat beton busa, dibandingkan
pondasi dan ketebalan dinding. dengan berfokus pada karakter
Sebagai tambahan, penerapan beton boeton itu sendiri, atau bagaimana
busa sangat efektif dari segi biaya pengaruh kekuatan beton busa
pada saat waktu perbaikan dan matrix. Stabilitasi mekanik busa pada
rehabilitasi [8, 12]. beton harus mempertimbangkan satu
dari hal-hal penting dalam
Penggunaan lain dari beton
menentukan geometri yang halus
busa yaitu digunakan sebagai paving
serta keseragaman tahap dan proses
concrete, untuk mencegah embun
pengerasan. Meskipun densitas yang
masuk ke jalan, untuk isolasi sistem
diinginkan dan kekuatan yang
pondasi ringan dan perpindahannya,
disyaratkan yang bergantung pada
untuk mencegah embun pada pile
kondisi tertentu yang disebut dengan
caps, untuk mencegah embun dari
metode proporsi material, panduan,
jacking pada pile dangkal, digunakan
metode trial dan eror, tidak ada
sebagai grout untuk mengisi pipa
metode standart untuk menentukan
buangan dan sebagai timbunan
dengan tepat porsi desain campuran
ladang minyak bawah tanah, untuk
beton busa. Stabiliasi produksi beton
meningkatkan temperatur yang panas
busa bergantung pada banyak faktor
dibawah tangki minyak dan tangki
seperti tipe foam agent, metode
persiapan foam agent untuk dengan menyeleksi tipe foam agent
mendapat keseragaman, atau yang sangat cocok untuk
distribusi merata dari pori udara ditambahkan. Foam agent
(gelembung), proses pembentukan memproduksi disitribusi pori yang
material busa, desain keakuratan seragam, dimana mengurangi
kalkulasi campuran, produksi beton masalah pemisahan yang terjadi
busa, kinerja kesegaran dan diawal, mencegah ingresi klorida,
kekerasaannya juga diuraikan secara dan meningkatkan rentang waktu
signifikan. Untuk memproduksi saat kebakaran sekaligus
beton busa dengan konsistensi dan meningkatkan ketahanan api.
stabilitas yang tinggi,
Kajian di atas terutama
direkomendasikan agar mengurangi
ditujukan untuk mengevaluasi sifat
penggunaan foam agent, dengan
material beton busa saat ini dan
mengganti sebagian semen dengan
kemudian diperluas ke perbaikan
fly ash dan silica fume, dan agregat
desain proporsi beton busa dan
ringan, yang mengurang prose
pemilihan material konstituen
pemanasan hidrasi.
seperti penggunaan material
Kuat tekan dipertimbangkan tambahan sebagai pengganti Semen
sebagai fungsi utama desain densitas Portland, memanfaatkan abu
yang diinginkan, sebagai tambang sebagai agregat beton busa
pertimbangan untuk beton ringan, penuh/sebagian dan memperkaya
yang akhirnya dapat digunakan kemampuan beton busa pada saat
untuk fabrikasi struktural, non atau kondisi fresh dengan menyesuaikan
komponen semi struktural. jumlah plastisizer. Sebagai
Sementara, ketahanan adalah sifat tambahan, review juga mancakup
lain dari beton busa yang dibutuhkan kemampuan peningkatan kekuatan
untuk mencapai level yang secara pada saat kondisi mengeras dengan
efektif dapat menahan lingkungan inklusi serat baja atau polipropilens.
yang agresif. Hal ini dapat dicapai Berdasarkan studi sebelumnya
merekomendasikan studi berikutnya
(1) mempelajari sifat-sifat teknis
beton busa dalam beberapa hal
seperti Poisson ratio, modulus
elastisitas, dan creep yang dipelajari
untuk desain struktutal beton (2)
sebagai klarifikasi mekanik dengan
yang ditunjukkan memperlihatkan
ketanahan api yang dibandingkan
dengan beton konvensional. (3)
mempelajari sifat-sifat beton busa
dengan beberapa tipe fiber, dimana
peilakub ini masih sangat terbatas.(4)
dan mengembangkan superplastisizer
yang sesuai digunakan untuk
densitas beton busa dengan tidak
ada efek yang negatif pada stabilitas
busa dan canpuran.
SUMMARY (RINGKASAN)

Salah satu perkembangan ilmu pengetahuan telah menciptakan sebuah


ilmu eksperimental khususnya dibidang struktural teknik sipil. Eksperimental ini
menemukan sebuah referensi lain yang dijadikan sebagai inovasi untuk
menggantikan penggunaan beton konvensional didalam pekerjaan konstruksi.
Penemuan ini disebut Beton Buas (Foam Concrete). Beton busa didefinisikan
sebagai beton seluler ringan yang dapat diklasifikasikan sebagai beton ringan
(kerapatan 400-1850 kg / m) dengan random air void yang dibuat dari campuran
foam agent di dalam mortar.

Beton busa memiliki karakteristik seperti kekuatan yang tinggi, rasio


berat dan kepadatan jenis yang rendah. Penggunaan beton berbusa mengurangi
beban mati pada struktur dan pondasi, berkontribusi terhadap konservasi energi,
dan menurunkan biaya tenaga kerja selama konstruksi. Hal ini juga berkaitan
dengan biaya produksi yang rendah dan transportasi komponen bangunan yang
mudah dibandingkan beton normal dan memiliki potensial untuk digunakan
sebagai struktur bahan material.
Beton berbusa dianggap sebagai solusi ekonomis dalam pembuatan
material konstruksi ringan untuk skala besar dan komponen seperti struktural
member, partisi, filling grade, dan tanggul jalan karena proses pembuatannya
yang mudah.. Pada prakteknya, beton busa sudah sering digunakan pada aplikasi
konstruksi di berbagai negara seperti Jerman, Inggris, Filipina, Turki dan
Thailand.
Beton busa terdiri dari komponen dasar dan tambahan. Komponen dasar
yaitu semen, pasir, dan air untuk mortar, ditambah dengan agregat untuk
memproduksi beton, sementara itu material tambahan nya yaitu fly ash,
plasticizer, dan fiber. Semen adalah bahan pengikat yang paling dominan pada
beton busa. Tipe semen yang digunakan pada beton busa adalah semen Portland,
pengeras semen portland, calcium sulfoaminated cement, dan high alumunia
cement, yang dapat digunakan dengan range antara 25 % dan 100 % bahan
pengikat.

Foam Agent mengendalikan densitas melalui tingkat gelembung udara


yang dibuat didalam campuran pasta semen. Gelembung-gelembung busa
diartikan sebagai pori udara tertutup yang terbentuk akibat dari penambahan foam
agent. Foam agent yang paling umum digunakan adalah sintetik dan protein
based. Foam agent yang terbuat dari protein-based menghasilkan gelembung-
gelembung udara yang lebih kuat dan lebih banyak yang memungkin kan
menghasilkan udara dengan jumlah yang banyak dan juga memberikan jaringan
pori udara yang lebih stabil sementara sintetis menghasilkan luasan yang besar
dan densitas yang rendah

Busa seperti yang diperkenalkan oleh ACI 523.3R-93 [35] diproduksi


dengan mencampur foam agent, air dan kompresi udara (dihasilkan oleh air-
comprresor) dalam proporsi rasio yang telah dihitung sebelumnya pada sebuah
generator busa yang dikalibrasi untuk tingkat pelepasan. Kualitas busa sangat
penting karena hal itu menunjukkan stabilitas beton busa dan itu juga dipengaruhi
oleh kekuatan dan kekakuan yang dihasilkan beton busa. Stabilitas beton busa
dapat diperoleh dengan penambahan penyetabil busa fluorinated surfactant
kedalam beton busa

Penggunaan air juga sangat berpengaruh pada beton busa. Air yang
dibutuhkan untuk untuk beton busa tergantung pada konstituen dan penggunaan
campuran. Kandungan air juga diatur oleh keseragaman, konsistensi dan
kestabilan dari campuran yang diinginkan. ACI 523.3R-93 [35],
merekomendasikan bahwa penggunaan air untuk desain pencampuran beton busa,
harus bersih, fresh dan bisa diminum. Infeksi organik dapat menghasilkan efek
yang negatif pada kualitas penggunaan foam agent khususnya protein based,
dimana dapat mempengaruhi formasi pencampuran beton busa yang ditentukan
oleh British Cement Association

Anda mungkin juga menyukai