Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS BEDUAI
Jalan Raya Beduai, Desa Kasromego, Kecamatan Beduai, Kode Pos 78555
Hallo Puskesmas Beduai : 085346506842, E-Mail : puskesmasbeduai1212@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELACAKAN KASUS MANGKIR TBC
UPT. PUSKESMAS BEDUAI TAHUN 2023

A. Latar Belakang

Tuberkulosis ( TBC ) merupakan ancaman kesehatan masyarakat di Indonesia.


Berdasarkan WHO Global TBC Report 2020, kasus TBC di Indonesia pada tahun 2019
diperkirakan sejumlah 845.000 kasus dengan insidensi 312 per 100.000 penduduk yang
kemudian membawa Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus terbesar kedua di
dunia setelah India.

Untuk menuju target eliminasi TBC tahun 2030, perlu adanya strategi percepatan
penemuan dan pengobatan yang mencakup perluasan akses dan penyediaan layanan yang
bermutu dan terstandar. Perubahan besar dalam penegakan diagnosis dan pengobatan
TBC telah direkomendasikan oleh WHO tahun 2020 dalam buku WHO operational
handbook on tuberculosis- Module 3 : rapid diagnostics for tuberculosis. Pada buku
tersebut terdapat perubahan paradigma dalam penegakan diagnosis TBC dan TBC RO
yang harus dilakukan lebih dini, lebih akurat umtuk semua jenis, tipe penyakit TBC serta
deteksi yang cepat untuk mengetahui resistensi obat TBC. Strategi Nasional Pengendalian
Tuberkulosis di Indonesia mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi terkini di bidang
kesehatan. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah melakukan
kajian rekomendasi yang dikeluarkan oleh WHO tersebut dan akan menerapkannya dalam
tatalaksana TBC di Indonesia.

World Health Organization ( WHO ) mencanangkan strategi ‘End Tuberculosis’,


yang merupakan bagian dari Sustainable Development Goals, dengan satu tujuan yaitu
untuk mengakhiri epidemi tuberculosis di seluruh dunia. Visi the end TB strategy adalah
“dunia yang bebas TB” yaitu zero deaths, disease and suffering due to TB dengan tujuan
mengakhiri epidemic TB di dunia. Indikator yang digunakan adalah pencapaian target
dibawah ini pada tahun 2030 :
1. Jumlah kematian akibat TB berkurang 95 % dibandingkan tahun 2015
2. Angka insidensi TB berkurang 90 % dibandingkan tahun 2015
3. Tidak ada keluarga yang mengalami masalah ekonomi yang katastropik
Pilar dan komponen dalam end TB strategy yaitu :
1. Tata laksana dan upaya pencegahan terintegrasi yang berpusat pada pasien
2. Dukungan politik dan sistem pendukung yang kuat
3. Intensifikasi penelitian dan inovasi baru

Komponen tata laksana dan upaya pencegahan terintegrasi yang berpusat pada pasien,
diimplementasikan dalam bentuk :
1. Diagnosis dini TB termasuk penerapan pemeriksaan uji kepekaan obat yang universal,
skrining sistematis pada kontak dan kelompok resiko tinggi.
2. Pengobatan untuk semua pasien TB termasuk TB resisten obat dengan dukungan pasien
yang memadai.
3. Peningkatan kolaborasi layanan melalui TB-HIV, TB-DM, Manajemen terpadu Balita
Sakit ( MTBS ), pendekatan praktis penyakit paru.
4. Pengobatan pencegahan bagi orang dengan resiko tinggi, dan tersedianya vaksinasi TB.

Untuk menanggulangi masalah tersebut peran masyarakat sebagai kader dan peran
petugas kesehatan diunit pelayanan kesehatan terdepan sangatlah penting. Diharapkan
dengan aktifnya kader dan petugas kesehatan dalam pendampingan di masyarakat, akan
menurunkan angka drop-out ( putus obat ) dan meningkatkan angka penemuan kasus serta
kesembuhan pasien TB di Puskesmas wilayah kerja Puskesmas Beduai.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk Mencegah Kegagalan pengobatan TB dan mencegah munculnya kasus
TB RO / MDR.
2. Tujuan Khusus
a. Melacak pasien TB yang berhenti mengambil obat.
b. Memberikan penyuluhan kepada pasien yang berhenti minum obat tentang
  penyakit TB sehingga bersedia untuk berobat kembali.

C. Kegiatan dan Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Mendata pasien yang akan dikunjungi
2. Melakukan kunjungan rumah
3. Mengkaji/ analisa mengapa pasien tidak datang mengambil obat
4. Memberikan informasi pentingnya berobat teratur dan akibat tidak berobat

secara teratur
5. Mencatat hasil kunjungan
6. Mengevaluasi apakah pasien melakukan kunjungan ke puskesmas
setelah dilakukan pelacakan
D. Sasaran
Sasaran kegiatan Pelacakan Kasus Mangkir TBC adalah Penderita TB Paru yang sedang
dalam tahap pengobatan namun tidak datang kembali mengambil OAT .

E. Jadwal Kegiatan
1. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan Pelacakan Kasus Mangkir TBC dilaksanakan pada bulan Januari-
Desember 2023.
2. Tempat Pelaksanan
Rumah Penderita TB Paru di seluruh Kecamatan Beduai yang tidak datang kembali
mengambil OAT.
3. Petugas Pelaksana
Petugas kesehatan Puskesmas Beduai.

F. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi di lakukan sesudah pelaksanaan kegiatan untuk menilai ada tidak nya
penderita kasus mangkir TBC datang untuk mengambil OAT ke puskesmas, oleh
Penanggung Jawab program berkoordinasi dengan Penanggung Jawab UKM.

G. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Penanggung Jawab Program berkoordinasi dengan Penanggung Jawab UKM
membuat laporan hasil kegiatan dan membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari hasil
kegiatan kepada Kepala Puskesmas sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan.

H. Anggaran
Biaya kegiatan dibebankan pada dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Puskesmas Beduai Tahun 2023.

Beduai, 2 Januari 2023


Mengetahui
Kepala Puskesmas Beduai PJ Program TB Paru

BANG LADESH, SKM MARSIANUS, A.Md.Kep


Penata Tk. I NIP 19890310 202321 1 003
NIP 19730415 199303 1 002

Anda mungkin juga menyukai