Anda di halaman 1dari 3

KISAH teladan

LUQMAN AL-HAKIM
LUQMAN BUKAN SEORANG NABI.
ALLAH SWT ANUGRAHKAN HIKMAH KEPADA LUQMAN
SEHINGGA IA BERGELAR LUQMAN AL-HAKIM
(LUQMAN YANG DIANUGRAHI HIKMAH)
َ‫َولَقَ ۡد ٰات َۡينَا لُ ۡقمٰ نَ ۡال ِح ۡك َمة‬
Dan sesungguhnya, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman…(QS.Luqmaan/31:12)

Al kisah Suatu hari, Luqman berkata "Wahai putraku! Berusahalah melakukan hal-hal yang
mendatangkan kebaikan bagi agama dan duniamu. Terus berusahalah hingga kau mencapai puncak
kebaikan. Jangan pedulikan apapun kata orang! Karena memang tidak akan pernah ada jalan untuk
memuaskan dan melegakan semua orang. Tidak akan ada juga cara untuk menyatukan hati  dan
pikiran mereka. Itulah fakta hidup ditengah orang banyak dengan berbagai kepentingannya
masing-masing"

"Mari kita buktikan!" Kata Luqman sambil menarik tali kekang keledainya.

Awalnya, Luqman menaiki keledai, sedangkan anaknya disuruhnya untuk berjalan sambil memegang
tali keledai. Benar saja, tidak lama kemudian orang-orang yang mereka temui berkomentar "Anak
kecil itu menuntun keledai, sedang orang tuanya duduk nyaman di atas keledai. Sungguh bodoh
dan egois orang tua itu, masak anak kecil dibiarkannya berjalan kaki sementara dia menunggangi
kuda!"  Mendengar komentar orang-orang disepanjang jalan tersebut, Luqman-pun berkata
kepada anaknya, "Puteraku, coba kau dengar, apa yang mereka katakan tentang kita!"

Setelah berkata begitu, Luqman meminta anaknya untuk bergantian posisi. Sekarang Luqman yang
menuntun keledai, sedangkan sang anak naik di punggung keledai. Ditengah perjalanan, mereka
kembali menjadi omongan orang."Sungguh buruk perangai dan akhlak anak itu, masak orangtua
dibiarkannya berjalan menuntun keledai, sementara dia duduk manis di punggung keledai."
Mendengar komentar orang-orang dijalan,  Luqman-pun kembali berpesan  kepada anaknya,
"Anakku, dengarlah sekali lagi, apa saja yang mereka katakan."
Setelah melewati orang-orang tadi, sekarang Luqman meminta anaknya untuk ikut naik ke
punggung keledai. Jadi, sekarang keduanya sama-sama duduk diatas punggug keledai yang terlihat
kecil dan kurus tersebut. Di tengah perjalanan, mereka kembali menjadi omongan orang-orang
yang mereka temui di sepanjang perjalanan. 

"Betapa dungu dan egois bapak dan anak itu! kasihan sekali keledai tunggangan mereka yang kecil
dan kurus begitu dinaiki berdua" .  Mendengar komentar orang-orang dijalanan, kembali Luqman
meminita anaknya untuk mendengar dengan baik komentar orang-orang tersebut."Dengar dan
perhatikan dengan seksama, apa yang mereka katakan, anakku!" Kata Luqman lembut kepada
anaknya.

Setelah berkata begitu, lantas Luqman mengajak anaknya turun dari punggung keledai, sekarang
mereka berdua sama-sama berjalan memanggul keledainya. Ditengah perjalanan, mereka kembali
bertemu dengan orang-orang yang masing-masing mempunyai ekspresi berbeda demi melihat
perilaku Luqman dan anaknya."Sungguh dungu bapak dan anak itu! Sama-sama berjalan memanggul
keledai, kenapa keledainya tidak dinaikki saja biar perjalanannya tidak melelahkan!? Atau
setidaknya si anakkah yang dinaikkan , biar bapaknya yang menuntun keledainya." "Anakku, kau
dengar sendiri bukan, semua perkataan mereka kepada apa yang kita lakukan dari awal!? Dimata
mereka, tidak ada satupun tindakan kita yang benar. Semua salah!" Kata Luqman kepada anaknya.

KESIMPULAN AKHIR KISAH INI"Karena itu, dalam hidup ini kita harus punya prinsip, pendirian
yang kuat dan harus tegas. Lakukan saja apa yang bermanfaat bagimu dan agamamu, jangan
terlalu ambil pusing dengan perkataan orang lain. Aku berharap kau bisa mengambil sendiri
pelajaran berharga dari perjalanan kita dengan keledai ini," kata Luqman sambil mengikat keledai
pada sebuah tiang.

PELAJARAN DARI KISAH LUQMAN AL-HAKIM


1. TENTANG AQIDAH
(QS. LUQMAN/31:13)
2. BERBUAT BAIK KEPADA ORANG TUA
(QS. LUQMAN/31:14)
3. TENTANG IBADAH
(QS. LUQMAN/31:17)
4. TENTANG MUAMALAH
(QS. LUQMAN/31:18)
Oleh: Cikgu HASNAH KURNIASIH, S.Pd.I
GURU PAI SDN 10
RANTAU SELATAN

Anda mungkin juga menyukai