ظ ْل ٌم ُ َوا ِْذ َقا َل لُ ْق ٰمنُ اِل ْبنِهٖ َوه َُو َيع ِ َعظِ ْي ٌم Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” - Ayat ini merupakan wasiat Luqman kepada anaknya. Sebagian ulama berpendapat bahwa Luqman adalah seorang nabi, hingga Allah menjadikan namanya sebagai nama surah dalam Al Qur’an. - Dalam ayat ini, Luqman menasihati anaknya untuk menjunjung tinggi tauhid dalam dirinya. Karena tauhid inilah yang akan menjadi pondasi utama bagi anak untuk menjalani hidupnya di dunia agar mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. - Beberapa poin tarbawi yang bisa kita ambil : a. Menandakan kedekatan ayah kepada anaknya. b. Luqman menggunakan uslubul mauidhoh yaitu metode menasihati. Ciri dari metode ini adalah menasihati dengan halus. c. Uslubul mulaathofah : metode lemah lembut. Panggilan sayang seorang ayah kepada anaknya. Penggunaan metode ini agar otak anak terbuka menerima nasihat-nasihat orang tua. Luqman bersabar dalam menasihati dan menggunakan cara-cara hikmah dan lembut kepada keluarganya sendiri, meskipun anak dan istrinya kafir. d. Ini merupakan salah satu metode utama dalam menanamkan tauhid kepada anak; menggunakan kalimat negatif. Uslub annaafi lil …., metode meniadakan sesuatu untuk menentukan sesuatu, seperti kalimat syahadat. Hal ini berbeda dengan teori- teori pendidikan yang tidak membolehkan kata tidak dan jangan. Padahal dalam Al Qur’an, kalimat-kalimat ini perlu digunakan dalam tahapan usia tertentu sesuai tahap perkembangan anak. e. Luqman menggunakan metode meyakinkan menggunakan pemikiran/melibatkan pikiran. Uslub ini merangsang daya pikir dan kritis anak sehingga kecerdasannya pun ikut terasah. Luqman memberikan rasionalisasi/argumen kepada anaknya tentang alasan larangan menyekutukan Allah. Luqman menggunakan kata-kata universal yang bisa diterima oleh semua orang (dalam berbagai usia). Luqman menggunakan hujjah dari apa yang ia sampaikan kepada anaknya meskipun anaknya masih kecil. - Tauhid yang dimaksud baik dari rububiyah, uluhiyah, dan ashma wa shifat. Kepada anak yang lebih kecil, penanaman tauhid bisa dilakukan dengan pemberian kisah-kisah yang mengandung tauhidullah. - Menjelaskan berbagai hal kecil di sekitar kita yang berkaitan dengan tauhid kepada anak agar ia tidak bingung dan kesulitan memahami realita kehidupan (misal; budaya di masyarakat sekitar).