Anda di halaman 1dari 4

Keteladanan Luqman Al Hakim

Keteladanan Luqman Al Hakim menjadi ilmu yang bermanfaat apabila kita mampu
mengamalkannya. Berbicara tentang Luqman, rasanya sudah mengarah kepada
buah hati kita.

Pasalnya, sosok yang satu ini memang sudah kondang perihal dunia anak. Ada
banyak hal yang bisa kita contoh dari sosok ini.

Ya, Luqman merupakan hamba Allah yang bukan termasuk dalam kalangan Nabi.
Nama tersebut juga sangat populer dalam dunia Islam. Salah satu alasannya
adalah karena nasihatnya memang mengandung banyak hikmah.

Tidak hanya sebuah pesan saja, melainkan nasihat yang membantu kita untuk
mendidik anak atau sebagai orang tua yang baik dan penuh kasih sayang. Akan
tetapi, juga berdasarkan dengan ajaran Islam, akidah, juga akhlak yang baik.

Karena adanya keteladanan ini, maka Allah mengabadikan nama yang mulia
tersebut dalam firman-Nya.

Mungkin sudah tidak asing lagi surat tersebut. Ya, tepat surat Luqman. Meskipun
ia tidak menerima jabatan sebagai Nabi, akan tetapi ia merupakan ayah pilihan.

Beberapa Keteladanan Luqman Al Hakim

Perlu Anda ketahui bahwa ayah pilihan ini merupakan anak dari Baura bin Nahur bin Tareh.
Tareh itu sendiri adalah nama yang berasal dari Azar, ayah dari Nabi Ibrahim As.

Kebangsaan dari sosok yang satu ini adalah Kota Sudan. Memiliki pekerjaan
sebagai tukang kayu.
Sedangkan keistimewaan dari manusia pilihan ini adalah tubuhnya yang pendek,
akan tetapi mempunyai kekuatan yang super dan hikmah dari Allah SWT. Hal
itulah yang membuat nasihat Luqman diabadikan dalam Al-Qur’an.

Ia hidup sangat lama, seribu tahun lamanya. Bahkan ia juga sempat menjadi guru
dari Nabi Daud As.

Pekerjaan tidak hanya sebagai tukang kayu saja, melainkan juga tukang jahit dan
penggembala domba. Hingga pada akhirnya ia menjadi seorang hakim.

Keteladanan Luqman Al Hakim bermula dari sini. Setelah menjadi hakim, akhirnya
ia menjabat sebagai seorang suami dan ayah.

Rasa bahagia tersebut juga tidak lama menemani Luqman. Pasalnya, setelah ia
Allah karuniai anak, anak-anaknya tersebut juga meninggal saat usianya masih
balita.

Meskipun begitu juga, Luqman tetap menerimanya dengan ikhlas dan percaya
bahwa semua yang terjadi kepada dirinya itu sudah menjadi ketetapan bagi Allah
SWT.

Tidak Menyekutukan Allah SWT dengan Apapun

Untuk keteladanan Luqman Al Hakim yang pertama adalah ia


mengajarkan dan menasihatkan kepada anak-anaknya untuk tidak
menyekutukan Allah SWT dengan apapun.

Ia mengatakan kepada anak-anaknya untuk tetap menyembah dan


beribadah hanya kepada Allah SWT saja.

Tidak menyekutukan Allah dengan apapun dan siapapun. Pasalnya,


memang syirik itu merupakan perbuatan dosa besar.
Sebagaimana dalam surat Luqman ayat 13 yang menjelaskan:

Menyayangi dan Birrul Walidain

Kemudian, keteladanan Luqman Al Hakim adalah mengajarkan kepada


anak-anaknya untuk selalu menyayangi serta berbakti kepada bapak
dan ibunya.

Sebagai anak, hal itu memang sudah menjadi kewajiban bagi kita. Jika
kita hendak melawan orang tua, harusnya kita ingat kembali jasa-jasa
mereka.

Ibu yang sudah mengandung, melahirkan dengan taruhan nyawa, dan


menyusui selama dua tahun. Sedangkan ayah sudah rela banting tulang
dengan ikhlasnya, tidak takut hujan dan panas demi bisa
menyenangkan anaknya.

Sebenarnya dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 23 juga menjelaskan,


jangan menentang semua perintah. Bilang “AH” saja, kita tidak boleh.

Surat Luqman ayat 14 juga menjelaskan perkara yang sama

Mengajarkan untuk Beramal Shaleh

Bukan hanya itu saja keteladanan Luqman Al Hakim yang bisa amalkan.
Akan tetapi, ayah yang menjadi pilihan Allah ini juga mengajarkan
kepada buah hatinya untuk berbuat amal kebaikan.

Ia menasihati anaknya, perbuatan yang sekecil biji sekalipun nantinya


akan Allah berikan balasan.

Jika kamu mampu berbuat baik sekecil biji zarrah, Allah akan
memberimu pahala dan surga. Tetapi jika kamu melakukan dosa sekecil
biji tersebut, nantinya juga Allah akan membalasnya dengan siksa
neraka yang pedih.

Walaupun tak satu manusia pun yang mengetahuinya, Allah akan selalu
mengawasimu. Karena Allah Maha Melihat dan Maha Halus.

Selain itu, Luqman juga mengajarkan kepada anaknya untuk mencegah


perbuatan yang mungkar.

Tidak hanya itu saja, akan tetapi juga menasihati mereka supaya tetap
bersabar terhadap semua yang menimpa. Hal ini juga sesuai dengan
surat Luqman ayat 17.

Terakhir, Luqman juga mengajarkan kepada anaknya supaya tidak


berbuat sombong. Karena memang hal tersebut adalah perbuatan yang
tercela.

Sebagaimana dalam surat Luqman ayat 18.

Anda mungkin juga menyukai