2 / Januari 2020
Riny Apriani, Ariea Putra Dutawan, Nurul Ikhwana, Liza Zuliana, Septiana Sari,
Akademi Keperawatan Yayasan STIKes Binalita Sudama Medan
rinyapriani55@gmail.com, ariadutawan11@gmail.com, ikhwananurul766@gmail.com,
lizajuliana3@gmail.com, septianasari.ss37@gmail.com
ABSTRAK
Untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien perlu adanya upaya untuk meningkatkan
terjangkitnya suatu penyakit terutama penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri
yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang
kuantitatif, jenis penelitian explanatory research, dengan rancangan cross sectional. Jumlah
populasi seluruh pasien RSJ Prof.Dr.Muhammad Ildrem. Sampel dalam penelitian diambil
Ildrem dengan kategori baik lebih sedikit dibandingkan dengan kategori kurang baik. Hasil
analisis bivariat menggunakan uji statistik dengan Chi-Square menunjukkan ada variabel
yang berhubungan secara signifikan yaitu jenis kelamin responden, pengetahuan responden,
ketersediaan peraturan tentang kebersihan diri responden, kurangnya pemberian sosialisasi
atau informasi tentang kebersihan diri responden dan kurangnya dukungan tenaga kesehatan.
Variabel yang paling dominan berpengaruh adalah ketersediaan sarana dan prasarana
kebersihan diri.
ABSTRACT
The Behavior Of Personal Hygiene To improve the patient's health status, efforts are needed
contracting a disease, especially diseases related to poor personal hygiene. The purpose of
this study was to increase patient knowledge about personal hygiene. This research is a
quantitative research, explanatory research type, with cross sectional design. Total population
of all patients at Prof.Dr.Muhammad Ildrem Hospital. The samples in the study were taken
using the Proportional Cluster Random Sampling technique for a total of 20 patients at
observations. The results of the univariate analysis describe the patient's personal hygiene
Prof.Dr.Muhammad Ildrem Hospital in the good category compared to the less good
category. The results of bivariate analysis using statistical tests with Chi-Square showed that
there were variables that were significantly related, namely the sex of the respondent, the
knowledge of the respondent, the availability of regulations regarding personal hygiene of the
respondent and the lack of support from health workers. The variable that has the most
dominant influence is the availability of facilities and infrastructure for personal hygiene.
Keywords: Personal Hygine, Psychiatric Patients, At Prof.Dr.Muhammad Ildrem Hospital
PENDAHULUAN
RSJ. Prof. Dr. Muhammad Ildrem yaitu adalah upaya individu dalam memelihara
pengertian Personal Hygiene (Kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga,
Pribadi), penyebab terjadinya, tanda dan kuku, kulit, dan kebersihan dalam
berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang optimal (Effendy, 1997). Dalam
berarti sehat. Personal hygiene (kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
perorangan) adalah suatu tindakan untuk harus diperhatikan karena kebersihan akan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan seseorang. kebersihan itu sendiri sangat
kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau persepsi seseorang terhadap kesehatan,
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan hygiene nya diantaranya penyakit kulit.
psikis (Tarwoto, 2004). Personal hygiene Penampilan tidak rapi dan bau badan tidak
itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai sedap, serta kuku yang panjang dan kotor
individu dan kebiasaan. Selain itu, ada dapat menjadi sarang kuman penyebab
juga faktor-faktor yang sangat berpengaruh penyakit saluran pencernaan, pada gigi dan
terhadap personal hygiene di antaranya: mulut akan menyebabkan karies gigi, gigi
citra tubuh, kebudayaan, praktik sosial, berlubang, sakit gigi, dan bau mulut, pada
METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian dalam penelitian ini adalah perilaku
sampling. Rumah Sakit Jiwa yang statistik menggunakan uji chi square
terdiri dari perawat dan pasien-pasien yang keamanan dan kesehatan. Seperti pada
sedang dirawat. Kegiatan ini dimulai orang sehat mampu memenuhi kebutuhan
hadiah bagi peserta yang dapat menjawab perawat untuk melakukan praktik
pertanyaan dan diakhiri deangan foto kesehatan yang rutin. Kebersihan diri
bersama dan ditutup dengan doa bersama. adalah upaya individu dalam memelihara
kepada pasien-pasien yang dirawat, maka tertib dan baik tanpa mengalami hambatan
Ilmu
Gangguan Jiwa Di RT 02 RW 12
2013:1(2):108.
http://geeeta.blogspot.com/2015/06/satuan-
acara-penyuluhan-sap-personal.html?m=1
http://repository.um-surabaya.ac.id/2343/3
/BAB_2.pdf
https://library.um.ac.id/ptk/index.php?
mod=detail&id=57435/diagsespadatanggal
19ag ustus2020