KELOMPOK 8:
DISUSUN OLEH
YOGYAKARTA
TAHUN 2023
DAFTAR ISI
C. Tujuan Makalah..................................................................................... 4
D. Manfaat Makalah................................................................................... 4
E. Ancaman ............................................................................................. 14
F. Rasisme .............................................................................................. 14
ii
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 17
A. Kesimpulan ......................................................................................... 23
B. Saran .................................................................................................. 24
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
4. Secara Bahasa, Indonesia memiliki 250 bahasa yang digunakan
oleh berbagai etnis tersebut.
2
sistematis dan meluas, yang juga menjadi tanggung jawab negara
untuk menyelesaikan kasusnya.
B. Rumusan Masalah
Rasisme menjadi masalah di masyarakat yang hingga saat ini
masih sulit untuk dihilangkan, karena rasisme meliputi banyak hal
ditingkat kehidupan manusia, khususnya masyarakat Indonesia,
Seperti rasisme terhadap agama, budaya,suku dan ras. Rasisme juga
menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia, sebab Indonesia
memiliki banyak keragaman. Keragaman di Indonesia merupakan
bagian yang tidak terlepas dan menjadi ciri khusus dari bangsa
Indonesia sendiri. Tanpa adanya keragaman, maka Indonesia
bukanlah sebuah bangsa yang utuh dan di dalam keragaman juga
membutuhkan kesetaraan antar sesama manusia.
3
Manusia sebagai makhluk sosial akan terus hidup bersama
manusia yang berbeda dengannya. Makhluk sosial merupakan
makhluk yang tidak bisa melakukan apapun tanpa makhluk lainnya.
Selain makhluk sosial, manusia juga diberikan akal oleh sang pencipta
agar bisa mengenal dan berinteraksi dengan manusia lainnya, serta
untuk menyadari bahwa setiap manusia itu berbeda, maka harus
memiliki rasa toleransi dan peduli terhadap manusia. Dengan
penjelasan latar belakang masalah terkait keragaman dan kesetaraan
manusia, maka makalah ini akan membahas rumusan masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mendeskripsikan sikap Rasisme menjadi pengaruh buruk
bagi keragaman dan kesetaraan manusia.
D. Manfaat Makalah
1. Manfaat Teoritis
Hasil makalah dapat dijadikan sarana belajar dalam rangka
menambah pengetahuan, untuk menerapkan teori yang telah
penulis dapatkan.
4
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia
1. Hakikat Keragaman Manusia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keragaman
berasal dari kata dasar ragam yang memiliki arti macam, jenis.
Sehingga keragaman dapat berarti memiliki banyak macam
maupun banyak jenis.
Keragaman merupakan kenyataan utama yang pasti akan kita
temui di masyarakat dan kebudayaan yang ada di masa silam, kini
dan waktu yang akan datang. Keragaman manusia tak lepas dari
unsur multikultural yang artinya memiliki berbagai macam budaya.
Multikultural ini berasal dari akar kata multikulturalisme yaitu
kebudayaan memiliki fungsi sebagai pedoman hidup bagi manusia.
Dalam konteks pembangunan bangsa, multikultural dapat
membentuk suatu ideologi yaitu multikulturalisme.
Multikulturalisme sendiri dapat dijadikan sebagai alat untuk
meningkatkan derajat manusia dan kemanusiaannya.
Multikulturalisme dapat mewujudkan masyarakat multikultural yang
dapat mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam satu
kesederajatan baik sebagai individu maupun dalam kebudayaan
sehingga seluruh perbedaan yang ada dapat bersatu.
Keragaman manusia tidaklah sama layaknya berbagai jenis
hewan dan tumbuhan. Keragaman yang dimaksud disini yaitu
dalam arti bahwa setiap manusia memiliki ciri khas mereka
masing-masing yang dapat ditinjau dari sifat-sifat pribadi mereka
contohnya yaitu sikap, watak, kelakuan, tempramen dan hasrat.
Keragaman disini juga dapat dilihat dari berbagai bidang, terutama
6
suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat, serta
ekonomi. Selain sebagai makhluk individu manusia juga sebagai
makhluk sosial yang mana dapat hidup berkelompok dan setiap
kelompok tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda. Dapat
disimpulkan bahwa keragaman didapatkan dari implikasi
kedudukan manusia yang muncul dari perbedaan manusia dalam
hubungan individu dan hubungan sosial mereka.
Negara Indonesia merupakan negara yang paling kaya
terhadap keragaman, misalnya suku, bahasa, ras, agama dan
budayanya. Seluruh keragaman tersebut diwadahi dalam bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan dasar semboyan
yaitu Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti berbeda-beda tetapi
tetap satu tujuan. Dan konstitusi secara tegas menyatakan dalam
pasal 27 yang berbunyi “Setiap warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan” yang
digunakan sebagai landasan produk hukum yang mengikat warga
negara Indonesia.
7
manusia satu dengan yang lainnya hanyalah tingkatan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kesetaraan
manusia disini bukan hanya sekadar pengakuan kesetaraan
derajat saja, tetapi juga berimplikasi pada manusia juga harus
memiliki kesadaran persamaan hak dan kewajiban. Dan tak lupa
implikasi terhadap jaminan terhadap hak dan kewajban tersebut
agar semua elemen dapat terealisasikan dengan baik demi
terciptanya ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat.
8
2. Kategori Kemajemukan
Menurut Usman Pelly (1989) mengkategorikan masyarakat
majemuk berdasarkan dua hal yaitu:
9
Berdasarkan karakteristik biologis pada umumnya
manusia dikelompokkan dalam berbagai ras. Manusia
dibedakan menurut bentuk wajah, rambut, tinggi badan, warna
kulit, mata, hidung dan karakteristik fisik lainnya. Ciri utama
pembeda antara lain ciri ilmiah rambut pada badan, warna
alami rambut, warna kulit, iris, mata bentuk lipatan penutup
mata, bentuk hidung, bibir, bentuk kepala dan muka serta
ukuran tinggi badan.
10
sendiri dan menentukan sendiri ciri kelompok yang diterima
kelompok lain dan dapat dibedakan dari kelompok populasi
lain.
11
Identitas sosial budaya seseorang juga bisa menghilang
dikarenakan terjadinya perkawinan antara dua etnik yang berbeda,
kemudian mereka menetap di daerah yang bukan daerah mereka
berasal. Setelah memiliki anak, anak tersebut sudah tidak memiliki
etnik asli.
12
Di dalam bidang politik, sudah jelas bahwa seluruh masyarakat
Indonesia memiliki hak untuk memilih dan dipilih serta dapat
mengisi kedudukan di kursi pemerintahan.
13
politik yang tidak sesuai. Potensi-potensi tersebut dapat menjadi alat
pelemah kerangka dasar suatu negara.
Ada dua fase yang terjadi dalam suatu konflik, yaitu fase
disharmoni dan fase disintegrasi. Pada fase disharmoni, yang terjadi
adalah kondisi perbedaan pandangan, nilai, tujuan, dan norma suatu
kelompok yang sebelumnya menjadi satu. Kemudian di fase
disintegrasi, perbedaan-perbedaan yang terjadi sudah tidak bisa untuk
diatasi sehingga timbulah gerakan perlawanan dari antar kelompok.
E. Ancaman
Menurut UU No. 17 tahun 2011, ancaman adalah setiap upaya,
pekerjaan, kegiatan, dan tindakan, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri, yang dinilai dan/atau dibuktikan dapat membahayakan
keselamatan bangsa, keamanan, kedaulatan, keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan kepentingan nasional di
berbagai aspek, baik ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, maupun
pertahanan dan keamanan.
Ancaman terhadap suatu negara dapat berupa ancaman yang
menggunakan senjata (militer) dan ancaman yang tidak menggunakan
senjata (non-militer). Ancaman Negara non-militer adalah ancaman
yang tidak menggunakan senjata. Ancaman ini menggunakan faktor-
14
faktor non-militer yang bersifat abstrak, namun mampu
membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non
militer salah satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari
globalisasi. Globalisasi yang menyamarkan batas pergaulan antar
bangsa secara disadari ataupun tidak telah memberikan kesempatan
masuknya budaya asing yang secara langsung member pengaruh
negatif yang kemudian menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah
negara, termasuk Indonesia. Ancaman nonmiliter diantaranya dapat
berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Salah satu
ancaman yang dapat memeca belah suatu negara yaitu perilaku
rasisme.
F. Rasisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia, rasisme merupakan
paham penggolongan manusia berdasarkan ciri fisik dan warna kulit.
Rasisme adalah suatu kepercayaan bahwa kenyataan entitas
seseorang ditentukan dari bentuk fisik dan ras dari suatu golongan,
bukan ditentukan dari kualitas akal berpikir seseorang. Pandangan ini
menyebabkan seseorang dapat di hargai, dinilai, dihormati
berdasarkan golongan darimana ia berasal. Rasisme merupakan
sebuah tindakan buruk yang merasa bahwa suatu rasnya lebih unggul
serta spesial dibandingkan ras lainnya. Orang yang berpandangan
serta mempraktekkan kelakuan rasisme tersebut disebut rasis.
Seseorang yang menjadi korban rasisme dapat merasa dirinya
berada dalam posisi inferior yaitu perasaan dimana seseorang merasa
dirinya cacat fisik dikarenakan pandangan orang lain yang merasa
rasnya memiliki derajat yang lebih tinggi dari orang tersebut atau bisa
disebut dengan superior. Perilaku rasisme juga dapat didorong oleh
beberapa latar belakang yaitu:
15
1. Kebiasaan menyinggung dengan melibatkan ras disekitar tempat
tinggal sehingga menimbulkan suatu kebiasaan yang tidak baik.
2. Kurangnya edukasi mengenai rasisme dan efek negatif yang dapat
ditimbulkan.
3. Cadaan yang melibatkan suatu ras sudah menjadi suatu
kebiasaan sehingga di anggap sebagai hal yang lumrah.
4. Rasa iri dan ketakutan terhadap ras lain yang akan mendominasi.
16
BAB III
PEMBAHASAN
17
Pada saat ini kasus rasisme bahkan telah menjadi hal umum
yang disebabkan oleh orang-orang yang tidak menyadari bahwa
tindakannya merugikan orang lain dan termasuk ke dalam tindakan
rasisme. Contoh konflik rasisme yang ada di Indonesia yaitu kasus
yang dialami mahasiswa Papua terutama yang menjalani pendidikan
di luar pulau.
18
Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008
tentang Penghapusan Diskriminasi Ras & Etnis mempunyai
pengertian "golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis
keturunan". Tentu pasal ini harus dimaknai secara mendalam bagi
setiap warga Indonesia, bahwa Bangsa Indonesia itu beragam ras,
etnis, dan sukunya. Kita sebagai warga negara tentu harus bersama –
sama menjaga dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan dalam
perbedaan dan keberagaman yang ada.
19
setiap hal yang berbeda dengan kita karena tidak semua hal yang
benar dan baik menurut kita juga baik dan benar munurut orang
lain. Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman
masyarakat merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan
kesatuan, serta mencegah proses perpecahan masyarakat,
bangsa, dan negara.
2. Memaknai adanya keberagaman
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan
negara kepulauan. Pengertian negara kepulauan adalah negara
yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih kepulauan dan dapat
mencakup pulau-pulau lain. Sebagai negara kepulauan, Indonesia
memiliki banyak keberagaman. Baik itu suku, budaya, adat
istiadat, ras, agama atau kepercayaan, dan antar golongan.
Pasal 29 Ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi: "Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu". Dalam pasal tersebut jelas terlihat bahwa
negara membebaskan setiap warga negaranya memeluk dan
beribadat sesuai dengan kepercayaannya, tidak hanya
memperbolehkan satu agama yang dianut di Indonesia.
Tidak hanya masalah agama, keberagaman lain seperti ras,
suku, etnik juga harus dimaknai sebagai keberagaman yang ada
di Indonesia. Hal ini selaras dengan makna semboyan kita yakni
Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu
jua, yang berarti walaupun kita warga negara Indonesia berbeda
budaya di dalamnya tetapi harus tetap bersatu dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Bersikap Empati
Sasari (2019) empati adalah kedaan mental yang membuat
orang merasa dirinya dalam keadaan, perasaan atau pikiran yang
sama dengan orang lain, empati dapat juga diartikan sebagai
20
kemampuan untuk menyadari diri sendiri atas perasaan
seseorang, lalu bertindak untuk membantunya.
Dalam bersikap kita harus memiliki rasa empati terhadap
sesama, harus bisa berpikir bagaimana jika kita menjadi mereka.
Jika kita bertindak rasis kepada orang lain kita harus bisa berpikir
bagaimana jika kita berada di posisi mereka, apakah kita akan
suka atau tidak jika diperlakukan secara rasis. Sehingga rasa
empati ini perlu ditanamkan pada diri sendiri untuk meminimalisir
tindak rasis terhadap orang lain terlebih karena faktor
keberagaman yang telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
4. Menyadari Hak Asasi Manusia
Pasal 2 DUHAM menyatakan: “Setiap orang berhak atas
semua hak dan kebebasan-kebebasan yang tercantum di dalam
Deklarasi ini tanpa perkecualian apapun, seperti ras, warna kulit,
jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat yang
berlainan, asal mula kebangsaan atau kemasyarakatan, hak milik,
kelahiran, ataupun kedudukan lain.”
UUD 1945 BAB X tentang Hak Asasi Manusia Pasal 28 J (1)
"Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain
dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara." (2) "Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,
setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan, serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil
sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan,
dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis."
Setiap manusia memiliki hak asasi sebagai individu secara
bebas tidak memandang mereka berbeda atau sama dengan kita.
Kita harus memperlakukan setiap orang secara adil selayaknya
kita ingin diperlakukan orang lain secara adil.
21
Dan yang tak kalah penting adalah perlunya menumbuhkan
kesadaran multicultural awareness, dimana perbedaan yang ada
dalam diri setiap individu bukanlah menjadi sesuatu yang harus
dipedebatkan ataupun diunggulkan. Melainkan perbedaan itu harus
kita jaga dan persatukan dengan menyadari bahwa itu semua
merupakan keindahan yang telah Tuhan anugerahkan. Dengan
adanya kemajemukan dapat membantu kita untuk mengenal tidak
hanya satu jenis manusia saja, namun ratusan bahkan jutaan jenis
manusia yang ada di dunia ini dangan suku dan budaya yang tentu
beragam pula. Kemajemukan membuat kita untuk belajar menerima
segala perbedaan yang ada serta menjadikannya sebuah kekuatan
persatuan yang tak ternilai harganya.
22
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
Keragaman dan kesetaraan manusia sangat penting untuk
masyarakat Indonesia karena keragaman merupakan kenyataan
utama yang pasti kita temui di masyarakat dan kebudayaan yang ada
di masa silam. Kini, maupun masa yang akan datang. Terutama
Negara Indonesia yang merupakan negara yang kaya akan
keragaman dan mempunyai masyarakat multicultural. Sikap
multikulturalisme dapat mewujudkan masyarakat multicultural yang
dapat mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam satu
kesederajatan. Maka dari itu, kesetaraan juga perlu diterapkan.
Kesetaraan dalam memandang keturuan, suku bangsa, ras dan
lainnya tanpa membeda-bedakan. Jadi, setiap keberagaman yang
mengagungkan perbedaan harus disertai dengan kesetaraan di
dalamnya agar kehidupan bermasyarakat bisa berjalan dengan
selaras dan terhindar dari Tindakan penindasan, pengucilan,
pelanggaran hak dan kewajiban antar masyarakat.
23
a. Meningkatkan upaya penghapusan segala bentuk diskriminasi
termasuk ketidakadilan gender bahwa setiap warga negara
memiliki kedudukan yang sama dihadapan hukum tanpa
terkecuali.
b. Menerapkan hukum dengan adil melalui perbaikan system hokum
yang professional, bersih, dan berwibawa.
B. Saran
Dengan makalah ini, saran kami untuk para pembaca adalah
untuk tidak membeda-bedakan suku atau ras manapun agar tidak
memperbesar masalah rasisme di Indonesia. Oleh karena itu
kesadaran akan kesetaraan dalam keberagaman manusia perlu
ditumbuhkan untuk masyarakat agar kehidupan bermasyarakat bisa
berjalan dengan selaras dan terhindar dari penindasan, pengucilan,
pelanggaran hak dan kewajiban antar masyarakat.
24
DAFTAR PUSTAKA
BBC Indonesia (2023) Rasisme dalam sepak bola Indonesia tinggi, 'kalau
dibiarkan akan diikuti oleh suporter lain'
https://www.bbc.com/indonesia/articles/cede1knwpv8o
Herimanto, Winarno. (2021). Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta Timur:
Bumi Aksara
https://books.google.co.id/books/about/Ilmu_Sosial_Budaya_Dasar.ht
ml?id=SvQrEAAAQBAJ&printsec=frontcover&source=kp_read_button
&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&gboemv=1&redir_esc=y#v=onep
age&q&f=false
25
Masri, Subekti. (2020). Multikultural Awareness Teknik Cinemeducation dan
Biblitherapy. Sulawesi Selatan: Aksara Timur
https://books.google.co.id/books?id=8ajYDwAAQBAJ&printsec=frontc
over&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=fals
e
Kumparan (2021) 5 Pasal yang Mengatur tentang Hak Asasi Manusia dalam
UUD 1945 https://kumparan.com/berita-terkini/5-pasal-yang-
mengatur-tentang-hak-asasi-manusia-dalam-uud-1945-
1x1E36mqUvU
Dewi Rukmini (2021) Isi Bunyi Pasal 29 UUD 1945 tentang Kebebasan
Beragama dan Maknanya https://tirto.id/isi-bunyi-pasal-29-uud-1945-
tentang-kebebasan-beragama-dan-maknanya-glPa
26
Kristina (2021) 10 Pasal dalam UUD 1945 yang Mengatur tentang HAM
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5713321/ini-lho-10-pasal-
dalam-uud-1945-yang-mengatur-tentang-ham
Besch, dkk (2017 & 2018) Sikap Toleransi dalam Bingkai Kebhinekaan.
Potret Sikap Toleransi Mahasiswa Keguruan dalam Menyiapkan
Generasi Rahmatan Lil Alamin. Vol. 3 (No 3) 2021
27