Anda di halaman 1dari 8

PRO

POSA
IHT (IN HOUSE TRAINNING)
EARLY WARNING SYSTEM (EWS)
L
dan MANAJEMEN NYERI
PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA BIMA
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BIMA
Ijin Operasional Rumah Sakit Nomor : 503/01/DPMPTSP/IV/2019
Jln. Gajah Mada-Kelurahan Monggonao-Kecamatan Mpunda-Kota Bima
Provinsi Nusa Tenggara Barat Telp. (0374) 42100
E-mail : rspkubima@yahoo.co.id

SURAT PERMOHONAN KEGIATAN / PENGADAAN


NOMOR 02 PAP/RSPKUM/VIII/2023

Kepada Yth.
Direktur Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Bima

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Salam ta’jim kami sampaikan semoga amal ibadah kita diterima disisi Allah, Amin. Sehubungan
dengan hasil bimbingan akreditasi terkait pelatihan staf, maka dengan ini kami sampaikan
kerangka acuan kegiatan pelatihan Early Warning System (EWS) dan Manajemen Nyeri di RS
PKU Muhammadiyah Bima, sebagai acuan kami dalam melaksanakan kegiatan. Mohon masukan
dan persetujuan berkaitan dengan proposal kami, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kota Bima, 9 Muharam 1445 H


27 Juli 2023
Hormat saya,
Komite Keperawatan Mengetahui,
Ketua Sekretaris

(Abdul Muis, S.Kep.,Ns) (Subhan, Amd,.Kep)


NBM 1259412 NBM 1377194
KERANGKA ACUAN KEGIATAN TERM OF REFERENCE (TOR)
IN HOUSE TRAINING EARLY WARNING SYSTEM (EWS)

A. LATAR BELAKANG
1. Early Warning System (EWS)
Staf yang tidak bekerja di daerah pelayanan intensif/kritis mungkin tidak
mempunyai pengetahuan dan pelatihan yang cukup untuk melakukan assesment
serta mengetahui pasien yang akan masuk dalam kondisi kritis. Padahal, banyak
pasien di luar daerah pelayanan kritis mengalami keadaan kritis selama dirawat
inap. Seringkali pasien memperlihatkan tanda bahaya dini (contoh, tanda-tanda vital
yang memburuk dan perubahan kecil status neurologisnya) sebelum mengalami
penurunan kondisi klinis yang meluas sehingga mengalami kejadian yang tidak
diharapkan.
Pelayanan pada pasien berisiko tinggi berorientasi untuk dapat secara optimal
memberikan pelayanan dan perawatan pasien dengan menggunakan sumber daya,
obat-obatan dan peralatan sesuai standar dan pedoman yang berlaku. Kelompok
pasien yang berisiko atau pelayanan yang berisiko tinggi antara lain: Penanganan
kasus emergensi, Penanganan Resusitasi, Pasien dengan life support atau dalam
kondisi koma dan pelayanan pasien lansia, cacat atau yang berisiko untuk
diperlakukan tidak senonoh.
Ada kriteria fisiologis yang dapat membantu; staf untuk mengenali sedini-
dininya pasien yang kondisinya memburuk. Sebagian besar pasien yang
mengalami gagal jantung atau gagal paru sebelumnya memperlihatkan tanda-tanda
fisiologis di luar kisaran normal yang merupakan indikasi keadaan pasien
memburuk. Hal ini dapat diketahui dengan Early Warning System (EWS).
Penerapan Early Warning System (EWS) membuat staf mampu
mengidentifikasi keadaan pasien memburuk sedini-dininya dan bila perlu mencari
bantuan staf yang kompeten. Dengan demikian, hasil asuhan akan lebih baik.
Pelaksanaan Early Warning System (EWS) dapat dilakukan menggunakan
sistem skor. Semua staf dilatih untuk menggunakan Early Warning System (EWS).

1
2. Manajemen Nyeri
Nyeri dapat didefinisikan sebagai “pengalaman sensoris dan emosional yang
tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan, baik aktual
maupun potensial atau dilukiskan dalam istilah kerusakan” (The International
Association for the Study of Pain, 1979)
Namun banyak rumah sakit yang telah melakukan upaya intensif untuk
mengelola rasa nyeri tersebut, sehingga rasa nyeri yang menyertai tindakan medis,
tindakan keperawatan, ataupun prosedur diagnostik pada pasien dapat diminimalkan
atau dilakukan tindak lanjut yang teratur, sesuai dengan kriteria yang dikembangkan
oleh rumah sakit dan kebutuhan pasien. Nyeri yang dirasakan oleh pasien dikelola
dengan melakukan pemantauan secara continue dan terencana. Bahkan dalam
akreditasi Joint Commision International (JCI) isu manajemen nyeri ini menjadi
salah satu elemen penilaian yang dipersyaratkan untuk dipenuhi pihak rumah sakit.

B. URAIAN KEGIATAN
No Kegiatan Peserta Pemateri
.
1. IHT Early warning System Perawat dan Bidan dr. Ardiansyah, SP.An
(EWS)
2. IHT Manajemen Nyeri Perawat dan Bidan dr. Ardiansyah, SP.An

C. MAKSUD dan TUJUAN


a. Maksud
1. Untuk mengasah keterampilan dan pemahaman kepada perawat dan bidan
tentang pengelolaan rasa nyeri dan pertolongan gawat darurat
2. Perawat dan bidan dapat menjelaskan terkait segala faktor yang dapat
mempengaruhi nyeri dan kondisi kegawatdaruratan.
b. Tujuan

2
Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan guna meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan Perawat dan Bidan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima tentang
pengelolaan rasa nyeri dan pertolongan pada kondisi gawat darurat.

D. METODE dan TAHAPAN


a. Metode
Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan metode penyuluhan dengan cara diadakan
pre-test dan post-test sebagai bahan evaluasi.
b. Tahapan
Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan 2 sesi yaitu sesi pertama dilaksanakan pada
jam 08.00-10.00 WITA dan sesi kedua dilaksanakan pada jam 13.00-15.00 WITA.

E. JADWAL dan TEMPAT


a) Jadwal pelaksanaan
Kegiatan akan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal: menyesuaikan
b) Tempat Pelaksana Kegiatan
Aula Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima

F. PRODUK (PROSES)
Kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat dan
Bidan RS PKU Muhammadiyah Bima tentang Early Warning System (EWS) dan
Manajemen Nyeri.

G. TIM EVALUASI
1. Tim keselamatan pasien Rumah Sakit
2. Tim mutu profesi keperawatan

3
H. LOGISTIK dan ANGGARAN
1. Rincian Anggaran dan Biaya Pelatihan Early Warning System (EWS)

HARGA
NO URAIAN VOLUME JUMLAH (Rp)
SATUAN (Rp)

1 Nasi bungkus peserta 81 bungkus Rp 15.000 Rp 1.215.000

3 Nasi bungkus pembicara 1 bungkus Rp 50.000 Rp 50.000

4 Snack coffee break 81 kotak Rp 12.000 Rp 972.000

5 Snack meja pemateri 1 kotak Rp 25.000 Rp 25.000

6 Air minum 3 dus Rp 20.000 Rp 60.000

8 Kertas sertifikat 1 rim Rp 70.000 Rp 70.000

9 Honor pemateri 1 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000

10 Spanduk 1 buah Rp 200.000 Rp 200.000

Jumlah Rp 3.592.000

2. Rincian Anggaran dan Biaya Pelatihan Manajemen Nyeri


HARGA
NO URAIAN VOLUME JUMLAH (Rp)
SATUAN (Rp)

1 Kertas sertifikat 2 rim Rp 70.000 Rp 140.000

2 Tinta printer 2 Botol Rp 60.000 Rp 120.000

3 Sepanduk pelatihan manajenent nyeri 1 lembar Rp 170.000 Rp 170.000

4 Honor pembicara 1 Orang Rp 1.000.000 Rp 1.000.000

5 Nasi peserta 81 orang Rp 15.000 Rp 1.005.000

6 Nasi pembicara 1 Orang Rp 50.000 Rp 50.000

7 Snack 81 kotak Rp 10.000 Rp 1.000.000

8 Air mineral 3 kotak Rp 25.000 Rp 75.000

JUMLAH 3.310.000

4
I. PELAKSANA dan PENANGGUNGJAWAB
Penyelenggara kegiatan ini adalah Komite Keperawatan Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bima. Penanggungjawab dalam kegiatan ini yaitu Direktur dan ketua
komite keperawatan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima.

J. PENUTUP
Demikian TOR ini kami buat, semoga upaya kita untuk melaksanakan kegiatan In house
Trainning pegawai RS PKU Muhammadiyah Bima dapat berjalan dengan lancar dan
memberikan manfaat yang positif untuk kemajuan pelayanan Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bima. Kami mengharapkan adanya masukan dan bantuan dari semua
pihak dalam memperlancar kegiatan ini. Atas dukungan dan kerjasamanya kami
sampaikan terima kasih.

Kota Bima, 9 Muharam 1445 H


27 Juli 2023

Hormat saya,
Komite Keperawatan Mengetahui,
Ketua Sekretaris

(Abdul Muis, S.Kep.,Ns) (Subhan, Amd,.Kep)


NBM 1259412 NBM 1377194

Anda mungkin juga menyukai