Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM QUICK WINS PRESISI TRIWULAN II

6 April 2023 – 6 Juli 2023

1
TRANSFORM TRANSFORMASI
ASI P E L AYA N A N
ORGANISASI PUBLIK

[P1] Membangun Budaya Integritas Organisasi [P7] Meningkatkan Pelayanan Publik

[P2] Menerapkan Sistem Pemolisian Berbasis Digital PROGRAM


[P3] Mengembangkan SDM Unggul QUICK WINS
TRANSFORM PRESISI
ASI TRANSFORMASI
OPERASION P EN GAWA SA N
AL
[P4] Menciptakan Suasana Kondusif di [P8] Mengoptimalkan Pengawasan
Masyarakat (Cooling System)

[P5] Memantapkan Pemeliharaan Kamtibmas

[P6] Mengoptmalkan Penegakan Hukum


Kegiatan 1: Melaksanakan pemolisian masyarakat
dalam bentuk Polisi RW (Rukun Warga)

2
DEFINISI:
Polisi RW adalah anggota Polri yang disiapkan dan
ditugaskan di wilayah RW dan sejenisnya untuk
menyelenggarakan pemolisian masyarakat, membangun
komunitas yang dapat bekerja sama dengan masyarakat
dalam meniadakan gangguan terhadap keamanan dan
ketertiban, menciptakan ketentraman serta mendukung
terwujudnya kualitas hidup masyarakat.

TARGET IMPACT:
Terciptanya Kamtibmas pada lingkungan RW dan
sejenisnya sehingga dapat meningkatkan kepercayaan
publik kepada Polri.

3
1. Polisi senantiasa menempatkan Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak karena mampu menjangkau
hingga titik terkecil di lapisan masyarakat.
2. Hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei Indikator pada Februari hingga Maret 2023, 96.2%
masyarakat setuju dengan keberadaan Bhabinkamtibmas. Sementara itu pada survei Charta Politika Maret
2023, 71.5% masyarakat puas terhadap kinerja Bhabinkamtibmas dalam membangun komunikasi publik
yang baik.
3. Jumlah total personel Bhabinkamtibmas saat ini adalah 38.593 personel dimana hanya menjangkau 46.4%
dari total Desa/Keluarahan di Indonesia dengan jumlah total 83.147.
4. Dalam rangka mendukung program 1 Bhabinkamtibmas 1 Desa/Kelurahan, Polri mengembangkan
Program Polisi RW.
5. Polri akan menempatkan personel dari berbagai fungsi kepolisian di setiap RW untuk meningkatkan
keamanan dan ketertiban dalam rangka pelayanan kepada masyarakat, dimana penempatan personel
diupayakan berdekatan dengan lokasi tempat tinggal.
6. Polisi RW diharakan mampu meningkatkan interaksi antara polisi dengan masyarakat untuk memecahkan
permasalahan sosial secara bersama di lingkungan RW. Polisi RW diharapkan mampu mengcover
keterbatasan jumlah personel Bhabinkamtibmas dalam meningkatkan Kamtibmas dan memperkuat
pelaksanaan tugas-tugas Kepolisian.

4
1. Bermitra dengan masyarakat dalam
mendeteksi dan mengidentifikasi
permasalahan keamanan dan ketertiban
masyarakat di lingkungan serta menemukan
pemecahan masalahnya.

2. Bersama dengan masyarakat mengatasi


masalah sosial dengan tindakan preventif dan
preemtif sehingga tidak menjadi masalah
hukum atau mengganggu Kamtibmas.

3. Mendukung fungsi kepolisian lainnya untuk


meningkatkan efektivitas penerapan Polisi
masyarakat di setiap wilayah.

5
TAHAP ORIENTASI
✓ Perkenalan
✓ Silahturahmi
✓ Pendataan
✓ Membangun Raport
yang Baik

TAHAP LAPORAN TAHAP KOMUNIKASI


Melaporakan secara ✓ Group Komunikasi (WAG)
Berkala dan Berjenjang ✓ Informan
kepada Satuan Atas ✓ Metoda Komunikasi
Lainnya

6
Seluruh Diupayakan Pertimbangan
Personel Dekat Tempat Tertentu Agar
Terlibat Tinggal Efektif & Efisien

7
Menentukan RW pada Wilayah Polres yang Memungkinkan menjadi
Project Percontohan (Pilot Project) agar kemudian dapat Direplikasi dan
Diimplementasikan ke RW yang lain.

8
Kegiatan 1: Melaksanakan pemolisian masyarakat dalam bentuk Polisi RW (Rukun Warga)

Capaian Kegiatan: Indikator:


1. Melaporkan hasil terbentuknya Polisi RW (Springas) 1. Terbentuknya Polisi RW di jajaran Polda dan Polres
sebanyak 1 laporan pada awal TW 2.
2. Terlaksananya sosialisasi Polisi RW kepada masyarakat
2. Setiap minggu melaporkan giat sosialisasi Polisi RW
3. Terlaksananya pelatihan Polmas kepada petugas Polisi RW
kepada masyarakat dalam 1 file (dilengkapi dengan
dokumentasi). 4. Terlaksananya pemetaan Kamtibmas pada wilayah
penugasannya
3. Melaporkan hasil pelaksanaan pelatihan polmas kepada
petugas Polisi RW sebanyak 1 laporan. 5. Terlaksananya arahan dan Anev kegiatan oleh PJ Giat
terhadap pelaksanaan kegiatan Polda dan Polres
4. Melaporkan hasil pelaksanaan pemetaan kamtibmas
oleh petugas Polisi RW sebanyak 1 laporan dalam 3
Bulan.
5. Melaporkan kegiatan Arahan PJ Giat terhadap
pelaksana di tingkat Polda dan Polres diawal
pelaksanaan Quick Wins TW II sebanyak 1 kali.
6. Melaporkan kegiatan anev PJ Giat terhadap pelaksana
di tingkat Polda dan Polres sebanyak 3 kali (setiap
bulan).

9
Kegiatan 1: Melaksanakan pemolisian masyarakat dalam bentuk Polisi RW (Rukun Warga)

Capaian Hasil:
1. Terwujudnya Kamtibmas yang kondusif di wilayah
terselenggaranya Polisi RW.
2. Tercapainya kesamaan pemahaman oleh Polda
dan Polres mengenai kegiatan Quick Wins TW II
tahun 2023.
3. Terwujudnya pelaksanaan kegiatan Quick Wins TW
II tahun 2023 yang berkualitas.

10
Instrumen pembobotan memastikan penilaian yang adil dan obyektif dengan
mempertimbangkan faktor-faktor relevan secara proporsional.

Pendefinisian pembobotan berdasarkan kepada Perpol No 11 tahun 2021 tentang Perubahan


atas Perpol No 14 tahun 2018 tentang Pembentukan Tipe Kesatuan Kewilayahan Polri,
Pasal 12 ayat 1-3.

Penilauan Umum Penilaian Utama Penilaian Pendukung


Dimensi Geografis, Statistik Jumlah Kejadian, Persentase Jumlah Personel,
Demografi, SDA, Ideologi, Tindak Pidana, Potensi Pemenuhan Fasilitas Sarpras
Politik, Ekonomi dan Konflik, Kualitas dan Anggaran serta Rasio
Sosial Budaya Pelayanan Publik Rersonel terhadap Masyarakat,
Luas Wilayah

11
Indeks Keamanan
Wilayah/Daerah

Rasio Jumlah
Berdasarkan Perpol No 11 tahun 2021 Personel/Jumlah
dirumuskan instrumen pembobotan Penduduk
sebagai berikut:
1. Indeks Keamanan Wilayah/Daerah
2. Rasio Jumlah Personel Polisi/Jumlah Penduduk
3. Medan Tugas
Medan Tugas
4. Faktor Keadaan Khusus (X)

Faktor Keadaan
Khusus (X)

12
1. Indeks Keamanan Wilayah/Daerah
Semakin tidak amannya (besar indeksnya) daerah tersebut, semakin sulit pelaksanaan Polisi RW di
wilayah tersebut.
2. Rasio Jumlah Personel/Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kota/Kabupaten dibagi jumlah ketersediaan personel setiap Polres.
3. Medan Tugas
Implementasi Polisi RW dipengaruhi oleh medan tugas pada setiap wilayah. Sebagai contoh:
wilayah pegunungan akan berbeda tantangannya dalam melaksanakan program Polisi RW dengan
wilayah di perkotaan. Karena di wilayah pegunungan lebih sulit untuk dijangkau dan penyebaran
penduduk yang relatif saling berjauhan.
5. Faktor Keadaan Khusus (X)
Karakter khusus masing-masing Polres yang ditentukan secara arbitratif oleh Posko Presisi.

13
Assessment kategorisasi Polres
menggunakan pengambilan data melaui
google form dengan pertanyaan berikut:
1. Kondisi Geografis Wilayah
2. Luas Wilayah (KM2)
3. Lokasi/Tempat
(Ibukota, Kota, Kabupaten)
4. Jumlah RW
5. Jumlah Penduduk
6. Jumlah Personel

14
Berdasarkan pemobobotan sebelumnya kemudian disusun klasifikasi tingkat Polda sebagai berikut:

1 Polres A
Polres
polda
A merupakan
yang memiliki
2 Polres B
Pada Polda tipe B,
karakteristik yang dimiliki
3 Polres C
Polres C memiliki kondisi
umum wilayah yang
karakteristik kondisi pada setiap variable relative lebih mudah
umum wilayah yang adalah menengah. diakses, memiliki kondisi
memiliki tingkat kesulitan kamtibmas yang
tinggi, kondisi kamtibmas cenderung kondusif dan
dengan kerawanan tinggi kesiapan satuan yang
serta kesiapan satuan lengkap.
yang kurang.

15
Perhitungan pembobotan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Pembobotan bernilai 2 Pembobotan bernilai 1.5, Pembobotan bernilai 1,


sehingga, sehingga sehingga

PA=x*2 PB=x*1.5 PC=x*1

Dimana,
PA, PB, PC mewakili Polres A, Polres B dan Polres C.
x: Nilai pengukuran capaian hasil kegiatan Polisi RW

16
1. Polisi RW merupakan upaya Polri untuk meningkatkan penyelenggaraan
Harkamtibmas dengan menempatkan personel Polri dari berbagai fungsi Kepolisian
untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan Kepolisian pada masyarakat.
2. Program Polisi RW dilaksanakan dengan tujuan memperkuat penyelenggaraan
Harkamtibmas di seluruh Indonesia sampai tingkat RW. Selain itu, juga untuk semakin
mendekatkan anggota Kepolisian dengan masyarakat dan memperkuat data
Kepolisian tentang potensi ancaman keamanan hingga tingkat RW.

3. Pembobotan penilaian Polisi RW dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi


umum masyarakat, kondisi Kamtibmas dan Jumlah Penduduk yang menjadi tanggung
jawab setiap Polres. Pembobotan juga dilakukan dengan mempertimbangkan rasa
keadilan terhadap tantangan tugas setiap Polres yang berbeda-beda dalam
mengimplementasikan program Polisi RW.

17
1. Merekomendasikan semua pelaksana program untuk memperkuat koordinasi
sehingga dapat tercapai capaian kegiatan dan juga memiliki impact yang signifikan
bagi masyarakat.
2. Merekomendasikan kepada seluruh pelaksana program untuk menjaga integritas
institusi Polri dalam melaksanakan tugas terkait program Polisi RW sehingga dapat
menjadi daya ungkit peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
3. Merekomendasikan semua Kasatwil untuk memperkuat Monev pelaksanaan program
sehingga dapat memetakan dinamika dan tantangan dalam pelaksanaan dan
kebutuhan masyarakat atas pelayanan Polri serta memperkuat penyelenggaraan
Harkamtibmas.
4. Menimbang Polisi RW merupakan Program baru dan butuh tantangan dalam
pengimplementasiannya, merekomendasikan pada seluruh Kasatwil untuk
memperkuat leadership dalam pengimplementasian program Polisi RW sehingga untuk
menjadi daya dukung anggota dalam menghadapi tantangan pelaksanaan tugas.

18

Anda mungkin juga menyukai