Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE (TOR)

UPAYA KESEHATAN KIA


TAHUN ANGGARAN 2023

1. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum
Dasar Hukum Kegiatan bersumber DAK Non fisik yaitu

B. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


C. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi dengan tujuan dimaksudkan untuk percepatan
perbaikan gizi masyarakat prioritas pada seribu hari pertama kehidupan;
D. Permenkes Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan Kesehatan Seksual
E. Permenkes Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak
F. Kemenkes Nomor 284/MENKES/SK/III/2004 tentang Buku Kesehatan Ibu dan
AnakPeraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
G. Peraturan Menkes RI nomor 66 tahun 2014 Tentang Pemantauan, Perkembangan,
dan Gangguan tumbuh kembang
H. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2017 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
I. Premenkes No 4 Tahun 2019,Tentang Standar Tehknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Pada Pelayanan Minimalis
J. Surat Edaran Mentri Kesehatan No 295 Tahun 2008 Tentang percepatan pelaksanaan
program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikas
K. Suran Edaran Mentri Dalam Negeri no 441.7/1935.SJ Tahun 2008 tentang percepatan
pelaksanaan program persalinan dan pencegahan komplikasi
L. Peraturan Menkes RI nomor 66 tahun 2014 Tentang Pemantauan,
Perkembangan, dan Gangguan tumbuh kembang
M. Permenkes Ri 88/2014 tentang standar Tablet Tambah Darah Bagi wanita usia
subur dan ibu hamil

B. Gambaran Umum
Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses perubahan
menjadi seorang yang lemah dan rentan yang diakibatkan karena berkurangnya
sebagian besar cadangan sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan
terhadap berbagai penyakit dan kematian (Setiati et al, 2009). Dari jumlah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Ampana Barat yang berjumlah 38.149
jiwa, 225 jiwa diantaranya adalah lansia ( 60 tahun) dan 145 jiwa adalah lansia
risiko tinggi (≥70 tahun). Dengan banyaknya lansia di wilayah kerja Puskesmas
Ampana Barat maka perlu adanya upaya kesehatan pada lanjut usia. Upaya
kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh
dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan kesehatan,
pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Tempat pelayanan kesehatan tersebut
bisa dilaksanakan di Puskesmas, Posbindu, Rumah Sakit serta Panti-panti dan
institusi lainnya. Pelayanan kesehatan lansia merupakan salah satu kegiatan
yang harus terus digalakkan untuk mewujudkan lansia sejahtera, bahagia dan
berdaya guna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Hal ini
merupakan suatu upaya menghadapi peningkatan status dan derajat kesehatan
rakyat Indonesia yang memberikan dampak pada meningkatnya usia harapan
hidup bangsa. Oleh sebab itu, untuk mendukung pelayanan kesehatan lansia di
wilayah Ampana Barat guna mencapai lansia sejahtera, bahagia dan berdaya
guna diperlukan langkah-langkah edukasi, antara lain melalui pelatihan,
pembinaan dan pemantauan kesehatan lansia di wilayah Puskesmas Ampana
Barat di kabupaten tojo una una yang dilaksanakan dengan Pemanfaatan DAK
Non fisik adalah sebagai berikut:

No Rincian Menu/Komponen Uraian


1. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
a Penyelenggaraan kegiatan Kelas ibu Merupakan kegiatan lapangan berupa
hamil kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan
umur kehamilan antara 20 minnggu sampai
dengan 32 minggu dengan jumlah peserta
maksimal 10 orang yang dilaksanakan oleh
bidan Desa/Kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas Ampana barat
b Pelacakan K1 Murni. Merupakan Kegiatan lapangan yang
dilakukan agar ibu hamil yang berumur
kehamilan 1-12 minggu mendapatkan
pelayanan kesehatan sedini mungkin.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengurangi angka kematian ibu (AKI)
dan angka kematian bayi (AKB) serta
tercapaianya K4 oleh bidan
Desa/Kelurahan wilayah kerja
Puskesmas Ampana Barat
c kunjungan lapangan untuk Merupakan kegiatan Lapangan bidan
pelaksanaan program perencanaan Desa/kelurahan dan Lintas sektoral
perencanaan persalinan dan dalam Pelaksanaan program
pencegahan komplikasi ( P4K) perencenaan persalinan pencegahan
komplikasi ( p4K) upaya ini menjadi
trobosan dalam rangka percepatan
penurunan angka kematian ibu dan bayi
baru lahir melalui kegiatan peningkatan
akses dan kualitas pelayanan, sekaligus
merupakan kegiatan membangun
potensi masyarakat, khususnya
kepedulian masyarakat untuk persiapan
dan tindakan dalam menyelamatkan ibu
dan bayi baru lahir.
d Pemantauan bagi ibu hamil resiko Merupakan Kegiatan Lapangan untuk
tinggi dan sangat tinggi melakukan pemantauan pada Ibu Hamil
Yang beresiko tinggi agar mengurangi
Angka Kematian Ibu ( AKI ) Dan
Angka Kematian Bayi ( AKB )
e Pemantauan ibu nifas Kf II,III dan IV Merupakan Kegiatan lapangan yang
dilakukan agar ibu nifas dapat melalui
masa nifasnya (setelah persalinan)
dengan baik tanpa komplikasi. Kegiatan
ini dimaksudkan untuk mengurangi
angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB) dengan
mengenali gejala dan tanda bahaya
dalam masa nifas. Kegiatan ini
dilakukan oleh bidan Desa/kelurahan di
wilayah kerja puskesmas Ampana Barat

f Pemantauan ibu hamil TW3 Merupakan Kegiatan lapangan yang


dilakukan agar ibu hamil trimester III
dapat mengenali sejak dini faktor resiko
dan resiko tinggi serta mengurangi
angka persalinan Non nakes. Kegiatan
ini dilakukan oleh bidan Desa/kelurahan
di wilayah kerja puskesmas Ampana
Barat
g Sweeping pemberian tablet tambah Merupakan kegiatan lapangan yang
darah pada ibu hamil dilakukan secara langsung dan di
distribusikan setiap bulan sesuai sasaran
ibu hamil dengan tujuan untuk
menurunkan angka kejadian anemia
pada ibu hamil, menurunkan angka
kejadian kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB), dan menurunkan
angka kejadian BBLR dan Stunting di
Wilayah kerja Puskesmas Ampana
Barat Diberikan pada saat posyandu ibu
hamil atau sweeping kerumah ibu
hamil. Pemberian tamblet tambah darah
sebanyak 90 tablet selama masa
kehamilan dan 30 selama masa nifas.
h Senam ibu hami pada TW3 Merupakan Kegiatan Lapangan dalam
Mempersiapkan Fisik Dan Psikologi
Dalam Menghadapi Persalinan
cepat,aman dan spontan.
i Pelayanan Antenatal Care di
posyandu
j kelas ibu balita Merupakan kegiatan lapangan dalam
penerapan buku KIA di masyarakat
sebagai upaya pembelajaran ibu, suami
dan keluarga agar memahami buku KIA
melalui metode kegiatan belajar
bersama dalam kelas yang difasilitasi
oleh bidan Desa/kelurahan wilayah
kerja puskesmas Ampana Barat
k Pemantauan Neonatus dini atau Merupakan Kegiatan lapangan yang
dengan komplikasi ( KN1 S/d KN 3)
dilakukan agar untuk meningkatkan
akses neonatus terhadap pelayan
kesehatan dasar, mengetahui sedini
mungkin bila terdapat kelainan atau
masalah kesehatan pada neonatus.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengurangi resiko besar kematian
neonatus pada 24 jam pertama
kehidupan, minggu pertama, dam bulan
pertama kehidupan.
l pelayanan kesehatan balita (0-59 bln) merupakan rangkaian kegiatan atau
di posyandu pemeriksaan untuk menemukan
penyimpangan tumbuh kembang
secara dini agar lebih mudah
diintervennsi serta memberikan
konseling kepada keluarga
bagaimana cara menstimulasi tumbuh
kembang anak, mendapatkan gizi yang
baik dan terjangkau oleh pelayanan
kesehatan berkualitas yang dilakukan
oleh Bidan desa/Kelurahan di
Posyandu wilayah kerja Puskesmas
Ampana Barat

B. PENERIMA MANFAAT
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat
1. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
a Penyelenggaraan kegiatan Kelas ibu 12 Posyandu Ibu hamil 10
hamil desa/kelurahan dan 4
sub
desa/kelurahandiwila
yah kerja ampana
barat
b Pelacakan K1 Murni. 10 Lansia usia ≥ 70 tahun
desa/kelurahan dengan resiko Di 10
desa/kelurahan
c kunjungan lapangan untuk pelaksanaan 10 Lansia usia ≥ 60 tahun
program perencanaan perencanaan desa/kelurahan di 10 desa/kelurahan
persalinan dan pencegahan komplikasi
( P4K)
d Pemantauan bagi ibu hamil resiko tinggi 10 Kader Lansia di 10
dan sangat tinggi desa/kelurahan desa/kelurahan
wilayah Puskesmas
Ampana Barat
e Pemantauan ibu nifas Kf II,III dan IV
f Pemantauan ibu hamil TW3
g Sweeping pemberian tablet tambah darah
pada ibu hamil
h Senam ibu hami pada TW3
I Pelayanan Antenatal Care di posyandu
J kelas ibu balita
k Pemantauan Neonatus dini atau dengan
komplikasi ( KN1 S/d KN 3
l pelayanan kesehatan balita (0-59 bln) di
posyandu

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


No Rincian Output Metode Tahapan
Menu/Kompone Pelaksanaan Pelaksanaan
n Satuan Vol
1. Upaya Upaya Kesehatan Lanjut Usia
a Pelayanan Lanjut Dokumen 12 Swakelola D. Persiapa
Usia di Posyandu Laporan n Administrasi
Lansia E. Pelaksan
aan Kegiatan
F. Pelapora
n Hasil
Kegiatan
G. Pelapora
n
Bulanan/Rutin
b Pemantauan Dokumen 10 Swakelola H. Persiapa
Lansia Resiko Laporan n Administrasi
Tinggi I. Pelaksanaan
Kegiatan
J. Pelaporan
Hasil Kegiatan
K. Pelapora
n
Bulanan/Rutin
c Skrining Penyakit Dokumen 10 Swakelola L. Persiapa
Akibat Gangguan Laporan n Administrasi
Kognitif, M. Pelaksan
Degeneratif dan aan Kegiatan
Mental Emosional N. Pelapora
n Hasil
Kegiatan
O. Pelapora
n
Bulanan/Rutin
d Refresing kader Dokumen 50 Swakelola P. Persiapa
lansia Laporan n Administrasi
Q. Pelaksan
aan Kegiatan
R. Pelapora
n Hasil
Kegiatan

S. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


No Rincian Menu/Komponen Waktu Pencapaian Keluaran
1. Upaya Upaya Kesehatan Lanjut Usia
a Pelayanan Lanjut Usia di Posyandu Kurun waktu 1 tahun
Lansia
b Pemantauan Lansia Resiko Tinggi Kurun waktu 1 tahun
c Skrining Penyakit Akibat Gangguan Kurun waktu 1 tahun
Kognitif, Degeneratif dan Mental
Emosional
d Refresing kader lansia Kurun waktu 1 tahun

T. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Menu Upaya Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Ampana Barat sebesar Rp. 82.595.500 (Delapan
Puluh Dua Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah). Rincian Anggaran
Biaya (RAB) Terlampir

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Pelayanan Lanjut Usia di Posyandu Lansia 28.800.000

Pemantauan Lansia Resiko Tinggi 12.000.000


2
Skrining Penyakit Akibat Gangguan Kognitif, Degeneratif 24.000.000
3 dan Mental Emosional
Refresing kader lansia 17.795.500
4
82.595.500
Total

Bailo baru, .................2022


Kepala Puskesmas Ampana Barat

.........................................
Nip. ................................

Anda mungkin juga menyukai