Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2 Hukum Internasional

Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan kembali menyerukan agar pihaknya mendapatkan kursi
mewakili Afghanistan dalam forum internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Seruan ini
disampaikan setelah Duta Besar (Dubes) Afghanistan untuk PBB sebelumnya melepas jabatan.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (18/12/2021), kursi PBB dan beberapa kedutaan besar lainnya di luar
negeri menjadi pusat tarik-menarik antara para diplomat dari pemerintahan sebelumnya yang
mengasingkan diri dengan Taliban yang kini menguasai Afghanistan. Sejauh ini, belum ada
satupun negara di dunia yang mengakui pemerintahan Taliban. Asisten juru bicara PBB, Farhan
Haq, mengatakan surat yang mereka terima pada Kamis (16/12) waktu setempat, Dubes
Afghanistan untuk PBB, Ghulam Isaczai, telah 'melepaskan jabatannya sejak 15
Desember'.Kandidat Taliban untuk posisi itu, Suhail Shaheen, menyatakan kursi perwakilan di
PBB seharusnya sekarang diberikan kepada pemerintah baru Afghanistan. Dia menyebut hal itu
menjadi persoalan kredibilitas untuk PBB yang merupakan badan dunia.Shaheen mengatakan via
Twitter pemerintahan Taliban di Afghanistan 'memiliki kedaulatan' atas negara tersebut. Awal
bulan ini, Majelis Umum PBB meloloskan resolusi yang menunda tanpa batas waktu keputusan
atas klaim saingan terkait kursi perwakilan Afghanistan. Namun sebulan usai Taliban mengambil
alih kekuasaan di Afghanistan, Isaczai masih diterima di markas besar PBB -- dan pada November
lalu secara terbuka mengkritik Taliban dalam rapat Dewan Keamanan PBB.Ketika berkuasa di
Afghanistan dua dekade lalu, dari tahun 1996 hingga 2001, Taliban tidak memiliki perwakilan di
PBB dan kepemimpinan mereka hanya diakui oleh tiga negara saja -- Arab Saudi, Uni Emirat Arab
dan Pakistan. Kandidat Taliban untuk kursi PBB, Shaheen, diketahui menjabat Wakil Dubes di
Pakistan pada periode itu, sebelum akhirnya menjadi juru bicara usai Taliban ditumbangkan.

1. Analisa bagaimana peran penting PBB dalam hal pemberian/penolakan pengakuan


terhadap pemerintahan baru pada suatu negara!
2. Jelaskan apa konsekuensi hukum terhadap perwakilan diplomat yang mengundurkan diri,
apakah ybs masih memiliki imunitas diplomatik?

Nama : Alfredo Octaviano

NIM : 044034895

Jawaban 1 :
PBB memiliki peran penting dalam memberikan pengakuan atau penolakan terhadap
pemerintahan baru pada suatu negara. Hal ini terutama terjadi dalam konteks perubahan rezim atau
pergantian kepemimpinan yang melibatkan kekerasan atau konflik politik di suatu negara. Dalam
situasi seperti itu, PBB dapat memainkan peran kunci dalam memastikan pengakuan yang adil dan
mendukung transisi menuju stabilitas politik dan keamanan di negara yang terkena dampak.

Pada dasarnya, PBB dapat memberikan pengakuan kepada pemerintahan baru yang diakui secara
internasional sebagai wakil sah dari negara yang bersangkutan. Ini dapat melibatkan pengakuan terhadap
pemerintahan baru yang muncul melalui proses demokratis yang sah dan transparan atau melalui transisi
damai yang diakui oleh semua pihak yang terlibat. Pengakuan semacam itu dapat memberikan legitimasi
pada pemerintahan baru dan memfasilitasi interaksi diplomatik dan perdagangan dengan negara lain.
Sebaliknya, PBB juga dapat menolak untuk memberikan pengakuan terhadap pemerintahan baru yang
muncul melalui kekerasan atau konflik politik yang melanggar hukum internasional atau prinsip-prinsip
demokrasi dan hak asasi manusia.Ini dapat mempengaruhi interaksi diplomatik dan perdagangan dengan
negara-negara lain, dan mendorong komunitas internasional untuk mengambil tindakan seperti sanksi atau
isolasi ekonomi untuk membatasi legitimasi pemerintahan baru yang tidak sah.
Namun, perlu diingat bahwa pengakuan atau penolakan pengakuan dari PBB tidak selalu menjamin
stabilitas politik dan keamanan di negara yang terkena dampak.Beberapa kasus di masa lalu menunjukkan
bahwa pemberian pengakuan dari PBB tidak selalu mengakhiri konflik atau menghasilkan transisi yang
stabil, seperti contohnya dalam kasus pengakuan PBB terhadap pemerintahan Taliban di Afghanistan pada
tahun 1996 yang kemudian diikuti dengan perang yang berkepanjangan.Selain itu, penting juga untuk
dicatat bahwa keputusan pengakuan atau penolakan pengakuan dari PBB dapat dipengaruhi oleh faktor
politik dan kepentingan negara-negara anggota PBB, dan tidak selalu didasarkan pada prinsip-prinsip
hukum internasional atau keadilan.
Oleh karena itu, dalam beberapa kasus, keputusan pengakuan atau penolakan pengakuan dari PBB dapat
dikritik sebagai tidak adil atau tidak konsisten. Meskipun demikian, PBB tetap memainkan peran penting
dalam memberikan pengakuan atau penolakan pengakuan terhadap pemerintahan baru pada suatu negara.
PBB dapat memfasilitasi dialog dan negosiasi antara negara-negara yang terlibat dan mendorong
pengakuan internasional yang adil dan berkelanjutan untuk mendukung stabilitas politik dan keamanan di
negara yang terkena dampak.

Jawaban 2 :
Ketika seorang perwakilan diplomat mengundurkan diri dari tugasnya, status imunitas diplomatiknya
berakhir secara otomatis pada saat pengunduran diri.Hal ini berarti bahwa mantan perwakilan diplomat
tidak lagi dilindungi oleh kekebalan diplomatik dan dapat diadili oleh negara penerima atas tindakan yang
dilakukannya selama masa tugasnya. Namun, jika ada tindakan atau kejadian yang terjadi sebelum
pengunduran diri, perwakilan diplomat tetap dapat memiliki imunitas diplomatik terhadap tindakan hukum
yang dilakukan oleh negara penerima. Misalnya, jika ada tindakan pidana yang dilakukan oleh perwakilan
diplomat selama masa tugasnya dan baru diungkap setelah dia mengundurkan diri, maka perwakilan
diplomat tersebut masih memiliki kekebalan diplomatik terhadap penuntutan hukum di negara penerima.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ada beberapa kondisi di mana imunitas diplomatik tidak berlaku,
bahkan jika terdapat tindakan yang dilakukan selama masa tugas.
Misalnya, tindakan yang melanggar hukum internasional atau pelanggaran hak asasi manusia dapat
menghilangkan kekebalan diplomatik dari perwakilan diplomat, bahkan jika tindakan tersebut dilakukan
selama masa tugas.selain itu, pengunduran diri seorang perwakilan diplomat tidak berarti dia terlepas dari
tanggung jawab atas tindakan yang dilakukan selama masa tugasnya.
Perwakilan diplomat masih dapat diadili di negara asalnya atau di negara ketiga yang memiliki yurisdiksi
atas tindakan tersebut. Selain itu, jika perwakilan diplomat mengundurkan diri sebagai akibat dari tindakan
yang merugikan negara penerima, negara penerima masih dapat mengambil tindakan hukum terhadap
perwakilan diplomat atau negara asalnya, seperti mengusir perwakilan diplomat atau menarik duta besar
mereka dari negara asal.
Dalam situasi di mana seorang perwakilan diplomat diberhentikan atau dipecat oleh negara asalnya,
kekebalan diplomatiknya masih berlaku selama dia berada di negara penerima dan selama masa peralihan
yang wajar untuk meninggalkan negara tersebut. Dalam kesimpulannya, pengunduran diri seorang
perwakilan diplomat tidak berarti bahwa dia masih memiliki kekebalan diplomatik, namun ada kondisi di
mana kekebalan diplomatik masih berlaku atas tindakan yang dilakukan selama masa tugas. Perwakilan
diplomat masih dapat diadili atas tindakan yang dilakukan dan negara penerima masih dapat mengambil
tindakan hukum jika ada pelanggaran yang terjadi selama masa tugas.

Anda mungkin juga menyukai