Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Chodijah

NIM : 043615738
Mata Kuliah : HKUM4206 Hukum Internasional

1. Analisa bagaimana peran penting PBB dalam hal pemberian/penolakan pengakuan


terhadap pemerintahan baru pada suatu negara!
Jawab :

PBB memiliki peran penting dalam memberikan pengakuan atau penolakan terhadap
pemerintahan baru pada suatu negara. Hal ini terutama terjadi dalam konteks perubahan
rezim atau pergantian kepemimpinan yang melibatkan kekerasan atau konflik politik di suatu
negara. Dalam situasi seperti itu, PBB dapat memainkan peran kunci dalam memastikan
pengakuan yang adil dan mendukung transisi menuju stabilitas politik dan keamanan di
negara yang terkena dampak.

Pada dasarnya, PBB dapat memberikan pengakuan kepada pemerintahan baru yang diakui
secara internasional sebagai wakil sah dari negara yang bersangkutan. Ini dapat melibatkan
pengakuan terhadap pemerintahan baru yang muncul melalui proses demokratis yang sah dan
transparan atau melalui transisi damai yang diakui oleh semua pihak yang terlibat. Pengakuan
semacam itu dapat memberikan legitimasi pada pemerintahan baru dan memfasilitasi
interaksi diplomatik dan perdagangan dengan negara lain.

Sebaliknya, PBB juga dapat menolak untuk memberikan pengakuan terhadap pemerintahan
baru yang muncul melalui kekerasan atau konflik politik yang melanggar hukum
internasional atau prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Ini dapat mempengaruhi
interaksi diplomatik dan perdagangan dengan negara-negara lain, dan mendorong komunitas
internasional untuk mengambil tindakan seperti sanksi atau isolasi ekonomi untuk membatasi
legitimasi pemerintahan baru yang tidak sah.

Namun, pengakuan atau penolakan pengakuan dari PBB tidak selalu menjamin stabilitas
politik dan keamanan di negara yang terkena dampak. Beberapa kasus di masa lalu
menunjukkan bahwa pemberian pengakuan dari PBB tidak selalu mengakhiri konflik atau
menghasilkan transisi yang stabil, seperti contohnya dalam kasus pengakuan PBB terhadap
pemerintahan Taliban di Afghanistan pada tahun 1996 yang kemudian diikuti dengan perang
yang berkepanjangan. Selain itu, penting juga untuk dicatat bahwa keputusan pengakuan atau
penolakan pengakuan dari PBB dapat dipengaruhi oleh faktor politik dan kepentingan
negara-negara anggota PBB, dan tidak selalu didasarkan pada prinsip-prinsip hukum
internasional atau keadilan. Oleh karena itu, keputusan pengakuan atau penolakan pengakuan
dari PBB dapat dikritik sebagai tidak adil atau tidak konsisten. Meskipun demikian, PBB
tetap memainkan peran penting dalam memberikan pengakuan atau penolakan pengakuan
terhadap pemerintahan baru pada suatu negara. PBB dapat memfasilitasi dialog dan negosiasi
antara negara-negara yang terlibat dan mendorong pengakuan internasional yang adil dan
berkelanjutan untuk mendukung stabilitas politik dan keamanan di negara yang terkena
dampak.

2. Jelaskan apa konsekuensi hukum terhadap perwakilan diplomat yang


mengundurkan diri, apakah ybs masih memiliki imunitas diplomatik?
Jawab :

Ketika seorang perwakilan diplomat mengundurkan diri dari tugasnya, status imunitas
diplomatiknya berakhir secara otomatis pada saat pengunduran diri. Hal ini berarti bahwa
mantan perwakilan diplomat tidak lagi dilindungi oleh kekebalan diplomatik dan dapat diadili
oleh negara penerima atas tindakan yang dilakukannya selama masa tugasnya. Namun, jika
ada tindakan atau kejadian yang terjadi sebelum pengunduran diri, perwakilan diplomat tetap
dapat memiliki imunitas diplomatik terhadap tindakan hukum yang dilakukan oleh negara
penerima. Misalnya, jika ada tindakan pidana yang dilakukan oleh perwakilan diplomat
selama masa tugasnya dan baru diungkap setelah dia mengundurkan diri, maka perwakilan
diplomat tersebut masih memiliki kekebalan diplomatik terhadap penuntutan hukum di
negara penerima.

Namun, penting untuk dicatat bahwa ada beberapa kondisi di mana imunitas diplomatik tidak
berlaku, bahkan jika terdapat tindakan yang dilakukan selama masa tugas. Misalnya, tindakan
yang melanggar hukum internasional atau pelanggaran hak asasi manusia dapat
menghilangkan kekebalan diplomatik dari perwakilan diplomat, bahkan jika tindakan tersebut
dilakukan selama masa tugas.
Selain itu, pengunduran diri seorang perwakilan diplomat tidak berarti dia terlepas dari
tanggung jawab atas tindakan yang dilakukan selama masa tugasnya. Perwakilan diplomat
masih dapat diadili di negara asalnya atau di negara ketiga yang memiliki yurisdiksi atas
tindakan tersebut. Selain itu, jika perwakilan diplomat mengundurkan diri sebagai akibat dari
tindakan yang merugikan negara penerima, negara penerima masih dapat mengambil
tindakan hukum terhadap perwakilan diplomat atau negara asalnya, seperti mengusir
perwakilan diplomat atau menarik duta besar mereka dari negara asal. Dalam situasi di mana
seorang perwakilan diplomat diberhentikan atau dipecat oleh negara asalnya, kekebalan
diplomatiknya masih berlaku selama dia berada di negara penerima dan selama masa
peralihan yang wajar untuk meninggalkan negara tersebut.

Dalam kesimpulannya, pengunduran diri seorang perwakilan diplomat tidak berarti bahwa
dia masih memiliki kekebalan diplomatik, namun ada kondisi di mana kekebalan diplomatik
masih berlaku atas tindakan yang dilakukan selama masa tugas. Perwakilan diplomat masih
dapat diadili atas tindakan yang dilakukan dan negara penerima masih dapat mengambil
tindakan hukum jika ada pelanggaran yang terjadi selama masa tugas.

Sumber Referensi :
BMP HKUM4206 Hukum Internasional
United Nations. (n.d.). Recognition of Governments. Dalam UN Charter Collection. Diakses
pada tanggal 14 Mei 2023, dari https://www.un.org/en/sections/un-charter/un-charter-
collection/recognition-governments/index.html
Shaw, M. N. (2017). International Law. Cambridge University Press.
United Nations. (1961). Vienna Convention on Diplomatic Relations. Diakses pada tanggal
14 Mei 2023, dari https://legal.un.org/ilc/texts/instruments/english/conventions/9_1_1961.pdf
International Law Commission. (2014). Diplomatic Protection: Study prepared by the
Secretariat. Diakses pada tanggal 14 Mei 2023, dari
https://legal.un.org/ilc/publications/yearbooks/english/ilc_2014_v2_p2.pdf

Anda mungkin juga menyukai