UNIVERSITAS TERBUKA
1. A. Apa yang dimaksud dengan persona non grata
Jawab :
Persona non grata adalah sebuah istilah dalam bahasa Latin yang dipakai dalam
perkancahan politik dan diplomasi internasional. Makna harafiahnya adalah orang yang
tidak diinginkan. Orang-orang yang di-persona non grata-kan biasanya tidak boleh hadir
di suatu tempat atau negara. Apabila ia sudah berada di negara tersebut, maka ia harus
diusir dan dideportasi. Menurut Pasal 9 Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik,
negara penerima dapat menyatakan status persona non grata kapan saja tanpa harus
menjelaskan alasan keputusannya
B. Jelaskan menurut analisa saudara apakah Duta Besar Korea Utara untuk
Malaysia telah melakukan pelanggaran terhadap Konvensi Wina 1961?
Jawab :
Duta besar korut untuk Malaysia telah melanggar konvensi wina dikarenakan
mengabaikan undangan dari pemerintah Malaysia dan menuduh Malaysia bersekongkol
dengan pihak lain dalam investigasi kasus kematian kakak tiri pemimpin Korea Utara
Kom Jong-Un, yakni Kim Jong-Nam. Di dalam proses penyelidikan kasus pembunuhan
itu pihak Korea Utara menunjukkan sikap yang tidak koperatif dan mendukung
kepolisian Malaysia, sehingga Pemerintah Malaysia mengambil langkah untuk mengusir
Duta Besar Korea Utara untuk Malaysia dan hal yang sama dilakukan oleh Korea Utara.
Malaysia telah melakukan persona non grata kepada perwakilan diplomati dari Korea
Utara akibat pemerintahan Korea Utara tidak mempunyai itikat baik untuk menyelesaikan
kasus ini. Dalam hukum internasional khususnya hukum diplomatik penerapan prinsip
persona non grata yang dilakukan oleh Malaysia maupun Korea Utara tidak bertetangan
dengan norma-norma hukum internasional.
3. Jelaskan menurut analisa saudara apakah prinsip resiprositas (timbal balik)
berlaku untuk dalam hal pemberian persona non grata? Jelaskan!
Jawab :
Setiap negara mempunyai hak menolak untuk menerima seseorang pejabat
diplomatik,apakah atas dasar sifat pribadinya atau latar belakang sebelumnya, misalnya
jika ia dikenal pernah menanamkan rasa sentiment bernada kebencian atau permusuhan
terhadap negara tempat ia akan di angkat sebagai kepala perwakilan dari perwakilan
diplomatik. Karena itu,ia dapat dinyatakan di tolak karena sifatnya terhadap negara
tempat ia akan diangkat, atau di dalam bahasa latin dinyatakan dengan jelas sebagaiex eo
ob quod mittitur atau suatu ungkapan diplomatik bagi negara penerima untuk tidak
menerimanya atau seperti yangdijelaskan di atas sebagai deklarasi persona non-grata.
Setiap negara melakukan hubungan atau pertukaran perwakilan diplomatik didasarkan
atas prinsip-prinsip hukum yang berlaku, yaitu prinsip timbal balik (reciprositas).