Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2

Oleh budhi permana Nim 040995006

Diambil dari berbagai sumber

1. Jelaskan penerapan persona non grata berdasarkan ketentuan dalam Konvensi


Wina 1961! (Skor 10)

Jawaban :

Persona Non Grata secara harfiah bermakna 'Seorang Tidak Dihargai'. Seorang yang
telah dideklarasikan dengan hal semacam itu oleh negara tuan rumah maka dilarang
memasuki atau tinggal di negara itu. Ini adalah bentuk paling serius dari sikap
ketidaksetujuan yang bisa dilakukan negara terhadap diplomat. Masalah Negara
merupakan subjek hukum internasional yang paling utama, sebab negara dapat
mengadakan hubungan-hubungan hukum internasional dalam segala bidang kehidupan
masyarakat internasional, baik dengan sesama negara maupun dengan subjek-subjek
hukum internasional lainnya.1 Dalam hukum internasional tidak semua entiti dapat
dikatakan sebagai negara. Hal tersebut diatur dalam Pasal 1 Konvensi Montevideo 27
Desember 1933 mengenai Hak-Hak dan Kewajiban-Kewajiban Negara (the Convention
on Rights and Duties of State) yang berbunyi sebagai berikut: “ The state as a person of
international law should progress the following qualification ( a) a permanent population;
(b) defined territory; (c) government; and (d) capacity to enter into the relations with
other states.” Ketiga kriteria pertama telah mendapatkan pengakuannya sejak abad ke-
19 di Eropa, sedangkan untuk yang terakhir berasal dari para penulis Amerika Latin.2
Dari segi hukum internasional, kriteria keempat merupakan syarat yang paling penting.
Suatu negara harus memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan hubungan

2. Jelaskan menurut analisa saudara apakah Duta Besar Korea Utara untuk
Malaysia telah melakukan pelanggaran terhadap Konvensi Wina 1961? (Skor 25)

Jawaban :

Isi Konvensi Wina 1961pada Pasal 9 berbunyi :

Negara penerima boleh setiap saat dan tanpa harus menerangkan keputusannya, memberitahu
Negara pengirim bahwa kepala misinya atau seseorang anggota staf diplomatiknya
adalah persona non grata atau bahwa anggota lainnya dari staf misi tidak dapat diterima.
Dalam hal seperti ini, Negara pengirim, sesuai dengan mana yang layak, harus memanggil
orang tersebut atau mengakhiri fungsi-fungsinya di dalam misi. Seseorang dapat
dinyatakan non grata atau tidak dapat diterima sebelum sampai di dalam teritorial Negara
penerima .

Dalam permasalahan Duta Besar Korea Utara untuk Malaysia, diusir oleh Malaysia.
diakarenakan, Kang Chol telah menuduh Malaysia bersekongkol dengan kekuatan asing.
Kang Chol dianggap sebagai 'Persona Non Grata' alias 'Orang yang Tak Diinginkan'.untuk
menyudutkan Korea Utara.namun sebelumnya pemerintah Malaysia Sebelum bersikap,
Kang Chol terlebih dahulu diundang menemui Deputi Sekretaris Jenderal untuk Hubungan
Bilateral Kementerian Luar Neggeri, Raja Nushirwan bin Zainal Abidin Namun Kang Chol
tak kunjung tiba.

Pasal berbunyi Negara penerima (Malaysia) boleh setiap saat dan tanpa harus
menerangkan keputusannya, memberitahu Negara pengirim bahwa kepala misinya atau
seseorang anggota staf diplomatiknya adalah persona non grata sehubungan pihak korea
ataupun yang bersangkutan yaitu KANG Chol tidak meminta maaf kepada pemerintah
Malaysia atas tuduhan tersebut sehingga Malaysia berhak dan wajar untuk peosan non
gatra terhadap kang chol.

Sikap ini sah atau legal dilakukan karena sudah diatur dalam Pasal 9 Konvensi Wina
dalam bab Hubungan Diplomatik. Dan pengusiran utusan diplomatik ini boleh
dilakukan kapan saja tanpa harus menjelaskan alasan mengapa tindakan tersebut
dilakukan.

3. Jelaskan menurut analisa saudara apakah prinsip resiprositas (timbal balik)


berlaku untuk dalam hal pemberian persona non grata? Jelaskan! (Skor 15)
Jawaban :
Asas resiprositas adalah suatu asas hukum yang telah lama diakui keberadaannya dalam
Hukum Internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna asas resiprositas
dalam kerangka Hukum Diplomatik, keabsahan penerapan asas resiprositas sebagai
landasan dalam deklarasi persona non grata terhadap pejabat diplomatik, dan penentuan
tindakan pembalasan melalui deklarasi persona non grata atas dasar asas resiprositas
sebagai suatu cara penyelesaian sengketa dalam pelaksanaan hubungan diplomatik antar
negara. asas resiprositas diakui dan diterima sebagai asas hukum umum yang melandasi
ketentuan-ketentuan yang ada dalam perjanjian internasional dan hukum kebiasaan
internasional. Khusus dalam kaitannya dengan Konvensi Wina tahun 1961 tentang
Hubungan Diplomatik, asas resiprositas bermakna sebagai asas hukum yang melandasi
pelaksanaan hak dan kewajiban negara yang diatur dalam ketentuan-ketentuan Konvensi
tersebut. Berdasarkan makna asas resiprositas yang terkandung dalam Pasal 9 Konvensi
dan dengan mencermati kecenderungankecenderungan yang terjadi dalam praktik, maka
dapat ditentukan bahwa asas resiprositas dapat menjadi landasan yang sah dalam deklarasi
persona non grata terhadap pejabat diplomatik. Deklarasi persona non grata atas dasar
asas resiprositas ini merupakan suatu tindakan pembalasan yang masuk dalam kategori
retorsi. Retorsi merupakan suatu tindakan pembalasan yang sah dan dibenarkan menurut
Hukum Internasional. Dengan demikian, maka dapat ditentukan bahwa tindakan
pembalasan melalui pengenaan deklarasi persona non grata atas dasar asas resiprositas
dapat menjadi suatu cara penyelesaian sengketa yang sah untuk ditempuh dalam
pelaksanaan hubungan diplomatik antar negara.

4. Indonesia pernah memberikan status persona non grata kepada


diplomat/perwakilan negara lain. Jelaskan kapan, terhadap diplomat/perwakilan
negara mana dan mengapa Indonesia mempersona non gratakan
diplomat/perwakilan tersebut. Berikan analisa saudara (Skor 25)

Jawaban :
Indonesia pernah memberi status persona non grata pada seorang atase militer Uni
Soviet di tahun 1982. Atase tersebut bernama Sergei P. Egorov. Ia dituduh telah
melakukan tindakan spionase terhadap pemerintah Indonesia. Ia bersama salah satu
anggota TNI AL bernama Letkol Susdaryanto bersekongkol untuk membocorkan
dokumen-dokumen kelautan Indonesia. Salah satu dokumen yang dibocorkan
adalah dokumen mengenai keadaan laut Natuna Untuk aksinya ia diberi imbalan
sebesar 600.000 rupiah Dua tahun kemudian, Letkol Susdaryanto akhirnya dijatuhi
vonis sepuluh tahun penjara dan dicopot sebagai anggota TNI AL..

Menurut pengakuan Letkol Susdaryanto, ia terpaksa menjual dokumen rahasia


dikarenakan terdesak oleh kebutuhan ekonomi dan iri dengan kehidupan teman-
temannya yang terlihat berkecukupan. Sebab Susdaryanto sudah lama tidak naik
pangkat.

5. Diplomat/perwakilan RI juga pernah diberikan status persona non grata. Jelakan


kapan, oleh negara mana, dan jelaskan mengapa Diplomat/perwakilan Indonesia
menerima persona non grata pada kasus tersebut! . Berikan analisa saudara

Jawaban :

Untuk hal ini Indonesia Diplomat/perwakilan Indonesia belum pernah diberikan status
persona non grata.oleh negara lain namun brazil hanya menolak dubes Indonesia
yang akan ditempatkan di Brazil pada 2015. Brazil menolak Surat Kepercayaan dari
pemerintah Indonesia yang menugaskan Toto Riyanto untuk menjadi duta besar RI
untuk Brazil. Penolakan ini ditanggapi Indonesia dengan langsung menarik dubes RI
dari negara Samba tersebut.

Presiden Brasil Dilma Rousseff ketika akan menerima surat kepercayaan


(credential) dari sejumlah Dubes negara sahabatnya, termasuk Indonesia, tiba-tiba
meminta Dubes Toto Riyanto untuk tidak turut dalam rombongan tersebut.

Padahal Dubes Toto secara resmi jauh-jauh hari telah mendapat undangan dan
telah berada di Istana di Brasil. Pemberitahuan dari pihak Kemlu Brasil dilakukan
tanpa memberi alasan. dugaan kuat karena protes pemerintah Brasil atas 1
warganya yang telah dihukum mati dan 1 lagi yang akan menjalani hukuman mati.

Anda mungkin juga menyukai