Anda di halaman 1dari 1

Nama : -Yasna Fadhila (19111102434019)

-Wahyuni Rahmadani (1911102434021)

Matkul : Diplomasi

1. Diplomat Qatar dalam perjalanan menggunakan pesawat terbang tertangkap sedang merokok
di dalam toilet pesawat.
==) seorang diplomat jika melakukan kesalahn atau mendapatkan pelanggaran maka tidak
dapat digangu gugat ( inviolabel). Dalam pasal 29 Konvensi Wina 1961, Ia tidak dapat di
pertanggungjawabkan dalam bentuk apapun dari penahanan atu penangkapan. Negara
penerima harus memperlakukannya dengan hormat dan harus mengambil semua langkah
yang tepat untuk mencegah setiap serangan terhadap badannya, kebebasannya atau
martabatnya.

2. Pada tahun 2015, seorang diplomat Indonesia ditolak surat kepercayaan oleh pemerintah
Brazil. Bagaimana konvensi wina menjelaskan hal tersebut?
==) Pengiriman agen diplomatik suatu negara ke negara lainnya dilandasi pada Konvensi
Wina 1961 tentang hubungan diplomatik dan konsuler. Setiap negara berhak untuk menolak
atau mengusir diplomat yang dicalonkan atau sudah menjalankan tugasnya di negara
penerima. Dalam pasal 9 ayat (1) konvensi Wina menyebutkan bahwa negara penerima
(receiving state) dapat dengan tegas menolak agen diplomatik negara pengirim (sending
state). Penolakan dan pengusiran juga terjadi apabila dubes atau diplomat yang akan
ditempatkan di negara tersebut dikatakan telah melakukan kegiatan campur tangan atau
intervensi terhadap urusan dalam negara penerima termasuk sikap pribadi dari sang diplomat.
Jadi, Indonesia dapat menarik diplomat/ duta besarnya di Brazil setelah surat kepercayaannya
di tolak oleh Brazil.

3. Diplomat Costa Rica yang bertugas di Amerika Serikat sedang transit di Singapura dan di
dapati membawa senjata api dalam tas diplomatiknya di bandara.
==)Pasal 27 ayat 3, tas diplomatik tidak boleh dibuka atau di tahan. Namun dari kasus diatas,
diplomat tersebut bisa ditahan namun tidak bisa diberi hukuman. Yang memberikan hukuman
ialah dari negara pengirim tersebut.

Anda mungkin juga menyukai