Bu Sri Di tempat Assalamualaikum bu, bagaimana kabar Bu Sri? Semoga ibu sekeluarga sehat dan bahagia selalu, Aamiin. Bu Sri masih ingat dengan Aisyah kan bu? Murid ibu yang paling cantik di kelas setelah Bu Sri (siswi sendiri diantara 6 siswa sekelas). Hampir dua tahun sejak pengumuman libur dua minggu saat itu yang berakhir dengan diperpanjang hingga hari ini mebuat Aisyah kangen dengan guru-guru dan teman-teman. Aisyah di rumah bersama ayah dan mama Alhamdulillah baik baik saja dan sehat. Covid-19, apakah dirimu tidak ingin lenyap dari bumi ini? Hanya satu pertanyaan itu yang selalu ada di benak Aisyah, Bu. Apakah sama dengan benak Bu Sri ? Karena banyak hal yang membuat Aisyah sedih dengan hadirnya pandemi ini. Bukan hanya yang menimpa diri Aisyah sendiri seperti tidak boleh rekreasi kemanapun walau katanya libur 2 minggu, dan berujung tidak dapat pergi ke sekolah dengan normal seperti sebelum-sebelumnya, hingga berujung pada rasa rindu untuk bertemu guru, teman, adek kelas, kakak kelas, dan semua warga SD Muhammadiyah 1 Dukun. Namun, pandemi juga membuat banyak buruh/pegawai/pekerja dirumahkan bahkan diberhentikan dan itu termasuk ayahku. Fakta tersebut membuat kami sekeluarga sedih. Mulai dari kebijakan PSBB hingga PPKM yang membatasi interaksi fisik masyarakat membuat Aisyah merasa bosan di rumah. Itu juga membuat mama sebagai guru TK Aisyiah Dukun harus mengajar dari rumah dan belajar lagi agar dapat memanfaatkan media online secara efektif untuk menyalurkan materi pengajaran kepada para muridnya di rumah masing-masing. Apa Bu Sri juga kangen dengan kami muridmu? Jujur, Aisyah di awal pembelajaran secara daring merasa tidak bersemangat sehingga tidak dapat menyerap materi pemberian ibu dengan maksimal. Aisyah juga sering kebingungan untuk mengerjakan tugas (PR) yang diberikan ibu apalagi dengan PTS dan PTA. Namun, seiring berjalannya waktu akhirnya Aisyah dapat beradaptasi dengan keadaan ini semua yang mengharuskan Aisyah lebih mengandalkan teknologi untuk sekolah maupun bermain. Tetapi tetap satu keinginan utama Aisyah, segera bertemu dan kembali belajar bersama Bu Sri dan teman-teman di sekolah sebelum tiba waktunya kami berpisah dengan guru-guru semua di akhir kelas 6 ini. Bu Sri! Maaf kalau Aisyah banyak bertanya, tapi satu hal lagi yang membuat Aisyah penasaran. Apa Bu Sri merasakan kenyamanan setelah sekian lama menghadapi pandemi dengan di rumah saja? Mengapa akhir-akhir ini Aisyah merasakan hal yang demikian ya Bu? Setelah dari awal tadi Aisyah hanya sambat dan sambat lagi ke Bu Sri, di akhir yang Aisyah tulis kali ini adalah hal yang bertolak belakang. Aisyah mulai merasa nyaman dengan kondisi sekarang. Aisyah juga merasa bersyukur dengan hadirnya Covid-19. Aisyah menjadi lebih dekat dengan ayah dan mama, dimana biasnya ayah bekerja di Surabaya dan pulang seminggu seklai namun sekarang Aisyah bertemu ayah setiap hari di rumah. Aisyah juga jadi belajar berhemat dan dapat menabung lebih dari uang saku yang diberi mama sebab kadar keinginan membeli jajan juga menjadi berkurang. Aisyah juga menjadi terbiasa menggunakan sosial media untuk hal yang positif seperti untuk sekolah, mengaji, atau hanya sekedar bermain dan membuat video tiktok. Dan yang terakhir, Aisyah juga lebih berusaha mendekat kepada Allah SWT. karena setiap hari mendengar berita mengenai pandemi ini di televisi, gadget, speaker mushollah dan masjid di sekitar rumah, serta dari berita duka dari keluarga besar Aisyah. Aisyah berdoa agar Aisyah sekeluarga dan Bu Sri sekeluarga selalu dalam keadaan sehat wal afiat. Aamiin. Aisyah pamit ya bu, semoga dengan surat ini dapat megobati rasa rindu Bu Sri ke Aisyah dan juga pasti sebaliknya. Aisyah juga berharap untuk segera sekolah offline seperti sedia kala. Terimakasih banyak atas kasih sayang dan perhatian Bu Sri. Wassalamualaikum Wr. Wb.