Anda di halaman 1dari 9

Rancangan Psikoedukasi Non Pelatihan: Perilaku Prokrastinasi Akademik

Mahasiswa
Mata Kuliah: Dasar-dasar Intervensi Psikologis

Nama Kelompok:

Rico Millenando Wahyu Setiawan (111811133043)

Brioty Savita (111811133058)

Eka Nida'ul Khasanah (111811133073)

Alifia Faza Salsabiila (111811133076)

Elghivarel Laurenza (111811133080)

Kelas A-1

Program Sarjana Fakultas Psikologi


Universitas Airlangga
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berstatus sebagai mahasiswa dituntut untuk bersikap dewasa dan bertanggung
jawab terhadap apa yang menjadi tugasnya. Istilah Agent of Change telah direkatkan
pada mahasiswa dengan harapan menjadi pemuda yang dapat berperan untuk
bangsanya menjadi lebih baik kedepannya. Namun, mahasiswa yang bergelar sebagai
aktivis kampus seringkali merasa pada posisi zona nyamannya yakni kekuasasan atas
amanah yang mereka raih.
Terdapat hipotesis bahwa mereka terindikasi melakukan tindakan prokrastinasi
dalam akademiknya. Terbukti dengan adanya data yang menyatakan angka lulus lebih
dari 8 semester untuk program sarjana atau diploma empat masih cukup tinggi dan data
tersbut berasal dari responden mahasiswa tingkat akhir maupun mahasiswa sebagai
aktivis kampus.
Burke dan Yen (1983) dalam American College Dictionary menyatakan bahwa
istilah prokrastinasi berasal dari procastinate yang artinya menunda untuk melakukan
sampai waktu atau hari berikutnya. Dalam psikologi, prokrastinasi berarti tindakan
mengganti tugas berkepentingan tinggi dengan tugas berkepentingan rendah, sehingga
tugas penting pun tertunda. Psikolog sering menyebut perilaku ini sebagai mekanisme
untuk mencakup kecemasan yang berhubungan dengan memulai atau menyelesaikan
tugas atau keputusan apapun [ CITATION Fio07 \l 1033 ]
Prokrastinasi akademik merupakan sebuah perilaku menunda sebuah tugas atau
pekerjaan yang semestinya diprioritaskan tanpa alasan yang jelas [ CITATION JRJ95 \l
1033 ]. Milgram, Batin dan Mower menyatakan bahwa bentuk umum prokrastinasi
akademik di kalangan mahasiswa adalah menunggu sampai menit terakhir untuk
menyelesaikan tugas-tugas atau sekedar belajar untuk ujian [ CITATION MKA07 \l
1033 ]
Menurut [ CITATION LBr94 \l 1033 ] penyebab prokrastinasi akademik adalah
banyaknya tugas yang harus diselesaikan secara bersamaan. Sementara [ CITATION
CSe95 \l 1033 ] yang menyebutkan penyebab dari prokrastinasi yaitu: karena takut
gagal, rendahnya efikasi diri, dan rendahnya rasa bersaing. Selanjutnya [ CITATION
JRJ95 \l 1033 ] menyebutkan bahwa faktor internal seseorang melakukan prokrastinasi
akademik antara lain kondisi fisik dan psikologis individu yaitu harga diri, efikasi diri,
kepercayaan diri, kontrol diri, dan kritik diri. Penelitian selanjutnya yang dilakukan
oleh [ CITATION EFS11 \l 1033 ] terhadap 774 mahasiswa di universitas Turki
menemukan bahwa prokrastinasi akademik terjadi dikarenakan kurangnya motivasi dan
efikasi diri pada diri mahasiswa tersebut.
Dampak negatif yang timbul akibat perilaku Prokrastinasi akademik
diantaranya adalah waktu terbuang sia-sia, meningkatnya stres, rendahnya
peringkat/rangking, memburuknya kesehatan, dan rendahnya harga diri. Prokrastinasi
akademik pada akhirnya dapat menyebabkan keterlambatan dalam menyelesaikan
program studi.
Karena akibat dari perilaku prokrastinasi yang sangat merugikan tersebut maka
dari itu kami mengangkat masalah ini untuk menjadikannya bahan rancangan
psikoedukasi non pelatihan. Apabila tidak banyak orang mengerti apa itu prokrastinasi
dan apa dampaknya maka tidak akan tumbuh self-awareness dan bahkan biasa
melakukan tindakan prokrastinasi tanpa dirinya sediri menyadarinya.
BAB II
TRAINING NEED ASSESMENT (TNA)

2.1 Hasil Asesmen


Berdasarkan hasil asesmen yang kami dapatkan dari beberapa hasil penelitian
perguruan tinggi di Indonesia, tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa tergolong
sedang hingga tinggi. Pertama, data dari jurnal edukasi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas PGRI Madiun, Jawa Timur, Indonesia menyatakan bahwa
penelitian ini menggunakan desain quasi experimental design dengan pengujian yang
dilakukan desain pre-post design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 116 Mahasiswa
yang didapati sebesar 57% atau sekitar 70 Mahasiswa melakukan prokrastinasi [ CITATION
Asr18 \l 1033 ]
Dari skripsi yang disusun oleh Michael Rio Jatikusumo, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dari 30 mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
angkatan 2016 yang menjadi responden penelitian memiliki tingkat prokrastinasi akademik
sebagai berikut: 8 atau 27% mahasiswa berada padsa kategorisasi sangat rendah, 21 atau
70% mahasiswa berada dalam kategorisasi rendah, dan 1 atau 3 % mahasiswa berada
kategorisasi sedang [ CITATION Jat18 \l 1033 ]
Bersumber dari jurnal edukasi bimbingan konseling Universitas Negeri Padang
(UNP), hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara keseluruhan self-efficacy mahasiswa
berada pada kategori tinggi (71,90%). Sedangkan prokrastinasi akademik berada pada
kategori sedang (52,30%) [ CITATION Dam17 \l 1033 ] Dan sumber lainnya dari penelitian
yang dilakukan oleh Miftahul Jannah dan Tamsil Muis hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa dari 307 mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya tingkat
perilaku prokrastinasi akademik terdapat 167 mahasiswa (55%) pada kategori sedang, 90
mahasiswa (29%) pada kategori tinggi, dan 50 mahasiswa (16%) tergolong melakukan
prokrastinasi akademik pada kategori rendah [ CITATION Mif14 \l 1033 ]
Penelitian mengenai prokrastinasi akademik dilakukan oleh Solomon dan
Rotblum (1984) menemukan: 50% sampai 90% mahasiswa Amerika melakukan
prokrastinasi. Selanjutnya Ellis & Knaus (1977) menemukan bahwa 90% mahasiswa
melakukan prokrastinasi, 25% berada pada taraf kronis yang sudah menjadi kebiasaan dan
terancam dikeluarkan, dan 70% melakukan kecendrungan perilaku prokrastinasi akademik.
Penelitian lainnya yang dilakukan Solomon & Rothblum [ CITATION JRJ95 \l 1033 ]
terhadap 323 mahasiswa mengindikasikan bahwa terdapat prokrastinasi akademik pada
mahasiswa, yaitu 46% melakukan prokrastinasi akademik saat menyelesaikan atau menulis
tugas akhir, 30% melakukan prokrastinasi akademik dalam hal membaca materi kuliah,
28% melakukan prokrastinasi akademik untuk membaca sampai saat ujian tiba, dan 34%
melakukan prokrastinasi akademik untuk mengumpulkan tugas tepat waktu [ CITATION
JRJ95 \l 1033 ].

2.2 Identifikasi Kebutuhan Pelatihan


Berdasarkan assesmen yang telah kami lakukan mengenai prokrastinasi seperti
yang sudah dipaparkan sebelumnya, tentunya dapat terlihat bahwa angka prokrastinasi
pada mahasiswa menunjukkan angka yang tinggi, tentunya perlu dilakukan psikoedukasi
berupa pelatihan maupun non pelatihan untuk mencegah ataupun menanggulangi hal
tersebut. Dalam pelatihan ini kita juga mengharapkan bahwa mahasiswa tentu perlu
mengetahui bagaimana akibat dari prokrastinasi jika hal tersebut dilakukan terus menerus,
dan juga harapan mengenai keuntungan yang dirasakan tiap individu jika tidak melakukan
perilaku prokrastinasi, serta membangun locus of control internal maupun eksternal pada
individu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini sangat dibutuhkan guna mencegah
ataupun menanggulangi perilaku prokrastinasi.
BAB III
DETAIL RANCANGAN INTERVENSI

3.1 Detail Rancangan


Kami membuat poster berjudul “sadar tidak sadar, lawan prokrastinasi!” sebagai
rancangan intervensi non pelatihan. Target dari rancangan intervensi ini adalah
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Dilatar belakangi oleh beberapa dampak negatif yang timbul akibat perilaku
prokrastinasi yang dilakukan oleh mahasiswa yang mana disebabkan oleh beberapa faktor
dan kemungkinan-kemungkinan relasi antaraspek maka dengan demikian asessmen
dilakukan. Hasil dari asessmen yang diambil dari berbagai sumber berupa banyaknya kasus
dan data penelitian yang menunjukkan bahwa perilaku prokrastinasi akademik pada
mahasiswa tergolong jumlah yang banyak kemudian menjadikan kami merancang suatu
intervensi berbentk psikoedukasi non pelatihan maupun psikoedukasi pelatihan. Intervensi
psikoedukasi non pelatihan di sini kami membuat sebuah e-poster yang berjudul “sadar
tidak sadar, lawan prokrastinasi!” memuat informasi mengenai apa definisi atau makna
dibalik istilah prokrastinasi itu sendiri, kemudian apa yang menyebabkan kita berperilaku
tersebut, kemudian apa saja dampak yang ditimbulkan dari prokrastinasi dan juga step by
step, tips and tricks baik dalam upaya preventif maupun kuratif. Selanjutnya e-poster
tersebut akan kami sebar luaskan melalui seluruh media sosial yang berkembang pada
zaman sekarang.
Daftar Pustaka

Asroful Kadafi, R. R. (2018). Upaya Menurunkan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa


Melalui Bimbingan Kelompok Islami. Jurnal Bimbingan Konseling, 181-182.
Bruno, L. (1994). Prokrastinationg! Jakarta: Gramedia.
C. Senecal, R. K. (1995). Self-regulation and academic procrastination. The Journal of
Social Psychology, 607-619.
Damri, E. &. (2017). Hubungan Self-efficacy dan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa
dalam Menyelesaikan Tugas Perkuliahan. Jurnal Bimbingan Konseling, 74-95.
Fiore, N. (2007). The Now Habit: A Startegic Program for Overcoming Procrastination
and Enjoying Guilt-free Play. New York: Penguin Books.
J.R.Johnson Ferrari, J. M. (1995). Procrastination and Task Avoidance, Theory, Research,
and Treatment. New York: Plenum Pers.
Jatikusumo, M. R. (2018). Tingkat Prokrastinasi Akademik Mahasiswa: Studi Deskriptif
pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Angkatan 2016. Yogyakarta: Sanata Dharma University.
M.K. Akinsola, A. T. (2007). Correlates of Academic Procrastination and Mathematics
Achievment of University Undergraduate Student. Journal of Mathematics,
Science, & Technology Education, 363-370.
Muis, M. J. (2014). Prokrastinasi Akademik (Perilaku Penundaan Akademik) Mahasiswa
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Jurnal BK UNESA, 1-8.
Sirin, E. (2011). Academic Procrastination Among Undergraduates Attending of School
Physical Education and Sports: Role of General Procrastination, Academic
Motivation, and Academic Self Efficacy. Educational Research and Reviews
Academic Journal, 447-455.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai