ANGGOTA KELOMPOK :
- ERLIN PUSPITA N. (111811133006)
- BRIOTY SAVITA (111811133058)
- NUR AINIYAH (111811133068)
- EKA NIDA'UL KH. (111811133073)
- RACHMATUL ISNIYA (111811133075)
- FARAH SEPTIANA (111811133077)
- ROIQOTULLAILY (111811133087)
- ISMI NUR CH. (111811133090)
- SHINTA TRI DEWI (111811133091)
- NITA INDRIANI (111811133097)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Perilaku Sehat
dengan tema “Precaution Adoption Process Model (PAPM)”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Precaution Adaption Process Model yang dapat disingkat PAPM ini dipublikasikan
pada tahun 1988 oleh Neil D Weinstein, sebelumnya PAPM pertama kali diteliti oleh Irving
Jannis dan Leon Mann yang berusaha menjelaskan tentang respon individu terhadap ancaman
ditentukan oleh keyakinan individu sendiri untuk mengatasi ancaman. Irving Janis adalah
seorang psikolog sosial abad ke-20 yang mengidentifikasi fenomena groupthink. Irving Janis
memfokuskan sebagian besar karirnya pada mempelajari pengambilan keputusan, khususnya di
bidang tindakan kebiasaan menantang seperti merokok dan diet yang berkaitan dengan
fenomena groupthink. Leon Mann sendiri merupakan asisten penulis dari Irving Janis. Beliau
memiliki beberapa spesialisasi kemampuan dalam dibidang kepemimpinan, pengambilan
keputusan, link kolaboratif, inovasi, dan evaluasi penelitian.
B. Pengertian
Precaution Adoption Process Model (PAPM) adalah model psikologis yang berfokus
pada penggambaran bagaimana seseorang sampai pada suatu keputusan baru, dan bagaimana
orang itu dapat mengambil keputusan dan membuatnya menjadi suatu tindakan. PAPM berupaya
menjelaskan bagaimana seseorang membuat keputusan untuk mengambil tindakan, dan
bagaimana ia menerjemahkan keputusan itu kedalam sebuah tindakan. Dalam mengambil
tindakan pencegahan ataupun pemberhentian perilaku beresiko tentu memerlukan langkah
langkah yang disengaja atau bisa dikatan sebagai langkah yang diambil dengan kesadaran karena
tidak mungkin tindakan itu terjadi diluar kesadaran (Gibbons, Gerard, Blanton, & Russell, 1998).
Precaution Adoption Process Model (PAPM) saat ini memiliki 7 tahapan yakni :
1. Stage 1 (unaware)
Individu tidak menyadari adanya masalah kesehatan. Media sering memiliki pengaruh
besar dalam membawa orang dari stage 1 PAPM ke stage 2 dan dari stage 2 ke stage 3,
dan jauh lebih sedikit pengaruhnya setelahnya.
2. Stage 2 (unengaged)
Saat individu mengetahui sesuatu tentang permasalahan tersebut, mereka menjadi sadar
tetapi tidak juga terlibat.
3. Stage 3 (undecided)
Individu yang mencapai pada tahap pengambilan keputusan mulai terlibat dalam
permasalahan tersebut dan mempertimbangkan respon mereka
4. Stage 4 (decided not to act)
Individu memutuskan untuk tidak mengambil tindakan dan menghentikan proses
precaution adoption
5. Stage 5 (decided to act)
Memutuskan untuk mengadopsi tindakan pencegahan
6. Stage 6 (acting)
Individu menginisiasikan perilaku
7. Stage 7 (maintenance)
Perilaku individu tersebut sudah dipertahankan dari waktu ke waktu
C. Aplikasi
Dalam pengaplikasian Precaution Adoption Process Model (PAPM) hingga saat ini telah
diterapkan pada beberapa perilaku yang telah diteliti oleh para ahli. Penelitian tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Sebuah studi intervensi yang ditujukan untuk pencegahan osteoporosis (Blalock et al.
2002). Tujuan penelitian tersebut adalah untuk memberikan pemahaman tentang faktor
betapa pentingnya pengonsumsian kalsium dan melakukan latihan angkat beban bagi
perempuan di stage Precaution Adoption Process Model yang berbeda.
2. Studi tentang mammography (Mammography Screening) kepada wanita berusia 50-80 di
Massachusetts (Clemow et al. 2000).
3. Penerimaan vaksin Hepatitis B oleh Hammer (1998).
4. Home Radon Testing oleh Weinstein dan Sandman (1992); Weinstein et al. (1998a).
Penelitian dilakukan di Columbus, Ohio, sebuah kota dengan tingkat radon tinggi.
Selain itu PAPM dapat diterapkan pada masalah kesehatan seperti misalnya gigi
berlubang. Berikut tahapan menggunakan PAPM pada masalah gigi berlubang:
Tahap 1 : Individu tidak menyadari bahwa ia beresiko mengalami gigi berlubang. Individu tidak
punya kesadaran untuk menghindari perilaku penyebab gigi berlubang.
Tahap 2 : Individu mulai menyadari bahwa ia beresiko mengalami gigi berlubang namun belum
memiliki pemikiran untuk melakukan pencegahan. Individu masih bersikap acuh terhadap
informasi yang didapatkan.
Tahap 5 : Individu memutuskan untuk melakukan tindakan pencegahan seperti menyikat gigi
sebelum tidur.
Tahap 7 : Mempertahankan tindakan tersebut. Yang akhirnya menjadi kebiasaan baru dan
meninggalkan kebiasaan lama yang buruk.
D. Studi Kasus
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model PAPM untuk mengkategorikan para
subjek yang tidak menjalani screening mammography berdasarkan tahap-tahap yang ada dalam
PAPM. Alasannya karena tahapan dalam PAPM lebih mendetail dan hal ini cukup penting untuk
mengetahui lebih jauh isu apa saja yang menyebabkan para wanita ini tidak patuh pada
rekomendasi mammography yang disarankan oleh pakar kesehatan.
Peneliti kemudian bertanya kepada para subjek mengenai adakah rencana melakukan
screening, enam jawaban umum dari subjek masing-masing dapat dikategorikan menjadi : (1)
pasti tidak akan, (2) tidak namun ada keragu-raguan, (3) iya namun ada keragu-raguan, (4) pasti
iya namun tidak di waktu dekat, (5) pasti iya namun tidak memastikan kapan tepatnya, dan (6)
pasti iya dan mau melakukannya di waktu dekat.
E. Analisis Kasus
Berikut merupakan tahapan yang dikategorikan oleh penelitian ini terhadap para subjek
Sayangnya, analisis kualitatif ini tidak mencantumkan faktor yang sebenarnya cukup
berdampak terhadap ketidakpatuhan para subjek tersebut. Beberapa faktor tersebut antara lain
kurangnya penyedia layanan kesehatan yang primer (primary care provider), kurangnya
rekomendasi yang positif dari layanan kesehatan itu sendiri, dan kurang memadainya asuransi
kesehatan. Penelitian diatas hanya terfokus dalam menemukan keyakinan, ketakutan, dan alasan
apa yang dimiliki subjek sehingga tidak melalukan screening. Selain itu, penelitian ini juga tidak
menemukan faktor lain yang menyebabkan ketidakpatuhan subjek, yang sebenarnya sering
disebutkan dalam literatur yaitu ketakutan apabila tervonis kanker payudara, depresi, kecemasan,
dan takut dikucilkan oleh lingkungan (Lapelle, Constanza, Luckmann, Rosal, White, & Stark,
2008)
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Precaution Adoption Process Model (PAPM) adalah model psikologis yang berfokus
pada penggambaran bagaimana seseorang sampai pada suatu keputusan baru, dan bagaimana
orang itu dapat mengambil keputusan dan membuatnya menjadi suatu tindakan. PAPM berupaya
menjelaskan bagaimana seseorang membuat keputusan untuk mengambil tindakan, dan
bagaimana ia menerjemahkan keputusan itu kedalam sebuah tindakan. Dalam mengambil
tindakan pencegahan ataupun pemberhentian perilaku beresiko tentu memerlukan langkah
langkah yang disengaja atau bisa dikatan sebagai langkah yang diambil dengan kesadaran karena
tidak mungkin tindakan itu terjadi diluar kesadaran. Yang memiliki 7 tahapan yakni, unaware,
unengaged, undecided, decided not to ac, decided to ac, acting, maintenance. Dalam
pengeplikasiannya pun bisa dilakukan dalam berbagai macam kondisi seperti contoh, untuk
pencegahan osteoporosis ataupun pencegahan gigi berlubang.
DAFTAR PUSTAKA
Conner, Mark, & Norman, Paul (eds). 2005. Predirecting Health Behavior (2nd ed). New York:
Open University Press
Taylor, S. E., (1999), Health Psychology (5th edition). New York: McGraw-Hill Higher
Education
Lapelle, N., Constanza, M. E., Luckmann, R., Rosal, M. C., White, M. J., & Stark, J. R. (2008).
Staging Mammography Nonadherent Women: A Qualitative Study. Journal of Cancer
Education , 114-121.