Oleh:
1. Masunatul Ubudiyah (131914153045)
2. Maulin Halimatunnisa’ (131914153053)
3. Fathmy Fitriany Soulissa (131914153023)
4. Amellia Mardhika (131911573016)
5. Anis Rosyiatul Husna (131911573016)
Pada titik awal, orang tidak menyadari masalah kesehatan. Banyak penelitian
kesehatan membahas bahaya terkenal, seperti merokok, AIDS, dan diet tinggi
lemak. Dalam kasus seperti itu, menanyakan seseorang tentang keyakinan dan
rencananya cukup masuk akal; kebanyakan orang telah mempertimbangkan
relevansi ancaman ini dengan kehidupan mereka sendiri (DiClemente et al., 2009).
Tetapi jika orang belum pernah mendengar tentang bahaya atau tindakan
pencegahan potensial, mereka tidak dapat membentuk pendapat tentang hal itu.
Secara manusiawi mustahil untuk membentuk pendapat tentang sesuatu yang Anda
benar-benar tidak sadari. Keengganan responden untuk menjawab pertanyaan
survei tentang masalah yang kurang lazim menunjukkan bahwa simpatisan harus
membiarkan orang mengatakan bahwa mereka "tidak tahu" atau "tidak memiliki
pendapat" daripada memaksa mereka untuk menyatakan suatu posisi (DiClemente
et al., 2009). Peserta dalam banyak investigasi perilaku kesehatan tidak diberi
kesempatan ini. Bahkan ketika peserta diizinkan untuk mengatakan bahwa mereka
"tidak tahu," tanggapan ini sering diberi kode sebagai hilang atau diciutkan ke
dalam kategori lain. Mengatakan "Saya tidak tahu" menunjukkan sesuatu yang
penting dan merupakan data nyata yang tidak boleh dibuang (DiClemente et al.,
2009).
Jika seseorang telah menyadari bahaya dan mulai membentuk pendapat tentang hal
itu, mereka tidak lagi dalam Tahap 1. Namun, Pendidikan seseorang dapat
memepengaruhi pengambilan keputusan atau berfikir bahwa yang dialami adalah
masalah. Oleh karena itu, kebanyakan orang hanya sedikit yang mengetahui
bahaya suatu penyakit serta tidak pernah mempertimbangkan apakah mereka perlu
melakukan pencegahan. PAPM menyarankan lebih lanjut bahwa penting untuk
membedakan antara orang-orang yang belum pernah memikirkan suatu tindakan
dan mereka yang telah mempertimbangkan tindakan tersebut tetapi tidak dapat
memutuskan. Ada beberapa alasan untuk membuat perbedaan ini diantaranya
adalah untuk mengetahui tingkat pengatahuan seseorang, semakin orang cepat
bertindak dapat dikatakan pengetahuannya lebih baik dibandingkan lainnya,
sehingga membutuhkan pendekatan komunikasi yang berbeda.
Sampel pada penelitian ini adalah wanita usia 20-60 tahun yang sudah menikah
sebanyak 180 partisipan. 90 partisipan sebagai kelompok control dan 90 partisipan
sebagai kelompok intervensi. Kelompok intervensi diberikan materi melalui
ceramah, tanya jawab, video, konsultasi khusus dan pamphlet. Kelompok control
tidak diberikan perlakuan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri
dari data demografi dan variable yang mempengaruhi tahapan PAPM.
Tahap I dan II (ketidaksadaran atau tidak terlibat) diberikan dua sesi pelatihan,
satu sesi kuliah dan Tanya jawab oleh bidan. Tahap III (memutuskan mengambil
tindakan) pelatihan tatap muka dengan penekanan pada persepsi risiko, kerentanan
dan tingkat keparahan, risiko yang dirasakan, kemanjuran komitmen perilaku dan
minat melakukan perubahan perilaku. Tahap IV (tidak mengambil tindakan)
menerima pamphlet, penjelasan, menonton film tentang masalah kanker. Tahap V
(memutuskan melakukan tindakan) konsultasi cara melakukan pemeriksaan dan
manfaatnya.
DiClemente, R. J., Crosby, R. A., & Kegler, M. (2009). Emerging Theories in Health
Promotion Practice and Research (2nd ed.). San Francisco: Jossey-Bass.
Doyle, Eva I; Ward, Susan E; and Early Jody, (2019). The Process of Community
Health Education and Promotion Third Edition. US: Waveland Press, Inc.
Elliott, J. O., Seals, B. F., & Jacobson, M. P. (2007). Use of the Precaution Adoption
Process Model to examine predictors of osteoprotective behavior in epilepsy.
Seizure, 16(5), 424–437. https://doi.org/10.1016/j.seizure.2007.02.016
Gibbons, F. X., Gerrard, M., Blanton, H., & Russell, D. W. (1998). Reasoned action
and social reaction: Willingness and intention as independent predictors of health
risk. Journal of Personality and Social Psychology, 75(5), 1164–1180.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1037/0022-3514.74.5.1164
Glanz, Karen; Rimer, Barbara; and Viswanath, K. (2008). Health Behavior and Health
Education: Theory, Research, and Practice 4th Edition. San Francisco: Jossey-Bass
A Wiley Imprint.
Haas, Emily J. (2018). Applying the Precaution Adoption Process Model to the
Acceptance of Mine Safety and Health Technologies. Occup Health Sci, 2018
March, 2(1:43-66).