DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5 KELAS B
RACHELIA SUNARYANI G 701 14 044
FACHRI G 701 14 062
SANG AYU PUTU W G 701 14 125
SITI ATIKA G 701 14 134
CAHYA AZALIKA G 701 14 173
NINING ANGGRIANA G 701 12 068
MUTIA IRVANA DEWI G 701 12 060
YUDHA G 701 13
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat perkenan-Nya sehingga makalah media pembelajaran ini dapat
diselesaikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kelenjar Paratiroid
2.2 Tes Laboratorium
2.3 Contoh Kasus
2.4 Interpretasi Kasus
3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik & Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
Dengan kata lain, PTH akan merangsang reabsorbsi kalsium pada tubulus
ginjal, meningkatkan absorbsi kalsium pada usus halus, sebaliknya
menghambat reabsorbsi fosfat dan melepaskan kalsium dari tulang. Jadi PTH
akan aktif bekerja pada tiga titik sasaran utama dalam mengendalikan
homeostasis kalsium yaitu di ginjal, tulang dan usus.
Hiperparatiroidisme primer
Berkurangnya kalsium dalam tulang sehingga timbul fraktur spontan,
sering nyari pada tulang, tumor tulang. Bagian yang sering terkena adalah
tulang panjang.
Kelainan traktus urinarius : defek (kegagalan) pada tubulus ginjal biasanya
reversible (bisa kembali), batu ginjal, kadang-kadang neprokalsinosis
(deposisi kalsium dalam nepron)
Manifestasi dari sistem saraf sentral (defresi, konfusi dan koma)
Kelemahan neuromuskular, tenaga otot berkurang, hipotonik (penurunan
tonus) otot, fatigue (hilang tenaga), dan kadang-kadang terjadi aritmia
kardiak.
Manifestasi gastrointestinal : kurang nafsu makan, nausea, muntah
(vomitus) dan konstipasi.
Hiperparatiroidisme sekunder
Pada penyakit ini terdapat hiperplasia dan hiperfungsi kelenjar paratiroid
yang disebabkan : gagal ginjal kronik dan kurang efektifnya PTH pada
beberapa penyakit (defisiensi vitamin D dan kelainan gastrointestinal)
2. Hipoparatiroid
Hipoparatiroidisme adalah gabungan gejala dari produksi hormon
paratiroid yang tidak adekuat. Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan
umumnya sering disebabkan oleh kerusakan atau pengangkatan kelenjar
paratiroid pada saat operasi paratiroid atau tiroid, dan yang lebih jarang lagi
ialah tidak adanya kelenjar paratiroid (secara kongenital). Kadang-kadang
penyebab spesifik tidak dapat diketahui.
Tn. X usia 58 tahun datang ke rumah sakit pada tangggal 9 Mei 2012
dengan keluhan sering mengalami kejang 1 bulan terakhir. Saat pengukuran
TTV didapatkan TD : 90/80 mmHg, suhu : 370C, nadi : 88x/menit, RR :
20x/menit dan suara nafas stridor. Hasil uji laboratorium menunjukan kalsium
3-5 mg/dL (normalnya 8.510.5 mg/dl), kadar fosfat 6.0 mg/dL (normalnya
2.5-4.5 mg/dL). Keluarga pasien mengatakan bahwa saat di rumah pasien
sering mengeluh sakit kepala, sulit nafas saat kejang, kejang/kekakuan
dirasakan pada muka, terkadang pada tangan dan kaki, dan akhir-akhir ini
pasien tidak mau makan dikarenakan susah menelan. Rambut pasien terlihat
tumbuh jarang dan kulit kering / bersisik. Terdapat Tanda Chvosteks atau
Trousseaus positif pada pasien. Pasien mengatakan pernah mengalami operasi
bedah leher 2 bulan yang lalu.
III.1 Kesimpulan
Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia,
yang terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior
kelenjar tiroid dan dua di kutub inferiornya. Namun, letak masing-masing
paratiroid dan jumlahnya dapat cukup bervariasi, jaringan paratiroid
kadang-kadang ditemukan di mediastinum. Di dalam melaksanakan
kerjanya, kelenjar paratiroid diatur dan diawasi secara langsung oleh
kelenjar hipofisis. PTH adalah konsentrasi ion-ion kalsium yang terdapat
didalam cairan ekstraseluler. Produksi PTH akan meningkat apabila kadar
kalsium didalam plasma menurun. Didalam keadaan fisiologis normal,
kadar kalsium dalam plasma berada dalam pengawasan hoemostatik dalam
batas yang sangat sempit. Pengawasan ini dipengaruhi oleh perubahan diet
setiap hari dan pertukaran mineral antara tulang dengan darah. Kelenjar
paratiroid menghasilkan hormon paratiroid/parathormon (PTH) yang
berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan
ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi
kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang. Bila kelenjar
paratirod tidak berfunsi normal, maka akan menyebabkan terjadinya
beberapa penyakit yaitu : hiperparatiroidisme adalah suatu keadaan dimana
kelenjar-kelenjar paratiroid memproduksi lebih banyak hormon paratiroid
dari biasanya dan hipoparatiroidisme adalah gabungan gejala dari produksi
hormon paratiroid yang tidak adekuat.
Ross and Wilson. (2011). Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Salemba
Medika
EGC
http://yudimedis.wordpress.com/2010/11/17/kelenjar-paratiroid/
http://lutfieblogs.blogspot.com/2012/03/makalah-kelenjar-tiroid-dan paratiroid.html
http://skydrugz.blogspot.com/2012/01/refarat-anatomi-dan-fisiologi.html