Anda di halaman 1dari 14

PENGUATAN SURVEILANS

GANGGUAN GINJAL AKUT PROGRESIF ATIPIKAL


PADA ANAK

DIREKTORAT
SURVEILANS DAN KEKARANTINAAN KESEHATAN

17 OKTOBER 2022
1
Kematian Pada Anak dengan Gangguan Ginjal Akut di Gambia
• Per 16 Oktober, merujuk pada Reuters, 70 anak dengan gangguan gagal ginjal
akut meninggal dunia di Gambia
• Hasil identifikasi WHO region of Africa pada Bulan September 2022 merujuk
pada empat Substandard Product dengan kategori “out of specification” →
unacceptable amounts of diethylene glycol dan ethylene glycol.
• Empat produk merupakan produk impor dari manufaktur Maiden
Pharmaceuticals Limited yang beroperasi di Haryana, India
• empat produk tersebut adalah:
• Promethazine Oral Solution
• Kofexmalin Baby Cough Syrup
• Makoff Baby Cough Syrup
• Magrip N Cold Syrup

Source: Cough syrup kills 70 children in Gambia | Ariana News access 2


by 17 Oct 2022
Risiko Diethylene Glycol dan Ethylene Glycol
• Toxic Effect meliputi Sakit Abdominal, Diare, muntah, hambatan dan
ketidakmampuan dalam buang air kecil, sakit kepala, gangguan
mental, dan cedera ginjal akut yang berpotensi menyebabkan
kematian

Nama produk Promethazine Oral Kofexmalin Baby Makoff Baby Magrip N Cold
Solution Cough Syrup Cough Syrup Syrup
Bahan aktif • promethazine • Pheniramine • Chlorphenamine • Paracetamol
Maleate maleate Phenylephrine
• Ammonium • Phenylephrine HCL
chloride HBR • Chlorphenamine
• menthol • Dextromethorph Maleate
an syrup

3
▪ Acute Kidney Injury di Indonesia

4
155 kasus kumulatif Gangguan Ginjal Akut
Progresif Atipikal Pada Anak di 18 Provinsi

18

PAPUA
1

1 PAPUA
2 1
BARAT
3 1
21

1 1

1
50 1
15

2 24

11
1
Sumber: Data IDAI, 16 Oktober 2022 jam 20.00 WIB
Tren Jumlah Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif
Atipikal Pada Anak Tahun 2022
Tren kasus AKI Januari – Oktober 2022

78
Tren kasus AKI pada
tahun 2022
menunjukan
peningkatan sejak
bulan Juli sampai 36
dengan September 24
2022. Kasus
tertinggi ada di bulan 5 5
2 2 3
September 0 0

Sumber: Data IDAI, 16 Oktober 2022 jam 20.00 WIB 6


Jumlah kasus Gangguan Ginjal
Akut Progresif Atipikal Pada Anak
berdasarkan umur
Jumlah Kasus berdasarkan Kelompok Umur
75

Jumlah kasus paling tinggi pada


anak dengan kelompok umur 1-5
35 tahun.
24 Total kasus adalah 155 orang
18

< 1 tahun 1-5 tahun 6-10 tahun 11 - 18 tahun Dalam


Verifikasi

Sumber: Data IDAI, 16 Oktober 2022 jam 20.00 WIB 7


Patogen pada Pemeriksaan PCR dan Metagenomik (Agent)
Hasil pada 19 kasus
• TIDAK DITEMUKAN PATOGEN PENYEBAB
YANG SPESIFIK
100%
90% • Patogen paling banyak ditemukan pada pasien
80% yang diperiksa PCR adalah Human Parainfluenza
70%
Virus (6 dari 19 pasien diperiksa, 31,6%), lalu diikuti
60%
50%
Adenovirus (3 dari 19 pasien diperiksa, 15,8%) dan
40% Influenza A (3 dari 19 pasien diperiksa, 15,8%)
30%
20% • 4 dari 10 (40%) pasien yang telah diperiksa
6
10% 3 3 4 metagenomic sequencing terdeteksi bakteri
2 2 1 1 2 1 2 1
0% Leptospira santarosai.
• 1 pasien mengalami koinfeksi HPIV dan Adenovirus

• 1 pasien mengalami koinfeksi HPIV dan SARS-COV2


• 1 pasien mengalami koinfeksi HRVs dan Adenovirus
Positif Negatif Belum/Tidak Diperiksa • 1 pasien mengalami koinfeksi HRVs dan NV GII

• 1 pasien mengalami koinfeksi Rotavirus dan


Keterangan: Influenza A
HPIV = Human Parainfluenza Virus
HRVs = Human Rhino Viruses
NV GII = Norovirus GII
HHV3 = Human Paraherpes Virus 3(Varicella)
Sumber: Kementerian Kesehatan, 12 Oktober 2022
PENGUATAN SURVEILANS (1)
1. Surveilans Gejala
Melakukan pelaporan kasus anak dengan gejala anuri/oliguri dari seluruh RS
- Setiap anak dengan gejala anuria/oliguria yang ada di RS
harus dilaporkan ke Dinas kesehatan dengan
menggunakan Gform yang disiapkan oleh Dit Surkarkes
- Dinkes menyampaikan Gform terkait APAKI ke Seluruh RS
di wilayah kerja masing2, gform dapat diakses melalui
LINK EXTERNAL di Aplikasi SKDR
- Pelaporan dengan Gform dilakuakan setiap hari baik ada
kasus baru maupun tidak ada kasus (zero report)
- Pelaporan rekapan harian G-form akan dirangkum oleh
PHEOC setiap jam 12.00 WIB dan akan dilakukan analisis
harian (Sitrep) secara nasional. Rangkuman excel akan
diumpan balik kan ke provinsi untuk dapat dilakukan
analisis (Sitrep) per provinsi.
- Sitrep akan disampaikan ke IDAI (Pusat dan cabang) dan
Ditjen Yankes

9
10
PENGUATAN SURVEILANS (2)

2. Testing :
- Tes darah rutin/hematologi
- Tes Fungsi Ginjal (Ureum, Creatinin, E-GFR,
- Tes toksikologi
- PCR pathogen dan metagenomic sequencing
3. Treatment
- Tergantung penyebab, semua gejala sedang berat dihospitalisasi (tatalaksana sesuai SOP
Standar Pelayanan Medis)
4. Prokes
- PHBS (termasuk CTPS)
- Hindari kontak dengan hewan pengerat dan hewan peliharaan
- Lindungi tempat penampungan air dari kontaminasi urin yang terinfeksi oleh bakteri leptospira

11
GFORM

12
TINDAK LANJUT SURVEILANS

▪ Melakukan pelaporan kasus anak dengan


gejala anuri/oliguri dari seluruh
Fasyankes
▪ Melakukan Hospital Record Review (HRR)
dengan mencari kasus yang terdiagnosis
dengan kode ICD X N17.9
▪ Surveilans lingkungan (surveilans sentinel
tikus dan deteksi Leptospira)

13

Anda mungkin juga menyukai