Anda di halaman 1dari 3

PROSES TERBENTUKNYA KELOMPOK SOSIAL

Proses Terbentuknya Kelompok Sosial

Sebagaimana kodratnya manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu hidup
bersama orang lain. Kehidupan bersama inilah makna dan kodrat manusia sebagai makhluk
sosial. Manusia tidak akan berarti apa-apa di masyarakat apabila tidak pernah bergaul,
berkomunikasi dan bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Prayitno, terbentuknya kelompok harus memenuhi beberapa unsur, yaitu unsur kualitas
dan kuantitas, unsur kerumunan dan kelompok, juga faktor pengikat dalam kelompok.

Pada mulanya kelompok terbentuk melalui berkumpulnya sejuiniah orang yang berkerumun.
Selanjutnya dalam kerumunan berkembang menjadi kelompok-kelompok karena satu sama lain
ada ikatan persamaan kepentingan, persamaan senasib, persamaan persepsi, persamaan tujuan,
dan persamaan profesi. Dalam kelompok itu mereka saling mengadakan interaksi atau hubungan
timbal balik. Selain itu, mereka juga sepakat untuk taat kepada norma-norma yang mereka buat
sendiri. Berikut ini digambarkan hubungan antara kumpulan orang-orang, kerumunan, dan
kelompok.

Pada suatu ketika, kumpulan orang-orang atau kerumunan dapat berubah menjadi kelompok
apabila di dalamnya muncul dan berkembang faktor-faktor pengi kat sebagal berikut.

Interaksi antara orang-orang yang ada di dalam kumpulan atau kerumunan.

Ikatan emosional sebagal pernyataan bersama.

Tujuan atau kepentingan bersama.

Kepeinimpinan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan.

Norma yang diakui dan diikuti oleh mereka yang terlibat di dalamnya.

Kelompok yang sudah dapat dikatakan mantap atau mapan biasanya diikat oleh faktor-faktor di
atas. Sebaliknya, apabila beberapa atau seluruhnya faktor pengikat itu surut, derajat kemantapan
kelompok itu akan menurun sehingga kelompok itu kemudian berubah hanya sekedar sebagai
kerumunan. OIeh karena 1w, agar kelompok tetap solid setiap anggota harus dapat menunjukkan
koinitmen yang kuat sehingga persoalan-persoalan yang dihadapi dapat mudah diatasi.

Ada beberapa proses dalam pembentukan kelompok. Pembentukan kelompok diawali dengan
adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul
motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi
yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.

Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota


(siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan
perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik). Perpecahan
yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut,
sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya
setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.

Langkah proses pembentukan Tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses
selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut[ :

·         Interaksi

Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada
proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan
informasi tentang pengetahuan tersebut.
·         Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari
pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang
lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik.[1] Dengan demikian diharapkan anggota yang
memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.

·         Motivasi

Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi
secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap
kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu
anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri untuk maju.

·         Independensi

Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan
kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan.
Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.

·       Organisasi

Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok.


Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efisien dan efektif.

·         Tujuan

Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas


kelompok atau individu.

Proses terbentuknya kelompok sosial :


Adanya persepsi atau perasaan yang sama untuk memenuhi kebutuhan

Timbulnya motivasi untuk memenuhi kebutuhan

Terjadinya interaksi antaranggota masyarakat

Terbentuknya Kelompok Sosial dalam masyarakat


PROSETERBENTUKNYA KELOMPOK SOSIAL

Kelompok sosial terbentuk melalui proses yang cukup lama. Hal ini dapat dilihat kembalip ada
syarat dan ciri kelompok sosial pada sub materi sebelumnya.Adapun faktor yangpembentukan
pembentukan kelompok sosial meliputi :

1. Kepentingan yang samaOrang per orang atau kelompok akan membentuk kelompok yang
tetap dengan dasarkepentingan yang sama (kepentingan umum).Adanya kepentingan yang sama
akan mendorongterbentuknya kelompok kepentingan. Sebagai contoh, kelompok seniman,
kelompokolahraga, kelompok ilmuwan, dan sebagainya.

2. Darah dan keturunan yang sama Dalam sejarahnya, faktor keturunan yang sama-sama
mendasari tali persaudaraan dan persatuanyang paling kuat bagi manusia. Berdasarkan keturunan
yang sama, individu-individu yangtinggal di wilayah yang merasa memiliki latar belakang suku
bangsa atau nenek moyang yang sama akan membentuk kelompok sosial, misal kelompok
keturunan Melayu, Jawa,Cina, India,Arab dan sebagainya. Sejalan dengan perkembangan zaman,
faktor darah danketurunan mengalami pergeseran, menjadi kurang kuat.

3. Daerah yang samaFaktor daerah yang sama dapat mendasari terbentuknya kelompok sosial.
Hal ini akannampak jelas jika di daerah perantauan.Aspek budaya, bahasa, pola pikir yang sama
bisa membentuk kelompok sosial. Misal ikatan keluarga Wonogiri di Jakarta, ikatan
keluargaMaluku di Jakarta, ikatan keluarga Papua di Jogjakarta, dan sebagainya.

4. Faktor geografis Kedekatan secara geografis memungkinkan anggota masyarakat sering


berinteraksi.Aspekgeografis yang sama mendorong manusia untuk membentuk kelompok sosial
pula. Orangyang secara geografis tinggal di sekitar pantai akan membentuk kelompok nelayan.
Contohyang lain kelompok petani, kelompok peternak, kelompok peladang, dan sebagainya.

5. Ciri fisik yang samaCiri fisik atau badaniah yang sama dapat meliputi ras, bentuk tubuh, tinggi
badan, warna kulitdiadan sebagainya. Kesamaan ciri badaniah dapat mendorong terbentuknya
kelompok sosial.Misal kelompok PKK, DharmaWanita Persatuan dan sebagainya

BENTUK-BENTUK KELOMPOK SOSIAL


A. Dalam kelompok-Keluar kelompokIn group (kelompok dalam) merupakan kelompok sosial
yang diantara anggota-anggotanya saling simpati dan mempunyai perasaan dekat satu dengan
lainnya. Misalnyaklik. Sedangkan outgroup (kelompok luar) ialah kelompok yang berada di luar
suatukelompok yang ditandai dengan adanya antagonisme, kemampuan atau antipati. Misalnya
orang-orang kulit hitam di lingkungan orang-orang kulit putih.

B. Kelompok Primer dan SekunderKlasifikasi ini dikemukakan oleh CH Colley (1909).


Kelompok utamaRdan sekunderdibedakan berdasarkan tidaknya ciri saling mengenal atau
kerjasama yang erat danbersifat personal di antara anggota-anggotanya.

Anda mungkin juga menyukai