PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan organ kewanitaan yang umumnya diriiingi dengan keluarnya darah nifas,
lamanya perrriode post partum yaitu sekitar 6-8 minggu selain terjadinya
Kamila,2017).
dengan tindaaakan episiotomi ataupun tidak. Pada tahun 2015, kemaaatian ibu
turun menjadi 303.000 akibat persaliiinan atau sekitar 100.000 dari kelahhhiran
yang mengalami luka perineum di Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun
yaitu 24% sedangkkkan pada ibu bersalin dengan usia 31-39 tahun sebesar 62%.
Faktor resiko saat melahirkan yaitu 13,4%, karena ketuban pecah dini 5,49%,
1
2
1.300 pasien dengan post partum dan tahun 2023 6 bulan terakhir berjumlah 852
pasien.
maaaasalah Nyeri Akut (SDKI). Nyeri akut adalllah pengalaman sensoria atau
dengan onset mendadak atau lambbbat dan berintensitas ringan hingga berat
Salah satu peran perawat dalaaam mengatasi nyeri akut (Perineum) pada
pasiiien post partum yaitu perawat membeeerikan teknik relaksasi napas dalam,
karyah tulis ilmiah dennngan judul “Penerapan teknik relaksasi napas dalam
pada pasien post partum dengan masalah keperawatan nyeeeri akut (perineum)”
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan teknik relaksasi napas dalam pada pasien post partum
Diperoleh gambaran Teknik Relaksasi Napas Dalam pada Ibu Post Partum
1. Bagi Pasien
perineum.
nafas dalam terdapat nyeri luuuka perineum pada klien dengan post partum.
3. Bagi Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian (Nurjannah,dkk,2020)
a. Anatomi
b. Fisiologis
1. Rahim (Uterus)
depan.
2. Tuba Fallopii
(ovum) settttiap bulan sili bergaaanti kanan dan kiri. Pada saat telur
3. Etiologi
Post partum dini adalah atonia uteri, laserasi jalan lahir, robekan jalan
4. Patofisiologi
B. Konsep Nifas
1. Pengertian
lebih 6 miiinggu. Masa nifas atau (puerperium), berasal dari baaahasa latin
yaitu puer yang artinyyya bayi dan partus yang artinnnya melahirkan atau
a. Puerpurium dini
b. Puerpurium Intermedial
c. Remote Puerpurium
Waktu yang di perlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam kondisi
mengaaalami komplikasi.
8
1) Pengertian
2) Etiologi
seperti oksigen (kuman datang dari luar), autogen (dari jalan lahir
sendiiiri)
3) Predisposisi
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada
saluran kemih. Kejadian saluran infeksi kemih pada masa nifas relative
yaaang sering.
c. Metritis
d. Bendungan payudara
bukan disebabkan karna menyusui yang tidak kontinu sehinggah sisa asi
e. Infeksi Payudara
peradangan pada payudara yang daaapat disertai infeksi atau tidak, yang
f. Abses Pelvis
g. Peritonitis
h. Perdarahan Pervagina
tertahan)
kondisi rahim abnormal atau lemah, adanya tarikan terlalu kuat saat
mengeluarkan plasenta)
4. Pengertian Perineum
perineum.
5. Perawatan Perineum
daerah yang tidak mudah untuk dijaaaga agar tetap bersih dan kering.
Endapan rebusan air daun sirih bisa di gunakan ibu yang mengalami
2) Memberikan antibiotik
4) Komsumsi gizi kaya serat dan banyak minum air putih untuk mencegah
kontipasi
1. Pengkajian Keperawatan
2021), meliiiputi:
a. Identitas klien
rumah
Pendidikan, suku.
b. Riwayat keperawatan
1) Riwayat Kesehatan
Data yang perluh dikaji antara lain: keluhaaan utama saat masuk
epigastric
2) Riwayat Kehamilan
3) Riwayat melahirkan
4) Data Bayi
Data yang harus di kaji meliiiputi jenis kelamin, dan berat badan bayi
terhadap bayi.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakuuukan pada ibu masa post partum atau pasca
partum :
a. Rambut
b. Muka
c. Mata
d. Payudara
13
e. Lochea
f. Sistem perkemihan
g. Perineum
h. Ektremitas bawah
3. Tanda-tanda vital
darah selama 24 jam pertaaama masa post partum atau pasca partum.
4. Pemeriksaan penunjang
D. Diagnosa Keperawatan
Pada proposal ini hanya membahas tentang Nyeri Akut (PPNI 2017)
1. Definisi
jaringan actual dan fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
2. Penyebab
Tanda dan gejala minor subjektif (tidak tersedia), sedangkan tanda dan
a. Kondisi pembedahan
b. Cedera traumatis
c. Infeksi
e. Glaukoma
E. Perencanaan keperawatan
PPNI(2021)
1. Definisi
2. Diagnosis Keperawatan
Nyeri Akut
3. Luaran Keperawatan
Tingkat Nyeri
4. Prosedur
3) Bantal
tidur)
G. Implementasi Keperawatan
H. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi yang merupakan tahap akhir dari proses keperawatan bertujuan untuk
menilai hasil akhir dari seluruh tindakan keperawatan yang telah dilakukan .
BAB III
METODE PENELITIAN
peristiwa, lataaar yang secaaara mendalam menegenai suatu kasus yang sedang
Subjek dalam penelitiaaan ini adalah dua orang dengan post partum
1. Kriteria Inklusif
a. Pasien post partum hari kedua dengann masalah keperawatan Nyeri akut
2. Kriteria Eklusi
Penerapan teknik relaksasi napas dalam pada pasien post partum dengan
Kasih Manado
D. Definisi Operasional
1. Penerapan teknik relaksasi napas dalam adalah cara bernafas dengan hidung
dengann hitungan 1,2,3 kemudian tahan sekitar 5-10 detik, lalu buang secara
2. Post partum adalah ibu yang habis melaaahirkan di hari kedua sampai hari
ketiga
E. Pengumpulan data
evaluasi selama 3 hari pada 2 pasien dengan post partum dengan masalah
Klien mempunyai hak untuk dihormati terkait apa yang di lakukan klien dan
sesuatu yang suuudah dilakukan kepppada klien, dan mereka memiiiliki hak
kaset, dan transkiiip tanya jawab harus disiiimpan di tempat yang hanya
(Anonymous)
peneeeelitian.
kerugian serta risiko oleh suatu penelitian, dan meningkaaatkan faedah dari
BAB IV
penjabaran data umum dan data khusus serta analisis mengenai perubahan kondisi
pasien sebelum dan sesudah pemberian teknik relaksasi napas dalam pada pasien
post partum dengan masalah keperawatan nyeri akut pada perineum pada Ny. E.H
dan Ny. P.M Di Ruangan Maria RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.
A. Hasil Penelitian
Manado, Sulawesi Utara. RSU GMIM Pancara Kasih Manado ialah Rumah
RSU GMIM Pancaran Kasih Manado berdiri sejak tahun 1951 dengan nama
Balai Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), rumah sakit bentukan Yayasan
RSU GMIM Pancaran Kasih Manado ini antara lain Instalasi Farmasi,
Poliklinik Bedah, Ruang Rawat Inap, OK, ICU, IGD 24 Jam, Bank Darah,
25
Ruang Isolasi, Kantin, Tempat foto copy, dan kamar jenazah. Untuk rawat
Hana (Ruang Inap untuk perempuan), Maria, Ester, (Ruang inap untuk anak-
Paru), dan Ruangan Filipi (Ruangan Inap VVIP). Dalam studi kasus ini
memiliki ruang kelas I,II,III. Pada saat penelitian jumlah pasien yang
Dalam studi kasus ini peneliti memiliki ruang kelas 3 sebagai tempat
penelitian. Subjek 1 terdapat pada bed 3 yang di tempati oleh Ny E.H dan
terdapat 8 bed, ruangan bersih, terdapat meja kecil di setiap bed, dan
terdapat ventilasi yang cukup, 2 unit ac dan terdapat kamar mandi/wc berada
Dalam studi kasus ini dipilih dua orang subjek sudah sesuai dengan kriteria
a. Subjek I
Subjek I Ny. E.H berusia 29 tahun, lahir tanggal 17 Agustus 1993 jenis
Manado dengan kendaraan mobil pada tanggal 30 Mei 2023, pukul 06.20
pagi, kemudian pasien masuk ruang IGD keadaan umum, TTV yaitu TD:
benang absorbable yang bisa diserap langsung oleh tubuh sehingga tidak
Laktate (RL) 20 tt/menit. Kemudian jam 10.42 wita setelah itu pasien di
pindahkan oleh bidan di ruangan maria untuk perawatan lebih lanjut, bayi
berjenis kelamin perempuan lahir dengan BB: 3,1 kg, PB: 46cm keadaan
bayi sehat.
GMIM Pancaran Kasih Manado pada tahun 2012 dan 2014, dengan
Saat pengkajian pada tanggal 30 Mei 2023 jam 11.10 wita Data
timbul, badan lemas dan demam. Data objektif : pasien mengeluh nyeri,
2023 hemoglobin 10.6 g/dl dengan nilai normal 11.7-15.5 g/dl, lekosit
dengan nilai normal 150-450 ribu/ul, eritrosit 3,82 ribu/ul dengan nilai
normal 3.80-5.90 ribu/ul, Rapid test antibodi anti sars coV-2 hasil : Non
reaktif
b. Subjek II
389238 klien mengatakann nyeri perut bagian bawah dan pada tanggal
01 Juni 2023 jam: 08.00 pasien datang bersama suami dan keluarga di
IGD RSU GMIM Pancaran Kasih Manado, TTV :TD 120/80 mmHg,
di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado, anak pertama lahir pada tahun
2016 dengan BB : 2,9kg, jenis kelamin laki-laki dan anak kedua lahir
terdapat luka perineum akibat robekan jalan lahir, TTV, tekanan darah:
IVFD Ringer Laktate (RL) 20tt/menit pada tangan kiri. Terapi obat yang
didapatkan oleh pasien berupa injeksi antara lain, Ketorolac 3x1 (30
mg/ml), Ranitidine 3x1 (50mg/2 ml), terapi obat oral Cefadroxil 3x1
dengan nilai normal 150-450 ribu/ul, eritrosit 3,76 ribu/ul dengan nilai
29
normal 3.80-5.90 ribu/ul, Rapid test antibodi anti sars coV-2 hasil : Non
Hasil pengkajian awal pada subjek I dan subjek II berdasarkan data fokus
meringis, bersikap protektif, tampak gelisah dan sulit tidur. Hal ini
akut.
napas dalam pada subjek I dan subjek II untuk mengurangi masalah nyeri akut
30
Tindakan Keperawatan Penerapan teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi nyeri pada perineum
31
Subjek 30 Mei 2023 31 Mei 2023 01 Juni 2023
11.30 – 13.35 09.00 – 10.00 09.00 – 10.00
Hasil : pasien bersedia mengikuti 1. 09.10 – WITA Fase Kerja
teknik relaksasi napas dalam Mengkaji tanda-tanda Vital, hasil : 1.09.10 – WITA
11.50 – 12.05 WITA TD :120/80 mmHg Mengkaji tanda-tanda Vital, hasil :
Mencuci tangan 6 langkah sesuai N :80 x/menit TD :120/80 mmHg
prosedur R :22 x/menit N :80 x/menit
Hasil : Pasien mencuci tangan SB : 36,5oC R :22 x/menit
menggunakan handrub Mengkaji skala nyeri, hasil : SB : 36,0oC
Fase Kerja - Skala nyeri 4 (sedang) Mengkaji skala nyeri, Hasil :
2. 12.05 – 12.20 WITA 2.09.20– 09.30 WITA skala nyeri 2
Mengkaji tanda-tanda Vital, hasil : Pemberian Implementasi teknik 2.09.20– 09.30 WITA
TD :110/70 mmHg relaksasi napas dalam Pemberian Implementasi teknik relaksasi
N :80 x/menit - Membantu pasien duduk napas dalam
R :22 x/menit - Anjurkan rileks dan merasakan - Membantu pasien duduk
SB : 37,8oC sensasi relaksasi - Anjurkan rileks dan merasakan
Mengkaji skala nyeri,hasil : - Anjurkan tutup mata dan sensasi relaksasi
- Skala nyeri 5 (sedang) konsentrasi penuh - Anjurkan tutup mata dan
3. 12.20 – 12.50 WITA - Anjurkan melakukan inspirasi konsentrasi penuuuh
Pemberian Implementasi teknik dengan menghirup udara - Anjurkan melakukan inspirasi
relaksasi napas dalam melalui hiduuung secara dengan menghirup udara melalui
- Membantu paaasien duduk perlahan hidung secara perlahan
- Anjurkan rileks dan merasakan - Anjurkan melakukan ekspirasi - Anjurkan melakukan ekspirasi
sensasi relaksasi dengan menghembuskan udara dengan menghembuskan udara
Latih melakukan teknik relaksasi napas dengan cara mulut mencucu dengan caaara mulut mencucu
dalam : secara perlahan secara perlahan
- Anjurkan tutup mata dan - Demonstrasikan menarik napas - Demonstrasikan menarik napas
konsentrasi penuh selama 4 detik, menahan napas selama 4 detik, menahan napas
- Ajarkan melakukan inspirasi selama 2 detik dan selama 2 detik dan
dengan menghirup udara menghembuskan napas dalam menghembuskan napas dalam
melalui hidung secara perlahan selama 8 detik. selama 8 detik.
32
Subjek 30 Mei 2023 31 Mei 2023 01 Juni 2023
11.30 – 13.35 09.00 – 10.00 09.00 – 10.00
- Ajarkan melakukan ekspirasi Hasil : Pasien melakukan teknik Hasil : Pasien sudah melakukan
dengan menghemmmbuskan relaksasi napas dalam dengan teknik relaksasi napas dalam
udara dengan cara mulut benar, kemudian pasien dengan baik dan benar,pasien
mencucu secara perlahan mengatakan nyeriiinya berkurang mengatakan sudah tidak
- Demonstrasikan menarik napas pada saat teknik relaksasi napas merasakan nyeri
selama 4 detik, menahan napas dalam di lakukan skala nyeri 3 3.09.40 – 09.45 WITA
selama 2 detik dan 2. 09.40 – 09.45 WITA Menganjurkan keluarga untuk tetap ada
menghembuskan napas dalam Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama-sama-sama dengan klien
selama 8 detik. ada bersama-sama-sama dengan Hasil : Pasien ditemani oleh suami
Hasil : Paien melakuuukan pasien
teknik relaksasi napas dalam Hasil : Pasien ditemani ibu selaku Fase Terminasi
namun pasien masih ada keluarga pasien 1.09.45 – 09.50WITA
kesulitan dalam melakukan Monitor respon pasien selama dilakukan
teknik relaksasi napas dalam Fase Terminasi prosedur
kesulitan pasien dalam 4. 09.45 – 09.50WITA Hasil : Pasien sudah tidak merasakan
melakukan tindakan adalah Monitor respon pasien selama nyeri
pasien sudah tidak tahan untuk dilakukan prosedur 2.09.50– 09.55 WITA
duduk karena merasakan nyeri Hasil : Ny E.H mengatakan nyeri Mengobservasi pemberian
sehingga tindakan hanya berkurang skala nyeri 3 implementasi teknik relaksasi napas
dilakukan cuman 1 kali 5. 09.50– 09.55 WITA dalam setelah teknik relaksasi sudah
4. 12.50 – 13.05 WITA Mengobservasi pemberian dilakukan peneliti meminta klien untuk
Menganjurkan keluarga pasien implementasi teknik relaksasi mengungkapkan perasaan yang muncul
untuk tetap ada bersama-sama- napas dalam setelah teknik saat teknik relaksasi napas dalam
sama dengan klien relaksasi sudah dilakukan peneliti dilakukan
Hasil : Pasien di temani oleh suami meminta klien untuk Hasil : Ny E.H mengatakan masih
mengungkapkan perasaan yang merasakan rr namun nyeri berkurang
Fase Terminasi muncul saat teknik relaksasi napas skala nyeri 1
1. 13.05 – 13.10 WITA dalam dilakukan 3.09.55 – 10.00 WITA
Monitor respon pasien selama Menjelaskan kepada pasien dan
dilakukan prosedur keluarga pasien bahwa pemberian
33
Subjek 30 Mei 2023 31 Mei 2023 01 Juni 2023
11.30 – 13.35 09.00 – 10.00 09.00 – 10.00
2. 13.10 – 13.20 WITA Hasil : Klien masih mengeluh nyeri teknik relaksasi napas dalam telah
Mengobservasi pemberian namun nyeri berkurang skala nyeri selesai hari ini dengan Hasil : Ny E.H
implementasi teknik relaksasi 3 sudah tidak merasakan nyeri lagi
napas dalam setelah teknik 6. 09.55 – 10.00 WITA Mengucapkan saaalam dan penutup
relaksassssi sudah dilakukan Kontrak waktu untuk hari serta mengakhiri tindakan teknik
peneliti meminta klien untuk berikutnya relakkkksasi napas dalam : menjelaskan
mengungkapkan perasaan yang Hasil : Pasien setuju untuk kepada pasien dan keluarga bahwa
munnncul saat teknik relaksasi melakukan tindakan pada hari tindakan teknik relaksasi napas dalam
napas dalam dilakukan berikutnya sudah selesai dan di ucapkan
Hasil : Klien masih mengeluh nyeri terimakasih kepaaaada keluarga dan
namun nyeri berkurang (skala 4) pasien menyetujui peneliti untuk
3. 13.20 – 13.35 WITA melakukan tindakan teknik relaksasi
Kontrak waktu untuk hari napas dalam.
berikutnya. Hasil :
Keluarga menjawab salam dan kembali
mengucapkan terimakasih.
34
Tabel 4.3 Pelaksanaan tindakan pada subjek II
35
Subjek 01 Juni 2023 02 Juni 2023 03 Juni 2023
09.30 – 11.40 09.00 – 10.00 09.00 – 10.00
Implementasi teknik relaksasi napas 3. 09.10 – WITA Mengkaji tanda-tanda Vital, hasil :
dalam. Apakah ibu bersedia ? Mengkaji tanda-tanda Vital, hasil : TD :120/80 mmHg
Silahkan ibu menandatangani surat TD :120/80 mmHg N :80 x/menit
persetujuan tindakan . N :80 x/menit R :22 x/menit
Hasil :pasien bersedia R :22 x/menit SB : 36,0oC
menandatangani surat persetujuan SB : 36,1oC Mengkaji skala nyeri, Hasil :
dalam pemberian tindakan Mengkaji skala nyeri, hasil : skala nyeri 2
2.09.55 – 10.00 WITA - Skala nyeri 4 2.09.21– 09.30 WITA
Mencuci tangan 6 langkah sesuai 2.09.21– 09.30 WITA Pemberian Implementasi teknik relaksasi
prosedur Pemberian Implementasi teknik napas dalam
Hasil : pasien mencuci tangan relaksasi napas dalam - Membantu pasien duduk
menggunakan handrub - Membantu pasien duduk - Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
Fase Kerja - Anjurkan rileks dan merasakan relaksasi
3.10.00 – 10.20 WITA sensasi relaksasi - Anjurkan tutup mata dan konsentrasi
Mengkaji tanda-tanda Vital, hasil : - Anjurkan tutup mata dan penuh
TD :120/80 mmHg konsentrasi penuh - Anjurkan melakukan inspirasi dengan
N :80 x/menit - Anjurkan melakukan inspirasi menghirup udara melalui hidung secara
R :22 x/menit dengan menghirup udara melalui perlahan
SB : 36,1oC hidung secara perlahan - Anjurkan melakukan ekspirasi dengan
Mengkaji nyeri, Hasil: - Anjurkan melakukan ekspirasi menghembuskan udara dengan cara
Skala 5 (sedang) dengan menghembuskan udara mulut mencucu secara perlahan
4.10.20– 10.40 WITA dengan cara mulut mencucu secara - Demonstrasikan menarik napas selama
Pemberian Implementasi teknik perlahan 4 detik, menahan napas selama 2 detik
relaksasi napas dalam - Demonstrasikan menarik napas dan menghembuskan napas dalam
- Membantu pasien duduk selama 4 detik, menahan napas selama 8 detik.
- Anjurkan rileks dan merasakan selama 2 detik dan Hasil : Pasien masih mersakan nyeri
sensasi relaksasi menghembuskan napas dalam namun nyeri berkurang, skala nyeri 1
Latih melakukan teknik relaksasi napas selama 8 detik. 3.09.40 – 09.45 WITA
dalam : Hasil : Pasien sudah bisa melakukan Menganjurkan keluarga untuk tetap ada
teknik relaksasi napas dalam bersama-sama-sama dengan klien
36
Subjek 01 Juni 2023 02 Juni 2023 03 Juni 2023
09.30 – 11.40 09.00 – 10.00 09.00 – 10.00
- Anjurkan tutup mata dan dengan baik dan benar,pasien Hasil : Pasien ditemani oleh suami
konsentrasi penuh melakukan teknik relaksasi napas
- Ajarkan melakukan inspirasi dalam lebih dari 3 kali pasien Fase Terminasi
dengan menghirup udara mengatakan nyeri berkurang skala 1.09.45 – 09.50WITA
melalui hidung secara perlahan nyeri 3 Monitor respon pasien selama dilakukan
- Ajarkan melakukan ekspirasi 4. 09.40 – 09.45 WITA prosedur
dengan menghembuskan udara Menganjurkan keluarga untuk tetap Hasil : Pasien sudah tidak merasakan
dengan cara mulut mencucu ada bersama-sama-sama dengan nyeri
secara perlahan pasien 2.09.50– 09.55 WITA
- Demonstrasikan menarik napas Hasil : Pasien ditemani ibu selaku Mengobservasi pemberian
selama 4 detik, menahan napas keluarga pasien implementasi teknik relaksasi napas
selama 2 detik dan dalam setelah teknik relaksasi sudah
menghembuskan napas dalam Fase Terminasi dilakukan peneliti meminta klien untuk
selama 8 detik. 7. 09.45 – 09.50WITA mengungkapkan perasaan yang muncul
Hasil : Pasien melakukan teknik Monitor respon pasien selama saat teknik relaksasi napas dalam
relaksasi napas dalam namun dilakukan prosedur dilakukan
pasien maaaasih ada kesulitan Hasil : Ny P.M mengatakan nyeri Hasil : Ny P.M mengatakan sudah tidak
dalam melakuuuukan tindakan berkurang skala nyeri 3 mersakan nyeri
teknik relaksasi napas dalam 8. 09.50– 09.55 WITA 3.09.55 – 10.00 WITA
pasien hanya bisa melakukan Mengobservasi pemberian Menjelaskan kepada pasien dan
sampai 2 kali implementasi teknik relaksasi keluarga pasiiiien bahwa pemberian
5.10.40 – 10.55 WITA napas daaaalam setelah teknik teknik relaksasi napas dalam telah
Menganjurkan keluarga untuk tetap ada relaksasi sudah dilakukan peneliti selesai hari ini dengan
bersaaaama-sama-sama dengan klien memiiiinta pasien untuk Hasil : Ny P.M sudah tidak merasakan
Hasil : Pasien ditemani oleh suami mengungkapkan perasaan yang nyeri lagi
muncul saat teknik relaksasi napas Mengucapkan salam dan penutup serta
Fase Terminasi dalam dilakukan mengakhiiiiri tindakan teknik relaksasi
1.10.55 – 11.00 WITA Hasil : Ny P.M masih mengeluh napas dalam : menjelaskan kepada
Monitor respon pasien selama nyeri namun nyeri berkurang (skala pasien dan keluarga bahwa kegiatan
dilakukan prosedur 3) penelitian untuk memberikan tindakan
37
Subjek 01 Juni 2023 02 Juni 2023 03 Juni 2023
09.30 – 11.40 09.00 – 10.00 09.00 – 10.00
Hasil : Pasien sudah melakukan 9. 09.55 – 10.00 WITA teknik relaksasi napas dalam sudah
teknik relaksasi napas dalam Kontrak waktu untuk hari selesai dan di ucapkan terimakasih
sebanyak 2 kali berikutnya kepada keluarga dan pasien menyetujui
2.11.00 – 11.20WITA peneliti untuk melakukan tindakan
Mengobservasi pemberian teknik relaksasi napas dalam.
implementasi teknik relaksasi napas Hasil :
dalam setelah teknik relaksasi sudah Keluarga menjawab salam dan kembali
dilakukan peneliti meminta klien mengucapkan terimakasih.
untuk megungkapkan perasaan yang
muncul saat teknik relaksasi napas
dalam dilakukan
Hasil : Klien masih mengeluh nyeri
namun nyeri berkurang (skala 4)
3.11.20 – 11.40 WITA
Kontrak waktu untuk hari
berikutnya.
Hasil : Dihari jumat 02-Juni-2023
38
5. Hasil Evaluasi Subjek Sesudah Dilakukan Implementasi Keperawatan
untuk mengurangi Nyeri pada pasien Post Partum Didapatkan hasil sebagai berikut :
39
Tabel 4.5 Evaluasi Subjek II
Kamis, 01 Juni 2023
40
B. Pembahasan
tanggal 30 mei sampai 03 juni 2023 di ruangan Maria RSU GMIM Pancaran
Kasih Manado Tindakan teknik relaksasi napas dalam dapat mengurangi nyeri
nyeri akut berhubungan dengan agen penceeedera fisik dengan data subjektif
subjek I : Ny E.H mengatakan nyeri pada luka perineum, nyeri hilang timbul,
badan lemas dan demam. Data objektif : pasien mengeluh nyeri, tampak
meringis, bersikaaaap protektif, gelisah, dan sulit tidur karena nyeri pada luka
pervagina : normal, lochea rubra, kontraksi uterus : baik. Skala nyeri : 5 (sedang),
tanggal 30 mei 2023 hemoglobin 10.6 g/dl dengan nilai normal 11.7-15.5 g/dl,
nilai normal 50-70%, limfosit 19% dengan nilai normal 20-40%, hematokrit
33% dengan nilai normal 35-48%, trombosit 172ribu/ul dengan nilai normal
Rapid test antibody anti sars coV-2 hasil : Non reaktif. Data subjektik subjek
II : pasien mengatakan nyeri pada luka perineum. Data objektif : pasien tampak
meringis, gelisah, bersikap protektif dan kesulitan tidur pada saat nyeri. Keadaan
41
umum : sedang, kesadaran : compos mentis, terdapat luka perineum akibat
robekan jalan lahir, TTV tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi :80x/menit, R :
pada tangan kiri. Terapi obat yang didapatkan oleh pasien berupa injeksi antara
lain, Ketorolac 3x1 (30 mg/ml), Ranitidine 3x1 (50mg/2ml), terapi obat
hemoglobin 9.6g/dl dengan nilai normal 11.7-15.5 g/dl, lekosit 9.2ribu/ul dengan
nilai normal 3.6-11.0 ribu/ul, neutrophil 68.3% dengan nilai normal 50-70%,
limfosit 19.8% dengan nilai normal 20-40%, hematokrit 33% dengan nilai
eritrosit 3,76 ribu/ul dengan nilai normal 3.80-5.90 ribu/ul, Rapid test antibody
anti sars coV-2 hasil : Non reaktif immunologi (antigen) antigen sars-coV-2
negatif.
hasil (PPNI 2017) : keluhan nyeri menuuurun, meringis menurun, sikap protektif
dalam
42
melakukan tindakan dimulai dengan mengkaji skala nyeri didapatkan hasil :
skala nyeri 5 kemudian pada pukul 13.35 wita dilakukan tindakan teknik
relaksasi napas dalaaam dan mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 4.
sedang, sulit tidur : sedang, bersikap protektif : seeedang. Hari kedua 31 Mei
2023 pukul 09.00-10.00 wita mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 4 kemudian
dilaaakukan tindaaakan peneliti mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 3, pukul
10.00 dilakukan tindakan teknik relaksasi napas dalaaam kembali dengan hasil :
skala nyeri 3 kriteria hasil masih mengeluh nyeri : cukup menurun, meringis :
menurun,sulit tidur cukup menurun. Hari ketiga 01 Juni 2023 dimulai pukul
09.00-10.00 wita mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 3 kemudian dilakukan
tindakan teknik relaksasi napas dalam hasil : skala nyeri 2 kemudian pukul 10.00
wita mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 2 dilakukan tindakan teknik
relaksasi napas dalam dengan hasil : pasien sudah tidak merasakan nyeri lagi.
Hasil hari ketiga mengeluh nyeri menurun, meringis menurun, gelisah menurun,
skala nyeri 5 kemudian pada pukul 11.40 wita dilakukan tindakan teknik
relaksasi napas dalam dan mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 4. Didapatkan
43
hasil subjek I mengeluh nyeri : sedang, meringis : cukup meningkat, gelisah :
sedang, sulit tidur ; sedang, bersiiikap protektif : sedang. Hari kedua 02 Juni
2023 pukul 09.00-10.00 wita mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 4 kemudian
dilakukan tindakan peneliti mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 3, pukul
10.00 dilakukan tindakan teknik relaksasi napas dalam kembali dengan hasil :
cukup menurun. Hari ketiga 03 Juni 2023 dimulai pukul 09.00-10.00 wita
mengkaaaji skala nyeri hasil : skala nyeri 3 kemudian dilakukan tindakan teknik
relaksaaasi napas dalam hasil : skala nyeri 2 kemudian pukul 10.00 wita
mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 2 dilakukan tindakan teknik relaksasi
napas daaalam dengan hasil :skala nyeri 1. Hasil hari ketiga mengeluh nyeri
hari didapatkan kedua subjek skala nyeri hari pertama hasil 5 setelah hari ketiga
didapatkann hasil skala nyeri menurun jadi 1. Teknik relaksasi napas dalam ini
sangat bermanfaat untuk menurunkan rasa nyeri yang dialami oleh kedua subjek
dengan judul pengaruh teknik relaksaki napas dalam terhadap nyeri luka
44
dalaaam mempengaruuuhi nyeri luka episiotomy. Hasil peneliiitian dari Safitri,
dkk (2020) dengan judul teraaapi relaksasi (napas dalam) dalaaam mengurangi
nyeri persalinan di dapatkan hasil ada pengaruh terapi relaksasi (napas dalam)
Teknik relaksasi napas dalam merupakan salah satu cara alternative yang
mudah di terapkan oleh perawat atau bidan dalam membaaantu ibu pasca
persalinan dengan post partum pada ibu yang mengaaaalami nyeri akut pada
perineum.
C. Keterbatasan Penelitian
dalam, focus subjek sering teralihkkkkan oleh suara orang yang bercakap-cakap
di daaaalam ruangan.
45
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Relaksasi Napas Dalam selaaama 3 hari ada penurunan tingkat nyeeeri sebelum
B. SARAN
1. Bagi Masyarakat
kemampuan dalam pemberian teknik relaksasi napas dalam pada pasien post
3. Bagi penulis
kareeena adanya luka perineum, kiranya penulis akan lebih banyak lagi
46
mencaaari sumber-sumber tentaaang pemberian teknik relaksasi napas dalam
47