Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Post partum ialah masalah sesudah melahirkan sehingga pulihnya rahim

dan organ kewanitaan yang umumnya diriiingi dengan keluarnya darah nifas,

lamanya perrriode post partum yaitu sekitar 6-8 minggu selain terjadinya

perubahan-perubahan tubuh, kepada periode post partum juga akan

mengakibatkan terjadinya perubahan kondisi psikologis (Hernawati &

Kamila,2017).

Berdasarkan World Health Organiation (WHO) menetapkan hampir

90% proses persalinan norrrmal itu meeengalami robeeekan perineum baik

dengan tindaaakan episiotomi ataupun tidak. Pada tahun 2015, kemaaatian ibu

turun menjadi 303.000 akibat persaliiinan atau sekitar 100.000 dari kelahhhiran

hidddup, akan tetapi sebanyak 99% kematttian ibu terjaaadi di negaaara-negara

berkembang diakibatttkan masalah kelahiiiran dan persalinan.

Menurut World Health Organiation (WHO) 2015 prevalensi ibu bersalin

yang mengalami luka perineum di Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun

yaitu 24% sedangkkkan pada ibu bersalin dengan usia 31-39 tahun sebesar 62%.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, menuuunjukan

bahwa kelahiiiran di Indonesia sebesar 9,8% dari total 49.603 kelaaahiran

sepanjang tahun 2013-2018 (Adriani 2019). Data Provinsi Sulawesi Utara,

Faktor resiko saat melahirkan yaitu 13,4%, karena ketuban pecah dini 5,49%,

preclamsia 5,14%, perdarahan 4,40%, karena jalan lahir tertutup

1
2

dan 2,3% karena rahim sobek (Rottie,Saragih 2019).

Angka kasus pasien dengan post partum di RSUGMIM Pancaran Kasih

Manado, tahun 2021 berjumlah 1.217 sedaaaangkan di tahun 2022 berjumlah

1.300 pasien dengan post partum dan tahun 2023 6 bulan terakhir berjumlah 852

pasien.

Masalah keperawatan pada ibu post partum salah satunya yaitu

maaaasalah Nyeri Akut (SDKI). Nyeri akut adalllah pengalaman sensoria atau

emosional yang berkaitan deeeengan kerusakan jaringan actual dan fungsional,

dengan onset mendadak atau lambbbat dan berintensitas ringan hingga berat

yang berlangsuuung kurang dari 3 bulan. (PPNI 2017)

Salah satu peran perawat dalaaam mengatasi nyeri akut (Perineum) pada

pasiiien post partum yaitu perawat membeeerikan teknik relaksasi napas dalam,

napas lambat (menahan inspiiirasi secara maksimal) dan bagaiiimana

menghembuuuskan napas secara perlahan (Smeltzer,dkk 2014).

Penulis mendapat beberapa hasil penelitian dari google scholar yaitu

menurut Sunarsi & Ernawati(2017) dengan judul “ Terapi Relaksasi (Napas

Dalam) dalaaam Menguuurangi Nyeri Persaaalinan” Menyimpulkan bahwa

peneliti melaaakukan tindakan relaksasi napas dalam didaaapatkan masalah

teratttasi yaknnni mengurangi nyeri persalinan.

Berdasarkan uraiiian tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun

karyah tulis ilmiah dennngan judul “Penerapan teknik relaksasi napas dalam

pada pasien post partum dengan masalah keperawatan nyeeeri akut (perineum)”

di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.


3

B. Rumusan Masalah

Bagaimana penerapan teknik relaksasi napas dalam pada pasien post partum

dengan masaaalah keperawatan nyeri akut pada perineum di RSU GMIM

Pancaran Kasih Manado

C. Tujuan Studi Kasus

Diperoleh gambaran Teknik Relaksasi Napas Dalam pada Ibu Post Partum

dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut Pada Perineum di RSU GMIM

Pancaran Kasih Manado

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Pasien

Mampu menerapkan relaksasi napas dalam untuuuk mengatasi nyeri luka

perineum.

2. Bagi Pengembang ilmu teknologi keperawatan Maternitas

Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan dalam bidddang

keperawatan mateeernitas khususnya dalaaam pemberian teknik relaaaksasi

nafas dalam terdapat nyeri luuuka perineum pada klien dengan post partum.

3. Bagi Penulis

Dapat memperoleh pengalaaaman dalam mengapliksikan pengembangan

riseeet keperawatan khuuususnya studi kasus mengeeenai teknik relaksasi

nafas dalaaam terhadap nyeri luka perineum pada pasien.


4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Medis Post Partum

1. Pengertian (Nurjannah,dkk,2020)

Masa nifas dimulai 2 jam postpartum dan berakhir ketika alat-alat

kandungan kembali seperti keadaan sebeeelum hamil, biasanya berlangsung

selama 6 minggu atau 42 hari, secara keseluuuruhan baik secara fisiologis

mauuupun psikologis akan pulih dalam waktu 3 bulan. Jika secaaara

fisiologis sudah terjadi perubahhhhan pada bentttuk semula (sebelum

hamil), tetapi secccara psikologis masih terganggu, maka dikatttakan

masaaa nifas tersebut belum berjaaalan deeengan normal atau seeempurna.

Masa niiifas (Postpartum/Puerperium) berasal dari Bahasa latin, yaiiitu dari

kata “puer”yang artinya bayi dan “parous” yang berarti melahirkan.

2. Anatomi Fisiologis Sitem Reproduksi

a. Anatomi

Gambar 1.1 Sistem Reproduksi(-sistem-reprodukdi Wanita//klinik griya husada


2021.co.id)
5

b. Fisiologis

1. Rahim (Uterus)

Bentuk Rahim seperti buah pir, dengan berat sekitar 30 gram,

terletak di panggul kecil di antara rektrum ( bagian usus sebeeelum

dubur, dan di depannnnya terletak kandung kemih. Bagian

bawaaahnya sehinggah oleh ligament yang kuat, sehinggah bebas

untuk tumbuuuh dan berkeeembang saat kehamilan. Rahim

berbentuk segiiitiga, dengan bagian besarrrnya di atas. Dari bagian

ataaas rahim (Fundus) terdapat ligament menuju lipatan paha

(kanalis inguinalis),sehingggga kedudukan rahim lebiiih kearah

depan.

2. Tuba Fallopii

Tuba Fallopii berasal dari ujung ligamentum, berjalan kea rah

lateral, dengan Panjang sekitar 12cm. Tuba Fallopii bukan

merupakan saluran lurus, tetapi mempunnnyai bagian yang lebat

sehinggaaah membedakannya menjadi empat bagian. Di ujungnya

terbuka dan mempunyai fimbriae (rumbai-rumbai), sehinggaaah

dapat menangkaaap ovum, (telur). Saat terjaaadi pelepaaasan telur

(Ovulasi). Saluran telur ini merupakan saluuuran hasil konsepsi

(hasil pembuahan) menuju rahim. Tuba fallopii merupppakan

bagian yang paliiing sensitive terhadap infeksi dan menjadi

penyebab utttama terjadinyya kemannndulan (infertilitas). Fungsi

tuba fillofi sannngat vital dalam proses kehaaamilan, yaitu menjadi

saluran spermatozoa dan ovum.


6

3. Indung Telur (Ovarium)

Indung telur terletak antara rahim dan dinding panggul, dan di

gantuuung ke rahim oleh ligamentum ovarii proprium dannn ke

dinding panggul oleh ligamentum infundibulo-pelvikum. Indung

telur meruuupakan suuumber hormonal Wanita yaaang paling

utaaama, sehinggah mempunyaii dampak kewanitaan dalam

pengaaatur proses menstruasi. Indung telur mengeluuuarkan telur

(ovum) settttiap bulan sili bergaaanti kanan dan kiri. Pada saat telur

(ovum) di keluarkan Wanita di sebut “dalam masa subur”. Pada

masa menapause semua telur menghilang.

4. Serviks/ Leher Rahim

Serviks/leher rahim adalah jalan masuk utama antara uterus dengan

vagina bentuknya yaitu diiiiindin sempit, tetapi sifatnya fleksibel

dan daaaapat menyebar saat proses persalinan tiba.

3. Etiologi

Menurut Sunarsi 2013, etiologi postpartum di bagi 2 yaitu:

a. Post partum dini

Post partum dini adalah atonia uteri, laserasi jalan lahir, robekan jalan

lahir dan heeematoma

b. Post partum lambat

Post partum lambat adalah tertinggalnya sebagian plaseeenta,

subinvolusi didaerah inseeersi plasenta dari luka bekas sectio caesarea.


7

4. Patofisiologi

Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil

konsepsi oleh ibu. Di daaalam proses persalinan norrrmal atau partus

spontnnnan terkadang harus melalui proses induksi ataaau pacuan agaaar

bayi dapaaaat keluar.

B. Konsep Nifas

1. Pengertian

Masa nifas atau postnatal adalah masa sesudah melahirkan dan

kelahiran bayi, plasenta dan selaput yang di perluuukan untuk memulihkan

kembali organ kandungannn seperti sebelum hamil dengan waktu kurang

lebih 6 miiinggu. Masa nifas atau (puerperium), berasal dari baaahasa latin

yaitu puer yang artinyyya bayi dan partus yang artinnnya melahirkan atau

berarti masa sesudah melahirkan.

2. Tahapan masa nifas (Aritonang & Simanjuntak 2021)

a. Puerpurium dini

Yaitu kepulihan diiimana ibu dibolehkan untuk berdiri dan berjalan

b. Puerpurium Intermedial

Kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih 6 minggu

c. Remote Puerpurium

Waktu yang di perlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam kondisi

sempurna terutama bila ibu waaaktu hamil atau waktu persalinan

mengaaalami komplikasi.
8

3. Komplikasi dan penyakit dalam nifas

a. Infeksi nifas (Purwoastuti & Walyani 2015)

1) Pengertian

Infeksi nifas adalah keadaan yang mencangkup semua peradangan

alat-alat genetalia daaalam masa nifas. Masuknya kuman-kuman

dapat terjaaadi dalam masa nifas oleh sebab apapun.

2) Etiologi

Bermacam-macam jalan kuman masuk keeedalam alat kendungan,

seperti oksigen (kuman datang dari luar), autogen (dari jalan lahir

sendiiiri)

3) Predisposisi

Partus lama, partus terlantar, ketuban pecah lama, tindakan obstetric

operatif baik pervaginam maupun barabnominal, tertinggaaalnya sisa-

sisa urin bekuan daaarah dalam rongga rahim, keadaan yang

menurunnnkan daya tahan seperti perdaaarahan, kelelahan,

malnutrisi, pre-eklamasi, dan penyakit ibu lainnya (penyakit jantung

TBC paru, pneumonia)

b. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada

saluran kemih. Kejadian saluran infeksi kemih pada masa nifas relative

tinggi hal ini di hubungkan dengan masa hipotomi. Kandung kemih

akibbbat trauma kandung kemiiih waktu persalinan, Pemeriksaaan


9

dalaaam yang sering, kontaminai kuman dari perineum atau katerisasi

yaaang sering.

c. Metritis

Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah

satu penyebab terbeeesar kematian ibu. Bila pengobaaatan terlambat atau

kurang adekuuuat maka akkkan menjadi abseees pelvic yang menahan,

peritooonitis, syok septik, emboli ulmona, infeksi pelfik yang menahan

dysperunia, penyummmbatan tubah dan infertilita

d. Bendungan payudara

Bendungan payudara adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada

payudaaara dalam rangka mempersiaaapkan diri unnntuk laktasi. Hal ini

bukan disebabkan karna menyusui yang tidak kontinu sehinggah sisa asi

terkuuumpul pada daerah ductus.

e. Infeksi Payudara

Melistis merupakan salah satu infeksi payudara. Melistis adalah

peradangan pada payudara yang daaapat disertai infeksi atau tidak, yang

disebabkan oleh kuman terutama staphylococcus aureus melalui luka

pada putting susu atau melalui perdarahan.

f. Abses Pelvis

Penyakit radang panggul atau pelvic inflammotori disease (PID)

merupaaakan istilah yang merujuk pada suatu infeksi paddda uterus

(Rahim), tuba fallopi(suatu saluran yang membaaawah sel telur dari

ovarium ke uterus) dan organ reproduksi lainnya.


10

g. Peritonitis

Peradangan pada peritoneum yang merupakan pembungkus fisera dalam

rongga perut dalllam. Peritonitis yang terlokasir hanya dalam rongga

pelvis diseeebut pelvisperitonitis.

h. Perdarahan Pervagina

Perdarahan pervagina atau perdarahan postpartum atau postpartum

hermoragi adalah kehilannngan darah sebanyak 500cc atau lebiiih dari

tractus genetalia setelah perdarrrahan dalam 24 jam setelah kelahiran

penyebab hemoragi postpartumprimer:

1) Uterus atonik (terjadi karena misalnya: plasenta atau selaput ketuban

tertahan)

2) Koagulasi intravascular disetaminata

3) Inversi uterus (terjadi karena: plasenta mendekat dibagian paling atas,

kondisi rahim abnormal atau lemah, adanya tarikan terlalu kuat saat

mengeluarkan plasenta)

4. Pengertian Perineum

Perineum setelah persalinan akan membusung. Perineum akan robek saat

melahirrrkan atau ibu mengaaalami sayatan bedah (episiotomy) pada

perineum.

5. Perawatan Perineum

Luka pada perineum akibat episiotomy, ruptur, atau laserasi merupakan

daerah yang tidak mudah untuk dijaaaga agar tetap bersih dan kering.

Pengamaaatan dan perawatan khusus diperlukan untuk menjamiiin agar

daerah tersebut sembuh dengan cepat (Farrer,2004).


11

a. Tahap penyembuhan luka (Purwoastuti & Walyani2015)

1) Kompres dan obat komplementer

Endapan rebusan air daun sirih bisa di gunakan ibu yang mengalami

luka perineum dengaaan cara di oles paaada daerah luka

2) Memberikan antibiotik

3) Mengajurkan pada ibu menjaga keberrrrsihan di daerah vagina

4) Komsumsi gizi kaya serat dan banyak minum air putih untuk mencegah

kontipasi

C. Konsep Asuhan Keperawatan Pada ibu dengan post partum

1. Pengkajian Keperawatan

Adapun pengkajian pada klien pasca persalinan normal menurut (Ratnawati

2021), meliiiputi:

a. Identitas klien

1) Identitas klien meliputi: nama, usia, status perkawinan, pekerjaan,

agama, Pendidikan, suku, bahasa, yang diiiguuunakan, sumber biaya,

tanggal masuk rumah sakittt, dan jam, tanggal pengkajian, alamat

rumah

2) Identitas suami meliputi: nama suami, usia, pekerjaan, agama,

Pendidikan, suku.

b. Riwayat keperawatan

1) Riwayat Kesehatan

Data yang perluh dikaji antara lain: keluhaaan utama saat masuk

rumah sakkkit, factor-faktor yang mungkin mempengaruhi, Adapun

yang berkaitan dengan diagnosa yang perluh dikaji adalah


12

peningkatan tekaaanan darah, eliminasi, mual atau muntah,

penambahan berat badan, edeme, pusing, sakit kepala, diplopia, nyeri

epigastric

2) Riwayat Kehamilan

Informasi rencana kehaaamilan, masalah saat hamil, ante natal care

(ANC), dan imunisasi yang diberikan pada saat hamil.

3) Riwayat melahirkan

Data yang harus dikaji adalaaah tanggal melahirkan, lamanya

persalinan, posisi fetus, tipe melahirkan, analgetic, masalah selama

melahirkan jahitan paaada perineum dan perdarahan.

4) Data Bayi

Data yang harus di kaji meliiiputi jenis kelamin, dan berat badan bayi

5) Pengkajian masa post partum atau post partum pengkaaajian yang

dilakuuukan meliputi keadaan umum. Tingkat aktivitas setelah

melahirkan, gambaaaran, lochea, keeeadaan perineum, abdomen,

payudara, episiotomy, kebersihan menyusui dan respon orang

terhadap bayi.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakuuukan pada ibu masa post partum atau pasca

partum :

a. Rambut

b. Muka

c. Mata

d. Payudara
13

e. Lochea

f. Sistem perkemihan

g. Perineum

h. Ektremitas bawah

3. Tanda-tanda vital

Mengkaji tanda-tanda vital meliputi suhu, nadi, pernafasan dan tekanan

darah selama 24 jam pertaaama masa post partum atau pasca partum.

4. Pemeriksaan penunjang

a. Jumlah darah lennngkap hemoglobin atau hematokrit Hb/Ht : mengkkaji

perubahan dari kadar pra operasi daaan mengevaluasi efek dari

kehilangan darah pada pembedahan

b. Urinalis: Kultur urine, darah, vaginal, dan lochea, pemeriksaan tambahan

didasarkan pada kebutuhan individual.

D. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri Akut Berhubungan dengan agen injuri fisik(nyeri setelah melahirkan)

2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan laserasi dan proses persalinan

3. Resiko menyusui tidak efektif berhuuubungan dengan kurangnya

pengetahuuuan, cara perawatan payudara bagi ibu menyusui

4. Resiko tinggi kekurangan volume cairan dan elektrolit berhuuubungan

dengan kehilangan darah dan intake ke oral

5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan respon hormonal, psikologis,

proses persalinan dan proses melelahkan


14

6. Defisiensi pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan

dengan kurang sumber informasi

Pada proposal ini hanya membahas tentang Nyeri Akut (PPNI 2017)

1. Definisi

Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan

jaringan actual dan fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan

berintensitas ringann hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan

2. Penyebab

a. Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi,iskemia,neoplasma)

b. Agen pecendera kimiawi (mis. Terbakar,bahan kimia iritan)

c. Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, terbakar, terpotong,

mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, Latihan fisik berlebihan)

3. Tanda dan gejala nyeri akut

Adapun tanda dan gejala nyeri akut (PPNI,2017)

a. Tanda dan Gejala mayor

Tanda dan gejala mayor subjektif ialaaah mengeluh nyeri, sedangkan

tanda dan gejala mayor objektif ialah tampaaak meringis, bersikap

protektif (mis. Wasaaapada, posisi menghindari nyeri), gelisah, frekuensi

nadi meningkat & sulit tidur

b. Tanda dan gejala minor

Tanda dan gejala minor subjektif (tidak tersedia), sedangkan tanda dan

gejala minor objektif adalah tekanan darah meningkat, pola napas

berubah, napsu makan berubah, proses berpikir terganggu, menarik diri,

berfokus pada diri sendiri, diaphoresisi


15

c. Kondisi Klinis Terkait

a. Kondisi pembedahan

b. Cedera traumatis

c. Infeksi

d. Sindrom koroner akut

e. Glaukoma

E. Perencanaan keperawatan

2.1 Tabel Perencanaan

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
(D.0077) (L.08066) (I.08238)
Nyeri akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri (PPNI2016)
berhubungan (PPNI 2017) 1. Mengidentifikasi lokasi,
dengan agen karakteristik, durasi,
pencedera fisik Setelah dilakukan intervensi kualitas, intensitas nyeri
(PPNI 2017). keperawatan selama 3x24 2. Mengidentifikasi skala
jam diharapkan nyeri nyeri
berkurang dengan kriteria 3. Memonitor keberhasilan
hasil: terapi komplementer yang
1. Keluhan nyeri sudah diberikan
menurun 4. Memonitor efek samping
2. Meringis menurun penggunaan analgetic
3. Gelisah menurun 5. Memberikan teknik
4. Bersikap protektif nonfarmakologis untuk
menurun mengurangi rasa nyeri
5. Kesulita tidur 6. Mengontrol lingkungan
menurun yang memperberat rasa
6. Frekuensi nadi nyeri
membaik 7. Menjelaskan strategi
7. pola napas membaik meredahkan nyeri
16

8. tekanan darah 8. Mengajarkan teknik


membaik nonfarmakologis untuk
9. Diaforesis menurun mengurangi rasa nyeri

F. Standar Prosedur Operasional (SOP) Teknik Relaksasi Nafas Dalam

PPNI(2021)

1. Definisi

Menggunakan teknik napas dalam untuk mengurangi tanda dan gejala

ketidaknyamanan seperti nyerrri, ketegangan otot, atau kecemasan

2. Diagnosis Keperawatan

Nyeri Akut

3. Luaran Keperawatan

Tingkat Nyeri

4. Prosedur

a. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,

tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

b. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

c. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :

1) Sarung tangan bersih, jika perlu

2) Kursi dengan sandaran, jika perlu

3) Bantal

d. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

e. Pasang sarung tangan, jika perlu

f. Tempatkan pasien ditempat yang tenang dan nyaman


17

g. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan

dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan

h. Berikan posisi yang nyaman (misalnya dengan duduk bersandar atau

tidur)

i. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi

j. Latih melakukan teknik napas dalam:

k. Anjurkan tutup mata dan konsentrasi penuh

1) Ajarkan melakukan inspirasi dengan menghirup udara melalui

hidung secara perlahan

2) Ajarkan melakukan ekspiraaasi dengan menghembuskan udara

dengan cara mulut mennncucu secara perlahan

3) Demonstrasikan menariiik napas selama 4 detik, menahan napas

selama 2 detk dan menghembuuuskan napas dalam selama 8 detik.

l. Monitor respon pasien selama dilakukan prosedur

m. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

n. Lepaskan sarung tangan

o. Lakukan kebersiiihan tangan 6 langkah

p. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

G. Implementasi Keperawatan

Dalaaam melakukan implementasi seorang tenaga kesehatan harus

mempunyai kemampuuuan kognitif dalaaam proses implemennntasi yaitu

melakukan pengkajian ulang kondisi klien, memvalidasi rencana keperawatan

yang telah di susun, menentuuukan kebutuhan yang tepat untuk memberikan


18

bantuan, melaksanakan strategi keperawatan dan mengkomunikasikan

kegiatan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan

H. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi yang merupakan tahap akhir dari proses keperawatan bertujuan untuk

menilai hasil akhir dari seluruh tindakan keperawatan yang telah dilakukan .
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Studi Kasus

Pada metode penelitiiian ini menggunakan jenis deskriptif yang

menerapkan metode pendekaaatan studi kasus. Studi kasus adalaaah penelitian

tentaaang manuuusia (berupa suatu kelompok, organisasi, dan individu),

peristiwa, lataaar yang secaaara mendalam menegenai suatu kasus yang sedang

diteliti. Pada pengumpulan datanya akan diiiperoleh melaaalui wawancaranya,

observasi, dan juga dokuuumentasi (Sujarweni,2014). Studi kasus ini

bertuuujuan untuk meneraaapkan teknik relaksasi nafas dalam dengan masalah

keperawaaatan nyeri perineum paaada pasien post partum.

B. Subjek Studi Kasus

Subjek dalam penelitiaaan ini adalah dua orang dengan post partum

1. Kriteria Inklusif

a. Pasien post partum hari kedua dengann masalah keperawatan Nyeri akut

pada luka perineum

b. Isi pembicaraan dapat dipahami denga jelas

c. Pasien kooperatif / mau melakukan teknik relaksasi napas dalam

d. Pasien setuju untuk dijadikan subjek penelitian pada luka perineum

e. Pasien dengan post partum dengan usia 25-45 tahun

2. Kriteria Eklusi

a. Tidak tersedia menjadi subyek studi kasus

b. Pasien dengan keadaan umum tidak baik


19
20

C. Fokus Studi Kasus

Penerapan teknik relaksasi napas dalam pada pasien post partum dengan

masalah keperawatan nyeri akut pada perineum Di RSU GMIM Pancaran

Kasih Manado

D. Definisi Operasional

1. Penerapan teknik relaksasi napas dalam adalah cara bernafas dengan hidung

dan mengeluarkannya dengan mulut, lalu hituuunglah dengan mulut

dengann hitungan 1,2,3 kemudian tahan sekitar 5-10 detik, lalu buang secara

perlahan dan lakukan teknik secara berulang-ulang.

2. Post partum adalah ibu yang habis melaaahirkan di hari kedua sampai hari

ketiga

3. Nyeri Akut adalah ketidaknyamanan akibat luka robekan/episiotomy pada

perineum tingkat nyeri sedang (4-6)

D. Instrumen studi kasus

Pada studi kasus ini peneliti menggunaaakan format pengkajian keperawatan

maternitas, lembar observasi dan Standar Operasional Prosedur (SOP)

E. Pengumpulan data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan merupakan observasi dan

pengkajian dan Implementasi Teknik Relaksasi Napas Dalam sampai

evaluasi selama 3 hari pada 2 pasien dengan post partum dengan masalah

keperawatan nyeri perineum pasien terhadap keadaan pasien sebelum dan

sesudah pemberian teknik relaksasi napas dalam.


21

2. Langkah Pengumpulan Data

a. Mengurus surat perijiiinan pengambilan kasus peneliiitian dari Institusi

Akademi Keperawatan Metuari Waya Manado ke RSU GMIM Pancaran

Kasih Manado, tanggal 24 Mei 2023

b. Menjelaskan maksud,tuuujuan, dan waktu penelitian pada kepala

ruangan maria dan perawat penanggung jawab di ruuuangan maria dan

meminta persetuuujuan untuk melibatkan subjek dalam penelitian,

subjek I tanggal 30 mei dan subjek II tanggal 1 Juni 2023

c. Meminta kepada perawat untuk mendatangani Informed consent untuk

melibatkan suuubjek dalam penelitian, Subjek I 30 Mei 2023 dan subjek

II tanggal 01 Juni 2023

d. Meminta pasien untuk mendatangani informant consent, 30 Mei 2023

e. Melakukan pengelolaan data impleeementasi teknik relaksasi napas

dalam pada pasien post partum dengan maaasalah keperawatan nyeri

akut pada perineummm, selama 3 hari subjek I tanggal 30 Mei – 01 Juni

2023 dan subjek II tanggal 01 Juni-03 Juni 2023

f. Menyajikan Hasil Pengolahaaan data atau hasil penelitian bentuk narasi

tanggal,03 Juni 2023

F. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian : RSU GMIM Pancaran Kasih Manado Ruangan Maria

2. Waktu Penelitian : - Subjek I tanggal 30 Mei-01 Juni 2023

- Subjek II tanggal 01 Juni-03 Juni 2023


22

G. Analisa Data dan Penyajian Data

Pengelolaan data menggunakan analisa deskriptif. Pengolahan data ini di

lakuuukan menganalisa data dengaaan cara mendeskripsikan data yang

terrrkumpul untuk membuuuat suatu kesiiimpulan. Analisa data dilakuuukan

dengaaan cara menemukan faaakta selanjutnya membandingkan dennngan

teori yang teeelah ada selannnjutnya dituangkan dalaaam opini pembahasan.

H. Etika studi kasus

Etika studi kasus terbagi atas lima bentuk, antara lain:

1. Hak untuk Self Determination

Klien mempunyai kebebasan serta kewenangan untuk menentukan

keputusan berdasaaarkan pehamahan yang baiiik dan secara sadar, serta

tidak ada paksaan untuk keikuuutsertaan dalam penelitian, maupun berhenti

dari penelitian ini.

2. Hak terhadap privacy dan Dignity

Klien mempunyai hak untuk dihormati terkait apa yang di lakukan klien dan

sesuatu yang suuudah dilakukan kepppada klien, dan mereka memiiiliki hak

untuk mengeeendalikan kapan dan bagaiiimana data mengeeenai mereka

dibagikaaan kepada orang lain.

3. Hak Anonymity dan Confidentiality

Seluruh informasi yang diperoleh dari pasien harus disimpan sedemikian

rupa sehiiingga data pribbbadi tertentu tidak dapppat langsuuung

dihubuuungkan pada klien, dan keikutsertaan klien dalam penelitian ini

harus menjamin kerahasiaaannya. Untuk menjaga kerahasiannya

(Confidentiality), maka setiap dokumen yang diperoleh dari data yang


23

dikumpulllkan oleh peneliti seperti formular persetujuan penelitian, biodata,

kaset, dan transkiiip tanya jawab harus disiiimpan di tempat yang hanya

dapaaat ditelusuri oleh peneliti. Selama menyusun laporan penelitian, harus

mencantumkan informasi tanpa mengungkapppkan jatiii diri pribbbadi

(Anonymous)

4. Hak atas penanganan yang adil

Seseorang diberikan perlakuan yang adil saat berpartisipasi dalam penelitian

tanpa adanya diskrimiiinasi dan untuk memberikan penanganan yang adil

dengan menghargai semua kesepaaakatan yang telah disetujui, serta dalam

menangaaani masalah yang ada selama keikut sertaan penelitian. Dalam

pelaksanaan penelitian ini semua subjek mendapattttkan perlakuan adil oleh

peneliti dan kesempppatan dimiliiiki setiap pasiennn untuuuk mengikuti

peneeeelitian.

5. Hak atas perlindungan oleh ketidaknyamanan serta kerugian yang

mewajibkan untuk melindungi kkklien dari pemanfaatan dan peneliti harus

memaaastikan bahwa setiap upaya yang dilaksanakan dalllam mengurangi

kerugian serta risiko oleh suatu penelitian, dan meningkaaatkan faedah dari

penelitiiian (Macnee, dalam pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah

Akademi Keperawatan Metuari Waya Manado,2019)


24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian beserta pembahasan yang meliputi

penjabaran data umum dan data khusus serta analisis mengenai perubahan kondisi

pasien sebelum dan sesudah pemberian teknik relaksasi napas dalam pada pasien

post partum dengan masalah keperawatan nyeri akut pada perineum pada Ny. E.H

dan Ny. P.M Di Ruangan Maria RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado yang

terletak di jalan Dr Sam Ratulangi No. 13 Wenang Utara tepatnya di kota

Manado, Sulawesi Utara. RSU GMIM Pancara Kasih Manado ialah Rumah

Sakit Umum swasta kebanggaan masyarakat kota Manado dan sekitarnya.

RSU GMIM Pancaran Kasih Manado berdiri sejak tahun 1951 dengan nama

Balai Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), rumah sakit bentukan Yayasan

Dominee Albertus Zakarias Runtu Rambi (AZR) Wenas di bawah naungan

sinode gereja Masehi Injil Minahasa (GMIM). Fasilitas yang tersedia di

RSU GMIM Pancaran Kasih Manado ini antara lain Instalasi Farmasi,

Instalasi Rehabilitas Medik, Konsultasi Gizi, Laboratorium, Radiologi,

Ruang CT-Scan, Poliklinik Gigi, Poliklinik THT, Poliklinik Saraf,

Poliklinik Bedah, Ruang Rawat Inap, OK, ICU, IGD 24 Jam, Bank Darah,
25

Ruang Isolasi, Kantin, Tempat foto copy, dan kamar jenazah. Untuk rawat

inap terdapat beberapa ruangan diantaranya Ruangan Sarah, Rahel, Lukas,

Hana (Ruang Inap untuk perempuan), Maria, Ester, (Ruang inap untuk anak-

anak), Yehezkiel (Ruang Inap untuk laki-laki), Isolasi (Ruangan Khusus TB

Paru), dan Ruangan Filipi (Ruangan Inap VVIP). Dalam studi kasus ini

peneliti memilih ruangan Maria sebagai tempat penelitian ruangan tersebut

memiliki ruang kelas I,II,III. Pada saat penelitian jumlah pasien yang

dirawat di ruang maria ada 8 orang diantaranya ada kasus secsiocaesarea

dan post partum.

Dalam studi kasus ini peneliti memiliki ruang kelas 3 sebagai tempat

penelitian. Subjek 1 terdapat pada bed 3 yang di tempati oleh Ny E.H dan

subjek 2 berada di bed 4 yang ditempati oleh Ny P.M. Ruangan kelas 3

terdapat 8 bed, ruangan bersih, terdapat meja kecil di setiap bed, dan

terdapat ventilasi yang cukup, 2 unit ac dan terdapat kamar mandi/wc berada

di dalam ruangan kelas 3.

2. Gambaran Subjek Studi Kasus

Dalam studi kasus ini dipilih dua orang subjek sudah sesuai dengan kriteria

inklusi yang ditetapkan.

a. Subjek I

Subjek I Ny. E.H berusia 29 tahun, lahir tanggal 17 Agustus 1993 jenis

kelamin perempuan, beragama Kristen, alamat Tagulandang Lindongan

II, Pendidikan terakhir SMA, Diagnosa P₃A₀, nomor Rekam Medik:

389137. Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah, kemudian pasien

dari tempat tinggalnya di bawa suami dan keluarganya ke Manado, dan


26

setelah sampai di Manado pasien di bawa ke RSU GMIM Pancaran Kasih

Manado dengan kendaraan mobil pada tanggal 30 Mei 2023, pukul 06.20

pagi, kemudian pasien masuk ruang IGD keadaan umum, TTV yaitu TD:

110/79 mmHg, R: 22x/menit, Nadi: 81x/menit, SB: 37,8℃, kemudian

pasien di bawa perawat diruangan persalinan VK dan dilakukan

pemeriksaan kandungan dan kebidanan. Pasien persalinan pada tanggal

30 Mei 2023, pukul 10.00 wita, penolong persalinan dokter spesialis

kebidanan dan kandungan serta bidan. Jenis persalinan Spontan

pervaginam tapi ada ruptur di jalan lahir, ruptur di jahit menggunakan

benang absorbable yang bisa diserap langsung oleh tubuh sehingga tidak

perlu dilepas pasien mendapat perawatan pemasangan IVFD Ringer

Laktate (RL) 20 tt/menit. Kemudian jam 10.42 wita setelah itu pasien di

pindahkan oleh bidan di ruangan maria untuk perawatan lebih lanjut, bayi

berjenis kelamin perempuan lahir dengan BB: 3,1 kg, PB: 46cm keadaan

bayi sehat.

Pasien sebelumnya sudah pernah melahirkan secara normal Di RSU

GMIM Pancaran Kasih Manado pada tahun 2012 dan 2014, dengan

jumlah anak sebelumnya 2 orang anak berjenis kelamin perempuan.

Saat pengkajian pada tanggal 30 Mei 2023 jam 11.10 wita Data

subjektif : Pasien mengatakann nyeri pada luka perineum, nyeri hilang

timbul, badan lemas dan demam. Data objektif : pasien mengeluh nyeri,

tampak meringis, bersikap protektif,gelisah dan sulit tidur karena nyeri

pada luka perineum, Keadaan umum: sedang, kesadaran : compos

mentis, perdarahan pervagina : normal, lochea rubra, kontraksi uterus:


27

baik, skala nyeri: 5 (sedang), tekanan darah: 110/70 mmHg, nadi:

80x/menit, R: 22x/menit, SB: 37,8℃, terpasang IVFD cairan RL 20

tts/menit pada tangan kiri, Pemberian antibiotic: sefadroxil 3x1 (500mg),

Vit A, seftriaxone 1x1. Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 30 Mei

2023 hemoglobin 10.6 g/dl dengan nilai normal 11.7-15.5 g/dl, lekosit

9.2ribu/ul dengan nilai normal 3.6-11.0 ribu/ul, neutrofil 69% dengan

nilai normal 50-70%, limfosit 19% dengan nilai normal 20-40%,

hematokrit 33% dengan nilai normal 35-48%, trombosit 172 ribu/ul

dengan nilai normal 150-450 ribu/ul, eritrosit 3,82 ribu/ul dengan nilai

normal 3.80-5.90 ribu/ul, Rapid test antibodi anti sars coV-2 hasil : Non

reaktif

b. Subjek II

Subjek II Ny. P. M berusia 29 tahun, lahir tanggal 10 April 1994 jenis

kelamin perempuan, beragama Kristen, alamat LK III Sario Kota

Manado, Pendidikan terakhir SMA, Diangnosa P₃A₀, nomor RM :

389238 klien mengatakann nyeri perut bagian bawah dan pada tanggal

01 Juni 2023 jam: 08.00 pasien datang bersama suami dan keluarga di

IGD RSU GMIM Pancaran Kasih Manado, TTV :TD 120/80 mmHg,

Nadi: 80x/menit, R : 22x/menit, SB : 36,1℃, kemudian jam 13.20 wita

pasien dibawa petugas ke ruangan persalinan VK dan dilakukan

pemeriksaan kandungan, jam 14.53 pasien melahirkan anak berjenis

kelaminn laki-laki berat 3.2 kg Panjang badan 49 cm, pertolongan

persalinan oleh dokter spesialis kandungan dan bidan. jenis persalinan

spontan pervaginam tapi ada ruptur di jalan lahir. Ruptur di jahit


28

menggunakan benang absorbable yang bisa diserap langsung oleh tubuh

sehingga tidak perlu di lepas dilanjutkan dengan perawatan pemasangan

IVFD Ringer Laktate (RL) 20tt/menit. Setelah itu di pindahkan oleh

petugas kesehatan pada ruangan Maria untuk dilakukan perawatan lebih

lanjut. Pasien sebelumnya sudah pernah 2 kali melahirkan secara normal

di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado, anak pertama lahir pada tahun

2016 dengan BB : 2,9kg, jenis kelamin laki-laki dan anak kedua lahir

pada tahun 2018 dengan BB : 3,4kg, berjenis kelamin perempuan.

Pengkajian pada tanggal 01 Juni 2023 jam 14.45 wita. Data

subjektif : pasien mengatakan nyeri pada luka perineum. Data objektif

: pasien tampak meringis, gelisah, bersikap protektif dan kesulitan tidur

pada saat nyeri. Keadaan umum : sedang, kesadaran: compos mentis,

terdapat luka perineum akibat robekan jalan lahir, TTV, tekanan darah:

120/80, nadi : 80x/menit, R: 20x/menit, SB : 36,1℃ pasien terpasang

IVFD Ringer Laktate (RL) 20tt/menit pada tangan kiri. Terapi obat yang

didapatkan oleh pasien berupa injeksi antara lain, Ketorolac 3x1 (30

mg/ml), Ranitidine 3x1 (50mg/2 ml), terapi obat oral Cefadroxil 3x1

(500mg). Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 1 Juni 2023

hemoglobin 9.6 g/dl dengan nilai normal 11.7-15.5 g/dl, lekosit

9.2ribu/ul dengan nilai normal 3.6-11.0 ribu/ul, neutrofil 68.3% dengan

nilai normal 50-70%, limfosit 19.8% dengan nilai normal 20-40%,

hematokrit 33% dengan nilai normal 35-48%, trombosit 197 ribu/ul

dengan nilai normal 150-450 ribu/ul, eritrosit 3,76 ribu/ul dengan nilai
29

normal 3.80-5.90 ribu/ul, Rapid test antibodi anti sars coV-2 hasil : Non

reaktif, immunologi (antigen) antigen sars-CoV-2 negatif

3. Pemaparan Fokus Studi Kasus

Hasil pengkajian awal pada subjek I dan subjek II berdasarkan data fokus

didapatkan tanda dan gejala mayor minor mengeluh nyeri, tampak

meringis, bersikap protektif, tampak gelisah dan sulit tidur. Hal ini

menyatakan bahwaa kedua subjek masalah keperawatannya adalah nyeri

akut.

Berdasarkan masalah keperawatan penulis lakukan tindakan teknik relaksasi

napas dalam pada subjek I dan subjek II untuk mengurangi masalah nyeri akut

sesuai perencanaan yang di tetapkan pada tabel 4.1


4. Perencanaan

Tabel 4.1 Perencanaan subjek I dan subjek II

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


(SDKI) (SLKI) (SIKI)
(D.0077) (L.08066) (I.08238)
Nyeri akut berhubungan Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri (PPNI2016)
dengan agen pencedera (PPNI 2017) Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
fisik (PPNI 2017). kualitas, intensitas nyeri
Setelah dilakukan intervensi 1. Mengidentifikasi skala nyeri
keperawatan selama 3x24 jam 2. Memonitor keberhasilan terapi
diharapkan nyeri berkurang komplementer yang sudah diberikan
dengan kriteria hasil: 3. Memonitor efek samping penggunaan
1. Keluhan nyeri menurun analgetic
2. Meringis menurun 4. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
3. Gelisah menurun mengurangi rasa nyeri
4. Kesulitan tidur menurun 5. Mengontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
6. Menjelaskan strategi meredahkan nyeri
7. Mengajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri

30
Tindakan Keperawatan Penerapan teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi nyeri pada perineum

Tabel 4.2 Pelaksanaan Tindakan selama 3 hari pada subjek I dan II

Tabel 4.2 Subjek I

Subjek 30 Mei 2023 31 Mei 2023 01 Juni 2023


11.30 – 13.35 09.00 – 10.00 09.00 – 10.00
Subjek I Fase Prainteraksi Fase Prainteraksi Fase Prainteraksi
1. 11.30 – 11.45 WITA 1.09.00 – 09.05 WITA 1.09.00 – 09.05 WITA
Mengucapkan salam dan Memberikan salam kepada pasien Memberikan salam kepada pasien dan
memperkenalkan diri kepada pasien dan keluargaas dan menaaanyakan keluarga dan menanyakan kabar pasien
dan keluaaarga serta melakukan kabar pasien apakah pasien sudah pada hari ke-3 bagaimana kondisi
kontrak waktu kepada keluarga dan tidak merasaaakan nyeri dan apakah sekaaarang,apakah masiiih merasakan
pasien selama 1 jam. sudah bisa duduk? dan menanyakan nyeri dan masih ingat teknik relaksasi
Hasil : masih ingat dengaaan tindakan yang diberikan dihari sebelumnya?
Keluarga pasien dan pasien teknik relaksasi napas dalam yang Apakah teknik relaksasi napas dalam
menjawab salam serta bersedia diberikan pada hari ke-1 dilakukan pada saat Ny E.H merasakan
dilakukan kontrak waktu. Hasil : nyeri
Keluarga dan pasien menjawab Hasil :
Fase Orientasi salam dari peneliti,pasien Keluarga dan pasien menjawab salam,
1. 11.45 – 11.50 WITA mengatakan masih mengeluh pasiiien mengatakan nyerrri berkurang
Memberikan penjelasan mengenai nyeri,tapi sudah bisa duduk dan pasien juga masih ingat teknik relaksasi
prosedur dan tujuan tindakan teknik pasien juga mengatakan sedikit lupa napas dalam dan pada saat pasien
relaksasi napas dalam sesuai SOP dengan teknik relaksasi napas dalam merasakan nyeri pasien sudah bisa
serta meminta persetujuan : Selamat yang diberikan pada hari ke-1 melakukan teknik relaksasi napas dalam
siang Ny. E.H berhubung dari hasil Fase Orientasi sendiri
pengkajian yang telah dilakukan 1.09.05 – 09.10 WITA Fase Orientasi
mendapati bahwa ibu mengalami Mencuci tangan 6 langkah sesuai 1.09.05 – 09.10 WITA
nyeri pada luka perineum, maka dari prosedur Mencuci tangan 6 langkah sesuai
itu saya akaaan melakukan Hasil : Pasien mencuci tangan prosedur
Implementasi tekniiiik relaksasi menggunakan handrub Hasil : Pasien mencuci tangan
napas dalam. Apakah ibu bersedia ? Fase Kerja menggunakan handrub

31
Subjek 30 Mei 2023 31 Mei 2023 01 Juni 2023
11.30 – 13.35 09.00 – 10.00 09.00 – 10.00
Hasil : pasien bersedia mengikuti 1. 09.10 – WITA Fase Kerja
teknik relaksasi napas dalam Mengkaji tanda-tanda Vital, hasil : 1.09.10 – WITA
11.50 – 12.05 WITA TD :120/80 mmHg Mengkaji tanda-tanda Vital, hasil :
Mencuci tangan 6 langkah sesuai N :80 x/menit TD :120/80 mmHg
prosedur R :22 x/menit N :80 x/menit
Hasil : Pasien mencuci tangan SB : 36,5oC R :22 x/menit
menggunakan handrub Mengkaji skala nyeri, hasil : SB : 36,0oC
Fase Kerja - Skala nyeri 4 (sedang) Mengkaji skala nyeri, Hasil :
2. 12.05 – 12.20 WITA 2.09.20– 09.30 WITA skala nyeri 2
Mengkaji tanda-tanda Vital, hasil : Pemberian Implementasi teknik 2.09.20– 09.30 WITA
TD :110/70 mmHg relaksasi napas dalam Pemberian Implementasi teknik relaksasi
N :80 x/menit - Membantu pasien duduk napas dalam
R :22 x/menit - Anjurkan rileks dan merasakan - Membantu pasien duduk
SB : 37,8oC sensasi relaksasi - Anjurkan rileks dan merasakan
Mengkaji skala nyeri,hasil : - Anjurkan tutup mata dan sensasi relaksasi
- Skala nyeri 5 (sedang) konsentrasi penuh - Anjurkan tutup mata dan
3. 12.20 – 12.50 WITA - Anjurkan melakukan inspirasi konsentrasi penuuuh
Pemberian Implementasi teknik dengan menghirup udara - Anjurkan melakukan inspirasi
relaksasi napas dalam melalui hiduuung secara dengan menghirup udara melalui
- Membantu paaasien duduk perlahan hidung secara perlahan
- Anjurkan rileks dan merasakan - Anjurkan melakukan ekspirasi - Anjurkan melakukan ekspirasi
sensasi relaksasi dengan menghembuskan udara dengan menghembuskan udara
Latih melakukan teknik relaksasi napas dengan cara mulut mencucu dengan caaara mulut mencucu
dalam : secara perlahan secara perlahan
- Anjurkan tutup mata dan - Demonstrasikan menarik napas - Demonstrasikan menarik napas
konsentrasi penuh selama 4 detik, menahan napas selama 4 detik, menahan napas
- Ajarkan melakukan inspirasi selama 2 detik dan selama 2 detik dan
dengan menghirup udara menghembuskan napas dalam menghembuskan napas dalam
melalui hidung secara perlahan selama 8 detik. selama 8 detik.

32
Subjek 30 Mei 2023 31 Mei 2023 01 Juni 2023
11.30 – 13.35 09.00 – 10.00 09.00 – 10.00
- Ajarkan melakukan ekspirasi Hasil : Pasien melakukan teknik Hasil : Pasien sudah melakukan
dengan menghemmmbuskan relaksasi napas dalam dengan teknik relaksasi napas dalam
udara dengan cara mulut benar, kemudian pasien dengan baik dan benar,pasien
mencucu secara perlahan mengatakan nyeriiinya berkurang mengatakan sudah tidak
- Demonstrasikan menarik napas pada saat teknik relaksasi napas merasakan nyeri
selama 4 detik, menahan napas dalam di lakukan skala nyeri 3 3.09.40 – 09.45 WITA
selama 2 detik dan 2. 09.40 – 09.45 WITA Menganjurkan keluarga untuk tetap ada
menghembuskan napas dalam Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama-sama-sama dengan klien
selama 8 detik. ada bersama-sama-sama dengan Hasil : Pasien ditemani oleh suami
Hasil : Paien melakuuukan pasien
teknik relaksasi napas dalam Hasil : Pasien ditemani ibu selaku Fase Terminasi
namun pasien masih ada keluarga pasien 1.09.45 – 09.50WITA
kesulitan dalam melakukan Monitor respon pasien selama dilakukan
teknik relaksasi napas dalam Fase Terminasi prosedur
kesulitan pasien dalam 4. 09.45 – 09.50WITA Hasil : Pasien sudah tidak merasakan
melakukan tindakan adalah Monitor respon pasien selama nyeri
pasien sudah tidak tahan untuk dilakukan prosedur 2.09.50– 09.55 WITA
duduk karena merasakan nyeri Hasil : Ny E.H mengatakan nyeri Mengobservasi pemberian
sehingga tindakan hanya berkurang skala nyeri 3 implementasi teknik relaksasi napas
dilakukan cuman 1 kali 5. 09.50– 09.55 WITA dalam setelah teknik relaksasi sudah
4. 12.50 – 13.05 WITA Mengobservasi pemberian dilakukan peneliti meminta klien untuk
Menganjurkan keluarga pasien implementasi teknik relaksasi mengungkapkan perasaan yang muncul
untuk tetap ada bersama-sama- napas dalam setelah teknik saat teknik relaksasi napas dalam
sama dengan klien relaksasi sudah dilakukan peneliti dilakukan
Hasil : Pasien di temani oleh suami meminta klien untuk Hasil : Ny E.H mengatakan masih
mengungkapkan perasaan yang merasakan rr namun nyeri berkurang
Fase Terminasi muncul saat teknik relaksasi napas skala nyeri 1
1. 13.05 – 13.10 WITA dalam dilakukan 3.09.55 – 10.00 WITA
Monitor respon pasien selama Menjelaskan kepada pasien dan
dilakukan prosedur keluarga pasien bahwa pemberian

33
Subjek 30 Mei 2023 31 Mei 2023 01 Juni 2023
11.30 – 13.35 09.00 – 10.00 09.00 – 10.00
2. 13.10 – 13.20 WITA Hasil : Klien masih mengeluh nyeri teknik relaksasi napas dalam telah
Mengobservasi pemberian namun nyeri berkurang skala nyeri selesai hari ini dengan Hasil : Ny E.H
implementasi teknik relaksasi 3 sudah tidak merasakan nyeri lagi
napas dalam setelah teknik 6. 09.55 – 10.00 WITA Mengucapkan saaalam dan penutup
relaksassssi sudah dilakukan Kontrak waktu untuk hari serta mengakhiri tindakan teknik
peneliti meminta klien untuk berikutnya relakkkksasi napas dalam : menjelaskan
mengungkapkan perasaan yang Hasil : Pasien setuju untuk kepada pasien dan keluarga bahwa
munnncul saat teknik relaksasi melakukan tindakan pada hari tindakan teknik relaksasi napas dalam
napas dalam dilakukan berikutnya sudah selesai dan di ucapkan
Hasil : Klien masih mengeluh nyeri terimakasih kepaaaada keluarga dan
namun nyeri berkurang (skala 4) pasien menyetujui peneliti untuk
3. 13.20 – 13.35 WITA melakukan tindakan teknik relaksasi
Kontrak waktu untuk hari napas dalam.
berikutnya. Hasil :
Keluarga menjawab salam dan kembali
mengucapkan terimakasih.

34
Tabel 4.3 Pelaksanaan tindakan pada subjek II

Subjek 01 Juni 2023 02 Juni 2023 03 Juni 2023


09.30 – 11.40 09.00 – 10.00 09.00 – 10.00
Subjek II Fase Prainteraksi Fase Prainteraksi Fase Prainteraksi
1.09.30 – 09.45 WITA 1.09.00 – 09.05 WITA 1.09.00 – 09.05 WITA
Mengucapkan salam dan Memberikan salam kepada pasien Memberikan salam kepadaa pasien dan
memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga dan menanyakan kabar keluarga dan menanyakan kabar pasien
dan keluarga serta melakukan pasien apakah paaasien sudah tidak pada hari ke-3 bagaiiiimana kondisi
kontrak waktu keppppada keluarga merasakan nyeri dan menanyakan sekarang,apakah masih merasakan
dan pasien seeeelama 1 jam. masih ingat dengan tindakan teknik nyeri? Apakah paaaada saat nyeri
Hasil : relaksasi napas daaaaalam yang muncul Ny P.M melakukan teknik
Keluarga pasien dan pasien diberikan pada hari ke-2 relaksasi napas dalam
menjawab salam serta bersedia Hasil : Hasil :
dilakukan kontrak waktu. Keluarga dan pasien menjawab Keluarga dan pasien menjawab salam,
salam dari peneliti,pasien pasien mengatakan sudah merasa lebih
Fase Orientasi mengatakan masih mengeluh nyeri baik nyeri berkurang pasien sudah bisa
1.09.45 – 09.55 WITA dan pasien juga mengatakan sedikit melakukan teknik relaksasi napas dalam
Memberikan penjelasan mengenai lupa dengan teknik relaksasi napas pada saat nyeri dirasakan
prosedur dan tujuan tindakan teknik dalam yang diberikan pada hari ke-1 Fase Orientasi
relaksasi napas dalam sesuai SOP Fase Orientasi 1.09.05 – 09.10 WITA
serta meminta persetujuan : Selamat 1.09.05 – 09.10 WITA Mencuci tangan 6 langkah sesuai
pagi Ny. P.M berhubung dari hasil Mencuci tangan 6 langkah sesuai prosedur
pengkajian yang telah dilakukan prosedur Hasil : Pasien mencuci tangan dengan
mendapati bahwa ibu mengalami Hasil : Pasien mencuci tangan Handrup
nyeri pada luka perineum, maka dari menggunakan Handrub Fase Kerja
itu saya akan melakukan Fase Kerja 1.09.10 – WITA

35
Subjek 01 Juni 2023 02 Juni 2023 03 Juni 2023
09.30 – 11.40 09.00 – 10.00 09.00 – 10.00
Implementasi teknik relaksasi napas 3. 09.10 – WITA Mengkaji tanda-tanda Vital, hasil :
dalam. Apakah ibu bersedia ? Mengkaji tanda-tanda Vital, hasil : TD :120/80 mmHg
Silahkan ibu menandatangani surat TD :120/80 mmHg N :80 x/menit
persetujuan tindakan . N :80 x/menit R :22 x/menit
Hasil :pasien bersedia R :22 x/menit SB : 36,0oC
menandatangani surat persetujuan SB : 36,1oC Mengkaji skala nyeri, Hasil :
dalam pemberian tindakan Mengkaji skala nyeri, hasil : skala nyeri 2
2.09.55 – 10.00 WITA - Skala nyeri 4 2.09.21– 09.30 WITA
Mencuci tangan 6 langkah sesuai 2.09.21– 09.30 WITA Pemberian Implementasi teknik relaksasi
prosedur Pemberian Implementasi teknik napas dalam
Hasil : pasien mencuci tangan relaksasi napas dalam - Membantu pasien duduk
menggunakan handrub - Membantu pasien duduk - Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
Fase Kerja - Anjurkan rileks dan merasakan relaksasi
3.10.00 – 10.20 WITA sensasi relaksasi - Anjurkan tutup mata dan konsentrasi
Mengkaji tanda-tanda Vital, hasil : - Anjurkan tutup mata dan penuh
TD :120/80 mmHg konsentrasi penuh - Anjurkan melakukan inspirasi dengan
N :80 x/menit - Anjurkan melakukan inspirasi menghirup udara melalui hidung secara
R :22 x/menit dengan menghirup udara melalui perlahan
SB : 36,1oC hidung secara perlahan - Anjurkan melakukan ekspirasi dengan
Mengkaji nyeri, Hasil: - Anjurkan melakukan ekspirasi menghembuskan udara dengan cara
Skala 5 (sedang) dengan menghembuskan udara mulut mencucu secara perlahan
4.10.20– 10.40 WITA dengan cara mulut mencucu secara - Demonstrasikan menarik napas selama
Pemberian Implementasi teknik perlahan 4 detik, menahan napas selama 2 detik
relaksasi napas dalam - Demonstrasikan menarik napas dan menghembuskan napas dalam
- Membantu pasien duduk selama 4 detik, menahan napas selama 8 detik.
- Anjurkan rileks dan merasakan selama 2 detik dan Hasil : Pasien masih mersakan nyeri
sensasi relaksasi menghembuskan napas dalam namun nyeri berkurang, skala nyeri 1
Latih melakukan teknik relaksasi napas selama 8 detik. 3.09.40 – 09.45 WITA
dalam : Hasil : Pasien sudah bisa melakukan Menganjurkan keluarga untuk tetap ada
teknik relaksasi napas dalam bersama-sama-sama dengan klien

36
Subjek 01 Juni 2023 02 Juni 2023 03 Juni 2023
09.30 – 11.40 09.00 – 10.00 09.00 – 10.00
- Anjurkan tutup mata dan dengan baik dan benar,pasien Hasil : Pasien ditemani oleh suami
konsentrasi penuh melakukan teknik relaksasi napas
- Ajarkan melakukan inspirasi dalam lebih dari 3 kali pasien Fase Terminasi
dengan menghirup udara mengatakan nyeri berkurang skala 1.09.45 – 09.50WITA
melalui hidung secara perlahan nyeri 3 Monitor respon pasien selama dilakukan
- Ajarkan melakukan ekspirasi 4. 09.40 – 09.45 WITA prosedur
dengan menghembuskan udara Menganjurkan keluarga untuk tetap Hasil : Pasien sudah tidak merasakan
dengan cara mulut mencucu ada bersama-sama-sama dengan nyeri
secara perlahan pasien 2.09.50– 09.55 WITA
- Demonstrasikan menarik napas Hasil : Pasien ditemani ibu selaku Mengobservasi pemberian
selama 4 detik, menahan napas keluarga pasien implementasi teknik relaksasi napas
selama 2 detik dan dalam setelah teknik relaksasi sudah
menghembuskan napas dalam Fase Terminasi dilakukan peneliti meminta klien untuk
selama 8 detik. 7. 09.45 – 09.50WITA mengungkapkan perasaan yang muncul
Hasil : Pasien melakukan teknik Monitor respon pasien selama saat teknik relaksasi napas dalam
relaksasi napas dalam namun dilakukan prosedur dilakukan
pasien maaaasih ada kesulitan Hasil : Ny P.M mengatakan nyeri Hasil : Ny P.M mengatakan sudah tidak
dalam melakuuuukan tindakan berkurang skala nyeri 3 mersakan nyeri
teknik relaksasi napas dalam 8. 09.50– 09.55 WITA 3.09.55 – 10.00 WITA
pasien hanya bisa melakukan Mengobservasi pemberian Menjelaskan kepada pasien dan
sampai 2 kali implementasi teknik relaksasi keluarga pasiiiien bahwa pemberian
5.10.40 – 10.55 WITA napas daaaalam setelah teknik teknik relaksasi napas dalam telah
Menganjurkan keluarga untuk tetap ada relaksasi sudah dilakukan peneliti selesai hari ini dengan
bersaaaama-sama-sama dengan klien memiiiinta pasien untuk Hasil : Ny P.M sudah tidak merasakan
Hasil : Pasien ditemani oleh suami mengungkapkan perasaan yang nyeri lagi
muncul saat teknik relaksasi napas Mengucapkan salam dan penutup serta
Fase Terminasi dalam dilakukan mengakhiiiiri tindakan teknik relaksasi
1.10.55 – 11.00 WITA Hasil : Ny P.M masih mengeluh napas dalam : menjelaskan kepada
Monitor respon pasien selama nyeri namun nyeri berkurang (skala pasien dan keluarga bahwa kegiatan
dilakukan prosedur 3) penelitian untuk memberikan tindakan

37
Subjek 01 Juni 2023 02 Juni 2023 03 Juni 2023
09.30 – 11.40 09.00 – 10.00 09.00 – 10.00
Hasil : Pasien sudah melakukan 9. 09.55 – 10.00 WITA teknik relaksasi napas dalam sudah
teknik relaksasi napas dalam Kontrak waktu untuk hari selesai dan di ucapkan terimakasih
sebanyak 2 kali berikutnya kepada keluarga dan pasien menyetujui
2.11.00 – 11.20WITA peneliti untuk melakukan tindakan
Mengobservasi pemberian teknik relaksasi napas dalam.
implementasi teknik relaksasi napas Hasil :
dalam setelah teknik relaksasi sudah Keluarga menjawab salam dan kembali
dilakukan peneliti meminta klien mengucapkan terimakasih.
untuk megungkapkan perasaan yang
muncul saat teknik relaksasi napas
dalam dilakukan
Hasil : Klien masih mengeluh nyeri
namun nyeri berkurang (skala 4)
3.11.20 – 11.40 WITA
Kontrak waktu untuk hari
berikutnya.
Hasil : Dihari jumat 02-Juni-2023

38
5. Hasil Evaluasi Subjek Sesudah Dilakukan Implementasi Keperawatan

Setelah selesai melakukan tindakan implementasi Teknik Relaksasi napas Dalam

untuk mengurangi Nyeri pada pasien Post Partum Didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Subjek I

Selasa, 30 Mei 2023

No Kriteria Hasil menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat


menurun meningkat
1 Mengeluh Nyeri √
2 Tampak meringis √
3 Gelisah √
4 Bersikap protektif √
5 Sulit tidur √

Rabu, 31 Mei 2023

No Kriteria Hasil menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat


menurun meningkat
1 Mengeluh Nyeri √
2 Tampak meringis √
3 Gelisah √
4 Bersikap protektif √
5 Sulit tidur √

Kamis, 01 Juni 2023

No Kriteria Hasil Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat


menurun meningkat
1 Mengeluh Nyeri √
2 Tampak meringis √
3 Gelisah √
4 Bersikap protektif √
5 Sulit tidur √

39
Tabel 4.5 Evaluasi Subjek II
Kamis, 01 Juni 2023

No Kriteria Hasil Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat


menurun meningkat
1 Mengeluh Nyeri √
2 Tampak meringis √
3 Gelisah √
4 Bersikap protektif √
5 Sulit tidur √

Jumat, 02 Juni 2023

No Kriteria Hasil Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat


menurun meningkat
1 Mengeluh Nyeri √
2 Tampak meringis √
3 Gelisah √
4 Bersikap protektif √
5 Sulit tidur √

Sabtu, 03 Juni 2023

No Kriteria Hasil Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat


menurun meningkat
1 Mengeluh Nyeri √
2 Tampak meringis √
3 Gelisah √
4 Bersikap protektif √
5 Sulit tidur √

40
B. Pembahasan

Hasil penelitian keperawatan yang sudah dilakukan selama 3 hari dari

tanggal 30 mei sampai 03 juni 2023 di ruangan Maria RSU GMIM Pancaran

Kasih Manado Tindakan teknik relaksasi napas dalam dapat mengurangi nyeri

pada ke dua subjek yang mengalami masalah nyeri.

Nyeri yang timbul pada kedua subjek menjadikan diagnose keperawatan

nyeri akut berhubungan dengan agen penceeedera fisik dengan data subjektif

subjek I : Ny E.H mengatakan nyeri pada luka perineum, nyeri hilang timbul,

badan lemas dan demam. Data objektif : pasien mengeluh nyeri, tampak

meringis, bersikaaaap protektif, gelisah, dan sulit tidur karena nyeri pada luka

perineum, keadaan umuuuum : sedang, kesadaran : compos mentis, perdarahan

pervagina : normal, lochea rubra, kontraksi uterus : baik. Skala nyeri : 5 (sedang),

tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 80x/menit, R : 20x/menit, SB : 36℃,

terpasang IVFD cairan RL 20tt/menit pada tangan kiri, pemberian antibiotic :

sefadroxil 3x1 (500mg), Vit A, Seftriaxone 1x1. Hasil pemeriksaan laboratorium

tanggal 30 mei 2023 hemoglobin 10.6 g/dl dengan nilai normal 11.7-15.5 g/dl,

lekosit 9.2ribu/ul dengan nilai normal 3.6-11.0ribu/ul, neutrophil 69% dengan

nilai normal 50-70%, limfosit 19% dengan nilai normal 20-40%, hematokrit

33% dengan nilai normal 35-48%, trombosit 172ribu/ul dengan nilai normal

150-450 ribu/ul, eritrosit 3,82ribu/ul dengan nilai normal 3.80-5.90ribu/ul.

Rapid test antibody anti sars coV-2 hasil : Non reaktif. Data subjektik subjek

II : pasien mengatakan nyeri pada luka perineum. Data objektif : pasien tampak

meringis, gelisah, bersikap protektif dan kesulitan tidur pada saat nyeri. Keadaan

41
umum : sedang, kesadaran : compos mentis, terdapat luka perineum akibat

robekan jalan lahir, TTV tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi :80x/menit, R :

20x/menit, SB : 36,1℃, pasien terpasang IVFD Ringer Laktate (RL) 20tt/menit

pada tangan kiri. Terapi obat yang didapatkan oleh pasien berupa injeksi antara

lain, Ketorolac 3x1 (30 mg/ml), Ranitidine 3x1 (50mg/2ml), terapi obat

cefadroxil 3x1 (500mg). Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 01 Juni 2023

hemoglobin 9.6g/dl dengan nilai normal 11.7-15.5 g/dl, lekosit 9.2ribu/ul dengan

nilai normal 3.6-11.0 ribu/ul, neutrophil 68.3% dengan nilai normal 50-70%,

limfosit 19.8% dengan nilai normal 20-40%, hematokrit 33% dengan nilai

normal 35-48%, trombosit 197ribu/ul dengan nilai normal 150-450 ribu/ul,

eritrosit 3,76 ribu/ul dengan nilai normal 3.80-5.90 ribu/ul, Rapid test antibody

anti sars coV-2 hasil : Non reaktif immunologi (antigen) antigen sars-coV-2

negatif.

Tingkat nyeri (L.08066) yaitu pengalaman sensorik atau emosional yang

berkaitan dengan keruuusakan jaringan actual atau fungsional dengan kriteria

hasil (PPNI 2017) : keluhan nyeri menuuurun, meringis menurun, sikap protektif

menurun, gelisah menurun, kesuliiitan tidur menurun.

Intervensi yang dilakukan pada kedua subjek yaitu manajemen nyeri

(I.08238) tindakan mengiiiidentifikasi skala nyeri,mengajarkan teknik

nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri : pemberian teknik relaksasi napas

dalam

Tindakan teknik relaksasi napas dalam pada subjek I dilakukan pada

tanggal 30 Mei 2023 di mulai pukul 11.30-13.35 wita sebelum peneliti

42
melakukan tindakan dimulai dengan mengkaji skala nyeri didapatkan hasil :

skala nyeri 5 kemudian pada pukul 13.35 wita dilakukan tindakan teknik

relaksasi napas dalaaam dan mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 4.

Didapatkan hasil subjek I mengeluh nyeri : sedang, meringis : sedang, gelisah :

sedang, sulit tidur : sedang, bersikap protektif : seeedang. Hari kedua 31 Mei

2023 pukul 09.00-10.00 wita mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 4 kemudian

dilakukan tindaaakan teknik relaksasi naaapas dalam kembali dan setelah

dilaaakukan tindaaakan peneliti mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 3, pukul

10.00 dilakukan tindakan teknik relaksasi napas dalaaam kembali dengan hasil :

skala nyeri 3 kriteria hasil masih mengeluh nyeri : cukup menurun, meringis :

cukup menuuurun, gelisah : cukup menurun, bersikap protektif : cukup

menurun,sulit tidur cukup menurun. Hari ketiga 01 Juni 2023 dimulai pukul

09.00-10.00 wita mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 3 kemudian dilakukan

tindakan teknik relaksasi napas dalam hasil : skala nyeri 2 kemudian pukul 10.00

wita mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 2 dilakukan tindakan teknik

relaksasi napas dalam dengan hasil : pasien sudah tidak merasakan nyeri lagi.

Hasil hari ketiga mengeluh nyeri menurun, meringis menurun, gelisah menurun,

bersikap protektif menurun, sulit tidur membaik.

Tindakan teknik relaksasi napas dalam pada subjek II dilakukan pada

tanggal 01 Juni 2023 di mulai pukul 09.30-11.40 wita sebelum peneliti

melakukan tindakan dimulai dengan mengkaji skala nyeri didapatkan hasil :

skala nyeri 5 kemudian pada pukul 11.40 wita dilakukan tindakan teknik

relaksasi napas dalam dan mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 4. Didapatkan

43
hasil subjek I mengeluh nyeri : sedang, meringis : cukup meningkat, gelisah :

sedang, sulit tidur ; sedang, bersiiikap protektif : sedang. Hari kedua 02 Juni

2023 pukul 09.00-10.00 wita mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 4 kemudian

dilakukan tindakann teknik relakkksasi napas dalam kembali dan setelah

dilakukan tindakan peneliti mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 3, pukul

10.00 dilakukan tindakan teknik relaksasi napas dalam kembali dengan hasil :

skala nyeri 3 kriteria hasil mengeeeluh nyeri : cukup menurun,meringis : sedang,

gelisah : cukup menuuurun, bersikap protektif : cukup menurun,sulit tidur ;

cukup menurun. Hari ketiga 03 Juni 2023 dimulai pukul 09.00-10.00 wita

mengkaaaji skala nyeri hasil : skala nyeri 3 kemudian dilakukan tindakan teknik

relaksaaasi napas dalam hasil : skala nyeri 2 kemudian pukul 10.00 wita

mengkaji skala nyeri hasil : skala nyeri 2 dilakukan tindakan teknik relaksasi

napas daaalam dengan hasil :skala nyeri 1. Hasil hari ketiga mengeluh nyeri

menuuurun, meringis menurun, gelisaaaah menurun, bersikap protektif

menurun, suliiiiit tidur membaik.

Setelah dilakukan tindakan teknik relaksasi napas selama 6 kali dalam 3

hari didapatkan kedua subjek skala nyeri hari pertama hasil 5 setelah hari ketiga

didapatkann hasil skala nyeri menurun jadi 1. Teknik relaksasi napas dalam ini

sangat bermanfaat untuk menurunkan rasa nyeri yang dialami oleh kedua subjek

ibu dengan post partum akibatt luka pada periuneum.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lukman, dkk (2020)

dengan judul pengaruh teknik relaksaki napas dalam terhadap nyeri luka

episiotomy di RS Muhammadiyah Palembang menyatakan relaksasi napas

44
dalaaam mempengaruuuhi nyeri luka episiotomy. Hasil peneliiitian dari Safitri,

dkk (2020) dengan judul teraaapi relaksasi (napas dalam) dalaaam mengurangi

nyeri persalinan di dapatkan hasil ada pengaruh terapi relaksasi (napas dalam)

dalam mengurangi nyeri persalinan.

Teknik relaksasi napas dalam merupakan salah satu cara alternative yang

mudah di terapkan oleh perawat atau bidan dalam membaaantu ibu pasca

persalinan dengan post partum pada ibu yang mengaaaalami nyeri akut pada

perineum.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam membuat studi kasus ini, peneliti mengalami berbagai keterbatasan.

Keterbatasannya yaitu sulit meneeeemukan referensi yang sesuai, pada hari

pertama saat melakukan pengkajiaaan dan penerapan teknik relaksasi napas

dalam, focus subjek sering teralihkkkkan oleh suara orang yang bercakap-cakap

di daaaalam ruangan.

45
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil gambaran implementasi teknik relaksasi napas dalam

untuk menguuuurangi nyeri pada pasien yang mengalaaaami nyeri perineum

dengan hasil bahwa subjek I dan II setelah dilakukan Implementasi Teknik

Relaksasi Napas Dalam selaaama 3 hari ada penurunan tingkat nyeeeri sebelum

dan sesuuudah diberikan Teknik Relaksi Napas Dalam.

B. SARAN

1. Bagi Masyarakat

Diharapkan hasil penelitian dapat berguna untuk meningkatkan pengetahuan

masyarakatt untuk lebih memahammmii pasien post partum sehinnngga

dalam upaya pemberian tekniik relaksasi napas dalam.

2. Bagi pengembang ilmu

Diharapkan sebagai tambahan wacana dan hedaknya perawat harus dapat

membekali diri sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan serta

kemampuan dalam pemberian teknik relaksasi napas dalam pada pasien post

partum dengan masalah keperawatan nyeri akut pada perineum

3. Bagi penulis

Selain dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian ini

penulis dapat mengapliiiikasikan penerapan teknik relaksasi napas dalam

kareeena adanya luka perineum, kiranya penulis akan lebih banyak lagi

46
mencaaari sumber-sumber tentaaang pemberian teknik relaksasi napas dalam

paaaada ibu post partum luka perineum

47

Anda mungkin juga menyukai