Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

LENSA CEMBUNG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang praktikum lensa
cembung ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………….………

DAFTAR ISI………………………………………………………….….…..….

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………

1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………….


1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………….
1.3 TUJUAN………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………
LANDASAN TEORI………………………………………………………….
KEGIATAN PERCOBAAN………………………………………………….

BAB III
KESIMPULAN………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai beberapa orang
yangmemanfaatkan lensa sebagai alat optik untuk melakukan aktivitasnya.
Misalnyapenggunaan kaca mata, teropong, kamera, mikroskop, kaca pembesar
atau lup, dan masihbanyak lagi penggunaan lensa lainnya. Dari pernyataan
tersebut dapat diketahui bahwalensa memang berpengaruh dan mempunyai
peran tersendiri dalam kehidupan kitamasing-masing.Lensa dibagi menjadi dua
jenis, yaitu lensa cembung (+) dan lensa cekung (-). Hasilbayangan akibat
pembiasan kedua jenis lensa ini berbeda, ada yang diperkecil,ada
yangdiperbesar, serta ada pula yang terbalik atau tegak. Bayangan tersebut ada
yang bersifatmaya atau tidak tertangkap layar dan ada yang bersifat nyata atau
tertangkap layar. Olehkarena itu, dalam Laporan Praktikum ini, kami mencoba
untuk meneliti lebih lanjut tentangpengaruh lensa cembung (+) dan cekung (-)
terhadap bayangan nyala api lilin.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan yang telah kami uraikan di atas, maka dapat dikemukakan


pokok-pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh lensa cembung terhadap pembentukan bayangan nyala
terhadap senter pada steroform?
2. Bagaimana cara mengetahui titik fokus apabila jarak benda serta jarak
bayangan benda telah dapat kita ketahui?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi bentuk bayangan nyala senter
yang dihasilkan?

1.3 Tujuan Penelitian

Maksud kami melakukan percobaan adalah agar kita dapat memahami cara
kerja dari praktikum yang kami lakukan tentang lensa cekung dan lensa embung
serta bagaimana terjadinya pembentukan bayangan dari nyala senter sehingga
dari pemahaman tersebut kita memperoleh ilmu serta pelajaran dari percobaan
praktikum tersebut. Selain itu, kami melakukan percobaan tersebut agar kita
dapat mengetahui hubungan apa saja yang terdapat dalam percobaan itu dan
bagaimanakah hubungan-hubungan itu dapat berkaitan dengan pokok bahasan
yang sedang dibahas.
KELOMPOK 2
KELAS : XI IPA 1
NAMA ANGGOTA: 1. KANSHA FAYA HAZARIANI
2. ALDILA JENIA
3. DESTRY AMELDA
4. AURESYA SEFTIARA
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Tujuan
Siswa mampu melakuka percobaan dan bernalar untuk memahami
pemantulan dan pembiasan cahaya.
serta mengunakan persamaan – persamaannya untuk memecahkan
permasalahan yang berkaitandengan optika.
B. Alat dan Bahan
1. meja optika 8. Tumpuan penjepit
2. rel presisi9. Lensa f = 100 mm
3. pemegang slide diafragma 10. Lensa f = 200 mm
4. catu daya 11. Kabel secukupnya
5. tempat lampu12. Penyambung rel
6. kaki rel 13 .kertas putih
7. Penggaris 30 cm

C. Cara kerja
1. Susunlah alat yang diperlukan seperti gambar berikut, dengan urutan
yang benar

Atau

2. sebagai benda digunakan diafragma anak panah yang disorot oleh lampu
3. sebagai layar gunakan meja optik atau karton putih yang didirikan seperti
gambar
4. sisipkan kertas ukuran 2 cm diatas meja optik , jika menggunakan meja
optik
5. Atur kesesuaian rangkaian diatas
6. sambung rel presisi agar lebih panjang atau gunakan rel yang sudah
disediakan

D. langkah – langkah percobaan


1. Aturlah agar jarak antara sumber cahaya dan lensa ( f = 200 mm ) sama
dengan 20 cm
2. Atur jarak antara lensa ( f = 100 mm ) dengan benda ( celah panah ) 30
cm sebagai jarak ( s )
3. Geser-geser layar menjauhi atau mendekati lensa sehingga diperoleh yang
jelas ( tajam ) pada layar
4. Ukur jarak lensa ke layar dan isikan hasilnya ke tabel
5. Ulangi langkah 2 s.d. 4 untuk jarak- jarak benda seperti yang tertera pada
tabel di bawah ini
6. lengkapi isian tabel dengan hasil penghitungan yang berhubungan dengan
data.

Hasil Pengamatan
1. Isikan data jarak benda (s) dan jarak bayangan ( s’ ) serta perhitungan lain
ke dalam tabel berikut !

N s(cm) 1/s ( cm s’( c 1/s’( cm) 1/s + 1/s’ 1/f f


o ) m) ( cm )
1 20 1/2 0 22 1/22 1 1 44 /44 0 10
+
20 22
2 30 1/ 30 17 1/17 1 1 47 /510 10,851
+
30 17
3 40 1/40 14 1/ 14 1 1 27 /280 10,370
+
40 14
4 50 1/5 0 13 1/ 13 1 1 63/650 10,317
+
50 13
5 60 1/6 0 12 1/12 1 1 6 /6 0 10
+
60 12

2. Bagaimana hubungan antara ( 1/s + 1/s’ ) dengan 1/f


Bahwa semakin panjang jarak benda terhadap lensa maka semakin
pendek jarak bayangan terhadap lensa. Kebalikannya, jarak fokus sama
dengan jumlah dari kebalikan jarak benda dan jarak bayanngannya.

3. Buatkan grafik hubungan 1/s ( pada sumbu x ) dan 1/s’ ( pada sumbu y )
4. Buatkan kesimpulan Anda tentang hubungan 1/s , 1/s’ dan 1/f
1.Hubungan 1/s+1/s’ = 1/f
2.Semakin jauh jarak benda, maka jarak bayangan semakin dekat
terhadap lensa
3.Dari percobaan 1 s.d 5 (1/s+1/s’) menghasilan nilai yang sama besar.
Maka besar 1/f bukan ditentukan oleh jarak benda dan jarak bayangan.
4.Foto diskusi
BAB III

KESIMPULAN
1.Hubungan antara jarak benda (s), jarak bayangan (s’) dan jarak titik api
(f). Dapat dihubungkan melalui persamaan Gauss yaitu 1/s + 1/s’ = 1/f
2.Semakin besar nilai jarak benda (s) maka nilai jarak bayangan (s’) yang
didapat akan semakin kecil.
3Jika benda di letakkan pada ruang III yakni di sebelah kiri fokus dua
( dalam hal ini lensa cembung fokus 200 mm ). Maka sifat bayangan yang
dihasilkan, nyata, terbalik, diperbesar.

SARAN
Diharapkan keseriusan dan ketelitian pratikan, agar percobaan tidak
mengalami kesalahan.
Perlu kerja sama yang baik antara pratikan dengan asisten dosen maupun
dosen.
Hendaknya praktikan berhati-hati dalam melakukan pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai