Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

IPA di SD

Disusun oleh :

NAMA : DWI APRILIANTO

NIM : 835042578

KODE : PDGK4107 / PRAKTIKUM IPA di SD

UNIT PEMBELAJARAN JARAK JAUH (UPBJJ) PALEMBANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : DWI APRILIANTO


NIM/ID Lainnya : 835042578
Program Studi : PGSD(PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR)
Nama Sekolah : SDN GANTIWARNO

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : YUNITA PANCA PUTRI,M.si


Nip/Id Lainnya : ______________________________________
Instansi Asal :
Nomor Hp : 085838577944
Alamat Email : ______________________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : DWI APRILIANTO


NIM : 835042578
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Belitang, 27 november 2021


Yang membuat pernyataan

Dwi Aprilianto
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA
DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN

LEMBAR DATA*

LEMBAR KESEDIAAN*

A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
C. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
D. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)
E. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
F. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)
H. PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)
I. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)
J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)

*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar tersebut
hanya WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.
A. PRAKTIKUM PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEMBUNG

B. TUJUAN
Dalam melakukan praktikum pemantulan cahaya pada cermin cembung ingin mengetahui
sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung dan menentukan jarak titik api
pada cermin cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Meja
2) Cermin cembung
3) Layar
4) Sumber cahaya (lilin)
5) Korek api
6) Alat tulis

D. LANDASAN TEORI
Cahaya tergolong gelombang elektromaknetik karena cahaya dapat merambat tanpa zat
antara (medium). Sedangkan lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua
permukaan bias paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali
pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua
permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama
merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan
akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa
cembung (positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (negatif)
sinar dapat menyebar atau konvergen.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a) Susun alat pada meja dudukan dan letakan diantara layar dan sumber cahaya
b) Nyalakan lilin, dan amati dengan baik jalanya berkas cahaya pada saat sebelum dan
sesudah mengenai cermin cembung
c) Gambarkan jalanya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak sudut pantulnya
serta bayangan yang terbentuk
d) Catat hasil bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. pada jarak 5 cm berapa jarak bayangan yang dihasilkan...?

H. PEMBAHASAN
Cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang berbentuk
cembung, yang biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan. Sifat pemantulan cahaya
pada cermin cembung adalah :
1) Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2) Menyebarkan berkas cahaya (divergen) peristiwa pemantul pada cermin cembung
mempunyai 3 sinar istimewa yaitu :
a) Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik
fokusnya
b) Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus dan dipantulkan sejajar sumbu utama
c) Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan
seolah-olah sinar datang dari titik tersebut.

I. KESIMPULAN
percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung yang dilakukan dengan jarak antara
cahaya dan cermin yang berbeda-beda menghasilkan beberapa hasil yakni,
 Gambar jalanya berkas pada cermin cembung
 Sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung yaitu maya, sama tegak,
bayangan lebih kecil daripada benda asli.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
Media ilmu. Laporan praktikum ilmiah
Modul praktikum IPA di SD UNIVERSITAS TERBUKA. PENERBIT, MAMAN
RUMANTA, dkk.
Penulis materi : Dwi Aprilianto (PRODI FKIP PGSD UT PALEMBANG)
Kelompok 2 praktikum ipa semester 7

K. KESULITAN YANG DIALAMI

L. FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan https://youtu.be/dGEGOJmmpPQ

Proses Kegiatan https://youtu.be/dGEGOJmmpPQ

Tahap Akhir https://youtu.be/dGEGOJmmpPQ


A. PRAKTIKUM GETARAN BENDA PADA AYUNAN (BANDUL SEDERHANA)

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menghitung besarnya periode dan frekuensi pada bandul sederhana

C. ALAT DAN BAHAN


 Bandul
 Tiang gantungan
 Benang
 Stopwatch
 Mistar
 Alat tulis

D. LANDASAN TEORI
Bandul sederhana adalah suatu benda kecil ideal yang terdiri dari sebuah titik masa m
yang digantungkan pada seutas tali ringan yang tidak melar. Ujung tali lain
digantungkan pada suatu gantungan tetap. Jika bandul ditarik ke samping dari posisi
kesetimbangan dengan sudut relative kecil, lalu dilepaskan, maka bandul akan berayun
dalam bidang vertical karena pengaruh gravitasi bumi.
Dalam bidang fisika, prinsip ini pertama kali ditemukan pada tahun 1602 oleh Galileo
Galilei, bahwa periode (lama gerak osilasi pada ayunan, t) dipengaruhi oleh panjang
tali dan percepatan gravitasi. Gerak osilasi (getaran) yang populer adalah gerak osilasi
pendulum (bandul). Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana
memiliki periode. Periode ayunan adalah waktu diperlukan benda untuk melakukan
suatu getaran. Benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik
dimana benda tersebut bergerak dan kembali lagi ke tiitk tersebut. Satuan periode
adalah sekon/detik. Pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola
kecil (bandul) bermasa m yang digantungkan pada ujung tali, gaya gesekan udara kita
abaikan dan masa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan relatif terhadap bola.
Dengan bandul pun kita dapat mengetahui gravitasi ditempat dimana bandul tersebut
diuji.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Gantungkan bandul dengan seutas benang pada tiang yang tingginya kira-kira 1,5
m.
2) Tarik beban dari kedudukan seimbang (0) dengan tangan kiri, sehingga
menyimpang kira-kira 100 (titik a).

3) Siapkan stopwatch, jalankan stopwatch bersamaan dengan melepaskan beban dari


titik a. Amati apa yang terjadi
4) Beri hitungan 1 pada saat beban kembali ke a untuk pertama kalinya, hitungan 2
untuk yang kedua kalinya, demikian seterusnya. Pada hitungan ke-10 matikan
stopwatch dan catat hasilnya.
5) Isikan hasil pengamatan pada tabel 6.3 dilembar kerja, dengan mengganti beban
dari 20 gram sampai dengan 1oo gram.
6) Perhatikan tabel 6.3, apakah periode dan frekuensi bandul dipengaruhi beban.
7) Lakukan percobaan nomor 1-4 dengan mengganti panjang tali yang berbeda-beda,
masa tetap, yaitu 60 gram. Catat hasil pengamatan di tabel pengamatan 6.4

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 6.3
Panjang tali (f) = 100 cm (tetap)

Beban (gram) 10 T(S) T periode (S) F Frekuensi (Hz)


30 19,64 1,964 0,51
50 18,81 1,881 0,53
70 17,42 1,742 0,57
90 16,46 1,646 0,61
100 16,6 1,66 0,60

Tabel 6.4
Massa beban (m) = 60 gram (tetap)

panjang tali (cm) 10 T(S) T periode (S) F Frekuensi (Hz)


100 18,48 1,848 3,415
90 16,87 1,687 2,845
70 14,97 1,497 2,241
50 13,75 1,375 1,890
30 12,04 1,204 1,449

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

H. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini yaitu tentang bandul sederhana. Bandul sederhana adalah salah
satu bentuk gerak harmonik sederhana. Gerak harmonik sederhana adalah benda
bergerak bolak-balik disekitar titik keseimbanganya. Ayunan sederhana atau disebut
bandul melakukan gerak bolak-balik sepanjang ab. Waktu yang diperlukan benda
untuk bergerak dari titik a sampai ke titik a lagi disebut satu periode sedangkan
banyaknya getaran atau gerak bolak-balik yang dapat dilakukan dalam satu detik
disebut frekuensi. Frekuensi yang dihasilkan oleh bandul disebut frekuensi alamiah.
Frekuensi alamiah adalah frekuensi yang dihasilkan oleh bandul tanpa ada pengaruh
dari luar. Ketika beban digantungkan pada ayunan dan titik diberikan gaya maka benda
akan diam dititik kesetimbangan b. Jika beban ditarik ke titik a dan dilepaskan maka
beban akan bergerak ke b,c , lalu kembali lagi ke a. Gerakan beban akan terjadi
berulang-ulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan diatas melakukan
gerak harmonik sederhana. Pada ayunan sederhana, selain periode dan frekuensi,
terdapat juga amplitudo. Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik
kesetimbangan.

I. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa bandul
sederhana adalah sebuah benda ideal yang terdiri dari sebuah tiitk masa, yang
digantungkan pada tali ringan yang tidak dapat molor. Jika bandul ditarik ke samping
dari titik seimbangnya dan dilepaskan, maka bandul akan berayun dalam bidang
vertikal karena pengaruh gravitasi. Gerakanya merupakan gerak oliasi dan periodik.
Sehingga dapat disebut menempuh sebuah ayunan sederhana.
Bandul sederhana terdiri atas benda bermassa m yang diikat dengan seutas tali
yang penyangganya. Jika bandul diayunkan, tali akan membentuk sudut sebesar a
terhadap arah vertikal.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
Media ilmu. Laporan praktikum ilmiah
Modul praktikum IPA di SD UNIVERSITAS TERBUKA. PENERBIT, MAMAN
RUMANTA, dkk.
Penulis materi : Dwi Aprilianto (PRODI FKIP PGSD UT PALEMBANG)
Kelompok 2 praktikum ipa semester 7
ID SCRIB

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Dalam praktikum getaran benda pada ayunan sederhana ini bandul dan tiang
penyangga di buat dengan alat seadanya, dan bandul yang digunakan menggunakan
alat yang sudah diukur beratnya.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan https://youtu.be/VkN0lf13O8Q

Proses Kegiatan https://youtu.be/VkN0lf13O8Q

Tahap Akhir https://youtu.be/VkN0lf13O8Q


A. PRAKTIKUM PERCOBAAN PADA CERMIN CEKUNG
B. TUJUAN PERCOBAAN
Dalam melakukan percobaan untuk mengetahui dari
a) Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung
C. ALAT DAN BAHAN
1) Cermin cekung (lengkung sendok)
2) Layar
3) Sumber cahaya (lilin/lampu)
4) Alat tulis
D. LANDASAN TEORI
Cermin adalah suatu benda dengan permukaan licin, mengkilap dan dapat
memantulkan cahaya. Terdapat 3 jenis cermin yang biasa yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin datar. Cermin
datar menghasilkan bayangan dengan ukuran dan bentuk yang sama dengan benda
aslinya. Cermin cekung dan cermin cembung merupakan jenis cermin yang memiliki
permukaan berbentuk sferis. Keduanya dapat menghasilkan bayangan dengan ukuran
yang berbeda dari benda aslinya.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
a) Susunlah alat seperti pada gambar modul 7.8
b) Nyalakan sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan paling tajam.
c) Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
d) Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
F. HASIL PENGAMATAN
NO Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1. 6 cm 5,5 cm
2. 4,5 cm 4 cm
3. 4 cm 3,5 cm
4. 3 cm 2,8 cm
5. 1,5 cm 1 cm

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Berapa jarak titik fokus pada cermin cekung...?
H. PEMBAHASAN
Untuk menentukan bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung maka kami
melakukan 5 kali percobaan tersebut dan hasilnya adalah sifat nyata, terbalik, dan
diperkecil. Dari percobaan yang kami lakukan juga sesuai dengan sifat bayanganya
ditentukan yaitu jarak benda yang semakin besar maka jarak bayangan yang terbentuk
semakin kecil. Dan untuk menentukan fokus bayangan yaitu dengan menggunakan
perhitungan, fokus bayangan yang telah diperoleh dari percobaan tersebut rata-rata
terdapat perbedaan yang tidak terlalu signifikan. Dari 5 percobaan tersebut maka rata-
rata fokus tersebut sebesar 1,5 cm.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa jarak
benda terhadap cermin cekung berpengaruh pada jarak bayangan yang dihasilkan.
Sesuai praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan juga bahwa, semakin
besar jarak benda maka semakin kecil jarak bayangan dan jarak fokus akan tetap.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
Modul praktikum IPA di SD UNIVERSITAS TERBUKA. PENERBIT, MAMAN
RUMANTA, dkk.
Penulis materi : Dwi Aprilianto (PRODI FKIP PGSD UT PALEMBANG)
Kelompok 2 praktikum ipa semester 7
ID SCRIB
K. KESULITAN YANG DIALAMI
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan https://youtu.be/6bK_l9ru9pY

Proses Kegiatan https://youtu.be/6bK_l9ru9pY

Tahap Akhir https://youtu.be/6bK_l9ru9pY


A. PRAKTIKUM PERCOBAAN BINTIK BUTA

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta;
2. Menentukan jarak benda yang dilihat dengan bayangan tepat mengenai bintik buta.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Gambar 7.13 (acuan modul)
2) Tabel pengamatan
3) Alat tulis dan penggaris.

D. LANDASAN TEORI
Mata merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting bagi manusia. Kita
bayangkan bagaimana jika kita tidak mampunyai mata? Apakah kita mampu melihat
dunia yang indah ini? Tentu saja dunia ini hanya akan dirasakan dalam
kegelapan.itulah pentingnya mata yang terkadang kita tak dapat mensyukurinya.
Pada bagian mata terdapat organ yang disebut retina yang lokasi dimana sel kerucut
jauh lebih banyak dari pada sel batang yang disebut sebagai fovea (bintik kuning).
Selain itu terdapat suatu titik dimana retina tersebut tidak mempunyai sel batang
maupun sel kerucut., dan jika bayangan benda mengenainya, maka mata tidak akan
melihat benda tersebut. Lokasi demikian pada retina disebut dengan istilah blin spot
(bintik buta).

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Percobaan bintik buta (1)


a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, (gambar 7.13, tabel pengamatan dan
alat tulis);
b) Tutup mata kiri dengan jari-jari tangan;
c) Peganglah gambar 7.13A dengan jarak ± 60 cm dari mata;
d) Pusatkan pandangan mata kanan pada titik positif (+), selanjutnya secara
perlahan-lahan dekatkan gambar tersebut ke bagian muka dengan pandangan
mata kanan tetap terfokus pada tanda (+) tersebut;
e) Pada jarak berapa dari mata anda tanda bundaran hitam pada gambar tersebut
tidak tampak dalam pandangan mata?
f) Catat hasil pengamatan pada lembar pengamatan pada pengamatan dibagian
akhir modul.

2) Percobaan bintik buta (2)


a) Perhatikan gambar 7.13B.
b) Tutup mata kiri dengan jari tangan, dan dengan mata kanan, pandanglah tanda
positif (+) secara tajam, jarak gambar mulai dengan 60 cm dari mata anda.
c) Secara perlahan-lahan, dekatkanlah gambar tersebut ke arah muka, sementara
pandangan tetap tertuju pada tanda (+).
d) Pada jarak berapa dari mata garis pendek tampak menghilang dari pandangan?
e) Lanjutkan gerakan gambar 7.13B tersebut, selanjutnya pada jarak berapa garis
pendek tersebut terlihat kembali? Apa yang anda lihat antara garis panjang
dengan garis pendek?
f) Catat hasil pengamatan pada lembar pengamatan, tabel...., dibagian akhir
modul
F. HASIL PENGAMATAN

1. Tabel hasil pengamatan bintik buta (1)

Jarak gambar A Dengan fokus pada tanda (+) maka


No dari mata tanda bundaran hitam ket
1 60 cm Tampak jelas
2 30 cm Tampak jelas
3 15 cm Tampak jelas
4 6 cm Tampak buram
5 3cm Hanya titik hitam 
dst

2. Tabel hasil pengamatan bintik buta (2)

Dengan fokus pada tanda (+) maka :


Jarak gambar A
No Garis pendek tampak
dari mata
Garis pendek menyatu dengan garis
panjang
1 60 cm Tampak jelas
2 50 cm Tampak jelas
3 30 cm Tampak jelas
4 20 cm Tampak jelas
5 10 cm Tampak buram 
6 5 cm Tidak tampak terlihat

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Pada jarak berapa bayangan sangat tidak terlihat...?
2) Jarak berapa cm bayangan terlihat titik hitam...?
H. PEMBAHASAN
Pada percobaan bintik buta 1, pada jarak 60 cm jarak fokus mata masih terlihat
dengan baik dan tanda (+) nampak sangat jelas. Pada saat jarak semakin dekat yaitu
jarak 3 cm maka hanya tanda titik hitam yang terlihat. Dan pada percobaan ke 2 pada
jarak 60 cm pandangan masih baik dan tanda masih tampak jelas, setelah jarak 10 cm
garis mulai tampak buram dan menyatu dan pada jarak 5 cm tidak nampak sama
sekali.
I. Kesimpulan
Pada jarak belum dekat dengan tanda, mata masih bisa melihat dengan sangat jelas.
dan semakin dekat pandangan dengan gambar semakin buram dan hanya titik hitam
saja yang terlihat bahkan tidak tampak sama sekali.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
Modul praktikum IPA di SD UNIVERSITAS TERBUKA. PENERBIT, MAMAN
RUMANTA, dkk.
Penulis materi : Dwi Aprilianto (PRODI FKIP PGSD UT PALEMBANG)
Kelompok 2 praktikum ipa semester 7

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam praktikum ini tidak ada kesulitan yang dialami
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan https://youtu.be/O_CSLH-PkdU

Proses Kegiatan https://youtu.be/O_CSLH-PkdU

Tahap Akhir https://youtu.be/O_CSLH-PkdU

Anda mungkin juga menyukai