Laporan PKL Ai Fitri OTKP
Laporan PKL Ai Fitri OTKP
KOMPETENSI KEAHLIAN
OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
AI FITRI
NIS. 202110109
Nama : Ai Fitri
NIS : 202110109
Judul Laporan : Penanganan Surat Masuk Dan Surat Keluar Sistem Buku
Agenda Di Notaris dan PPAT Yani Jamiatusyarifah, SH.,
M. Kn.
Ai Fitri
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Ai Fitri
NIS : 202110109
Judul Laporan : Penanganan Surat Masuk Dan Surat Keluar Sistem
Buku Agenda Di Notaris dan PPAT Yani
Jamiatusyarifah, SH., M.Kn.
Menyetujui,
Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN DARI PIHAK SEKOLAH
Mengesahkan
Kompetensi keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran
SMK Dharma Kusuma Cianjur
Mengetahui
Kepala SMK Dharma Kusuma Cianjur
iii
LEMBAR PENGESAHAN DARI PIHAK INSTANSI
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu „ alaikum Wr.Wb.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini saya buat sebagaimana yang telah
saya kerjakan selama masa PKL di kantor Notaris dan PPAT Yani
Jamiatusyarifah, SH,M.Kn. Sebagai bahan pertanggungjawaban saya dalam
melaksanakan PKL selama kurang lebih 2 (dua) bulan. Mulai Tanggal 20
Desember 2021 sampai dengan 19 Februari 2022. Penyusunan laporan PKL ini
juga dimaksud sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Praktik
Kerja Lapangan (PKL). Untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada Yth:
v
7. Ibu Siti Melani Ulfah Nasdiani, Amd.Kep Selaku ketua pokja Praktik Kerja
Lapangan (PKL) Tahun Pelajaran 2021-2022 SMK Dharma Kusuma Cianjur.
8. Ibu Niken Jumita Septerina, SP Selaku Ketua Program Keahlian Otomatisasi
Tata Kelola Perkantoran.
9. Ibu Yani Jamiatusyarifah, SH,M.Kn. Yang telah memberikan saya izin untuk
melaksanakan PKL di kantornya.
10. Bapak Mochamad Rizqi Ardiansyah, S.Pd. Yang telah membimbing saya
dalam melakukan pekerjaan selama PKL.
11. Ibu Aan Risanah, Bapak Muhamad Faizal Fauzi, SH. Bapak Abdul Rohim,
SE, dan Bapak Eqi Rizqi Ramadhan Selaku Staff Kantor Notaris dan PPAT
Yani Jamiatusyarifah, SH,M.Kn.
12. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu penulis.
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan Bapak/Ibu dan semua pihak
yang telah membantu dan mendukung saya dalam pelaksanaan hingga
penyusunan laporan PKL ini. Amin yarobal alamin. Saya sangat menyadari bahwa
laporan PKL ini bukanlah suatu karya yang telah sempurna. Saran dan masukan
yang konstruktif/membangun terhadap laporan PKL ini sangat saya nantikan dan
terbuka bagi semua pihak untuk kesempurnaan laporan ini dikemudian hari.
Penyusun,
Ai Fitri
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ..............................................................................................i
BAB I ................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................................1
BAB II ...............................................................................................................................4
LANDASAN TEORI........................................................................................................4
vii
2.2.1. Pengertian Buku Agenda ................................................................................ 21
viii
3.3.3. Tujuan Pendirian ...................................................................................... 61
BAB IV............................................................................................................................ 65
BAB V ............................................................................................................................. 77
PENUTUP ...................................................................................................................... 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
2.1. Surat
a. Pratama (1997:1)
4
5
e. Djoko Purwanto
f. Prajudi Atmosudirdjo
g. Diana Nababan
h. Iis Sopyan
i. J. Wajong
j. Sugeng Rusmiwari
k. LG.Wursanto
l. Suhanda Panji
a. Pernyataan
b. Pemberitahuan
c. Permohonan
d. Perintah
e. Laporan
a. Menurut Wujudnya
b. Menurut Tujuannya
1) Surat biasa, yaitu surat yang dikirim kepada satu orang atau
satu petugas lembaga.
2) Surat edaran, yaitu surat yang dikirim kepada orang banyak
atau banyak lembaga, bahkan dapat ditujukan kepada
khalayak umum.
3) Surat pengumuman, yaitu surat yang dibuat atau ditulis
dengan maksud ditujukan kepada sekelompok orang atau
sejumlah lembaga yang namanya sulit ditulis satu per satu.
1) Surat intern, yaitu surat yang berasal dari dalam suatu instansi
itu sendiri dan ditujukan kepada bidang yang bersangkutan.
14
2) Surat ekstern, yaitu surat yang berasal dari luar suatu instansi,
misalnya surat yang masuk melalui pos.
a. Kertas Surat
1) Kertas, HVS atau juga disebut bond paper
2) Kertas stensil atau juga disebut duplicating paper
3) Kertas doorslag atau juga disebut bank paper
4) Union skin
5) Airmail paper
6) Kertas tulis bergaris
1) Kartu pos
2) Warkat pos
3) Wesel pos, yaitu sarana pelayanan pengiriman uang melalui pos.
4) Kartu C7, yaitu kartu tanda tangan yang kegunaannya untuk urusan
pos, misalnya mengambil kiriman uang atau barang yang dikirim
melalui kantor pos tanpa harus meminta tanda tangan pejabat.
b. Ukuran Kertas
1) 30 Oktober 2017
2) Surakarta, 30 Oktober 2017 (untuk surat bukan resmi).
c. Nomor Surat
1) Nomor: 123/PMI/30/10/2017
2) Nomor: 078/LSPJ/01/11/2017
d. Lampiran
e. Hal
f. Alamat Dalam
Alamat surat dibagi menjadi dua, yakni alamat luar dan alamat
dalam. Alamat luar merupakan alamat yang ditulis pada sampul
surat, sedangkan alamat dalam merupakan alamat yang ditulis di
dalam surat berupa alamat orang atau instansi yang dituju.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis alamat dalam
surat, antara lain sebagai berikut :
1) Tidak perlu menggunakan kata "Kepada" karena sudah
menggunakan kata "Yang terhormat". Penggunaan kata
kepada mengurangi keefektifan kalimat.
2) Menggunakan kata "Yang terhormat" yang dapat disingkat
menjadi "Yth."
3) Menggunakan kata "Bapak", "Ibu" atau "Sdr" jika yang dituju
adalah seseorang bukan nama instansi. Kata "Bapak, Ibu, Sdr"
selalu ditulis dengan huruf kapital di awal kata dan diikuti
oleh nama orang.
4) Di setiap baris pada bagian alamat dalam tidak diakhiri oleh
tanda baca titik (.).
5) Menuliskan alamat orang atau lembaga yang dituju secara
lengkap.
g. Salam Pembuka
Salam pembuka merupakan kalimat pembuka yang
berfungsi sebagai sapaan dalam surat. Salam pembuka ditulis
dengan huruf kapital di awal kata dan diakhiri oleh tanda baca
koma (,).
Contoh:
Dengan hormat, Salam pramuka,
Assalamualaikum wr. wb.,
h. Isi Surat
Isi surat dibagi menjadi tiga bagian, antara lain sebagai berikut :
1) Pembuka
Pembuka merupakan alinea pertama yang berfungsi sebagai
pengantar atau pendahuluan terhadap informasi yang
disampaikan di alinea isi.
2) Isi
Alinea isi berisi informasi yang akan disampaikan.
3) Penutup
Alinea penutup berisi ucapan terima kasih atau harapan dari
penulis surat kepada pembaca surat.
i. Salam Penutup
Salam penutup merupakan penutup surat. Untuk menutup surat
biasanya menggunakan kata "Hormat saya" dan "Hormat kami".
Penulisan salam penutup diawali oleh huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca koma (,).
j. Nama Jelas Pengirim dan Tanda Tangan Setelah salam penutup,
bagian surat selanjutnya ialah nama jelas pengirim surat beserta
tanda tangannya.
20
k. Tembusan
Tembusan merupakan bagian surat yang menunjukkan pihak atau
orang lain yang juga berhak mendapatkan surat tersebut.
Contoh Tembusan:
1. Kepala SMK Bakti Mulia 2
2. Pembina OSIS SMK Bakti Mulia 2
No. Tgl. Terima Tgl dan Periha Lamp Diteruska Ket. Kode
Terima dari No. Surat l . n Kepada Arsip
h. Cap agenda yaitu cap segi empat yang dibutuhkan pada surat
masuk setelah dicatat pada buku agenda dan diisi menurut isian
yang diperoleh dari buku agenda tersebut.
Berikut ini kerugian yang timbul jika surat tidak ditangani dengan
baik:
a. Penerimaan Surat
Penerimaan surat dapat dilakukan oleh mereka yang biasanya
bekerja dibagian depan kantor atau Front Office, seperti satpam
dan resepsionis (receptionist). Selain itu, ada perusahaan yang
kecil penangannya suratnya dilakukan oleh resepsionis juga.
Kegiatannya mulai dari menerima sampai penyimpanan arsip
karena tempat mereka memang ada di pintu masuk suatu kantor.
Apabila ada surat yang masuk, baik yang di antar oleh petugas
pos maupun oleh kurir, merekalah yang sering kali menerima
surat. Tugas penerima surat meliputi beberapa hal berikut :
b. Penyortiran Surat
Setelah surat di terima dari resepsionis, selanjutnya surat di
pisahkan berdasarkan alamat yang dituju. Jika surat itu untuk
perseorangan dan menyangkut masalah pribadi, surat dapat
diberikan langsung kepada alamat yang dituju. Apabila surat itu
merupakan surat dinas karena menyangkut kepentingan
perusahaan/organisasi, surat tersebut harus di proses lebih lanjut.\
c. Pencatatan Surat
Pencatatan dilakukan dengan menggunakan buku agenda.
Petugas dapat membuka dan membaca surat untuk mengetahui
apakah surat tesebut merupakan surat dinas biasa, atau rahasia.
Untuk rahasia, petugas tidak di perbolehkan membaca surat,
kecuali sudah diizinkan oleh pimpinan. Pencatatan ini sangat
penting dilakukan karena dapat diketahui volume surat masuk
setiap hari, minngu, bulan, dan tahun. Selain itu, juga
memudahkan dalam penyimpanan sehingga surat akan lebih
mudah ditemukan.
Setelah di catat , selanjutnya petugas membubuhkan
stempel agenda sebagai tanda bahwa surat sudah dicatat. Petugas
kemudian memberikan surat tersebut kepada pimpinan dengan
melampirkan lembar disposisi untuk mencatat intruksi pimpinan
berkaitan dengan penanganan atau proses selanjutnya dari surat
tersebut.
d. Pengarahan surat
Pengarahan surat adalah menentukan siapa saja yang
selanjutnya akan memproses surat berkaitan dengan permasalahan
surat. Pengarahan surat di lakukan dengan oleh pimpinan karna ia
merupakan pihak yang akan bertanggung jawab terhadap
penanganan surat tersebut. Pimpinan dapat menuliskan
28
DISPOSISI
Indeks Rahasia :
Penting :
Biasa :
Kode Tanggal
Penyelesaian :
Tgl/No. :
Asal :
Isi Ringkas
Kepada :
Tanggal :
29
e. Penyampaian Surat
Jika pimpinan sudah menuliskan instruksinya dilembar
disposisi, surat beserta lembar disposisinya diberikan kepada
orang yang ditunjuk oleh pimpinan yang telah ditulis dilembar
disposisi. Jika orang yang di maksud tersebut lebih dari satu,
sebaiknya surat tersebut diperbanyak sehingga setiap orang yang
ditunjuk akan mendapatkan salinan suratnya. Saat surat tersebut
diberikan kepada orang yang telah ditunjuk, pihak yang menerima
harus menandatangani bukti penerimaan dibuku ekspedisi intern.
Buku ekspedisi ada dua macam, yakni ekspedisi intern dan
ekspedisi ekstern.
1.) Buku ekspedisi intern adalah buku yang digunakan untuk
mencatat penyampaian/ pengiriman/ distribusi surat yang
disampaikan didalam linngkungan organisasi/ perusahaan
sendiri.
2.) Buku ekspedisi ekstern adalah buku yang digunakan untuk
mencatat penyampaian/ pengiriman/ distribusi surat kepada
pihak lain diluar organisasi/ perusahaan.
f. Penyimpanan Surat
Jika surat sudah selesai diproses, surat asli harus diserahkan kepada
bagian tata usaha untuk disimpan dengan menggunakan sistem
penyimpanan tertentu, seperti sitem abjad, sistem subjek, sistem
wilayah, sistem tanggal, atau sistem nomor.
1. Pembuatan Konsep
2. Persetujuan konsep
3. Pencatatan surat
5. Pemeriksaan pengetikan
6. Penandatanganan surat
8. Melipat Surat
Surat yang asli dikirm ke alamat yang dituju dengan di lipat secara
rapi menggunakan aturan melipat surat. Sementara itu, tembusannya
atau lembar ke-2 disimpan sebagai arsip tanpa dilipat karena akan di
simpan dalam map/folder laci feeling cabinet. Surat yang nantinya
akan dimasukan ke dalam sampul berukuran besar tidak perlu dilipat.
Melipat surat harus memperhatikan ukuran sampul yang akan
digunakan.
9. Penyampulan Surat
a. Jenis surat.
b. Informasi yang tercantum dalam surat.
c. Tujuan/alamat Surat.
d. Volume/banyaknya surat.
35
35
36
Urgensi dan peran Notaris juga harus mampu ikut serta dalam
menyukseskan tujuan negara sebagaimana di tuangkan dalam
pembukuan, juga isi yang terkandung dalam batang tubuh UUD
1945, yang di rumuskan di tuangkan dalam konsideren yang
melatarbelakangi di bentuknya undang-undang tentang jabatan
notaris sebagai berikut :
a. Bahwa Negara Republik Indonesia seabagai negara hukum
bedasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar Republik
Indonesia 1945 menjamin kepastian, kertertiban dan
perlindungan hukum, yang berintikan kebenaran, dan keadilan.
b. Bahwa untuk menjamin kepastian, ketertiban dan perlindungan
hukum di butuhkan alat bukti tertulis yang bersifat otentik
mengenai keadaan, peristiwa atau perbuatan hukum yang di
selenggarakan melalui jabatan tertentu.
c. Bahwa Notaris merupakan jabatan tertentu yang menjalankan
profesi dalam pelayanan hukum kepada masyarakat, perlu
mendapatkan perlindungan dan jaminan demi tercapainya
kepastian hukum.
d. Bahwa Notaris dalam proses pembangunan makin meningkat
sebagai salah satu kebutuhan masyarakat.
Berdasasarkan ruh dari payung hukum Notaris tersebut diatas,
maka dapat kita ketahui bahwa, tugas dan peran Notaris dalam
mobilitas hukum di tengah masyarakat sangat di butuhkan demi
penegakan, perlindungan, dan pemenuhan hak asasi berupa hak
untuk mendapatkan keadilan dan rasa aman sebagai subyek hukum
demi kesejahteraan dan kemakmuran.
1. Berkaitan dengan kewenangan Notaris yang terkait dengan
jabatannya memang, notaris tidak bisa lepas dengan segala
peraturan yang telah di atur sedemikian rupa oleh negara.
Notaris sebagai pejabat umun, mau tidak mau harus mengikuti
kehendak negara tersebut yang telah di tuangkan dalam undang-
38
7) Non PNS
Tidak berstatus Pegawai Negeri, Pejabat Negara, Advokat,
Pemimpin maupun karyawan BUMN, BUMD, dan
perusahaan Swasta atau jabatan lain yang oleh undang-
undang di larang untuk di rangkap dengan jabatan Notaris.
Notaris tidak boleh merangkap jabatan karena Notaris
dilarang memihak dalam kaitannya sebagai pihak netral
supaya tidak terjadi benturan kepentingan.
3. Prosedur Pengangkatan Notaris
Untuk dapat melaksanakan tugas jabatan Notaris, maka
sebelumnya harus dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Mengajukan permintaan ke Departemen hukum dan HAM untuk
pengangkatan sebagai Notaris, dengan melampirkan:
1) Nama Notaris yang akan dipakai,
2) Ijazah-ijazah yang di perlukan,
3) Surat pernyataan tidak memiliki jabatan rangkap.
Apabila semua dokumenn tersebut sudah lengkap dan telah
diterima oleh Departemen Hukum dan HAM, maka si calon
Notaris menunggu turunnya surat keputusan menteri Hukum dan
HAM, baru setelah surat keputusan nya turun, calon Notaris
akan di tempatkan di wilayah tertentu.
Adapun syarat yang harus Notaris lakukan:
1) Notaris harus bersedia isi sumpah sebagai mana di sebutkan
dalam pasal 4 dalam waktu maksimal 2 bulan sejak tanggal
surat keputusan pengangkatan sebagai Notaris. Notaris
mengucapkan sumpah sesuai dengan agamanya masing-
masing dihadapan menteri atau pejabat yang ditunjuk.
2) Sumpah jabatan yaitu: “Melaksanakan jabatan dengan
Amanah, Jujur, Seksama, Mandiri dan tidak berpihak
Kelima sifat ini adalah dasar karakter seorang pejabat
Notaris”.
42
f. Ruang Arsip
g. Ruang Belakang
Adalah ruangan untuk :
1. Dapur
2. Mushola
3. Toilet
Membuat Salinan
Akta
b. Akta Kuasa
c. Akta Yayasan
h. Warmerking
STRUKTUR ORGANISASI
Pada abad ke-2 dan ke-3 sesudah Masehi dan bahkan jauh
sebelumnya, “notarii” memiliki makna golongan orang yang
memiliki keahlian untuk mempergunakan suatu bentuk tulisan
cepat di dalam menjalankan pekerjaan mereka. Pada awalnya,
para “notarii” memiliki tugas untuk mencatat atau menuliskan
pidato yang diucapkan dahulu oleh Cato dalam senat Romawi,
kemudian pada abad ke-5 dan ke-6 nama “notarii” diberikan
kepada para penulis pribadi dari Kaisar. Sejak abad ke-5 itulah
nama “notarii” diartikan sebagai para pegawai istana. Pegawai
istana yang bersangkutan tersebut memiliki perbedaan
tingkatnya sendiri di kalangan mereka sendiri, berhubung para
pejabat istana menduduki berbagai macam tempat di dalam
administrasi yang bersangkutan.Sebelum munculnya istilah
“notarii”, sebelumnya terlebih dahulu dikenal istilah
“tabeliones” dan “tabularii”.
Masa Kemerosotan di Bidang Notariat
Pada abad ke-14 terjadi kemerosotan di Bidang Notariat
yang disebabkan karena pemerintah yang membutuhkan uang
kemudian menjual jabatan-jabatan Notaris tanpa memperhatikan
kemampuan dan keahlian pada individu yang ada, sehingga
menimbulkan banyak keluhan-keluhan dari masyarakat. Pada
masa itu muncul istilah “kebodohan dari para Notaris adalah
sasaran empuk bagi para pengacara”, hal ini disebabkan karena
Notaris pada zaman itu tidak tahu apa yang harus ia buat.
2. Notariat dalam abad ke-17 di Indonesia
Notariat mulai masuk di Indonesia pada permulaan abad ke-
17 dengan adanya “Oost Ind. Compagnie” di Indonesia. Pada
tanggal 27 Agustus 1620, Melchior Karchem diangkat sebagai
Notaris pertama di Indonesia walaupun pada saat itu beliau
masih menjabat sebagai Sekretaris dari College Van Schepenen.
Lima tahun kemudian yakni pada tanggal 16 Juni 1625, setelah
58
4.1. Hasil
Mengenai prosedur penanganan surat masuk dan surat keluar sistem buku
agenda di kantor Notaris dan PPAT Yani Jamiatusyarifah, SH., M. Kn. adalah
sebagai berikut :
1. Penerimaan Surat
2. Penyortiran Surat
65
66
2. Persetujuan Konsep
Setelah konsep surat dibuat oleh konseptor atau bawahan,
konsep surat tersebut diperiksa oleh pimpinan.
3. Pencatatan Surat
Konsep surat yang telah mendapatkan persetujuan dari
pimpinan, serlanjutnya dicatat ke dalam buku agenda surat keluar
untuk mendapatkan nomor surat sesuai dengan aturan pemberian
surat yang berlaku di kantor Notaris dan PPAT Yani
Jamiatusyarifah, SH., M. Kn. Jenis buku agenda yang digunakan di
adalah buku agenda kembar.
72
5. Pemeriksaan Pengetikan
Setelah surat diketik, lalu diperiksa oleh pimpinan agar
tidak ada kesalahan pengetikan dalam surat.
6. Penandatanganan Surat
Setelah surat selesai diketik dengan rapi, surat
ditandatangani oleh pimpinan Notaris dan PPAT Yani
Jamiatusyarifah, SH., M. Kn.
7. Pemberian Cap Dinas
Setelah surat ditandatangani oleh pimpinan, selanjutnya
diberi cap dinas/ stempel sesuai dengan keperluannya karena
terdapat Notaris dan PPAT. Pemberian cap dinas dibubuhkan
disebelah kiri tandatangan dengan menyinggung sedikit dari
tandatangan tersebut.
Gambar 4.9 Mencap Surat Keluar
8. Penyampulan Surat
Surat selanjutnya dimasukkan ke dalam sampul/map yang telah
disediakan dan direkatkan dengan lem secara rapi. Selain itu
perhatikan juga hal-hal berikut :
a. Tempelkan nama dan alamat instansi diatas sebelah kiri
b. Tempelkan nama dan alamat tujuan surat dibawah sebelah
kanan
74
9. Pengiriman Surat
Pengiriman surat di kantor Notaris dan PPAT Yani
Jamiatusyarifah, SH., M. Kn. Dilakukan dengan empat cara
berikut:
a. Melalui kurir
b. Melalui pos
c. Melalui perusahaan jasa pengiriman
d. Melalui internet
10. Penyimpanan Surat
Surat yang asli dikirimkan kepada alamat yang dituju,
sedangkan tembusan atau lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan map snelhecter
disusun sesuai dengan nomor dan disimpan ke lemari arsip.
75
4.2. Pembahasan
Dalam melakukan penanganan surat masuk dan surat keluar sistem buku
agenda di kantor Notaris dan PPAT Yani Jamiatusyarifah, SH., M. Kn. Sudah
dilakukan sesuai dengan prosedur yang yang sama dengan teori yang telah
dijelaskan di bab sebelumnya. Buku agenda yang digunakan dalam
pencatatan surat masuk dan surat keluar yang ada di kantor Notaris dan PPAT
yani jamiatusyarifah, SH., M. Kn. menggunakan jenis buku agenda kembar
yaitu baik surat masuk maupun surar keluar memiliki buku masing-masing
76
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Ada beberapa hal yang saya dapatkan saat pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) berlangsung di kantor Notaris dan PPAT Yani
Jamiatusyarifah, SH., M. Kn. Juga berdasarkan hasil pembahasan dan
kesimpulan, maka dari itu ada beberapa saran dari saya diantaranya :
77
78
DAFTAR PUSTAKA
Fotocopy Berkas
Scan Berkas
Nama : Ai Fitri
NIS : 202110109
NISN : 0046270113
Email : aifitri1305@gmail.com
Riwayat Pendidikan