Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ana maghfirotus sholehah

Kelas. : XI IPA 4 /04

UKBM FIQIH KEGIATAN BELAJAR 1

1. Tulis kembali dasar hukum larangan membunuh dan terjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia !

ۚ ‫َو َما َكانَ لِ ُمْؤ ِم ٍن اَ ْن يَّ ْقتُ َل ُمْؤ ِمنًا اِاَّل َخطَـًٔا‬ Dan tidak patut bagi seorang yang
‫َو َم ْن قَت ََل ُمْؤ ِمنًا َخطَـًٔا فَتَحْ ِر ْي ُـر َرقَبَ ٍة ُّمْؤ ِمنَ ٍة‬ beriman membunuh seorang yang
‫ص َّدقُوْ ا ۗ فَاِ ْن‬َّ َّ‫َّو ِديَةٌ ُّم َسلَّ َمةٌ اِ ٰلٓى اَ ْهلِ ٖ ٓه آِاَّل اَ ْن ي‬ beriman (yang lain), kecuali karena
‫َكانَ ِم ْن قَوْ ٍـم َعد ٍُّو لَّ ُك ْم َوه َُو ُمْؤ ِم ٌن فَتَحْ ِر ْي ُـر‬ tersalah (tidak sengaja). Barangsiapa
membunuh seorang yang beriman
‫َرقَبَ ٍة ُّمْؤ ِمنَ ٍة َۗواِ ْن َكانَ ِم ْن قَوْ ۢ ٍم بَ ْينَ ُك ْم َوبَ ْينَهُ ْم‬
karena tersalah (hendaklah) dia
‫ق فَ ِديَةٌ ُّم َسلَّ َمةٌ اِ ٰلٓى اَ ْهلِ ٖه َوتَحْ ِر ْي ُر َرقَبَ ٍة‬ ٌ ‫ِّم ْيثَا‬ memerdekakan seorang hamba
‫صيَا ُم َشه َْري ِْن ُمتَتَابِ َعي ۖ ِْن‬ ِ َ‫ُّمْؤ ِمنَ ٍة ۚ فَ َم ْن لَّ ْم يَ ِج ْد ف‬ sahaya yang beriman serta
‫تَوْ بَةً ِّمنَ هّٰللا ِ َۗو َكانَ ُ َعلِ ْي ًما َح ِك ْي ًما‬
‫هّٰللا‬
(membayar) tebusan yang diserahkan
kepada keluarganya (si terbunuh itu),
kecuali jika mereka (keluarga si
terbunuh) membebaskan
pembayaran. Jika dia (si terbunuh) dari
kaum yang memusuhimu, padahal dia
orang beriman, maka (hendaklah si
pembunuh) memerdekakan hamba
sahaya yang beriman. Dan jika dia (si
terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada
perjanjian (damai) antara mereka
dengan kamu, maka (hendaklah si
pembunuh) membayar tebusan yang
diserahkan kepada keluarganya (si
terbunuh) serta memerdekakan
hamba sahaya yang beriman.
Barangsiapa tidak mendapatkan
(hamba sahaya), maka hendaklah dia
(si pembunuh) berpuasa dua bulan
berturut-turut sebagai tobat kepada
Allah. Dan Allah Maha Mengetahui,
Mahabijaksana.
‫َو َم ْن يَّ ْقتُلْ ُمْؤ ِمنًا ُّمتَ َع ِّمدًا فَ َج َز ۤاُؤ ٗه‬ Dan barangsiapa membunuh seorang

‫ب هّٰللا ُ َعلَ ْي ِه‬


yang beriman dengan sengaja, maka
َ ‫ض‬ ِ ‫َجهَنَّ ُم َخالِدًا فِ ْيهَا َو َغ‬ balasannya ialah neraka Jahanam, dia
‫َولَ َعنَهٗ َواَ َع َّد لَهٗ َع َذابًا َع ِظ ْي ًما‬ kekal di dalamnya. Allah murka
kepadanya, dan melaknatnya serta
menyediakan azab yang besar baginya.

2. Jelaskan contoh dari pembunuhan di bawah ini

‫قَ ْت ُل َع ْم ٍد‬ Yaitu pembunuhan yang didasari oleh niat dan telah
direncanakan dengan menggunakan alat yang
mematikan.

‫قَ ْت ُل ِش ْب ِه َع ْم ٍد‬ Yaitu pembunuhan seperti sengaja adalah pembunuhan


yang dilakukan seseorang tanpa niat membunuh dan
menggunakan alat yang biasanya tidak mematikan,
namun menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

‫قَ ْت ُل َخطٍَإ‬
Yaitu pembunuhan yang terjadi karena salah satu dari
tiga kemungkinan. Pertama; perbuatan tanpa maksud
melakukan kejahatan tetapi mengakibatkan kematian
seseorang., kedua; perbuatan yang mempunyai niat
membunuh, namun ternyata orang tersebut tidak boleh
dibunuh, ketiga; perbuatan yang pelakunya tidak
bermaksud jahat, tetapi akibat kelalaiannya dapat
menyebabkan kematian seseorang

3. Jelaskan hukuman bagi pelaku pembunuhan!

‫قَ ْت ُل َع ْم ٍد‬ Hukuman bagi pelaku pembunuhan yang dilakukan


dengan sengaja adalah Qisas yaitu pelaku harus
diberikan sanksi yang berat. Dalam hal ini hakim
menjadi pelaksana qisas, keluarga korban tidak
diperbolehkan main hakim sendiri. Jika keluarga
korban memaafkan pelaku pembunuhan, maka
hukumannya adalah membayar diyat mughalladzah
(denda berat) yang diambilkan dari hartapembunuh
dan dibayarkan secara tunai kepada pihak keluarga.
Selain itu pembunuh juga harus menunaikan
kaffarat.

‫قَ ْت ُل ِش ْب ِه َع ْم ٍد‬ Pelaku pembunuhan seperti semi sengaja, Ia


dihukum dengan membayar diyat mugallazah
(denda berat) yang diambilkan dari harta
keluarganya dan dapat dibayarkan secara bertahap
selama tiga tahun kepada keluarga korban, setiap
tahunnya sepertiga. Selain itu pembunuh juga harus
melaksanakan Kaffarat.

‫قَ ْت ُل َخطٍَإ‬
Hukuman bagi pembunuhan tersalah adalah
membayar diyat mukhaffafah (denda ringan) yang
diambilkan dari harta keluarga pembunuh dan dapat
dibayarkan secara bertahap selama tiga tahun
kepada keluarga korban, setiap tahunnya sepertiga

‫قَ ْت ُل ْال َج َما َع ِة َعلَى َوا ِح ٍد‬ Apabila sekelompok orang secara bersama-sama
membunuh seseorang, maka mereka harus dihukum
Qis}as}. Hal ini disandarkan pada pernyataan Umar
bin Khattab terkait praktik pembunuhan secara
berkelompok yang diriwayatkan ImamBukhari
berikut:
:‫النباد يِ َعَل َم ْتول‬
ِ ‫ارفَنَلَتَقَ َر ُمعَّنِأل ُ َج ِربَةَ ْعبَسْوأةَاَقوةَالأل ب يَس‬
َ ‫ُولتق ْس َم ًخ‬
‫َُر ُمع ْي غه سن ع(يعفاشالم امإالد نسم)ًاعيمجه‬
ْ ‫يل ْع ُمهُتلَتَقَلءا ْعن‬
‫َصلهَأهيلع‬
Artinya : Dari Sa’id bin Musayyab bahwa “Umar ra
telah menghukum bunuh lima atau enam orang
yang telah membunuh seseorang laki-laki secara
dzalim (dengan ditipu) di tempat sunyi. Kemudian ia
berkata: Seandainya semua penduduk San’a secara
bersama-sama membunuhnya niscaya akan aku
bunuh semua.” ( Musnad al Imam al-Syafi’i )

4. Hafalkan dasar hukum larangan membunuh ?

Dasar hukum larangan membunuh

- Q.S An-Nisa Ayat 92

‫ص َّدقُوْ ا‬َّ َّ‫َو َما َكانَ لِ ُمْؤ ِم ٍن اَ ْن يَّ ْقتُ َل ُمْؤ ِمنًا اِاَّل خَ طَـًٔا ۚ َو َم ْن قَت ََل ُمْؤ ِمنًا خَ طَـًٔا فَتَحْ ِر ْي ُر َرقَبَ ٍة ُّمْؤ ِمنَ ٍة َّو ِديَةٌ ُّم َسلَّ َمةٌ اِ ٰلٓى اَ ْهلِ ٖ ٓه آِاَّل اَ ْن ي‬
‫ق فَ ِديَةٌ ُّم َسلَّ َمةٌ ِا ٰلٓى اَ ْهلِ ٖه‬ ٌ ‫ۗ فَاِ ْن َكانَ ِم ْن قَوْ ٍم َعد ٍُّو لَّ ُك ْم َوه َُو ُمْؤ ِم ٌن فَتَحْ ِر ْي ُر َرقَبَ ٍة ُّمْؤ ِمنَ ٍة ۗ َواِ ْن َكانَ ِم ْن قَوْ ۢ ٍم بَ ْينَ ُك ْم َوبَ ْينَهُ ْم ِّم ْيثَا‬
‫صيَا ُم َشه َْري ِْن ُمتَتَابِ َع ْي ۖ ِن تَوْ بَةً ِّمنَ هّٰللا ِ ۗ َو َكانَ ُ َعلِ ْي ًما َح ِك ْي ًما‬
‫هّٰللا‬
ِ َ‫َوتَحْ ِر ْي ُر َرقَبَ ٍة ُّمْؤ ِمنَ ٍة ۚ فَ َم ْن لَّ ْم يَ ِج ْد ف‬
Artinya : Dan tidak patut bagi seorang yang beriman membunuh seorang yang beriman
(yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja). Barangsiapa membunuh seorang
yang beriman karena tersalah (hendaklah) dia memerdekakan seorang hamba sahaya
yang beriman serta (membayar) tebusan yang diserahkan kepada keluarganya (si
terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga si terbunuh) membebaskan pembayaran.
Jika dia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal dia orang beriman, maka
(hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Dan jika dia (si
terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu,
maka (hendaklah si pembunuh) membayar tebusan yang diserahkan kepada keluarganya
(si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa tidak
mendapatkan (hamba sahaya), maka hendaklah dia (si pembunuh) berpuasa dua bulan
berturut-turut sebagai tobat kepada Allah. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

- Q.S An-Nisa ayat 93

‫ب هّٰللا ُ َعلَ ْي ِه َولَ َعنَهٗ َواَ َع َّد لَهٗ َع َذابًا َع ِظ ْي ًما‬ ٗ ‫َو َم ْن يَّ ْقتُلْ ُمْؤ ِمنًا ُّمتَ َع ِّمدًا فَ َجزَ ۤا‬
ِ ‫ُؤه َجهَنَّ ُم خَالِدًا فِ ْيهَا َوغ‬
َ ‫َض‬
Artinya : Dan barangsiapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka
balasannya ialah neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya,
dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya.

5. Diskusikan dengan kelompok duduk kalian dan presentasikan didepan kelas “ Tentang
pernyataan seseorang bahwa hukuman bagi pelaku pembunuhan, menunjukkan kekejaman
dalam ajaran Islam “.

- Pernyataan di atas salah, pelaku pembunuhan harus mendapatkan hukuman yang


setimpal dan setara dengan korban, tidak dikurangi dan tidak di lebihkan ( Qisas )
Tetapi hukuman tersebut tidak dilaksanakan apabila keluarga korban membebaskan
pelaku, akan tetapi pelaku harus tetap membayar denda.

Anda mungkin juga menyukai